Anda di halaman 1dari 5

Translate jurnal buat acuan:

Polaritas dari molekul zat terlarut dan pelarut akan mempengaruhi kelarutan.
Umumnya molekul zat terlarut non-polar akan larut dalam pelarut non - polar dan
molekul zat terlarut polar akan larut dalam pelarut polar . Molekul-molekul zat
terlarut polar memiliki ujung positif dan negatif pada molekul. Jika molekul pelarut
polar juga, maka ujung positif molekul pelarut akan menarik ujung negative molekul
zat terlarut. Ini adalah jenis gaya antarmolekul dikenal sebagai interaksi dipol
dipole (Kaur et all, 2012).
Ukuran molekul, struktur dan polaritas merupakan faktor yang mengatur
kelarutan intrinsic. Zat terlarut dan pelarut dapat secara luas diklasifikasikan sebagai
polar ( hidrofilik ) dan non - polar ( lipofilik ). Polaritas yang dapat diukur sebagai
konstanta dielektrik atau momen dipol molekul. Konstanta dielektrik berbanding
terbalik dengan kelarutan semakin tinggi nilai konstanta dielektrik maka kelarutan
akan rendah dan semakin rendah nilai komstanta dielektrik kelarutan akan semakin
tinggi. Sebuah momen dipol didefinisikan sebagai distribusi seragam dari muatan
negatif dan positif antara berbagai atom molekul- molekul dengan momen dipol
permanen dikatakan polar . Polaritas molekul berkaitan untuk komposisi atom,
geometri, dan ukurannya . Molekul zat terlarut umumnya polar akan larut dalam
pelarut polar dan molekul zat terlarut non-polar akan larut dalam pelarut nonpolar
( like dissolve like) . Interaksi dipol-dipol bertanggung jawab atas dissolusi banyak
obat-obatan farmasi, kelarutan asam organic dengan berat molekul rendah, alkohol,
amida, amina, ester, keton dan gula dalam pelarut polar adalah hasil dari interaksi
dipol dipol. Secara struktural, karena jumlah gugus polar (gugus hidroksil ,
kelompok karboksilat, gugus amina , dll) meningkat pada molekul, maka kelarutan
dalam air meningkat karena adanya interaksi solute dengan pelarut (Shahrin, 2013).
Ukuran molekul atau ukuran partikel berkaitan dengan polaritas suatu molekul
atau partikel. Umumnya semakin besar ukuran molekul maka kelarutannya semakin
akan rendah. Sebaliknya, semakin kecil ukuran molekul maka kelarutan akan

meningkat. Hal ini dikarenakan ukuran molekul yang kecil akan langsung kontak ke
permukaan dan terdissolusi cepat (Shahrin, 2013).
Interaksi yang terjadi dalam polaritas antar molekul:
Momen dipole-dipol
Kekuatan elektromagnetik yang kuat hadir dalam setiap atom dan molekul .
Di tengah-tengah molekul adalah inti atom bermuatan positif , sedangkan permukaan
luar ditutupi oleh awan tersebar elektron bermuatan negatif. Muatan positif dan
negatif menyeimbangkan, dan molekul secara keseluruhan adalah netral. Jika
distribusi awan elektron tidak merata (mungkin lebih tebal di satu tempat dan lebih
tipis di tempat lain ), maka akan terjadi ketidakseimbangan muatan lokal kecil terjadi
jika bagian dari molekul dengan kerapatan elektron lebih besar akan bermuatan
negatif, dan bagian-bagian kekurangan elektron akan bermuatan positif. Molekul
secara keseluruhan akan memiliki sifat magnet kecil, dengan sama tetapi berlawanan
kutub, disebut dipol .
Sebuah molekul tunggal, karena strukturnya, dapat memiliki beberapa dipol
sekaligus, beberapa yang kuat dan beberapa lemah, beberapa yang membatalkan, dan
beberapa yang saling memperkuat. Jumlah yang dihasilkan dari semua dipol adalah
apa yang dikenal sebagai momen dipol molekul. Molekul yang memiliki momen
dipol permanen dikatakan polar, sedangkan molekul di mana tidak meiliki momen
dipole dikatakan nonpolar.
Polaritas molekul ini adalah yang terpenting dari atraksi antarmolekul.
Kekuatan dengan mana molekul berikatan, dan karena kepadatan energi kohesif dan
parameter kelarutan, secara langsung terkait dengan kekuatan dipol molekul . Tapi
karena polaritas keseluruhan molekul sering hasil gabungan dari beberapa struktur
polar penghasil, tidaklah cukup untuk mengetahui momen dipole suatu molekul.
Polaritas komponen harus dipertimbangkan juga . Molekul suka dengan molekul
yang memiliki elektromagnetik mereka sendiri , baik dari segi kekuatan polar dan
dalam hal komposisi polar.
Gaya van der walls

Gaya van der walls merupakan interaksi elektromagnetik antara molekul.


Kulit terluar dari atom atau molekul terdiri dari elektron bermuatan negative.
Penyimpangan

dalam

kepadatan

kulit

electron

akan

mengakibatkan

ketidakseimbangan magnetik, sehingga molekul secara keseluruhan menjadi sebuah


magnet kecil, atau dipol. Gaya van der walls merupakan hasil dari polaritas antar
molekul, dapat menentukan interaksi antar molekul dan membedakan jenis polaritas.
Kelarutan tidak hanya bergantung pada penentuan hasil atraksi antarmolekul antara
molekul, tetapi dalam membedakan antara berbagai jenis polaritas juga. Zat akan
larut satu sama lain tidak hanya jika gaya antarmolekul mereka mirip , tetapi terutama
jika kekuatan komposit mereka dibuat dengan cara yang sama.
Tiga jenis interaksi polar yang paling sering digunakan dalam teori kelarutan:
- Interaksi disperse
Cairan nonpolar, seperti hidrokarbon alifatik, memiliki atraksi antarmolekul
yang lemah tetapi tidak memiliki momen dipole. Sumber interaksi elektromagnetik
dapat dijelaskan oleh mekanika kuantum, dan merupakan fungsi dari gerakan acak
dari awan elektron mengelilingi setiap molekul.
Ketika dua molekul berada dalam jarak, polaritas acak di setiap molekul
cenderung menginduksi polaritas yang sesuai satu sama lain, menyebabkan molekul
berfluktuasi bersama-sama . Hal ini memungkinkan elektron dari satu molekul untuk
sementara tertarik ke inti yang lain dan sebaliknya, sehingga disebut gaya disperse
London.
Tingkat polaritas berhubungan dengna luas permukaan, semakin besar
molekul, semakin besar jumlah dipole dan semakin besar daya tarikk antarmolekul.
Molekul dengan rantai lurus memiliki luas permukaan dan gaya disperse yang lebih
besar, dibandingan dengan molekul yang memiliki rantai bercabang dan berat
molekul yang sama.
- Kekuatan polar
Molekul polar memiliki kerapatan electron yang tidak seimbang secara
permanen, dengan beberapa atom dalam molekul lebih besar dari distribusi muatan
negative. Polaritas molekul berhubungan dengan komposisi atom, geometri, dan

ukurannya. Air dan alkohol adalah molekul sangat polar, toluena hanya sedikit polar,
dan hidrokarbon parafin seperti heksana dianggap nonpolar.
Molekul polar cenderung untuk mengatur diri kepala ke ekor, positif ke
negatif, dan orientasi ini menyebabkan kenaikan lebih lanjut dalam tarik
antarmolekul. Kekuatan dipol - dipol, yang disebut interaksi Keesom , adalah atraksi
simetris yang bergantung pada sifat yang sama di setiap molekul. Karena interaksi
Keesom terkait dengan pengaturan molekul mereka bergantung pada temperatur .
Suhu yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan gerakan molekul dan dengan
demikian akan terjadi penurunan interaksi Keesom.
- Ikatan hidrogen
http://cool.conservation-us.org/coolaic/sg/bpg/annual/v03/bp0304.html

DAFTAR PUSTAKA
Kaur, Jantinder., Geeta Aggarwal., Gurpreet Singh., A.C. Rana. 2012. Improvement
of Drug Solubility Using Solid Dispersion. International Journal of Pharmacy
and Pharmaceutical Sciences. Vol. 4.
Shahrin, Naila. 2013. Solubility and Dissolution of Drug Product: A Review.
International Journal of Pharmaceutical and Life Sciences. Vol. 2.

Anda mungkin juga menyukai