PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar terpenting dalam kehidupan setiap
manusia disamping kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kesehatan adalah pelayanan publik
yang bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat. Apabila terjadi suatu
keadaan yang tidak diharapkan pada kesehatan seseorang atau sekelompok orang, maka akan
menimbulkan berbagai permasalahan, misal penurunan kinerja yang disebabkan oleh keadaan
tidak sehat pada sekelompok orang tersebut yang lama kelamaan jika dibiarkan akan menjadi
masalah kesehatan. Masalah kesehatan adalah kondisi yang tidak diinginkan terjadi dibidang
kesehatan. Untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut diperlukan suatu manajemen kesehatan
untuk memecahkan masalah tersebut.
B. Skenario
Drg.Chintya sebagai kepala poli gigi puskesmas Jatisari telah melakukan kegiatan
UKGS. Kegiatan tersebut mendapatkan skor DMF-t 8,1 dari 1000 siswa yang telah diperiksa.
skor DMF-t tsb termasuk dalam kategori yang sangat tinggi. Sebagai pimpinan atau manajer poli
gigi yang bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan gigi, drg.Chintya akan membuat program
kesehatan yang dapat menurunkan skor tsb. Apa yang menjadi tugas dokter chintya di
puskesmas? Langkah langkah manajemen apa yang bisa dilakukan drg. Chintya ?
C. Learning Object
1. Mahasiswa Mampu mengetahui dan memahami Definisi, tujuan, dan fungsi manajemen
kesehatan.
2. Mahasiswa Mampu mengetahui dan memahami Langkah-langkah manajemen kesehatan
3. Mahasiswa Mampu mengetahui dan memahami Peran dokter gigi
4. Mahasiswa Mampu mengetahui dan memahami Program kesehatan yang tepat untuk
menurunkan skor DMF-t.
BAB II
PEMBAHASAN
1
STEP 1
1. Manajemen kesehatan
2. DMF-t
3. UKGS
: suatu kegiatan atau seni untuk memanajemen petugas kesehatan/ non kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
: indeks kesehatan gigi yang biasanya digunakan untuk gigi
permanen.
: unit kesehatan gigi dan mulut yang diselenggarakan di sekolah. Meliputi pendidikan kesehatan gigi dan mulut, perawatan
sederhana dan pencabutan gigi sulung.
STEP 2
1. Apa tujuan dan fungsi manajemen kesehatan?
2. Bagaimana struktur manajemen di rumah sakit?
3. Apa tugas kepala poli gigi dan bagaimana langkah-langkah manajemen yang tepat sesuai
skenario?
4. Program kesehatan apa yang tepat untuk menurunkan skor DMF-t?
STEP 3
1. Tujuan manajemen kesehatan:
Meningkatkan taraf kesehatan dengan usaha preventif dan promotif
Meningkatkan kesadaran kesehatan pada masyarakat
Pelaksanaan pelayanaan kesehatan berjalan dengan baik
Konsumen puas terhadap pelayanan kesehatan
Fungsi manajemen kesehatan
Planning berfungsi menentukan tujuan dan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
Motivating berfungsi sebagai pemberian motivasi dan semangat kepada pelaksana tugas.
Evaluating dan controlling berfungsi sebagai proses mengukur kinerja dan pengambilan
tindakan untuk memastikan bahwa hasil-hasil tertentu dapat dicapai.
UPT fungsional
top manajemen
Membuat dan menentukan tujuan jangka panjang, kebijakan, strategi, misi dan visi
(perencanaan strategis). Top manajemen harus mempunyai kemampuan merumuskan
konsep organisasi untuk organisasi di bawahnya. Contoh dari top manajer ini adalah
kepala rumah sakit.
a)
middle manajemen
Bertanggung jawab terhadap beberapa unit kerja dan melaksanakan rencana secara
konsisten sesuai dengan tujuan perusahaan yang lebih atas (tingkat pengendali
manajemen). Middle manajemen harus mempunyai kemampuan komunikasi bekerjasama
dengan orang lain. Contoh dari middle manajemen adalah kepala klinik pada rumah sakit.
non-manajerial personel
Karyawan yang menggunkan teknikal skill untuk melaksanakan pekerjaan. Contoh dari
non-manajerial personel adalah pegawai.
Kompleksitas masalah.
Kemungkinan kesalahan data.
4. Program kesehatan untuk menurunkan skor DMF-t:
Dengan melaksanakan program UKGS dengan kegiatan sikat gigi bersama, topical
application fluor, dan edukasi.
Melatih guru dan petugas kesehatan selain dokter gigi.
Penjaringan ekso gigi sulung yang perlu.
STEP 4
Masalah kesehatan
Peran
dokter gigi
Manajemen kesehatan
Langkah-langkah
manajemen kesehatan
STEP 5
Program
kesehatan
Tingkatan
manajeme
n
uraian
ini
penulis
lebih cenderung
menggunakan
"manajemen"
daripada
"administrasi". Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini antara lain :
a. The accomplishing of a predetermined objectives through the effort other peopleatau
manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan
orang lain. (Robert D. Terry).
b. Manajemen adalah "the process, by which the excution of given purpose is put into
operation and supervised atau manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu
tujuan diselenggarakan dan diawasi. (Encyclopedia of social sciences).
c. Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan
fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggungjawab utama, yakni
perencanaan dan pengawasan.
d. Management is the process under taken by one or more persons to coordinatethe activities
of other persons to achieve results not attainable by any one personacting alone atau
manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satuorang atau lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak
dapat dicapai oleh hanya 1 orang saja.(Evancovich, 1989) Dari batasan-batasan tersebut di
atas dapat diambil suatu kesimpulan umum bahwa manajemen adalah suatu kegiatan untuk
mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang
manajer dalam mencapai tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau
bawahannya.
6
Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan
sebagai berikut "Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur
para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan."Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah
penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang
menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (sub
sistem) yang saling berhubungan didalam suatu proses atau struktur dalam upaya
menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu.
Teori fungsi manajemen oleh beberapa ahli :
1. HENRY FAYOL
Dalam buku tersebut Fayol menyatakan fungsi administrasi dan manajemen adalah
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), commanding (pemberian
komando), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengawasan). Rangkaian
fungsi ini dikenal dengan akronim POCCC.
Fungsi utama dari kelima fungsi tersebut bagi Fayol adalah pada fungsi commanding.
Mengingat kondisi masyarakat Perancis yang waktu itu militeristik dan perkembangan
ilmu administrasi dan manajemen masih bersifat embrional. Sehingga commanding
menjadi peran utama dalam menggerakkan bawahan.
2. LUTHER GULLICK
Luther Halsey Gulick dilahirkan di Jepang pada tahun 1892 dan merupakan seorang yang
berpengalaman di bidang administrasi dan pemerintahan. Gullick mengatakan bahwa
fungsi-fungsi utama administrasi dan manajemen adalah planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), staffing (pengadaan tenaga kerja), directing (pemberian
bimbingan), coordinating (pengkoordinasian), reporting (pelaporan), dan controlling
(pengawasan). Rangkaian fungsi dari Gullick dikenal dengan akronim POSDCRC.
Gullick sependapat dengan Fayol berkaitan dengan fungsi planning, organizing dan
controlling. Selanjutnya Gullick mengusulkan fungsi staffing (pengadaan tenaga kerja)
yang merupakan tindak lanjut dari fungsi planning dan organizing. Kemudian fungsi
staffing, planning dan organizing merupakan bahan baku organisasi yang perlu
digerakkan dalam rangka pencapaian tujuan. Oleh sebab itu dibutuhkan fungsi directing
(pemberian bimbingan), dan coordinating (pengkoordinasian).
Dari rangkaian fungsi-fungsi tersebut, directing memiliki fungsi yang paling penting.
Directing merupakan konsep yang lebih santun/lunak dari commanding. Sesuai dengan
7
kondisi warga Amerika yang saat itu telah memiliki pemahaman tentang ilmu admnistrasi
dan manajemen.
3. GR TERRY
Fungsi manajemen yang ditulis Terry dalam bukunya Principles of Management terdiri
dari planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuanting (penggerakan),
dan controlling (pengawasan). Terry menggunakan kata actuating dalam menggerakkan
bawahan, yang berarti usaha mendapatkan hasil dengan menggerakkan orang lain. Istilah
ini lebih lunak dibandingkan commanding dan directing.
Fungsi-fungsi manajemen itu pada dasarnya terdiri dari :
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penyusunan personalia (staffing)
d. Pengkoordinasian (coordinating)
e. Penyusunan anggaran (budgeting)
Aspek organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan,
persediaan vaksin, alat KB, dsb.
2. Menentukan prioritas masalah
Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf, dana, dan
mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk menentukan
tujuan.
3. Menetapkan tujuan dan indikator keberhasilan
Contoh tujuan program kesehatan:
Menurunkan angka karies
b. Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka
pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang mengandung uraian
secara menyeluruh dan lengkap.
d. Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang mengandung uraian yang
menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas namun
prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti pembagian tersebut. Misalnya berdasarkan
tingkatannya suatu rencana termasuk rencana induk tetapi juga merupakan rencana strategis
berdasarkan ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka waktunya.
Pengorganisasian
Pengorganisasian mencakup beberapa unsur pokok, antara lain :
1. Hal yang diorganisasikan ada 2 macam, yakni :
a) Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada didalam
rencana sehingga membentuk satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan.
b) Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup pengaturan hak dan wewenang
setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan mempunyai penanggung jawabnya.
2. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya.
3. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau sering disebut struktur organisasi
yang merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana.
Organizing atau pengorganisasian merupakan tahap untuk menentukan sumber daya,
perancangan, pengembangan, penugasan tanggung jawab, dan pendelegasian wewenang.
Sebelum membagi tugas kepada para karyawan di bawahnya, seorang manajer harus
memastikan bahwa karyawan memahami tujuan organisasi dengan baik. Dalam melakukan
tahap pengorganisasian, terdapat beberapa langkah yakni:
1. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan.
2. Menggolongkan kegiatan pokok dalam satuan bagian yang praktis.
3. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh masing-masing karyawan.
4. Penugasan personel yang cakap dan berkompeten.
5. Mendelegasikan wewenang.
Penggerak dan Pelaksanaan
Hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan program kesehatan adalah:
10
berdasarkan
faktor-faktor
penyebab
yang
sudah
diidentifikasi
(aspek
pengendalian).
3. Peran dokter gigi
Tugas drg di puskesmas antara lain :
- Harus mengerti permasalahan umum (program kesehatan gigi)
- Mengkoordinir, monitor keseluruhan program kesehatan gigi di puskesmas
- Mengkoordianasi, menggerakkan perawat gigi melaksanakan pelayanan asuhan
- Membimbing, mengawasi perawat gigi
- Bertanggung jawab pencatatan dan pelaporan serta monitoring pelayanan kesehatan gigi
dan mulut (Departemen Kesehatan RI, 2002 ).
Selain itu juga terdapat 3 peranan drg di puskesmas, antara lain :
1. Manajer
2. Medicus practicus
3. Petugas kesehatan masyarakat
Sebagai seorang manajer organisasi kesehatan, ia akan dihadapkan pada tugas-tugas
merencanakan pekerjaan bagi staf yang dipimpinnya, mengarahkan dan menyediakan sarana
11
penunjang agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanan dengan efektif dan efisien serta memantau
kembali sejauh mana tugas tugas tersebut telah dilaksanakan. Atas dasar perbedaan tugastugas ini, seorang drg yang pintar belum tentu akan menjadi pimpinan puskesmas atau Rumah
Sakit yang cakap.
Selain berperan sebagai manajer dan medicatus practicus, seorang dokter juga akan
berperan sebagai seorang petugas kesehatan masyarakat ( public health worker ). Pekerjaan
sebagai petugas kesehatan masyarakat akan berbeda dengan tugas sebagai seorang manajer
atau medicus practicus.Ketiganya berbeda dalam hal jenis dan orientasi pelayanan yang
diberikan, sumber dayadan tekhnologi yang digunakan, serta bagaimana pelayanan tersebut
dilaksanakan.Atas dasar perbedaan ini, seorang dokter tidak saja dituntut untuk menguasai
ilmu kedokteran, tetapi juga harus memahami dan terampil menerapkan prinsip-prinsip ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu manajemen.
Penerapan manajemen pada program kesehatan di puskesmas akan lebih menjamin
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih produktif, efisien, efektif, dan rasional.
Untuk mampu melaksanakan ketiga peran tersebut dengan sukses, seorang dokter yang
bertugas di tingkat pelayanan kesehatan dasar ( seperti di Puskesmas ) harus terampil
menguasai ketiga disiplin ilmu tersebut dan mampu menerapkannya secara tepat sesuai dengan
ruang lingkup pekerjaan dan masalah yang akan dihadapi
4. Program kesehatan yang tepat untuk menurunkan skor DMF-t.
Program Kerja yang dapat dilakukan
Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada murid-murid sekolah,
antara lain melalui program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dalam pemberian fluor
guna mencegah atau mengurangi karies gigi atau penyakit gigi lainnya.
1.
2.
3.
Edukasi
Pada siswa/i TK dan SD diberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dengan cara
menggunakan buku pegangan yang bisa didapat dari Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia.
Buku-buku tersebut telah disusun berdasarkan urutan kelasnya yaitu buku I untuk kelas I
dan seterusnya sampai buku VI dan dilengkapi dengan buku kerjanya masing-masing.
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
13