BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Data Umum
1.
2.
Pengkajian
a.
Biodata
1)
Identitas Pasien
Nama Pasien
: Tn. P
Nama Panggilan
:P
Umur
: 78 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Diagnosa Medis
: Stricture Uretra
Tanggal MRS
: 19-12-2013
Tanggal Pengkajian
: 26-12-2013
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
Ruang
Tanggal Pengkajian
: 26-12-2013
41
b.
Keluhan Utama
Px sudah terpasang kateter Sistovik. kesadaran px 2-3-2
c.
d.
e.
f.
Genogram
42
: Pasien
: Perempuan meninggal
: Tinggal serumah
: laki-laki
: Garis keturunan
: perempuan
g.
Social
Pola Sehari-Hari
1) Kebutuhan Nutrisi
Table 3.1 Kebutuhan Nutrisi
Di Rumah
Di Rumah Sakit
3x sehari
3x sehari
putih
putih sehari
2) Istirahat Tidur
43
Di Rumah
Di Rumah Sakit
Px hanya berbaring setiap saat Px
dapat tidur
Malam : 22.00-04.00
Nyenyak
3) Eliminasi
a) BAB
Tabel 3.3 Eliminasi BAB
2x sehari
Di Rumah
Di Rumah Sakit
Tidak tentu terkadang 2 hari sekali
Pagi, sore
Konsistensi cair
Konsistensi padat
b) BAK
Tabel 3.4 Eliminasi BAK
Di Rumah
Sebelum sakit BAK
Di Rumah Sakit
Dikandung kemih Px terpasang
alat Sistovik
sakit BAK
Px terganggu dan Px merasakan
sakit BAK
4) Kebersihan
Table 3.4 Kebersihan
Di Rumah
Mandi 2x sehari pagi dan sore,
Di Rumah Sakit
Px hanya diseka
44
1 hari 1 kali
Pagi
5) Lain-lain
Tidak ada masalah
i.
j.
Tanda-Tanda Vital
Suhu Tubuh
: 37, 2 0C
Denyut Nadi
: 76 x/m
Tekanan Darah
: 150/100 mmHg
Pernafasan
: 18 x/m
TB/BB
: Tidak Terkaji
k.
Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Kepala dan Leher
Mata
Hidung
Mulut
Telnga
45
Dari keseluruhan tidak ada luka babras dan lesi pada daerah
integument Px Dikubitus (-) kuku Px panjang dan kotor. Tidak
terdapat nyeri tekan CRT < 2 detik, tidak ada sianosis
3) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak (bila diperlukan)
Tidak ada pembesaran kelenjar limfa, tidak ada nyeri tekan
4) Pemeriksaan Thorak/ Dada
a) Thorax
Inspeksi
Palpasi
b) Paru
Palpasi
Auskultasi
c) Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor
Auskultasi
5) Pemeriksaan Abdomen
46
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: tympani
Auskultasi
Palpasi
b) Anus
Inspeksi
7) Pemeriksaan Muskuluskeletal
Inspeksi
Palpasi
8) Pemeriksaan Neurologi
a) Olfaktorius
47
b) Optikus
c) Okulomotoris
d) Troklearis
e) Abdusen
f)
Trigeminus
g) Facialis
h) Auditorius
: Pendengaran
Normal
(Pemeriksaan
pendengaran).
i)
Glosofaring
j)
Vagus
k) Aksesorius
Pergerakan
otot
aksesorius
Hiploglosus
: 2-3-2
Verbal
:2
Motorik
:3
baik.
48
Visual
l.
:2
Pemeriksaan Penunjang Medis
H/L
Unit
Hb
Lekosit
10, 1
8, 0
gr/dl
103/m
Hematokrit
Trombosit
Glukosa
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
Bun
32, 7
174
66
8, 8
2, 8
248
13, 2
116
%
103 ml
mg/dl
U/L
U/L
mg/dl
mg/dl
mg/dl
m.
n.
Value
L
L
H
H
H
Normal
Range
(10-8)
(4, 3-10,
3)
(45-50)
(150-400)
(70-115)
(6-37)
(6-42)
(10-50)
(0, 6-1, 2)
(4-20)
Penatalaksanaan/Terapi
1) Ceftriaxone
2 x 1 gram Inj. IV
2) Santagesik
3 x 1000 mg Inj. IV
3) Gentamisin
1 x 80 mg Inj. IV
4) Uresix
2 x 40 mg Inj. IV
5) Ranitidin
2 x 50 mg Inj. IV
6) PZ : D5
2:2
o.
Discharge Planning
1) Mengnjurkan Px agar tidak banyak bergerak.
2) Mengajurkan Px untuk minum obat teratur.
3) Menganjurkan Px untuk kontrol rutin setelah KRS.
49
50
3.
Analisa Data
Tabel 3.6 Analisa Data Diagnosa Keperawatan
NO.
KELOMPOK DATA
1.
Ds : Keluarga Px mengatakan
ada luka operasi di
daerah bawah perut Px.
Do : Di area suprapubik
terpasang kateter Sistovik
Keadaan luka :
Warna luka kecoklatan
Keadaan luka sudah mulai
mengering
Luka terletak pada area
suprapubik
Leukosit 8, 0 103/m
TTV
: TD : 150/100 mmHg
RR : 18 x/m
N : 76 x/m
S : 37, 2 0C
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
MASALAH
BPH
Resiko Tinggi
infeksi
Perubahan pola
kemih
Retensi urine
Dilakukan tindakan
pembedahan
Post Sistovik
Resiko tinggi
infeksi
51
4.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko Tinggi infeksi
b/d tempat masuknya
organisme sekunder
akibat pembedahan.
TANGGAL
MUNCUL
26-12-2013
TANGGAL
TERATASI
28-12-2013
TANDA
TANGAN
52
5.
NO.
1.
TUJUAN
KRITERIA-STANDAR
Resiko Tinggi infeksi b/d tempat Tujuan:
masuknya organisme sekunder Klien tidak mewujudkan
akibat pembedahan.
tanda-tanda infeksi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
KH :
1. Px tidak mengalami
tanda tanda infeksi :
Rubor, kalor, dolor,
tumor, fungsiolesa
2. Ttv dalam batas
normal.
S : (36 37, 5)C
N : 60-100 x/m
RR : 16-22 X/m
TD : 120/80 140/90
mmhg
INTERVENSI
1.
2.
Awasi tanda
vital, perhatikan
demam ringan,
menggigil, nadi
pernapasan cepat
gelisah.
Observasi
drainase dan luka,
sekitar kateter
suprapubik.
RASIONALISASI
1. Untuk mengetahui
gejala awitan
timbulnya infeksi dan
menentukan
intervensi selanjutnya
2. Mengetahui keadaan
luka pasien dan
menentukan tindakan
perawatan luka yang
efektif pada klien
sesuai keadaan
lukanya
3. Mencegah terjadinya
infeksi silang pada
luka
3.
Lakukan
perawatan luka
dengan
menggunakan teknik 4. Mencegah terjadinya
aseptik dan septik.
infeksi serta menjaga
keamanan dari luka
4.
Berikan
pasien
perawatan steril pada
luka pemasangan
Sistovik
5. Merupakan tindakan
medis untuk
TANDA
TANGAN
53
NO.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
KRITERIA-STANDAR
INTERVENSI
5.
Kolaborasi
dengan pemberian
antibiotik sesuai
indikasi.
RASIONALISASI
mencegah tumbuhya
bakteri yang dapat
menyebabkan
terjadinya infeksi
TANDA
TANGAN
54
NO.
TGL.
DIAG. PELAKS.
1.
26-12-2014 1.
08.05 WIB
08.20 WIB
2.
08.00 WIB
3.
27-12-1013 1.
08.05 WIB
08.20 WIB
2.
3.
08.30 WIB
4.
5.
08.00 WIB
6.
JENIS TINDAKAN
Mengukur tanda tanda vital
klien mulai dari peningkatan
tekanan darah dan suhu untuk
mengenali gejala awitan infeksi
S : 37, 2C
TD : 150/100 mmHg
N : 76 x/m
Mengkaji drainase dan keadaan
luka, sekitar kateter dan
suprapubik.
Berkolaborasi dalam pemberian
antibiotik
Inj. Ceftriaxone 1x1 gram
Mengukur tanda tanda vital
klien mulai dari peningkatan
tekanan darah dan suhu untuk
mengenali gejala awitan infeksi
S : 37, 3 C
TD : 140/90 mmHg
N : 76 x/m
Mengkaji drainase dan keadaan
luka,
sekitar
kateter
dan
suprapubik.
Keadaan luka sudah mulai
mengering
dengan
warna
kecoklatan derta tidak ada
rembesan pus dan darah pada
balutan.
Mengganti balutan tiap satu hari
sekali.
Membersihkan dan pengeringan
kulit.
Melaksanakan perawatan steril
pada luka
Berkolaborasi dalam pemberian
antibiotik.
Inj. Ceftriaxone 1x1 gram
28-12-1013 1. Px meninggal
6.
Catatan Perkembangan
Tabel 3.10 Catatan Perkembangan
TANDA
TANGAN
55
NO.
1.
NO.
TGL./
CATATAN
DIAG.
JAM
PERKEMBANGAN
1.
26-12-2013 S : 13.00 WIB O : keadaan luka sudah mulai kering
Warna kecoklatan
Luka bearada pada area
suprapubik
S
: 37, 2C
N
: 76x/m
TD
: 130/80 mmHg
GCS : 2 3 2
Leukosit : 8, 0 103/m
A : masalah belum teratasi
P : pertahankan intervensi 1-5
TANDA
TANGAN
B. PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan membahas tentang hasil
pengamatan asuhan keperawatan pada pasien Tn. P dengan bph Post op
sistostomi di Ruang Seruni RSUD Kab.Kediri, tanpa mengesampingkan
56
57
58
59
warna
kecoklatan
pada
bekas
luka
insisi
luka
terpasang
kateter
sistovik
sehingga
dapat
60
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa utama yang muncul pada Tn. P adalah resiko tinggi
infeksi b.d post insisi cystotomi. Definisi Operasional Resti Infeksi
keadaan ketika seorang individu beresiko terserang oleh agen paogenik
atau oportunisttik (virus, jamur, bakteri, protozoa, atau parasit lain) dari
sumber-sumber eksternal, sumber-sumber endogen/eksogen. (Carpenito,
2007)
Faktor yang berhubungan pada masalah keperawatan resiko tinggi
infeksi antara lain : Berhubungan dengan melemahnya daya tahan pejamu
sekunder akibat penyakit kronis, kanker, gagal ginjal, diabetus milletus,
gangguan hepatik, ganngguan pernapasan, insufisiensi leukosit, serta
imunodefisiensi. Tindakan yang berhubungan dengan tempat masuknya
organisme sekunder akibat pembedahan, nutrisi parenteral total, intubasi,
dialisis,
adanya
jalur
invasif,
dan
pemberian
makanan
enteral.
61
62
pendokumentasian
telah
dilakukan
oleh
penulis
tanpa
mengetahui
efektifitas
dari
keberhasilan
tindakan
63