METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Research is a systemic attempt to provide answers to questions. Such
answer may be abstract and general as is often the case in basic research or they
may be highly concrete and spesific as is often the case in applied research.
(Tuckman 1978: 1 dalam Sarwono). Dari definisi penelitian di atas secara singkat
penelitian dapat diartikan sebagai cara-cara yang sistematis untuk menjawab
permasalahan yang sedang diteliti. Dengan demikian, penelitian sendiri
merupakan suatu bentuk kata kerja yang dilakukan dengan rosedur tertentu.
Suharsini Arikunto (1992) dalam Sarwono, menjelaskan setidaknya ada
beberapa jenis penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan, bidang ilmu dan tempat
atau latar serta kehadiran variabel. Jika dilihat dari tujuannya ada tiga jenis
penelitian, yaitu penelitian eksploratori, penelitian verifikatif dan penelitian
pengembangan. Penelitian eksploratori digunakan untuk mencari jawaban
mengapa kejadian-kejadian tertentu muncul. Penelitian verifikatif digunakan
untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya. Sedangkan penelitian
pengembangan digunakan untuk mengembangkan model atau hal-hal yang
inovatif. Dengan demikian penelitian ini dapat dimasukkan dalam penelitian
verifikatif dan pengembangan. Hal ini karena selain mencoba meneliti ulang atas
hasil temuan penelitian sebelumnya juga dimaksudkan untuk mengembangkan
implementasi e-government ke arah yang lebih baik.
Sedangkan jika dilihat dari tempat/ latarnya, penelitian dibagi menjadi tiga
jenis yaitu penelitian laboratorium, penelitian lapangan, dan penelitian
perpustakaan. Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam bidang ilmu
eksakta. Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmu-ilmu sosial yang mana
secara langsung terjun ke dalam fenomena yang terjadi. Sedangkan penelitian
perpustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan melakukan kajian terhadap
literatur, buku-buku, jurnal maupun hasil penelitian sebelumnya. Dengan
demikian penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian lapangan dan
perpustakaan. Karena selain melakukan penelitian secara langsung di kantor-
kantor kelurahan dan/ desa peneliti juga melakukan kajian terhadap beberapa
literatur dan referensi yang berkaitan dengan e-government dan kinerja pegawai.
Sementara itu, jika dilihat dari kehadiran variabelnya penelitian ini dapat
dikategorikan berdasarkan atas obyeknya. Apakah penelitian itu obyeknya masa
lalu, masa kini atau masa depan. Penelitian yang obyeknya menggunakan masa
lalu dan masa kini disebut juga penelitian deskriptif. Sedangkan penelitian yang
obyeknya masa depan disebut juga penelitian eksperimen. Dengan demikian
penelitian ini dapat dimasukkan dalam jenis penelitian deskriptif karena obyeknya
adalah masa kini yakni e-governement dan kinerja pegawai.
Selain itu, secara umum penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian
kausal-komparatif. Hal tersebut karena penelitian ini bertujuan dan berusaha
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara berdasar atas
pengamatan terhadap akibat yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin
menjadi penyebab melalui data tertentu. Sangat jelas bahwa penelitian ini
berusaha mengetahu adakah pengaruh implementasi e-government terhadap
kinerja pegawai kantor kelurahan dan/ desa.
3.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor-kantor desa dan/ kelurahan di wilayah
3.3
3.3.1
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya.
Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
pegawai kantor kelurahan dan/ desa di wilayah kecamatan Nguter, Kabupaten
Sukoharjo baik itu pegawai negeri sipil maupun tenaga honorer. Hal ini karena
semua yang bekerja di lingkungan kantor desa dan/ kelurahan dapat dikatakan
sebagai pegawai. Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo sendiri terbagi dalam
16 desa, antara lain Desa Nguter, Desa Baran, Desa Lawu, Desa Daleman, Desa
Tanjung, Desa Pondok, Desa Kepuh, Desa Kedungwinong, Desa Plesan, Desa
Celep, Desa Juron, Desa Serut, Desa Tanjungrejo, Desa Jangglengan, Desa
Pengkol, Desa Gupit.
Berdasarkan PP No. 72 Tahun 2005 tentang desa, untuk jumlah pegawai
dan struktur pemerintahan desa disesuaikan dengan budaya dan kondisi di wilayah
masing-masing. Secara umum desa-desa di wilayah kecamatan Nguter, kabupaten
Sukoharjo memiliki struktur organisasi yang sama. Dalam pemerintahan desa
terdapat 1 orang kepala desa, 1 orang sekretaris desa, dan 4 orang sebagai kaur
(kepala urusan) atau kasie (kepala seksi), yang biasanya terdiri dari kaur umum,
kaur keuangan, kaur kesejahteraan masyarakat dan kaur pemerintahan. Sehingga
total pegawai untuk setiap kantor desa berjumlah 6 orang. Dengan demikian jika
dikalikan dengan jumlah desa di wilayah kecamatan Nguter akan terdapat kurang
lebih 96 pegawai yang menjadi populasi dalam penelitian ini.
3.3.2
Sampel
Menurut Sugiyono (2011: 118) menyatakan bahwa Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan
demikian sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan objek dalam
penelitian, dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi.
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel
yakni variabel independent (independent variable) dan variabel dependen
(dependen variable). Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
dan dal penelitian ini yang berperan sebagai variabel independen adalah
implementasi e-government. Sedangkan yang berperan sebagai variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai. Variabel independen (implementasi
e-governement) pada penelitian ini diberi simbol variabel X. Sedangkan variabel
dependen (kinerja pegawai) diberi simbol variabel Y.
3.5
Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu data primer dan
data skunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan. Yang
termasuk data primer dalam penelitian ini adalah hasil kuisioner yang disebar
kepada para responden, yakni pegawai kantor kelurahan dan/ desa.
b. Data Skunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan
data yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, laporan
tahunan, literature dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini digunakan beberapa data skunder, antara lain
berbagai buku, jurnal, literatur, serta sumber-sember dari internet
yang
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.
Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel. Dengan demikian, untuk penelitian ini peneliti mengambil
sampel sebanyak jumlah populasi penelitian yakni seluruh pegawai desa di
wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 96 orang.
3.7
3.7.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
r xy
N XY ( X )( Y )
{N X ( X ) }{ N Y ( Y ) }
2
Di mana :
r xy = Koefisien validitas
n = Banyaknya subjek
X = Nilai pembanding
Y = Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya
Selanjutnya hasil
r xy
dengan a = 5 %, jika rxy > rtabel maka alat ukur dinyatakan valid.
3.7.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006).
Untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan uji Alpha
Cronbach. Rumus Alpha Cronbach secara umum sebagai berikut:
Keterangan:
=Koefisien reliabilitas alpha cronbach
K=Jumlah item pertanyaan yang diuji
reliability)
sementara
jika
alpha
>
0,80
ini
masih sangat bersifat abtrak atau konseptual, antara lain definisi implementasi
e-government dan kinerja pegawai.
Untuk melakukan penelitian tidak cukup jika hanya berhenti pada definisi
konseptual. Konsep-konsep tersebut perlu dioperasionalkan agar dapat diukur
dengan skala tertentu. Definisi operasional menyatakan bagaimana operasi atau
kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data atau indikator yang
menunjukkan konsep dimaksud. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
definisi konseptual dan definisi operasional merupakan dua hal yang saling
berhubungan.
Definisi operasional merupakan kelanjutan daripada definisi konseptual
yang mana merupakan definisi yang memuat indikator-indikator kensep yang
menyebabkan konsep tidak bersifat abstrak dan dapat diukur dengan skala tertentu
oleh peneliti.
Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran
dalam memahami istilah-istilah dalam penelitian ini, maka peneliti akan
menjelasakan definisi-difinisi dan maksud dari istilah-istilah yang terdapat dalam
penelitian ini. Agar nantinya terjadi kesamaan landasan berfikir antara peneliti dan
pembaca. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini
antara lain:
1. Implementasi e-government
Menurut pemerintahan New
Zeland
(dalam
Sinembela:
2011),
bentuk yang lebih konkret, untuk mengetahui lebih jelas mengenai indikatorindikator dan sub indikator dalam variabel penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
operasional variabel berikut ini:
No
Variabel
Indikator
Sub Indikator
Ukura
Skala
n
Kerangka
Hukum
Infrastruktur
Kekuatan
E1
Government
(United
Nation)
SDM
Koordinasi
Privasi
Keamanan
Pemerintah
Kinerja
Kerjasama
Kepercayaan masyarakat
Keamanan
data
dan
informasi
Pelayanan
Pelayanan
Sarana
Prasarana
Pengadaan SDM
Pelatihan Pegawai
Kualitas
masyarakat
Kualitas layanan
pemerintah
Produktifitas kerja
Kualitas kerja
Ordinal
Likert
Ordinal
Likert
kepada
dari
Pegawai
(Fayol)
Kuantitas
Kelompok
Kerja
Inovasi
Kebebasan
Kemampuan pegawai
Waktu yang digunakan
bekerja
Proses pekerjaan
Kerjasama antar personal
Kekompakan organisasi
Inovasi pegawai
Kepuasan kerja
Pencapaian targer
atau
sasaran
Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel
3.10
data haruslah segera dianalisis atau diolah. Tidak akan berarti apa-apa jika data
yang telah terkumpul secara valid dan reliabel tidak segera dianalisis. Sehingga
analisis data merupakan salah satu tahapan terpenting dalam sebuah penelitian
serta dibutuhkan teknik atau cara-cara tertentu dalam melakukan analisis data.
Sugiyono (2012:147) menyebutkan bahwa teknik analisis data pada
penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Dalam penelitian ini analisis data
akan menggunakan teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:148)
statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi.
Analisis pada penelitian ini terdiri dari dua teknik analisis antara lain:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisis ini dilakukan
pembahasan mengenai bagaimana pengaruh implementasi e-government
terhadap kinerja pegawai.
2. Analisis Statistik (Analisis Asosiatif)
3.11
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara variabel dalam penelitian ini yaitu antara variabel independen
(implementasi e-government) dengan variabel dependen (kinerja pegawai).
Sedangkan pengujian hipotesis pada penelitian ini dimulai dengan penetapan
Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha), Uji korelasi dengan product
moment, uji koefisien determinasi, uji signifikansi, dan uji regresi linear.
3.11.1 Penetapan Hipotesi nol (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis nol (Ho)
Ha
r xy
N XY ( X )( Y )
{N X ( X ) }{ N Y ( Y ) }
2
Keterangan:
r xy = Jumlah Koefisien korelasi
n = Banyaknya subjek
X = Variabel Independen (Implementasi e-government)
Y = Variabel Dependen (Kinerja Pegawai)
Langkah selanjutnya untuk mengetahui nilai koefisien korelasi r yang
diperoleh signifikan atu tidak perlu dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansi
korelasi
product
moment
dapat
dilakukan
secara
langsung
dengan
r xy< r tabel
r xy > r tabel
Tingkat hubungan
sangat rendah
rendah
sedang
0,60-0,799
0,80-1,000
kuat
sangat kuat
= Koefisien Determinasi
umum
digunakan
dalam
penelitia n
ilmu-ilmu
sosial. Tingkat
r n2
1r 2
Di mana :
t = nilai uji t
r = koefisien korelasi
2
r r = Koefisien determinasi
n = Banyak Sampel
Setelah dilakukan uji hipotesis (uji t) maka kriteria yang ditetapkan, yaitu
dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel yang diperoleh
berdasarkan tingkat signifikansi tertentu dan derajat kebebasan (df) = n-k.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ho diterima jika thitung t tabel
Ho ditolak jika thitung > t tabel
Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel
dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan
bahwa
variabel dependen.
3.10.4 Uji Regresi Linear
Uji regresi linear dilakukan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai
variabel dependen jika nilai variabel independen diubah-ubah (dimanipulasi).
Regresi linear secara sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau
kauasal antara sebuah variabel independen dengan variabel dependen. Rumus
untuk melakukan uji regresi linear, yaitu:
Y ' =a+ bx
Keterangan:
Y
= konstanta (X=0)
= koefisien regresi
Sedangkan untuk harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
( Yi ) ( Xi2 ) ( Xi )( XiYi )
a=
2
n Xi 2( Xi )
b=
n XiYi( Xi )( XiYi )
2
n Xi2( Xi )
Keterangan:
n
Daftar Pustaka
Akdon. (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan
Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
_______. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV.
Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Undip
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Yogyakarta Graha Ilmu
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.
Slamet, Y Suwarto. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Surakarta: UNS Press
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta