ABSTRAK
Banyak Industri tahu yang membuang limbah cair yang cukup banyak dan beban
cemaraannya tinggi. Jika limbah cair tahu tersebut tidak diolah maka akan mencemari
lingkungan. Pengolahan limbah cair tahu
biologis dan kombinasinya.Cara tersebut teknologinya tidak sederhana dan biayanya mahal
maka susah bagi industri kecil untuk melaksanaakannya. Daur ulang limbah cair tahu juga sudah
dilakukan misalnya untuk biogas dan nata de soya. Akan tetapi daur ulang tersebut, masih
menghasilkan beban cemarannya tinggi. Penulis telah melakukan penelitian daur ulang dengan
cara mendaur ulangkan sebagian limbah cair tahu untuk air proses dan air umpan boiler serta
kondensatnya untuk air pencuci setelahekstraksi. Setelah daur ulang ke tujuh sisa limbah cair
yang tidak didaur ulang dimasukkan ke boiler lalu diuapkan sampai habis.. Berdasarkan uraian
tersebut diatas dirasa perlu untuk dibuat prototipe daur ulang limbah cair industri tahu
yang sekaligus dapat menanggulangi pencemaran industri tahu. Prototipe yang dibuat hanya
ekstraktor (jacketed vessel) dan boiler sedangkan peralatan proses lainnya menggunakan
peralataan proses pembuatan tahu seperti pada umumnya. Hasil uji coba menunjukkan
bahwa sampai dengan daur ulang ke tujuh, tahu yang dihasilkan masih sesuai SNI 01-31421998 dan air yang dihemat 73,5% serta energi yang dihemat 88,8 %.. Berdasarkan evaluasi
ekonomi penggunaan bahan bakar LPG pada proses ini tidak layak sedangkan penggunaan bahan
bakar kayu pada proses ini layak.
Kata kunci: Limbah cair tahu, daur ulang, ekstraktor, boiler dan kondensat
Penelitian ini bertujuan untuk menangani limbah cair industri tahu, dengan cara daur
ulang sehingga tidak mencemari lingkungan, dengan menggunakan peralatan yang ada di
industri tanpa menambah peralatan khusus untuk mengolah limbah cairnya, sehingga biayanya
murah. Adapun sasarannya adalah disain
dan boiler
bertekanan satu atmosfer absolute untuk proses industri tahu alat, uji coba alat, evaluasi, revisi
dan pembuatan laporan. Di dalam uji coba ini limbah cair tahu didaur ulang sebanyak 7
kali. Proses daur ulang limbah cair tahu dapat dilihat pada gambar 1.
B. Evaluasi Ekonomi.
Pada evaluasi ini dibandingkan antara penggunaan bahan bakar LPG dan kayu
bakar kar ena pada umumnya pengusaha tahu menggunakan kayu sebagai bahan bakar.
Evaluasi ekonomi ini didasarkan pada data seperti yang ditunjukan pada table di bawah ini :
sisa limbah cair pada akhir proses tidak layak sedangkan kalau menggunakan bahan bakar
kayu, proses tersebut layak. Disarankan dilakukan scale up peralatan daur ulang ini untuk lebih
meyakinkan kelayaka proses dan peralatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim A, 2010. Spirax Sarco. Steam Engineering Principles and Heat Transfer.
http://www.spiraxsarco.com./resources/steamengineering-tutorials).Browsing
16 Maret 2010
Anonim B, 2010. Spirax Sarco. Boiler Ratings http://www.spiraxsarco.com?resources/
steam-engineering-tutorials/th...). Browsing 16 Maret 2010
Anonim C, 2011. Untuk Efisiensi dan Emisi Kompor Gas (FTI UJ) ftijayabaya.ac/
index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=16. Browsing 20 Juni 2011
Anonim D, 2011. Liquefied Petroleum Gas. http:// e n . w i k i p e r d i a . o r g / w i k i /
Liquefied_petroleum_gas. Browsing 20 Juni 2011
Arie Herlambang, 2002. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Tahu dan Tempe.
Publikasi Ilmiah Teknologi Pengolahanh Limbah Cair Industri. BPPT dan
Bapedalda Samarinda).
Bueche Federick, 1969. Introduction to Physics for Scientists and Engineers.
Internationaln Student Edition. McGraw-Hill Book Company. New
Sanfrancisco London Sydney Tokyo.
York