BAB I
PEDAHULUAN
adalah
tentang pemeriksaan
pelayanan Antenatal care (K1) 95% dan cakupan pelayanan Antenatal care
(K4) % (Kusmiati, 2008).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia masih tinggi yaitu
228/100.00 kelahiran hidup (KH), sedangkan Anka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia juga masih relative tinggi yaitu 34/1000 KH (Novita 2010). Angka
Kematian Ibu (AKI) di Aceh mencapai 209/1000 Kelahiran Hidup (KH), Angka
Kematian Bayi (AKB) Berada di atas rata-rata Nasional yaitu mencapai 40/1000
KH ( Novita 2010).
Berdasarkan data terakhir Desember 2011, Jumlah Angka Kematian Ibu
(AKI) Melahirkan di Aceh Berkisar 190/100.000 Kelahiran Hidup (KH). Maka
dari itu upanya pengurangan terus dilakukan oleh pemerintah Aceh sebagai salah
tablet zat besi, 9. Tes terhadap penyakit menular seksual, 10. Temuwicara dalam
rangka persiapan rujukan. ( Novita, 2010).
Dari hasil survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Mompang
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu Kota Padangsidimpuan di peroleh
jumlah Ibu hamil sebanyak 30 orang dan data Dinas Kesehatan Kota
Padangsidimpuan Ibu hamil sebanyak 4.446 jiwa, Kunjungan K-I Berjumlah
3.515 orang dan K-4 3.216
Antenatal
Care
(ANC)
di
Desa
Mompang
Kecamatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Defenisi
Pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang terhadap objek melalui indera
yang di milikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya
pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat di
pengeruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang di peroleh melalui indera pendengaran (telinga),
dan
apa
penyebab
penyakit
TBC,
bagaimana
cara
melakukan
PNS
situasi yang lain. Misalnya, seseorang yang telah paham tentang proses
perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan program kesehatan di tempat
ia bekerja atau dimana saja. Orang tahu tentang metedologi penelitian, ia akan
mudah membuat proposal penelitian di mana saja, dan seterusnya.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan,
kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam
suatu masalah atau objek yang di ketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan)
terhadap pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya dapat membedakan antara
nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa, dapat membuat diagram (flow
chart) siklus hidup cacing kremi, dan sebagainya.
e. Sintesis ( synthesis )
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponenkomponen
pengetahuan yang di miliki, dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.
Misalnya, dapat membuat atau meringkas dengan
tentang halhal yang telah di baca atau di dengar, dapat membuat kesimpulan
tentang artikel yang telah di baca.
f. Evaluasi (evaluatiuon)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan
pada suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Misalnya, seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak
menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai mamfaat ikut keluarga
berencana, dan sebagainya.
2.1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoadmojdo (2010) faktor faktor yang mempengaruhi
pengetahuan adalah:
1. Umur
Usia adalah umur indivudu yang terhitung mulai saat di lahirkan sampai
berulang tahun. Sedangkan menurut
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya.
2. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan
manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagian. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalanya hal-hal
yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang
akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
menerima informasi.
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupannya dan
kehiduapan
keluarga.
10
Baik
3.
11
1.
2.
3.
4.
12
13
nifas normal dan merawat anak secara fisik, fisiologis dan sosial.
14
15
16
NO
Tabel 1.1
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Umur kehamilan dalam minggu
Mengukur berdasarkan jari
12 minggu
16 minggu
3
4
20 minggu
24 minggu
28 minggu
32 minggu
Pertengahan px
7
8
36 minggu
40 minggu
1. Leopold I
17
Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada di fundus.
Dimana simetriskan perut ibu kemudian tangan meraba bagian janin samapai ke
fundus dengan kedua telapak tangan.
2. Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di sisi kanan atau sisi kiri
perut ibu. Dimana kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri atau dari kanan
secara bergantian, jari kearah kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya
punggung) janin, atau mungkin bagian keras bulat melenting (kepala) janin.
3. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian terbawah janin.Yang dimana caranya satu
tangan meraba bagian janin apa yang terdapat di bagian bawah (di atas simpisis)
sementara tangan lainnya menahan fundus untuk di fiksasi.
4. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin apakah kepala sudah memasuki
pintu atas panggul atau belum. Dimana kedua tangan menekan bagian bawah
uterus dari sisi kiri dan kanan perut ibu dan mengarah ke kaki pasien.
(Jannah, 2012)
Denyut jantung janin dapat didengar dengan stetoskop monoaural dapat
juga dipergunakan dopler. Denyut jantung janin dapat didengar pada akhir bulan
ke-5, walaupun dengan ultrasound (doptone) sudah didengar pada akhir bulan ke3, frekuensi denyut jantung janin lebih cepat dari bunyi jantung orang dewasa
ialah 120-140 x/menit. Jika pada prentasi biasa ( kepala) letakkan dopler atau
stetoskop monoaural kiri atau kanan bawah pusat ibu. Jika bagian anak belum
18
dapat ditentukan, maka denyut jantung janin dapat dicari garis tengah diatas
sympisis (Marni, 2011).
2.5.6. Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat
yang membahayakan janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya
imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum (Jannah 2013)
Pemberian imunisasi tetanus toksoid pada kehamilan umumnya diberikan
2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu, untuk
yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi memaksimalkan
perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil
(Rukiah, 2013).
Tabel 1.2.
Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid
ANTIGEN
TT 1
TT 2
80%
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
95%
TT 4
1 Tahun setelah TT 3
10 Tahun
95%
TT 5
1 Tahun setelah TT 4
25tahun/seumur
hidup
99%
Lama perlindungan
Perlindungan
19
20
terdapat hal-hal seperti tersebut dibawah ini pasien harus segera kembali ke
tenaga kesehatan:
Pendarahan pervaginam, bengkak ditangan/muka, sakit kepala yang hebat
terus menerus, pandangan kabur, sakit perut, muntah yang berlebihan, demam
(Sujiantini, 2009).
Tabel 1.3
Pemeriksaan Laboratorium Dan Nilainya
Tes laboratorium
Nilai norma
Haemoglobin
Protein urine
DipstickMerebus
10,5-14,0
Terlacak/negative
Bening/negative
Nilai Tidak
Normal
< 10,5
>atau = 2+
keruh(positif)
Diagnosa/Masalah Yang
Terkait
Anemia
Protein urine (mungkin ada
infeksi)
21
kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada
tanda tanda anemia (Rukiah, 2013).
Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90
tablet tambahan darah (fe), karena sulit untuk mendapatkan zat besi dengan
jumlah yang cukup dari makanan. Untuk mencegah anemia seorang wanita
sebaiknya mengkomsumsi sedikit 60 mg zat besi (mengandung FeSO4 320 mg )
dan 1 mg asam folat setiap hari. Akan tetapi, jika ibu tersebut sudah menderita
anemia, maka sebaiknya mengkomsumsi 2 tablet zat besi dan 1 asam folat per
hari. Ingatkan bahwa zat besi menyebabkan mual, konstipasi, serta perubahan
warna pada feses. Maka sarankan yang di anjurkan adalah minum tablet zat besi
pada malam hari untuk menghindari perasaan mual. Tablet besi sebaiknya di
berikan saat di ketahui ibu tersebut hamil sampai 1 bulan sesudah persalinan. Zat
besi untuk mengompensasi meningkatkan volume darah yang terjadi selama
kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan janin yang
adekuat. (Kusbandiah, 2010).
2.5.9. Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual adalah sekelompok penyakit yang disebabkan
oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus, bakteri, protozoa, dan jamur).
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehigga dapat mengganggu saluran
perkemihan dan system reproduksi. Dengan demikian menganjurkan untuk
pemeriksaan infeksi menular seksual (IMS). Hal ini bertujuan untuk melakukan
22
2.
Tempat rujukan mana yang lebih disukai ibu dan keluarga (jika ada lebih
dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling
sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan).
3.
4.
Siapa orang yang ditunjuk menjadi donor darah, jika tranfusi darah
diperlukan.
23
5.
6.
Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu
tidak di rumah.
2.
3.
K : Keluarga, suami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu
ke tempat rujukan.
4.
S : Surat, surat mengenai alasan mengapa ibu dirujuk dan kondisi ibu saat
ini.
5.
6.
7.
( Gulardi, 2008).
24
Kegiatan
a) Mengapa ibu (dan juga keluarga) dan
membuatnya merasa aman dan nyaman
b) Melakukan upaya untuk pencegahan infeksi
c) Mendapatkan riwayat kehamilan, kesehatan
ibu dan mendengarkan dengan cermat hal-hal
yang di ceritakan oleh ibu.
d) Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya
e) Melakukan / memintakan pemeriksaan
laboratorium sesuai kebutuhan.
f) Menganalisa hasil-hasil pemeriksaan menilai
kondisi kehamilan.
g) Melakukan pendidikan kesehatan dan
konseling sesuai dengan kebutuhan ibu
h) Melakukan upaya promosi kesehatan
i) Mempersiapkan kelahiran dan kegawat
darurat, bila ada
j) Menjadwalkan kunjungan ulang
k) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan
asuhan dengan metode penulisan SOAP
25
Kehamilan kegawat
daruratan
26
anak besar, kehamilan kembar, ketuban pecah dini), komplikasi obstetri tidak
langsung (sakit jantung, hepatitis, tuberkulosa, anemia, diabetes militus) dan
komplikasi yang berhubungan dengan obstetri (cedera akibat kecelakaan
kenderaan, keracunan, kebakaran ).
2.6.1 Manfaat 10 T Bagi Ibu Hamil
Menurut Kusmiati (2009), manfaat 10 T bagi ibu hamil yaitu :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Manfaatnya : menimbang berat badan ibu hamil setiap kali kunjungan,
2. Ukur Tekanan Darah
Manfaatya : mengukur tekanan darah ibu hamil setiap kali kunjungan,
3. Tentukan status gizi
Manfaatya : agar ibu bisa mengetahui gizi yang baik buat ibu dan buat
pertumbuhan janin ibu,
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Manfaatnya : untuk mengetahui usia kehamilan dan mengetahui bagimana
perkembangan janin selama kehamilan,
5. Tentukan Posisi Janin Dan Denyut Jantung Janin
manfaatnya : Supaya ibu mengetahui bagaimana letak janin dan mengetahui
kondisi janin,
6.
7.
27
9.
BAB III
METODE PENELITIAN
Julu
Kota
Karakteristik Responden
a.
b.
c.
d.
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber Informasi
28
Variabel Devenden
Penjelasan :
Variabel Devenden
Variabel dependen adalah variabel terikat yang bersifat dipengaruhi, dalam
penelitian ini yang dimaksud variabel dependen dalam penelitian ini ialah
pengetahuan Ibu Hamil tentang Manfaat 10 T dalam Pemeriksaan Kehamilan
Antenatal Care (ANC).
Variabel dependen
Variabel independen adalah variabel bebas yang bersifat mempengaruhi
dalam penelitian, yang dimaksud variabel independen dalam penelitian ini ialah :
dalam penelitian ini yang dimaksud variabel independent adalah umur,
pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi yang mempengaruhi Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Manfaat 10 T dalam Pemeriksaan Kehamilan Antenatal Care
(ANC)
3.2. Defenisi Operasional
N
o
1
Variabel
Pengetahuan
Ibu Hamil
tentang manfaat
10 T dalam
Pemeriksaan
Kehamilan
Antenatal Care
Defensi
operasional
Standar minimal
10 T tersebut
yaitu ; Timbang
berat badan dan
ukur tinggi badan,
ukur tekanan darah,
tentukan setatus
Alat
ukur
Kuisio
ner
Hasil ukur
Skala
Ordinal
1. Baik 76-100%
:
Jika responden
mampu
menjawab dengan
benar 16-20 dari 20
Pertanyaan yang
29
(ANC) di Desa
Mompang
Kecamatan
Padangsidimpu
an Angkola Julu
Kota
Padangsidimpu
an
tahun 2014
diajuka.
2. Cukup 56-75
:
jika responden
mampu menjawab
dengan benar 1215 dari 20
Pertanyaan yang
diajukan.
3. Kurang 40-55
:
jika responden
mampu menjawab
dengan benar 8- 11
dari 20 Pertanyaan
yang diajukan
N
o
2.
Variabel
Independe
Umur
Defenisi
operasional
Umur seseorang
yang
terhitung
mulai saat di
lahirkan hingga
sampai saat ini.
Alat
ukur
Kuisio
ner
3.
Pendidikan
Kuisio
ner
4.
Pekerjaan
Pendidikan
formal
yang
pernah
dijalani
oleh responden
Suatu
kegiatan
atau
aktifitas
seseorang untuk
memenuhi
penghasilan guna
Kuisio
ner
Cara
Skala
Hasil ukur
ukur
ukur
1 item Interval 1.
2
pertan
0 tahun
2.
2
yaan
0-25 tahun
3.
2
6-30 tahun
4.
3
1-35 tahun
1 item Ordinal 1. SD/Sederajat
2. SMP/Sederajat
pertan
3. SMA/Sederajat
yaan
4. D3/SI/Sederajat
1 item Ordinal 1.
pertny
2.
aan
3.
Pegawai Negeri
Sipil (PNS)
Wiraswasta
Ibu
Rumah
Tangga
30
5.
Sumber
Informasi
memenuhi
kebutuhan
hidupnya seharihari
1.Alat
atau
sasaran
untuk
mendapatkan
informasi
yang
berguna
untuk
menambah
wawasan
dan
pengetahuan
4. Petani
31
3.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjektif penelitian ingin meneliti semua
elemen yang ada di wilayah penelitian,maka penelitiannya merupakan peneliti
populasi (Notoadmojo, 2010)
32
Populasi dalam penelitian ini yaitu semua Ibu yang ada di Desa Mompang
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu pada awa bulan januari sampai
februari 2014 berjumlah 30 Ibu hamil.
3.5.2 Sampel
Sampel dalam Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan
hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi
(Arikunto, 2010). Dengan kriteria : Ibu Hamil Dan Ibu usia Subur.
Menurut Arikunto (2010), jika populasi < 100 maka keseluruhan populasi
dijadikan sampel, tetapi jika populasi > 100 maka pengambilan sampel 20% 25%, maka peneliti mengambil keseluruhan dari populasi untuk dijadikan sampel
yaitu sebanyak 30 Ibu dengan Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini
yaitu total sampling. Total Sampling adalah pengambilan sampel dari keseluruhan
populasi.
penelitian ini menggunakan Total Sampling. Total sampling adalah
keseluruhan dari jumlah sampel yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini
yaitu berjumlah 30 orang.
3.6. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Menurut Nurhayati (2011), menjelaskan bahwa data terbagi 2 jenis, yaitu
data primer dan data sekunder.
3.6.1. Jenis data
33
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh si peneliti dari hasil
pengukuran, pengamatan, dan survei.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti
akan tetapi diperoleh dari data yang sudah ada atau sudah dikumpulkan oleh pihak
lain, misalnya data dari puskesmas dan lain lain.
3.6.2 Tekhnik pengumpulan data
Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian
ini adalah:
1. Tahapan Persiapan
Peneliti meminta rekomendasi dari STIKes Syuhada Padangsidimpuan
untuk melakukan penelitian di Desa Mompang kecamatan Padangsidimpuan
Angkola Julu,
2. Tahap Pelaksanaan
Peneliti menyampakan surat rekomendasi dri pendidika kepada kepala
Puskesmas Pokenjior dan menjelaskan tentang tujuan penelitian serta meminta
izin untuk pengambilan data surve awal di Desa Mompang.
3.7.
34
2. Coding
Pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah terkumpul untuk
mempermudah memasukkan ke dalam tabel.
3. Tabulating
Proses pemindahan data ke dalam bentuk tabel setelah data dikumpulkan dan
dianalisa secara deskriftif.
3.7.2. Analisa data
Analisa data dilakukan secara deskriftif dengan melihat persentase data
yang telah dikumpulkan dan disajikan dalam tabel untuk menghitung persentase
digunakan rumus yaitu :
F
100%
N
Keterangan
P
Persentase
Jumlah Sampel
(Darwin , 2010).