Selai Pepaya
Selai Pepaya
SELAI PEPAYA
1.
PENDAHULUAN
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari
bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.
Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa pektin
yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula sukrosa
dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap setelah
suhu diturunkan.
Kekerasan gel tergantung kepada konsentarsi gula, pektin dan asam pada
bubur buah. Gambar berikut menjelaskan pengaruh ketiga senyawa tersebut
terhadap kekuatan gel.
2.
BAHAN
1) Buah pepaya. Buah pepaya yang digunakan adalah yang telah matang
petik, masih keras, tapi sudah terasa manis, dan tidak banyak mengeluarkan
getah jika ditoreh. Jumlah 10 kg.
2) Gula pasir. Gula pasir yang digunakan adalah gula pasir putih bersih yang
dihaluskan menjadi gula tepung. Dianjurkan jumlah gula yang ditambahkan
sedemikian rupa sehingga kadar gula pada selai adalah 67,5%. Jumlah
17,3kg.
3) Pektin.
Bahan ini merupakan polimer asam D-galakturonat yang
dihubungkan oleh ikatan -1,4 glikosidik. Sebagian gugus karboksil polimer
pektin mengalami esterifikasi dengan metil menjadi metoksil. Senyawa ini
disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Jumlah 10gram.
1
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Asam pektinat ini bersama gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk
gel seperti yang terjadi pada pembuatan selai.
Derajat metilasi atau jumlah gugus karboksil yang teresterifikasi dengan metil
menentukan suhu pembentukan gel. Semakin tinggi derajat metilasi semakin
tinggi suhu pembentukan gel. Untuk pembuatan selai diperlukan pektin
dengan derajat metilasi 74, artinya 74% dari gugus karboksil mengalami
metilasi.
Dalam perdagangan, dikenal istilah jelly grade, yaitu jumlah gula (LB) yang
diperlukan untuk pembentukan gel oleh 1 lb pektin. Pektin dengan jelly
grade 65 berarti untuk pembentukan gel diperlukan 65 lb gula untuk setiap lb
pektin.
Jumlah penggunaan: 60 gram atau tergantung kepada kandungan pektin
bubur buah.
2
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
3.
PERALATAN
1) Alat perajang. Alat ini digunakan untuk merajang buah pepaya yang telah
dikupas dan dibuang bijinya.
Hasil perajangan adalah berupa potongan-potongan pepaya yang
berukuran 2-3 cm. Mesin perajangan dilakukan jika buah pepaya yang
diolah cukup banyak.
Perajang dapat berupa alat sederhana berupa pisau dan landasan
perajang. Alat sederhana ini digunakan untuk mengolah pepaya dalam
jumlah kecil.
2) Penggiling rajangan pepaya. Alat ini digunakan untuk menggiling rajangan
pepaya menjadi bubur pepaya.
Blender dapat digunakan untuk menggiling pepaya dalam jumlah kecil
menjadi bubur.
3
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
4.
CARA PEMBUATAN
1) Pepaya dikupas, kemudian dirajang, dan dicuci.
ditiriskan.
5.
KONTAK HUBUNGAN
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jl. Rasuna
Said, Padang Baru, Padang, Tel. 0751 40040, Fax. 0751 40040
KEMBALI KE MENU
5
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II BPP Teknologi Lantai 6, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tel. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id