Anda di halaman 1dari 32

MEKANIKA FLUIDA

Marfizal, ST
Kode MKB 13519

DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini membahas konsep-konsep mekanika fluida


meliputi propersi fluida, kinematika fluida, statika fluida,
dinamika fluida, aliran kental, dan rugi-rugi pada pengaliran
fluida.. Setelah menempuh mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa memahami konsep-konsep mekanika fluida dan
saling keterkaitannya serta mampu menerapkannya pada
bidang teknik mesin. Pembelajaran dilakukan dengan
pendekatan konsep dan penerapannya pada gejala seharihari terutama pada bidang teknik mesin melalui metode
ceramah, diskusi, eksperimen/demonstrasi dan penugasan.
Referensi utama:,Crowe C. T, et. al (2001), Engineering
Fluid Mechanics, White, F. (1994), Mekanika Fluida.

SILABUS MATA KULIAH


1. Identitas Mata Kuliah
Nama Mata Kuliah
: Mekanika Fluida
Nomor kode
: MKB 13519
Jumlah SKS
: 3 (dua)
Semester
: 5 (dua)
Kelompok mata kuliah
: Mata Kuliah Keahlian Konsentrasi
Program Studi/ Program : Teknik Mesin
Status mata kuliah
: Wajib
Prasyarat
: Tidak ada
Dosen
: Marfizal, ST

Tujuan
2. Tujuan
Setelah menempuh mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa memahami konsepkonsep kinematika fluida, statika fluida,
dinamika fluida dan kerugian-kerugian pada
pengaliran fluida dan saling keterkaitannya
serta mampu menerapkannya dalam
menjelaskan gejala sehari-hari terutama
pada bidang teknik mesin.

Deskripsi Dan Pendekatan


pembelajaran
Deskripsi Isi
Mata kuliah ini membahas konsep-konsep fisika tentang propersi
fluida, kinematika fluida, statika fluida, dinamika fluida, rugi-rugi
pada pengaliran fluida.

Pendekatan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan konsep dan penerapannya pada gejala


sehari-hari dalam bidang teknik mesin melalui metode ceramah, diskusi, tanya-jawab,
dan penugasan. Tugas berupa penyelesaian problem set. Media yang digunakan: OHP,
in-focus (LCD),

Evaluasi
Evaluasi
Penilaian meliputi: (1) Ujian tengah
semester (UTS), (2) Ujian akhir
semester (UAS), (3) Quiz, (4) Tugastugas berupa penyelesaian problem
set.
NA = 35% UTS + 40% UAS + 25%
Tugas dan Quiz

. Rincian Materi Perkuliahan Tiap Pertemuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Pendahuluan; sistem perkuliahan dan sifat-sifat fluida


Statika Fluida ; tekanan fluida, hukum-hukum hidrostatika (Hukum Pascal & Hukum Archimedes),
pemakaian hukum-hukum hidrostatis
Statika Fluida ; tegangan permukaan, kapileritas, penerapan tegangan permukaan dan kapileritas.
Dinamika Fluida ; Aliran Fluida, persamaan Bernoulli, persamaan kontinuitas
Dinamika Fluida ; Pemakaian Persamaan Bernoulli dan kontinuitas (Teorema Toricelli, Venturi meter,
Tabung Vitot, daya angkat pesawat, dll).
Aliran fluida kental ; Jenis-jenis aliran (datar, laminar, turbulen), Bilangan Reynolds, hukum Stokes
dan hukum Poiseulle
Aliran fluida kental ; Persamaan Benoulli untuk fluida kental, Aliran fluida kental dalam pipa.
UTS
Kinematika aliran ; Cairan yang bergerak translasi, cairan yan bergerak rotasi
Kinematika aliran ; Persamaan momentum untuk fluida, Tenaga jet (pancaran cairan).
Rugi-rugi dalam pengaliran fluida ; Head pada aliran fluida dalam saluran, waktu untuk
mengosongkan fluida
Rugi-rugi dalam pengaliran fluida ; Aliran melalui orifices
Rugi-rugi dalam pengaliran fluida ; Aliran melalui mouthpieces
Rugi-rugi dalam pengaliran fluida ; Aliran fluida dalam pipa dan persoalannya, aliran pada saluran
terbuka.
Dasar- dasar Mesin Fluda
Pertemuan 16: UAS

Daftar Buku
Crowe

C. T, Elger D.F. Roberson, D.F.


(2001). Engineering Fluid Mechanics.
John Willey and Sons.
White F. (1994). Mekanika Fluida.
Erlangga.
Vennard and Street. (1882).
Elementary Fluid Mechanics, John
Willey & Sons, New York.

MEKANIKA FLUIDA : Bagian dari mekanika terpakai


(Apllied Mechanics) yang mempelajari statika dan
dinamika dari cairan dan gas.
FLUIDA : adalah zat-zat yang mampu mengalir dan
menyesuaikan diri dengan wadah atau tempatnya.
Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak
dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser.
Sehingga semua fluida memiliki derajat
kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil
terhadap perubahan bentuk.
Atau
Cairan / zat cair tidak mempunyai tahanan yang
tetap terhadap gaya yang bekerja padanya, hal ini
mengakibatkan selalu terjadi perubahan bentuk
dan mengambil bentuk sesuai dengan tempat
pengalirannya.

Perubahan-perubahan bentuk yang terjadi adalah


disebabkan karena gaya-gaya geser yang bekerja, karena
itu zat cair tersebut mengalir. Sebaliknya bila benda cair
tersebut dalam keadaan diam, maka berarti tidak terdapat
gaya-gaya geser yang bekerja dan semua gaya yang ada
selalu tegak lurus terhadap tempat atau cairan itu
berada.
Fluida (fluids) dibagi dalam dua bagian yaitu cairan dan gas.
CAIRAN : tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan
bila terdapat di suatu tempat, maka cairan tersebut akan
mengambil tempat yang sesuai dengan bentuk dan
tempatnya dan permukaan akan berbentuk suatu batas
dengan udara terbuka.
GAS : zat yang dengan mudah dapat dimampatkan
(compressible) dan dapat mengembang mengisi seluruh
ruangan tempat dimana gas berada dan tidak
membentuk batas tertentu seperti benda cair.

Perbedaan antara benda padat dan benda cair :


1. Pada batas elastisitas tertentu, perubahan benda
padat sedemikian rupa sehingga Regangan
(straight) berbanding lurus dengan tegangan
(stress)
2. Regangan pada benda padat tidak tergantung dari
waktu lamanya gaya bekerja dan apabila batas
elastisitas dari benda padat tersebut tidak
terlampaui, maka bila gaya itu tidak bekerja lagi,
maka perubahan-perubahan bentukpun akan
menghilang dan kembali ke bentuk semula.
Sedangkan pada benda cair akan terus
berlangsung perubahan bentuknya selama gaya
bekerja dan tidak akan kembali ke keadaan
semula bila gaya tersebut tidak bekerja lagi.

Persamaannya : baik fluida maupun padatan dapat


dianggap sebagai benda yang tidak dapat dirubah
volumenya sampai suatu tekanan yang terbatas
(in compressible)
Ciri-ciri ini merupakan sifat yang berbeda
dibandingkan dengan GAS (compressible).
Sifat-sifat Fluida dan batasan-batasannya :
1. Kerapatan Massa ( ) :
adalah massa per satuan volume suatu benda
(kg/m3)
Kerapatan air pada suhu 3.09oC (suhu yang
menyatakan kerapatan maks) adalah 1000 kg m-3,
sehingga massa satu liter air pada suhu tersebut
adalah 1 kg.

Contoh Berbagai Nilai Kerapatan Massa ( )


Fluida

Kerapatan (kg m-3)

Air (4oC)

1000

Air (15oC)

991

Udara (20oC)

1,19

Minyak Bumi (20oC)

900

Minyak Bensin (20oC)

840

Air Raksa (20oC)

13,5 x 103

2. Kerapatan Relatif (berat jenis)


istilah Relatif ini dipergunakan untuk cairan dan
diberi batasan sebagai Nisbah kerapatan cairan
terhadap kerapatan air untuk suatu suhu yang
ditentukan.
3. Viskositas Absolut atau Viskositas Dinamis S ()
adalah suatu sifat dari fluida yang mempunyai
ketahanan terhadap setiap gaya yang dikenakan
pada fluida tersebut dan menghasilkan gerakan
relatif atau gesekan relatif terhadap partikelpartikel di sebelahnya.
atau
Gaya geser per satuan luas yang dibutuhkan
untuk menggeser lapisan zat cair dengan satu
satuan kecepatan terhadap lapisan yang
berdekatan di dalam zat cair itu (kg m-1 det-1)

4. Viskositas Kinematis ()
adalah nisbah viskositas absolut terhadap
kerapatan suatu cairan (m2 det-1)
=

= kg m-1 det-1
kg m-3
= kg x m3
m det kg

= m2 det-1

Fluida dalam Keadaan Diam -

Untuk kebanyakan keadaan, fluida selalu


memiliki gerakan, tetapi untuk mendapatkan
pengertian yang baik tentang gerakan fluida
tersebut maka perlu diketahui sifat fluida dalam
keadaan diam.

Salah satu sifat yang penting dari fluida adalah


timbulnya tekanan pada sekelilingnya.
Besarnya tekanan fluida tergantung dari ketinggian
atau kedalaman fluida pada suatu titik.
Sebagai contoh :
suatu cairan yang berada di dalam suatu tempat /
wadah dalam keadaan terbuka

Tekanan
pada sisi
samping

Cairan

Tekanan pada sisi bawah

Berat cairan akan menentukan besarnya tekanan pada sisi


tempat / wadah tersebut.
Tekanan yang paling besar berada di bagian paling dasar
dari wadah dan tekanan yang terkecil berada pada sisi
tempat wadah dan tekanan yang terkecil berada di sisi
wadah dekat permukaan air.
Tekanan yang dihasilkan merupakan akibat berat dari
fluida.
Tekanan = kerapatan fluida x konst. Gravitasi x kedalaman
= xgxh
Dimana :
= Kerapatan fluida
g = Percepatan gravitas (9,81 m/det2)
h = Kedalaman dinyatakan dalam (m)

Tekanan yang dihasilkan oleh suatu tabung berisi cairan


dapat diukur dengan mempergunakan alat pengukur
tekanan.
Satuan untuk tekanan adalah (Pascal (Pa)
1 Pa = N/m2
N = kg m det-2
1 Pa = kg m det-2 m-2
= kg m-1 det-2
Contoh : Tekanan yang terjadi pada berbagai kedalaman.

h3
h4

h2

h1

P1 = gh1
P2 = gh2
P3 = gh3
P4 = gh4

Berbagai istilah yang dipergunakan untuk menyatakan


tekanan suatu fluida yang dihasilkan pada sisisisinya adalah :
- Tekanan
- Beda tinggi
- Energi
Istilah tekanan yang paling banyak dipergunakan untuk
fluida adalah BEDA TINGGI.
Tekanan (P) = .g.h
dimana dan g konstan
Sehingga : P = k.h
K = Konstan
Oleh sebab itu tekanan akan sebanding lurus dengan
kedalaman atau beda tinggi dari cairan.

Beda tinggi dapat diukur dengan mempergunakan


MANOMETER.
Ex. Penggunaan Manometer

Air

Air

hg

Cairan yang dipergunakan untuk Manometer biasanya


adalah cairan yang memiliki kerapatan yang jauh
lebih besar dari cairan / fluida yang akan diukur ?

TEKANAN STATIS
Apabila suatu fluida dimasukkan ke dalam suatu
tabung / wadah, tekanan yang ditimbulkan pada
sisi-sisinya dapat diukur dengan mempergunakan
suatu tabung manometer sederhana. Tekanan ini
disebut Tekanan Statis atau Beda Tinggi Statis.
TEKANAN FLUIDA
Dalam berbagai hal tekanan dapat dilakukan terhadap
suatu fluida dengan maksud untuk menyalurkan
daya, yakni memberikan gaya atau dorongan
terhadap fluida di dalam tabung-tabung.

Untuk fluida dalam keadaan statis tekanan totalnya


sama dengan jumlah dari tekanan sebagai
akibat ketinggiannya dan tekanan oleh pengaruh
luar pada fluida tersebut (Pf).
Tekanan Fluida (P) = Pf + .g.h
ENERGI TOTAL SUATU FLUIDA STATIS
Energi suatu fluida dalam keadaan diam tergantung
dari Tekanan Statis Fluida dan Kedudukan
Relative dari fluida dipandang dari suatu
ketinggian atau sewaktu-waktu.
Elevasi atau ketinggian suatu fluida di atas suatu
titik dianggap sebagai BEDA TINGGI ELEVASI
Energi (E) = Beda Tinggi Elevasi (Z) + Beda
tinggi Statis (h)

Air

h1

h2

Z
(1)
Z1

(2)

Z2

Fluida Statis

Datum plane

Energi suatu Fluida Statis

Untuk suatu fluida statis maka energi total (E) akan


tetap, nilainya :
E = Z = Z1 + h 1 = Z 2 + h 2
Karena beda tinggi Elevasi berkurang maka beda tinggi
statis akan bertambah. Suatu titik pada permukaan
fluida tidak memiliki beda statis, tetapi hanya
memiliki beda tinggi Elevasi (Z).

- GERAKAN FLUIDA Aliran Mantap / Tetap (Steady Flow)


A1A2 =Penampang
MI

MC

MII
dS1dS2 = Jarak

A1dS1
A2dS2

Karena sifat aliran tetap, maka aliran yang melalui


ruang yang besar = aliran yang melalui penampang
yang kecil.
Hukum Aksi Massa = Jumlah yang masuk = jumlah
yang keluar + jumlah perubahan yang terjadi dalam
volume kontrol.

Massa dalam ruang MI = MII


MI + MC = MII + MC
1A1dS1 = 2A2dS2
Karena jumlah massa berubah dalam waktu dt, maka
perubahan per satuan waktu akan sebagai berikut :
1A1dS1 = 2A2dS2
dt
dt
Dimana : ds = V
dt

1A1V1 = 2A2V2

Konstan

Persamaan Kontinuitas = Equation of Continuity


= Pers. Kesinambungan

Kalau persamaan di atas dikalikan g pada ruas kanan


dan ruas kiri, maka persamaan akan berubah
menjadi :
g. 1A1V1 = g. 2A2V2
dimana : .g = 1A1V1 = 2A2V2
Weight flow rate
Jika fluidanya yang dianggap bahwa fluidanya tidak
termampatkan (incompressible), maka atau
dalam keadaan I sama II (konstant) karena massa
dalam suatu volume yang sama adalah Konstan.

Karena 1 dalam keadaan I sama dengan 2 dalam


keadaan II :
A1.V1 = A2.V2 = Q Ideal
dimana : Q = debit
A = luas penampang
V = kecepatan
Demensinya = L2.LT-1 = L3T-1
Pada statika : fluida dalam keadaan diam tidak
dipengaruhi oleh jarak horizontal tetapi
dipengaruhi oleh ketinggiannya.
P + Z = h konstan

Fluida Mengalir (IDEAL) : fluida yang dalam


pengalirannya tidak memberikan Shear stress
(gesekan)

Bagaimana kalau tidak IDEAL ? (Ada gesekan)


Apabila ada gesekan maka pada tepi dinding V=0,
sedangkan pada pusat aliran Vnya paling besar.
v v
v
A
v v v
V

v
v

Q = A.V
= A.V

V = tergantung pada provil kecepatannya

1) Kalau bentuknya
lingkaran
dr

a 2r.dr
q 2r. .dr
R

2rdr
0

Q A.V
R

Q
1
V

2rdr

A
A0
R2

2) Bagaimana kalau bentuknya Parabola

Vc
r=0
R

V = Br2 + c c&B Konstanta


V = Br2 + c
Untuk k.r = 0 Pd Pusat
V = B(0)2 + c
V = c V = Vc
r
Untuk r = R V = 0 (Pd-dinding)
0 = B(R2) + c
0 = BR2 + Vc

r2
0 2rVc 1 R 2 dr
R

2
r3
V
Vc r 2 dr
2
R
R
0

BR Vc
Vc
B 2 V Br 2 c
R
Vc 2
V 2 r Vc
R

r2
V Vc 1 2
R

1
V
R 2

2Vc
V
R2

r2

R
0

r4

4R 2

2Vc R 2
R4
V

2
R 2
4R 2
2Vc 2 R 2
R2
V

2
R 4
4
2Vc R 2
V

R2 4
Vc
V
2

R
0

Vc
1
V
atauV Vc
2
2
Bila ada gesekan
Rumus tersebut berlaku untuk aliran berbentuk
Parabola Hal yang sama berlaku juga untuk
saluran Terbuka

Anda mungkin juga menyukai