PEMBAHASAN
A. Efektivitas Pembelajaran
Pengertian efektivitas menurut Hidayat adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
(Syafrullah, 2012:7)
Slameto (2010:92) mendefenisikan efektivitas sebagai ukuran yang
menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai.
Sedangkan menurut Sadiman (Trianto, 2010:20) keefektifan pembelajaran
adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan
utama keefektifan pengajaran, yaitu:
1. Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;
2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa;
3. Ketetapan antara kandungan materi pelajaran dengan kemampuan siswa
(orientasi keberhasilan siswa);
4. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan
struktur Kelas yang mendukung butir (2) tanpa mengabaikan butir (4)
(Soemosasmito dalam Trianto, 2010:20)
Guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha
agar anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan
presentasi waktu belajar akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa
menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman (Soemosasmito
dalam Trianto, 2010:20). Selain itu, guru yang efektif adalah orang-orang yang
dapat menjalin hubungan simpatik dengan para siswa, menciptakan lingkungan
Kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar,
menguasai sepenuhnya bidang studi mereka dan dapat memotivasi siswa untuk
bekerja tidak sekedar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota
masyarakat yang pengasih (Kardi dan Nur dalam Trianto, 2010:20).
Dengan demikian, dapat diambil suatu pemahaman bahwa efektivitas
merupakan suatu ukuran keberhasilan yang menunjukkan sejauh mana tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai.
5
dan pemodelan oleh guru untuk memperbaiki kemampuan membaca siswa yang
pemahamannya rendah. pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) selain dapat
menciptakan pemahaman baru yang menuntut aktivitas kreatif produktif dalam
konteks nyata yang mendorong siswa untuk berpikir dan berpikir ulang lalu
mendemonstrasikan. Prosedur- prosedur ini dirancang oleh Anne marie Palincsar
dari Michigan State University dan Anne Brown dari The Universuty of Illinois
pada tahun 1984, dengan karakteristik sebagai berikut ; (1) terjadi dialog antara
siswa dengan guru, yang saling mengambil alih dalam peran menjadi pemimpin
dialog; (2) reciprocal, terjadi interaksi satu orang berperan untuk merespon
yang lainnya; (3) dialog disusun menggunakan 4 strategi: mengajukan pertanyaan,
merangkum, menjelaskan, dan meramalkan.
C. Pembelajaran Terbalik
Pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) merupakan konsep baru
dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar mandiri, kreatif,
dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Diharapkan dalam
pendekatan pembelajaran ini siswa mampu menyajikan materi pembelajaran di
depan kelas dan kemampuan siswa dalam belajar mandiri dapat ditingkatkan.
Pendekatan ini juga dapat membantu melengkapi kekurangan dari kebutuhan
yang sering dihadapi dalam penggunaan model pembelajaran yang sudah usang,
seperti mengatasi kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi karena
pembelajaran didominasi oleh guru. Pembelajaran terbalik (reciprocal teaching)
menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu : menyimpulkan bahan
ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali
pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan apa
selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa.
Menurut Trianto (2007 : 96), reciprocal teaching adalah pendekatan
konstruktivis yang berdasarkan pada prinsip-prinsip pembuatan / pengajuan
pertanyaan. Menurut Sriyanti dan Marlina ( 2003:118 ) pembelajaran terbalik
merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan
pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri sehingga peserta didik
10
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
ditunjuk seorang siswa untuk tampil ke depan mengajar temannya yang lain.
Guru
memberikan
petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
c.
Siswa
melaksanakan
d.
e.
Guru
menyuruh
11
f.
g.
untuk
h.
i.
Guru
melakukan
12