ARTIKEL JURNAL
Oleh
Deva Okta Perdana
NIM 08105244031
ii
PENDAHULUAN
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran
yang mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Hal ini mengenai
media pembelajaran bisa dikembangkan dari alat dan bahan yang sederhana,
contohnya puzzle. Puzzle merupakan media pembelajaran sederhana sebenarnya
sangat mudah dikembangkan, tidak perlu menghabiskan waktu lama dan bahan
mudah didapat oleh pendidik. Andang Ismail (2009: 199) Puzzle adalah
permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah dipecah dalam
beberapa bagian sudah.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 10-18 Januari 2012 di SD N
Perumnas 3 Depok, Sleman Yogyakarta, fasilitas seperti pusat sumber belajar
belum ada di sekolah. Selain itu, penggunaan media dalam pembelajaran belum
optimal. Khususnya untuk mata pelajaran matematika pecahan kelas IV
penggunaan media masih menggunakan bahan sekali pakai (kertas karton).
Ketika guru menyampaikan materi pada saat jam mata pelajaran matematika
pecahan, guru hanya menghabiskan waktu
mempersiapkan bahan dan alat peraga. Menurut wali kelas IV Ibu Muntamah,
S.Pd sebagai guru kelas mengatakan pada saat menjelaskan materi, beberapa
siswa sering berdiskusi di luar topic dari yang sedang diajarkan, dan bermain
dengan dunianya sendiri. Serta nilai rata-rata mata pelajaran matematika kelas
IV masih rendah yaitu 6,5, karena antusiasme dan perhatian siswa pembelajaran
matematika materi pecahan kurang baik. Guru menyadari bahwa intensitas
penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran masih kurang,
karena belum tersedianya media yang memadai dan mempunyai kemasan yang
menarik. Menurut pendapat NS (siswa kelas IV), kegiatan belajar di kelas sangat
membosankan. Sebagian besar siswa hanya akan belajar pada saat menjelang
ujian semester, di sisi lain siswa merasa sulitan untuk memahami materi
pecahan.
Salah satu kompetensi dasar mata pelajar matematika kelas IV khususnya
materi pecahan adalah siswa mempelajari pecahan dalam pemecahan masalah,
dalam pelaksanaannya semua siswa di harapkan mengetahui arti pecahan,
persen, dan desimal, memahami penyederhanaan, penjumlahan, pengurangan,
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan
atau lebih dikenal dengan research and development. Penelitian ini bertujuan
mengembangkan produk media puzzle PAPEDA pada mata pelajaran
matematika pokok bahasan pecahan bagi siswa kelas IV sekolah dasar.
Studi pendahuluan
Studi Pendahuluan merupakan langkah awal dalam melaksanakan
penelitian. Studi pendahuluan dilakukan dalam dua bentuk, yaitu studi
pustaka dan studi lapangan.
1.
2.
media
sederhana
dikembangkan.
pembelajaran
yang
akan
B.
Perencanaan
Pada tahap ini meliputi analisis tujuan, analisis kemampuan,
mementukan standar kompetensi, menentukan kompetensi dasar dan
menentukan materi pelajaran. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1.
Analisis tujuan
Peneliti merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian
pengembangan yang akan dilakukan, tujuan penelitian dan
pengembangan yang peneliti lakukan adalah adalah menghasilkan
produk media sederhana pembelajaran yang layak dimanfaatkan
bagi siswa dalam pembelajaran.
2.
3.
4.
5.
C.
Pengembangan
Pada tahap ini meliputi; membuat desain produk mengumpulkan
bahan-bahan pendukung, finishing produk, dan validasi ahli. Adapun
penjelasannya sebagai berikut :
1.
membedakan
setiap
ukuran
besar
kecilnya
Finishing produk
Pada tahap finishing, seluruh komponen diagram keping puzzle
ditinjau kembali untuk mencari kekurangan secara teknis, seperti
lem kurang merekat, ukuran puzzle dapat masuk ke dalam papan
pemasangan (papan timbul), dan lain sebagainya. Pada langkah
finishing dilakukan proses pengkilatan warna cat (clear) lalu di
kompon (pemerataan clear cat) pada komponen papan diagram
dan potongan-potongan puzzle. Langkah selanjutnya yaitu
pengemasan media diagram keping puzzle, dalam pengemasan
diperlukan plastik pembungkus (potongan-potongan puzzle) dan
kotak karton penyimpanan (sebagai pembungkus luar).
4.
Validasi Ahli
Validasi ahli dengan melibatkan ahli media dan ahli materi.
Validasi ahli dimaksudkan untuk mengetahui apakah media
sederhana media puzzle PAPEDA yang dikembangkan dalam
penelitian ini siap dan layak untuk dilakukan uji coba lapangan.
D.
E.
Diseminasi
Pada tahap ini bertujuan supaya produk yang dikembangkan
dapat dipakai masyarakat luas.
1.
Diseminasi
Diseminasi
dilakukan
dengan
membuat
laporan
hasil
dan data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui angket dari hasil uji coba
yang berupa penilaian dari subjek uji coba mengenai media sederhana mata
pelajaran matematika materi pecahan. Sedangkan, data kualitatif berupa hasil
analisis kebutuhan, data hasil validasi ahli materi dan ahli media, uji coba
lapangan awal, uji coba lapangan, dan uji pelaksanaan lapangan, yang berupa
masukan, saran yang berkaitan dengan media sederhana pembelajaran interaktif
agar menjadi produk akhir yang dikategorikan layak.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
instrumen kuisioner. Kisi-kisi instrumen dadaptasi dari Suharsimi Arikunto, (2010:
194) yang telah tervalidasi dengan baik dan teruji.
Adapun kisi-kisi instrumen mencakup beberapa komponen antara lain:
1.
2.
3.
Untuk validasi data berupa pernyataan layak, cukup layak, kurang layak,
dan tidak layak yang diubah menjadi data kuantitatif dengan skala 4, yaitu
penskoran dari 14, sebagai berikut:
1. Layak
pernyataan)
2. Cukup Layak
pernyataan)
3. Kurang Layak = 2 (50% layak dengan unsur yang ada dalam
pernyataan)
4. Tidak Layak
pernyataan)
Untuk mencari skor persentase menggunakan rumus :
skor persentase =
100%
1.
10
berbagai
bentuk
pecahan,
penjumlahan,
B.
Validasi Ahli
1.
11
C.
12
Jumlah
45
44
46
43
45
44
45
46
45
45
448
97%
Kategori
LAYAK
2.
Jumlah
117
112
112
111
112
113
111
114
112
112
1126
94%
Kategori
LAYAK
13
puzzle PAPEDA ini dinyatakan layak dan dapat diuji cobakan kelapangan
dengan skor persentase 89%, pada saat uji ahli media tahap I media ini
dinyatakan layak dengan skor persentase 93,7% tetapi dengan revisi pada kartu
soal media puzzle PAPEDA serta untuk menggandakan kartu soal. Setelah
dilakukan revisi media ini dinyatakan layak dan dapat diuji cobakan kelapangan
setelah uji coba tahap II dengan skor persentase 98%. Pada saat uji coba
lapangan awal penilaian siswa cukup baik dengan skor persentase adalah 96%,
kemudian pada uji coba lapangan utama perolehan skor yaitu 97% sehingga
media tersebut dapat diuji cobakan ke tahap uji pelaksanaan lapangan. Dalam uji
pelaksanaan lapangan media puzzle PAPEDA ini di nilai sangat layak dengan
skor persentase 94% dan dengan demikian media ini sudah layak dijadikan
sebagai PRODUK AKHIR, yang berupa Media Puzzle PAPEDA Pecahan, Persen
dan Desimal untuk Mata Pelajaran Matematika Materi Pecahan Kelas IV SD N
Perumnas 3 Depok, media ini diharapkan menjadi salah satu sumber belajar baik
secara individu maupun kelompok.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran sebagai
berikut:
1.
2.
3.
14
DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail. (2009). Alat Peraga Edukatif Level I. Yogyakarta: Edwise
Edutainment.
Arikunto, suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
Borg, Walter. R & Gall. (1989). Education Research, And Introduction, Fourth ed.
New York & London: Longman Inc.
Muzamil misbach (2010). http://kuliah.itb.ac.id/course/info.php?id=435. Diakses
3 Juli 2012 pukul 15.00 WIB.
15