Anda di halaman 1dari 28

0

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KPA : BIDANG PRASARANA DAN SARANA
DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA PROVINSI DAERAH
KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

SKPD
DKI Jakarta
NAMA PPK

: Dinas Olahraga dan Pemuda Prov.


: Drs. H. Paulus Subagio, MPd

NAMA PEKERJAAN
Program

Kegiatan
Interior
Kode Rekening

: 1.08.03

/ Peningkatan Sarana Prasarana


Olahraga Dan Pemuda
: 1.08.03.013
/
Perencanaan
Design
:

Tahun Anggaran :
Lokasi
:
Alamat
:

Gelanggang Remaja Kec. Koja


5.2.2.21.02
/ Belanja Jasa Konsultansi
Perencanaan (planning)
2014
Provinsi DKI Jakarta
Jl. Balai Rakyat Koja Jakarta Utara

TAHUN ANGGARAN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN : Perencanaan Design Interior Gelanggang
Remaja
Kecamatan Koja
1.

LATAR
BELAKANG

1.1

Olahraga
merupakan suatu fenomena yang
mendunia
dan
menjadi
bagian
yang
tak
terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat. Bahkan melalui olahraga dapat
dilakukan national character building suatu bangsa,
sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk
membangun kepercayaan diri, identitas bangsa,
dan kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan
pembangunan di bidang keolahragaan yang
bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi
olahraga.

1.2 Hal ini antara lain ditunjukkan oleh:


1.2.1 Tumbuhnya
kesadaran
masyarakat
dalam
melakukan kegiatan olahraga terutama dalam
lingkup satuan pendidikan mengalami peningkatan
sebagaimana ditunjukkan oleh data Susenas 2003
dan 2006 bahwa persentase penduduk berumur 10
tahun ke atas yang melakukan olahraga di sekolah
meningkat dari 54,1% pada tahun 2003 menjadi
58,2% pada tahun 2006;
1.2.2.Partisipasi masyarakat dalam melakukan kegiatan
olahraga semakin meningkat yang ditunjukkan
dengan peningkatan partisipasi masyarakat pada
Indeks Pembangunan Olahraga (SDI) dari 0,345
pada tahun 2005 menjadi 0,422 pada tahun 2006,
dimana pengukuran SDI sesungguhnya meliputi
perkembangan banyaknya anggota masyarakat
suatu wilayah yang melakukan kegiatan olahraga,
luasnya tempat yang diperuntukkan untuk kegiatan
berolahraga bagi masyarakat dalam bentuk lahan,
bangunan, atau ruang terbuka yang digunakan
untuk kegiatan berolahraga dan dapat diakses oleh
masyarakat luas, kebugaran jasmani yang merujuk
pada kesanggupan tubuh untuk melakukan
aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti,
serta jumlah pelatih olahraga, guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes), dan instruktur

olahraga dalam suatu wilayah tertentu;


1.2.3 Peningkatan prestasi olahraga yang antara lain
ditunjukkan oleh perolehan medali emas di
beberapa cabang olahraga di tingkat internasional
seperti di Asian Games 2011 di Jakarta dan
Palembang;
1.2.4 Berkembangnya industri olahraga merupakan
bagian integral dari pembangunan keolahragaan
yang diarahkan untuk membudayakan olahraga
sebagai gaya hidup dan mendukung kemajuan
olahraga
nasional.
Industri
olahraga
telah
dikembangkan dalam bentuk jasa penjualan
kegiatan cabang olahraga yang dikemas secara
profesional sebagai produk utama, serta produksi,
jual-beli, dan sewa-menyewa prasarana atau
sarana olahraga yang berstandar internasional.
1.3.

Pembangunan olahraga mencakup


olahraga
pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.
Ketiga lingkup olahraga ini dilakukan melalui
pembinaan dan pengembangan olahraga secara
terencana,
sistematik,
berjenjang,
dan
berkelanjutan, yang dimulai dari pembudayaan
dengan
pengenalan
gerak
pada
usia
dini,
pemassalan dengan menjadikan olahraga sebagai
gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat
dan pemberdayaan sentra-sentra keolahragaan,
serta peningkatan prestasi dengan pembinaan
olahraga unggulan nasional sehingga olahragawan
andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi.

1.4. Fokus
pembangunan
keolahragaan
adalah
pembudayaan dan peningkatan prestasi olahraga
yang jika dikaitkan dengan bangunan olahraga
berarti penguatan fondasi bangunan olahraga yaitu
budaya berolahraga dan penguatan pola pembibitan
olahraga prestasi guna menciptakan sebanyakbanyaknya sumber daya calon olahragawan
berbakat sesuai dengan karakter fisik dan kultur
lokal, serta kondisi lingkungan yang mendukung
pembentukan potensi-potensi olahraga unggulan di
daerah.

1.5. Penciptaan sumber daya manusia untuk membentuk


calon olahragawan berbakat dilakukan melalui
pencanangan gerakan nasional (secara massal)
guna menjadikan olahraga sebagai gaya hidup (life
style); pemberdayaan (revitalisasi) olahraga dasar
seperti lari, loncat, dan lempar (track and field) di
satuan-satuan
pendidikan
usia
dini,
dasar,
menengah,
dan
tinggi;
serta
fasilitasi
penyelenggaraan perlombaan/kompetisi olahraga
antar satuan pendidikan dan fasilitasi penyediaan
instruktur/pelatih/guru olahraga yang berkualitas
internasional di tengah-tengah masyarakat.
1.6. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam upaya
pembudayaan dan pembinaan prestasi olahraga,
antara lain:
1.6.1.Dalam lingkup olahraga pendidikan, saat ini
perhatian pemerintah dalam pembinaan olahraga
usia dini adalah pelaksanaan program pada Pusat
Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP), seharusnya
dijalankan
sesuai
dengan
dokumen
perencanaannya dan masih perlu ditingkatkan
pengelolaannya untuk dapat memenuhi kebutuhan
sebagai pusat pembinaan, antara lain masih sangat
kurangnya tenaga keolahragaan yang memahami
sistem kepelatihan olahraga usia dini, sarana dan
prasarana yang masih jauh dari memadai, serta
seleksi penerimaan siswa peserta pelatihan yang
masih
belum
memenuhi
kriteria
yang
dipersyaratkan.
1.6.2.Di tengah masyarakat olahraga ternyata belum
membudaya, terbukti dengan Data Susenas 2006
yang menunjukkan bahwa persentase penduduk
berumur 10 tahun ke atas yang melakukan
kegiatan olahraga sendiri menurun dari 30,6% pada
tahun 2003 menjadi 26,9% pada tahun 2006 dan
hasil Indeks Pembangunan Olahraga yang masih
relatif rendah. Indeks Pembangunan Olahraga atau
Sport Development Indeks (SDI) merupakan indeks
gabungan 4 (empat) dimensi dasar pembangunan
olahraga,
yaitu:
partisipasi,
ruang
terbuka,
kebugaran, dan sumber daya manusia. Dimensi
partisipasi merujuk pada banyaknya anggota

masyarakat suatu wilayah yang melakukan


kegiatan olahraga. Dimensi ruang terbuka merujuk
pada luasnya tempat yang diperuntukkan untuk
kegiatan berolahraga bagi masyarakat dalam
bentuk lahan dan/atau bangunan. Ruang terbuka
ditentukan berdasarkan kriteria: a) digunakan
untuk kegiatan berolahraga; b) sengaja dirancang
untuk kegiatan berolahraga, dan c) dapat diakses
oleh masyarakat luas. Dimensi kebugaran jasmani
merujuk pada kesanggupan tubuh untuk melakukan
aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
1.6.3.Permasalahan olahraga nasional saat ini adalah
bagaimana
menjawab
tantangan
untuk
meningkatkan prestasi olahraga pada tingkat
nasional dan internasional, sebagaimana yang
diamanatkan pasal 27 ayat 1 UU No. 3 Tahun 2005,
yaitu pembinaan dan pengembangan olahraga
prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk
mencapai prestasi olahraga di tingkat daerah,
nasional,
dan
internasional.
Hal
tersebut
disebabkan oleh terbatasnya upaya pembibitan
atlet unggulan, belum optimalnya penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kesehatan olahraga
dalam
rangka
peningkatan
prestasi,
serta
terbatasnya
jumlah
dan
kualitas
tenaga
keolahragaan.
1.6.4.Kurangnya pendanaan dari pemerintah dan
masyarakat
mengakibatkan
keikutsertaan
olahragawan dalam kejuaraan- kejuaraan di tingkat
regional dan internasional sangat kurang sehingga
berakibat kepada kurangnya pengalaman dan
kematangan fisik, mental, teknik dibandingkan
dengan negara-negara Asia dan taktik bertanding
dari olahragawan kita yang pendanaan terarah dan
cukup
1.6.5.Keterbatasan faktor-faktor pendukung lainnya
mengakibatkan terhambatnya pembudayaan dan
pembinaan prestasi olahraga, yang meliputi antara
lain kurangnya prasarana dan sarana olahraga
masyarakat, rendahnya apresiasi dan penghargaan
bagi olahragawan dan tenaga keolahragaan yang
berprestasi, serta belum optimalnya sistem

2.

MAKSUD DAN
TUJUAN

3.

TARGET/SASA
RAN

4.

NAMA
ORGANISASI
PENGADAAN
BARANG/JASA

5.

manajemen keolahragaan nasional. Sehubungan


dengan hal itu, perlu adanya peningkatan
prasarana dan sarana olahraga baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas. pendidikan jasmani dan
rohani di lingkungan sekolah, pengembangan
olahraga
prestasi,
upaya
memasyarakatkan
olahraga dan mengolahragakan masyarakat serta
menciptakan
iklim
yang
lebih
mendorong
masyarakat untuk berpartisipasi serta bertanggung
jawab dalam membina dan mengembangkan
olahraga, khususnya perlu ditingkatkan upaya
pembinaan olahragawan, pembinaan pelatih,
penyediaan sarana dan prasarana olahraga,
pengembangan sistem pembinaan olahraga yang
lebih efektif termasuk pemberian penghargaan bagi
olehragawan terutama atlet dan pelatih yang
berprestasi
serta
pengembangan
organisasiorganisasi keolahragaan dan wadah pembinaan
lainnya.

1.7. Dinas Olahraga dan Pemuda sebagai instansi teknis


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertugas
merencanakan,
mengatur,
melaksanakan
dan
mengkoordinasikan
serta
bertanggung
jawab
terhadap kegiatan olahraga di DKI Jakarta, untuk
Tahun
Anggaran
2014,
akan
melakukan
Penyelesaian
Pembangunan
Gelanggang
Remaja Kecamatan Koja, yang berpedoman pada
SUMBER DANA
aspek kebijaksanaan yang tertuang dalam peraturan
DAN
dan ketentuan yang berlaku.
PERKIRAAN
BIAYA
2.1. Maksud
Menyediakan fasilitas olahraga yaitu Gelanggang
Remaja tingkat Kecamatan yang Representatif
2.2. Tujuan
Tujuan Penyelesaian Pembangunan Remaja
Kecamatan Koja adalah meningkatkan kualitas
dan kuantitas Gelanggang Remaja

6.

RUANG
3.1. Terbangunnya Gelanggang Remaja Kecamatan
LINGKUP
Koja.
PENGADAAN /
LOKASI
DAN
DATA
DAN

FASILITAS
PENUNJANG

SKPD
PPK
NIP
Jabatan
Alamat

:
:
:
:

Dinas Olahraga dan Pemuda


Drs. H. Paulus Subagio, MPd
196002101982121001
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana
Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi
DKI Jakarta.
: Jalan Jatinegara Timur Nomor 55
Jakarta Timur

5.1 Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai


pengadaan jasa konsultansi seluruhnya dibebankan
kepada APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2014,
yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Satuan Kerja Pemerintah Daerah Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 053/DPA/2014 tanggal 04
Maret 2014.
5.2 Total Pagu biaya yang diperlukan adalah sebesar Rp.
50,000,000.00 (Lima Puluh Juta Rupiah)
6.1.
Ruang lingkup pekerjaan/pengadaan konstruksi
6.1.1. Umum.
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya
seluruh pekerjaan konstruksi ini, kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh
gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan
Persyaratan Pelaksanaan.
Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaanperbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.
6.1.2. Lingkup Pekerjaan
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alatalat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan konstruksi ini serta mengamankan,
mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan
berlangsung
sehingga
seluruh
pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
6.1.3. Sarana Kerja

Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja,


identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan
keahlian masing- masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang
digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii.
Kontraktor
wajib
menyediakan
tempat
penyimpanan bahan/material ditapak yang aman
dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang
dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
yang digunakan harus benar-benar baik dan
memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran
dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
Adapun Peralatan minimal yang dilampirkan dalam
dokumen penawaran antara lain:
a. Alat pancang (jenis alat disesuaikan dengan
kebutuhan alat yang akan digunakan) jumlah 1
unit;
b. Concrete pump, jumlah 1 unit;
c. Beton molen, jumlah 4 unit;
d. Vibrator, jumlah 6 unit,
e. Genset kap. 25 Kva, 1unit;
f. Stamper kuda, 2 unit,
g. Mesin las, 2 unit;
h. Bar bender, 3 unit,
i. Bar cutter, 3 unit
j. Takel kap. 5 ton, 3 unit
k. Mesin potong pipa/alumunium, 2 unit;
l. Bor listrik, 3 unit;
m. Gerinda, 3 unit
n. Mobil pick up, 2 unit;
o. Dump truk, 2 unit;
p. Kompresor, 1 unit
q. Excavator, 1 unit
r. Crane servis/Mobil crane, 1 unit
s. Pompa sedot, 1 unit
t. Mesin potong keramik, 3 unit.
Dibuktikan dengan Hasil Pemindaian (scan) Daftar
peralatan yang disampaikan, harus menjelaskan
jenis alat, jumlah kapasitas, merk dan type, tahun
pembuatan, kondisi, lokasi sekarang dan status
kepemilikan / sewa alat serta foto alat yang
bersangkutan

6.1.4. Surat Dukungan dan Brosur


Dalam proses pelelangan pekerjaan dimaksud
dengan mempertimbangkan lingkup dan kapasitas
pekerjaan
yang
akan
dilaksanakan
serta
penggunaan
bahan/material
yang
memiliki
volume yang cukup dominan dan peralatan
minimal
yang
dibutuhkan
sehingga
perlu
mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait
dalam hal penyediaan bahan/material
dan
peralatan dimaksud maka penyedia jasa dalam
hal penyampaian dokumen penawaran harus
melampirkan surat dukungan dari produsen dan
brosur-brosur serta peralatan minimal yang
dibutuhkan terkait dengan pekerjaan dimaksud
antara lain:
a. Surat dukungan produsen yang dilampirkan
dalam dokumen penawaran antara lain :
1) Pengadaan tiang pancang
2) Pengadaan alat pancang
3) Pengadaan concrite pump
4) Pengadaan ready mix
5) Pengadaan besi beton dan baja profil
6) Pengadaan penutup atap
7) Pengadaan lampu
8) Pengadaan kursi penonton
9) Pengadaan cat
10)
Pengadaan sound system
11)
Pengadaan
fire
alarm
dan
perlengkapannya
12)
Pengadaan air conditioning
b. Brosur-brosur
yang
dilampirkan
dalam
dokumen penawaran antara lain :
1) Tiang pancang
2) Alat pancang
3) Besi beton dan baja profil
4) Penutup atap
5) Lampu
6) Genset
7) Kursi penonton
8) Cat
9) Sound system
10)
Fire alarm dan perlengkapannya

11)

Air conditioning

6.1.5 Gambar-Gambar Dokumen


a. Dalam
hal
terjadi
perbedaan
dan/atau
pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun
perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara
tertulis
untuk
mendapatkan
keputusan
pelaksanaan
di
tapak
setelah
Konsultan
Pengawas berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
b. Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan
alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang
waktu pelaksanaan.
c. Semua ukuran yang tertera dalam gambar
adalah
ukuran
jadi,
dalam
keadaan
selesai/terpasang.
d. Mengingat masalah ukuran ini sangat penting,
Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang
tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar,
ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya
sebelum memulai pekerjaan.
e. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila
ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal
tersebut secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan
keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan
dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan Perencana.
f. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau
mengganti ukuran-ukuran yang tercantum di
dalam
gambar
pelaksanaan
tanpa
sepengetahuan Konsultan Pengawas.
g. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan
ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik
dari segi biaya maupun waktu.
h. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan
lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda,
berita-berita perubahan dan gambar-gambar
pelaksanaan yang telah disetujui ditempat

10

pekerjaan.
i. Dokumen-dokumen ini haruss dapat dilihat
Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu. Setelah
serah
terima
kesatu,
dokumen-dokumen
tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi
Tugas.
6.1.5 Dokumen Teknis
Dalam hal proses pelelangan pekerjaan dimaksud,
kontraktor
wajib
menyampaikan
Dokumen
Penawaran Teknis yang disampaikan dalam
Dokumen Penawaran yang terdiri dari :
a. Metode pelaksanaan;
b. Jadwal
dan
jangka
waktu
pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO) lengkap dengan
kurva S;
c. Jenis,
kapasitas,
komposisi
dan
jumlah
peralatan;
d. Spesifikasi teknis ;
e. Daftar personil inti;
f. Formulir Pra RK3K;
g. Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan
(apabila ada bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan;
h. Network Planning System (bukan microsoft
project);
i. Flowchart pekerjaan utama.
6.1.5 Gambar-gambar Pelaksanaan dan contoh-contoh
a. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing)
adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan
Kontraktor, atau Prosedur yang menjelaskan
bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang
disediakan Kontraktor untuk menunjukkan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan
dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk menilai
pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Perencana.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani
persetujuan dan menyerahkan dengan segera
semuaa gambar- gambar pelaksanaan dan

11

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

contoh-contoh
yang
disyaratkan
dalam
Dokumen
Kontrak
atau
oleh
Konsultan
Pengawas.
Gambar-gambar pelaksanaan dan contohcontoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana
ditentukan Konsultan Pengawas. Kontraktor
harus
melampirkan
keterangan
tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen
Kontrak jika ada hal-hal demikian.
Dengan menyetujui dan menyerahkan gambargambar
pelaksanaan
atau
contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan
menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
Konsultan Pengawas dan Perencana akan
memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contohcontoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan
dengan
mempertimbangkan
syarat-syarat
dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat
keindahan.
Kontraktor
akan
melakukan
perbaikanperbaikan yang diminta Konsultan Pengawas
dan menyerahkan kembali segala gambargambar pelaksanaan dan contoh-contoh sampai
disetujui.
Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap
gambar-gambar pelaksanaan dan contohcontoh, tidak membebaskan Kontraktor dari
tanggung jawabnya atas perbedaan dengan
Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut
tidak diberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas.
Semua pekerjaan yang memerlukan gambargambar pelaksanaan atau contoh-contoh yang
harus disetujui Konsultan Pengawas dan
Perencana, tidak boleh dilaksanakan sebelum
ada
persetujuan
tertulis
dari
Konsultan
Pengawas dan Perencanan.
Gambar-gambar pelaksanaan atau contohcontoh harus dikirimkan kepada Konsultan
Pengawas dalam dua salinan, Konsultan
Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda-tanda Telah Diperiksa Tanpa Perubahan

12

k.

l.

m.
n.
o.

atau Telah Diperiksa Dengan Perubahan atau


Ditolak.
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas
untuk
arsip,
sedangkan
yang
kedua
dikembalikan
kepada
Kontraktor
untuk
dibagikan atau diperlihatkan kepadaa Sub
Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya
boleh diserahkan apabila menurut Konsultan
Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam
katalog atau barang cetakan tersebut sudah
jelas dan tidak perlu diubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam
dua rangkap untuk masing-masing jenis dan
diperlukan sama seperti butir di atas.
Contoh-contoh
yang
disebutkan
dalam
Spesifikasi Teknis harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana.
Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan,
contoh-contoh,
katalog-katalog
kepada
Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

6.1.6 Jaminan Kualitas


Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali
baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor
menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis
serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Kontraktor sanggup memberikan buktibukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
6.1.7 Nama Pabrik/Merek Yang Ditentukan
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama
pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen,
maka Kontraktor menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada
alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat

13

lagi dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran.


Untuk barang-barang yang harus diimport, segera
setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor
harus sesegera mungkin memesan pada agennya
di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan
namun pada saat pemesanan bahan/merek
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana
akan menentukan sendiri alternatif merek lain
dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1
(satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor
harus memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy
dari pemesanan material yang diimport pada agen
ataupun Importir lainnya, yang menyatakan bahwa
material-material tersebut telah dipesan (order
import).
6.1.8 Contoh-contoh
Material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga
dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan
tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahanbahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak
sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya.
6.1.9 Substitusi
6.1.9.1 Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesories yang
disebutkan
nama
pabriknya
dalam
RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yang setara,
disertai
data-data
yaang
lengkap
untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana

14

sebelum pemesanan.
6.1.9.2 Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, akserories dan
produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor
harus mengajukan secara tertulis nama negara
dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan
secara benar bahwa produk- produk yang
dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi
Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemilik/Perencana.
6.1.10 Material dan Tenaga Kerja
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan
dalam pekerjaan ini harus baru, dan material
harus tahan terhadap iklim tropik.
Seluruh pekerjaan harus
cara yang benar dan
mempunyai
ketrampilan
dimana latihan khusus
diperlukan
dan
melaksanakannya.

dilaksanakan dengan
setiap Pekerja harus
yang
memuaskan,
bagi Pekerja sangat
Kontraktor
harus

Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang


sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan
bahwa personal tersebut telah mengikuti latihanlatihan khusus ataupun mempunyai pengalamanpengalaman khusus dalam bidang keahlian
masing-masing.
6.1.11 Klausul Disebutkan Kembali
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausulklausul yang disebutkan kembali pada butir lain,
maka ini bukan berarti menghilangkan butir
tersebut
tetapi
dengan
pengertian
lebih
menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara
gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka
diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai
bobot teknis dan/atau yang mempunyai bobot
biaya yang paling tinggi.

15

Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lainlain untuk segala claim atau tuntutan terhadap
hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain
6.1.12 Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan
koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat
didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas
yang menyangkut dalam proyek ini, harus
dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan
konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai
dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.
6.1.13 Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan
Pekerjaan
1)
Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan
kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya
serta memelihara kelancaran lalulintas, baik
baik kendaraan maupun pejalan kaki selama
kontrak berlangsung.
2) Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang
tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan
perintah
kepada
ahli
tekniknya
yang
bertugas dan para penjaga.
3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada :
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak,
Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada,
utilitas,
jalan-jalan,
saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya di tempat
pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi-operasi Kontraktor,
dalam arti kata yang luas. Itu semua harus
diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :

16

5)

6)

Kontraktor
bertanggung
jawab
atas
penjagaan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaan yang dianggap penting
selama pelaksanaan Kontrak, siang dan
malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab
terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor,
atass kehilangan atau kerusakan bahanbahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
Kesejahteraan,
Keamanan
dan
Pertolongan Pertama:
Kontraktor
harus
mengadakan
dan
memelihara fasilitas kesejahteraan dan
tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang
datang ke lokasi.
Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti
ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi
Tugas dan juga harus menurut (memenuhi)
ketentuan Undang-undang yang berlaku pada
waktu itu.
Di
lokasi
pekerjaan,
Kontraktor
wajib
mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya ditiap site
ditempatkan paling sedikit seorang petugas
yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai
pertolongan pertama.
Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi
Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu
sebagaimana
Pemberi
Tugas
akan
menentukannya
dan
tidak
akan
ada
tambahan penggganti uang yang akan
diberikan
kepada
Kontraktor
sebagai
tambahan, yang mungkin ia keluarkan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas
maka penyedia jasa dalam hal penyampaian
dokumen penawaran hasus melampirkan
antara lain :
a.
Program manajemen mutu;

17

b.
c.
d.
e.
f.

Program sistem manajemen K3;


Sertifikat ISO 9001:2008;
Sertifikat ISO 14001:2004;
Sertifikat OHSAS 18001:2007;
Sertifikat SMK3.

6.1.14 Peraturan Hak Patent


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner))
terhadap semua claim atau tuntutan, biaya atua
kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan
dengan merek dagang atau nama produksi, hak
cipta pada semua material dan peralatan yang
dipergunakan dalam proyek ini.
7.

8.

6.1.15 Iklan
JANGKA
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam
WAKTU
bentuk apapun di dalam sempadan (batas) site
PELAKSANAAN
atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari
pihak Pemberi Tugas.
6.2.
PERUSAHAAN,
TENAGA AHLI
YANG
DIBUTUHKAN
6.3.

Lokasi Pekerjaan pengadaan jasa konstruksi


Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu
Jl. Ragunan Raya No. 1 Jakarta Selatan;
Data dan Peraturan Teknis yang Digunakan
Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila
ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuanketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan
dan tambahannya, yakni :

6.3.1 Peraturan Pemerintah :


a. Keppres
29/1994
dengan
lampiranlampirannya;
b. Peraturan Presiden Nomor : 70 tahun 2012.
c. Peraturan
Umum
tentang
Pelaksanaan
Pembangunan di Indonesia atau Algemene
Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming
van Openbare Werken (AV) 1941.
d. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia
untuk Arbitrase Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia (DTPI).
e. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor
174 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2008

18

tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Daerah Khusus lbukota Jakarta.
f. Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004
tentang Penatagunaan Tanah.
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 Tahun
2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan
Perkotaan.
6.3.2 Peraturan Standar :
a. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI1971).
b. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja
Departemen Tenaga Kerja.
c. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi
Listrik (PUIL) 1979k dan PLN setempat.
d. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi
Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
Perusahaan Air Minum.
e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI1961).
f. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
g. Peraturan
Bata
Merah
sebagai
bahan
bangunan.
h. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan
oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat,
yang bersangkutan dengan permasalahan
bangunan.
6.3.3

Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir


tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar
bestek
yang
dibuat
Konsultan
Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi
Tugas termasuk juga gambar-gambar detail
yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah
disahkan/disetujui Direksi.
b. Dokumen Pengadaan.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukkan;
e. Surat Keputusan KPA tentang Penunjukan
Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja (SPK).
g. Surat
Penawaran
beserta
lampiranlampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule)

19

i.
6.4

yang telah disetujui.


Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

Data Kegiatan
Unit Satuan Kerja
dan

: 1.18.002 /Dinas Olahraga

Program

Pemuda Provinsi DKI Jakarta


: 1.18.03/Peningkatan Sarana
Prasarana Pemuda dan

Olahraga
Kegiatan
Design

1.18.03.014/

Perencanaan

Interior
Pembangunan
Gelanggang Remaja Kec. Koja
Kode Rekening
: 5.2.2.21.02
Tahun Anggaran : 2014
7.1 Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
Perencanaan
Design
Interior
Pembangunan
Gelanggang Remaja Kec. Koja ditetapkan selama
30
(Tiga Puluh) hari kalender sejak SPMK
dterbitkan .
8.1.

Untuk pelaksanaan kegiatan dimaksud dilakukan


pelelangan pekerjaan melalui proses Pelelangan
Umum Pasca Kualifikasi secara elektronik yang
dapat diikuti oleh semua penyedia jasa yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih
berlaku dengan ketentuan:
1. Bidang Arsitektur, Sub Bidang Bangunan
bangunan Non Perumahan Lainnya (21005)
dengan kualifikasi Non Kecil (Gred 6 atau
Gred 7);
2. Bidang Instalasi Mekanikal Sub Bidang
Instalasi pemanasan, ventilasi udara, dan AC
dalam bangunan (kode: 23001) dengan
kualifikasi Non Kecil (Gred 6 dan Gred);
3. Bidang Elektrikal, Sub Bidang Jaringan
distribusi tenaga listrik tegangan menengah
(Kode: 24006) dengan kualifikasi Non Kecil
(Gred 6 dan Gred 7).
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan
Kegiatan Usaha Pokok Jasa Konstruksi /

20

c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.

q.
r.
s.
t.

Bangunan Gedung /Bangunan Sipil atau


bidang/Jenis
usaha
yang
sama
dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan
Surat keterangan domisili perusahaan yang
masih berlaku
Akte Pendirian Perusahaan beserta dengan
Perubahannya (bila ada), untuk PT sesuai
dengan Undang-undang Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas dan dilampiri
dengan
pengesahan
dari
Departemen
Kehakiman/ Kementrian Hukum dan HAM
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan
PKP Perusahaan
Surat keterangan fiskal masa pajak tahun 2013
yang diterbitkan tahun 2014 atau SPT Tahunan
tahun 2013
NPWP Pengurus perusahaan
Kartu
Tanda
Penduduk
(KTP)
Pengurus
Perusahaan yang masih berlaku pada saat
proses pelelangan dilaksanakan
Sertifikat ISO 9001:2008
Sertifikat ISO 14001:2004
Sertifikat OHSAS 18001:2007
Sertifikat SMK3
Kepersetaan Jamsostek
Surat wajib lapor ketenaga kerjaan (sesuai UU
No. 7 Tahun 1981 pasal 6)
Neraca perusahaan per 31 Desember 2013
diatas kop surat perusahaan yang dibubuhi
materai Rp. 6.000, ditandatangani oleh
Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan
serta fotocopy Laporan Keuangan
per 31
Desember 2013 yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik lengkap dengan opini
Rekening koran bulan Desember 2013
Surat keterangan dukungan keuangan dari
bank pemerintah/swasta sebesar 10 % (sepuluh
perseratus) dari nilai total HPS
Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan
teknis dan manajerial untuk menyediakan
barang/jasa;
Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan
sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun
waktu
4
(empat)
tahun
terakhir
baik
dilingkungan pemerintah maupun swasta,

21

u.
v.

w.

x.
y.

termasuk pengalaman subkontrak dibuktikan


dengan
melampirkan
fotocopy
kontrak
pengalaman yang dilampiri dengan potongan
pajak pengalaman yang bersangkutan, Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua (BAST II)
bagi yang menyampaikan pengalaman sampai
dengan tahun 2012, untuk pengalaman tahun
2013 cukup melampirkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Pertama (BAST I) dan Surat
referensi
atas
pengalaman
kerja
yang
bersangkutan dari instansi pemberi kerja baik
pekerjaan yang disampaikan sampai dengan
tahun 2012 dan tahun 2013; dikecualikan bagi
Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang
dari 3 (tiga) tahun;
Memiliki sumber daya manusia, modal,
peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan
dalam pengadaan barang/jasa;
Dalam
hal
Penyedia
Barang/Jasa
akan
melakukan kemitraan, Penyedia Barang/Jasa
harus
mempunyai
perjanjian
kerjasama
operasi/kemitraan yang memuat persentase
kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut;
Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha mikro, usaha kecil dan
koperasi kecil serta kemampuan pada sub
bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non
kecil;
Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha
non kecil, kecuali untuk pengadaan barang dan
jasa konsultansi;
Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi
dan jasa lainnya, harus memperhitungkan Sisa
Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut :
SKP = KP P
KP = nilai kemampuan paket dengan ketentuan

:
a) Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket
(KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket
pekerjaan, dan
b) Untuk Usaha non kecil, nilai kemampuan
paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam)

22

atau 1,2 (satu koma dua) N


P = Jumlah paket yang sedang dikerjakan
N = Jumlah paket pererjaan terbanyak yang
dapat ditangani pada saat bersamaan
selama kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir.

9.
KELUARAN/PR
ODUK
YANG
DIHASILKAN

z.

aa.

bb.
cc.
dd.
ee.

Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,


kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani
sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat
pernyataan
yang
ditandatangani
Penyedia
Barang/Jasa;
Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir
(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh
pasal 21, PPh pasal 23 (bila ada transaksi), PPh
pasal 25/pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha kena
pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam
tahun berjalan antara lain bulan januari, februari
dan Maret 2014
Secara hukum mempunyai kapasitas untuk
mengikatkan diri pada kontrak;
Tidak masuk dalam daftar hitam;
Memilki alamat tetap dan jelas serta dapat
dijangkau dengan jasa pengiriman; dan
Menandatangani Pakta Integritas.

8.2 Tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan yang


tertera pada dokumen pengadaan.
a. Project Manager, pendidikan minimal S1 Teknik
Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman
minimal 9 (sembilan) tahun, sertifikat keahlian
Ahli Madya Pelaksana Struktur dan Ahli Madya
Manajemen Konstruksi;
b. Site Manager, pendidikan minimal S1 Teknik
Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman
minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian
Ahli Madya Manajemen Proyek;
c. Tenaga Ahli Sipil, pendidikan minimal S1 Teknik
Sipil, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman
minimal 8 (delapan) tahun, sertifikat keahlian
Ahli Madya Pelaksana Struktur;
d. Tenaga Ahli Arsitektur, pendidikan minimal S1
Teknik Arsitektur, Jumlah 1 (satu) orang,

23

e.

f.
10
. SPESIFIKASI
TEKNIS
PEKERJAAN
KONSTRUKSI

g.

h.

pengalaman minimal 6 (enam) tahun, sertifikat


keahlian Ahli Muda Arsitektur;
Tenaga Ahli Mekanikal / Elektrikal, pendidikan
minimal S1 Mesin/listrik/elektro, Jumlah 1 (satu)
orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun,
sertifikat keahlian Ahli Madya pelaksana Sistem
Plambing /Teknik Tenaga Listrik;
Tenaga Ahli Pengendalian Mutu, pendidikan
minimal S1 T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro,
Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 8
(delapan) tahun, sertifikat keahlian Ahli Madya
Quantity Surveyor;
Tenaga Ahli lingkungan, pendidikan minimal S1
T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro, Jumlah 1 (satu)
orang, pengalaman minimal 8 (delapan) tahun,
sertifikat keahlian Ahli Madya Pelaksana Teknik
Lingkungan.
Tenaga Ahli K3, pendidikan minimal S1
T.Arsitektur/Sipil /Mesin/Elektro, Jumlah 1 (satu)
orang, pengalaman minimal 6 (enam) tahun,
sertifikat keahlian Ahli Muda K3;

8.3. Tenaga Teknis yang dibutuhkan adalah:


a.
Pelaksana Sipil, pendidikan minimal STM, Jumlah
1 (satu) orang, pengalaman minimal 6 (enam)
tahun, sertifikat keahlian SKT TK. I Pelaksana
Bangunan Gedung/Pek. Gedung;
b.
Pelaksana Mekanikal/Elektrikal, pendidikan
minimal STM, Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman
minimal 6 (enam) tahun, sertifikat keahlian SKT
TK. I Teknisi Instalasi Listrik Penerangan dan Daya
Fasa Tiga;
c.
Surveyor, pendidikan minimal STM, Jumlah 1
(satu) orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun,
sertifikat keahlian SKT TK. I Juru Ukur Kuantitas
Bangunan Gedung;
d.
Drafter, pendidikan minimal STM/SLA, Jumlah 1
(satu) orang, pengalaman minimal 2 (dua) tahun,
sertifikat keahlian SKT TK. I Juru Gambar/Draft
man-Arsitekur;
e.
Teknisi Genset, pendidikan minimal STM, Jumlah
1 (satu) orang, pengalaman minimal 3 (tiga)
tahun, bersertifikat;

24

f.

Teknisi Las/Welding, pendidikan minimal STM,


Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 3
(tiga) tahun, bersertifikat;

8.4. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan:


a.
Administrasi/Keuangan, pendidikan minimal D3,
Jumlah 1 (satu) orang, pengalaman minimal 2
(dua) tahun;Logistik Proyek, pendidikan minimal
STM/SLA, Jumlah 2 (dua) orang, pengalaman
minimal 2 (dua) tahun;
b.
Sopir, pendidikan minimal SLA, Jumlah 2 (dua)
orang, pengalaman minimal 3 (tiga) tahun;
c.
Keamanan, pendidikan minimal SLA, Jumlah 3
(tiga) orang, pengalaman minimal 4 (empat)
tahun;
8.5.
Keterangan Tenaga Ahli, Tenaga Teknis dan
Pendukung:
a.
Untuk Tenaga Ahli dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) Surat Pernyataan Tenaga Ahli
(SPTA), Daftar riwayat hidup dilengkapi dengan
surat keterangan/referensi pengalaman kerja yang
bersangkutan,
Ijazah,
Sertifikat
Keahlian
(SKA)/Surat keterangan proses perpanjangan SKA,
NPWP, KTP dan bukti tanda lapor pajak tahunan
yang bersangkutan.
b.
Untuk Tenaga Teknis dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) Daftar riwayat hidup dilengkapi
dengan surat keterangan/referensi pengalaman
kerja yang bersangkutan, Ijazah, Sertifikat/SKT,
NPWP, KTP dan bukti tanda lapor pajak tahunan
yang bersangkutan
c. Untuk Tenaga Pendukung dilengkapi dengan hasil
pemindaian (scan) Ijazah dan KTP.
9.1. Produk yang dihasilkan Kontraktor Pelaksana pada
pekerjaan ini adalah:
1) Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang
menyangkut kualitas, biaya dan ketepatan
waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai
wujud akhir bangunan dan kelengkapannya
yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan
kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan di lapangan
serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.

25

2)

Dokumen yang dihasilkan selama proses


pelaksanaan yang terdiri dari :
a.
Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi
tenaga
dan
konsepsi
pelaksanaan
pekerjaan.
b.
Melakukan kontrol terhadap kondisi
eksisting di lapangan;
c.
Mengajukan Shop Drawing pada awal
pekerjaan yang dilaksanakan;
d.
Membuat Laporan harian berisikan
keterangan tentang :
i.
tenaga kerja.
ii. bahan bangunan yang didatangkan,
diterima atau tidak.
iii. peralatan yang berhubungan dengan
kebutuhan pekerjaan.
iv. kegiatan perkornponen pekerjaan yang
diselenggarakan.
v. waktu
yang
dipergunakan
untuk
pelaksanaan.
vi. kejadian-kejadian
yang
berakibat
menghambat pelaksanaan.
e.
Membuat Laporan mingguan, sebagai
resume
laporan
harian
(kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja), Laporan
Bulanan;
f.
Mengajukan Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan untuk pembayaran termijn;
g.
Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
dan Kurang (jika ada tambahan atau
perubahan pekerjaan);
h.
Membuat Berita Acara Penyerahan
Pertama Pekerjaan;
i.
Membuat Berita Acara Pernyataan
Selesainya Pekerjaan;
j.
Membuat Gambar-gambar sesuai dengan
pelaksanaan (as built drawing);
k.
Membuat Time schedule / S curve untuk
pelaksanaan pekerjaan.

10.1 Spesifikasi teknis pekerjaan ini adalah:


a. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi pada
kegiatan ini sesuai yang tertera pada Rencana
Kerja dan Syarat-syarat Teknis, Gambar

26

perencanaan dan RAB yang ditetapkan;


b. Jenis pekerjaan yang dianalisa yang harus
disampaikan/dilampirkan
dalam
dokumen
penawaran dalam bentuk Analisa Teknis Satuan
Pekerjaan dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
dilengkapi dengan Daftar harga satuan bahan,
upah dan alat antara lain :
1. Pengadaan tiang pancang per titik;
2. Pemancangan;
3. Urugan tanah (peninggian peil);
4. Pile cap dan tie beam
5. Pekerjaan rangka atap
6. Penutup atap
c. Upah pekerja yang tertuang
harga
satuan
pekerjaan
berdasarkan koefisien dari
tenaga kerja yang dibutuhkan
jenis pekerjaan yang dianalisa;

dalam analisa
harus
diurai
masing-masing
sesuai dengan

d. Untuk harga satuan upah pekerja tidak boleh


dibawah Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun
2014 sesuai dengan Peraturan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta No. 123 tahun 2013 tentang
Upah Minimum Provinsi tahun 2014;

e. Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:


a. Bahan :
1) Tes daya dukung tiang pancang;
2) Tes kubus beton;
3) Tes tarik besi beton
b. Alat: Tes Uji Kelayakan Lift Kerja

Jakarta, Mei 2014


Mengetahui,
KEPALA DINAS OLAHRAGA DAN PEMUDA
OLAHAGA

KEPALA BIDANG
PRASARANA DAN SARANA

27

PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


Selaku
PENGGUNA ANGGARAN,

Drs. H Ratiyono, MMSI


NIP. 195909271984031010
196002101982121001

Selaku
KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

Drs. H. Paulus Subagio, MPd


NIP.

Anda mungkin juga menyukai