Anda di halaman 1dari 23

PLASENTA PREVIA

Fitri Yulianti
I11109013

DEFINISI

Plasenta previa digunakan untuk


menggambarkan plasenta yang berimplantasi di
atas atau sangat berdekatan dengan ostium uteri
internum.

EPIDEMIOLOGI
Plasenta previa mempersulit hampir 1 diantara
300 pelahiran.
Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4-0,6%
dari keseluruhan persalinan
Menurut data dari Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik, kasus obstetrik pada tahun
2005 yang disebabkan oleh plasenta previa
adalah 4.725 kasus (2,77%)
Kasus obstetrik ketiga tersering
Penyebab kematian maternal terbanyak keempat
di Indonesia

FISIOLOGI

Implantasi

PLASENTA
Plasenta dihasilkan dari jaringan tropoblas dan desidua.
Seluruh bagian embrio sudah masuk dalam desidua
pada hari ke-12.
Lapisan tropoblastik sudah terdiri dari dua lapis tebal
yang disebut korion
Sambil terus mengeluarkan enzim dan meluas, korion
membentuk rongga ekstensif berjaring di dalam desidua
Darah maternal yang keluar karena terkikisnya dinding
kapiler akan mengisi rongga tersebut
Proyeksi seperti jari akan meluas ke genangan darah
maternal tersebut
Selanjutnya embrio akan membuat kapiler ke proyeksi
korion tersebut untuk membentuk vili plasenta

ETIOLOGI PLASENTA PREVIA


Etiologi plasenta previa sampai saat ini belum
diketahui secara pasti.
Faktor resiko:
Usia

KLASIFIKASI
Menurut Cuningham (2012):
Plasenta previa total
Plasenta previa parsial
Plasenta previa margianal
Plasenta letak rendah

KLASIFIKASI
Menurut Perisaei (2008):
Derajat I : plasenta sudah melampaui segmen
terendah rahim.
Derajat II : plasenta sudah mencapai ostium
uteri internum.
Derajat III : plasenta telah terletak pada
sebagian ostium uteri internum.
Derajat IV : plasenta telah berada tepat pada
segmen bawah rahim.

KLASIFIKASI
Menurut de Snoo dalam Mochtar (1998) klasifikasi
plasenta previa berdasarkan pembukaan 4 -5 cm
yaitu:
Plasenta previa sentralis (totalis), apabila pada
pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi
seluruh ostea.
Plasenta previa lateralis, apabila pada
pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi
oleh plasenta, dibagi 3 :

Plasenta previa lateralis posterior

Plasenta previa lateralis anterior

Plasenta previa marginalis

PATIFISIOLOGI PERDARAHAN PADA PLASENTA


PREVIA

TANDA DAN GEJALA


Perdarahan tanpa nyeri
Biasanya tidak terjadi hingga mendekati akhir
trimester kedua atau setelahnya, namun perdarahan
dapat terjadi sebelumnya
Perdarahan dimulai tanpa gejala peringatan
Biasanya, perdarahan berhenti, kemudian berulang
kembali
Pada plasenta yang berimplementasi di dekat tetapi
tidak menutupi ostium uteri internum, perdarahan
tidak terjadi hingga dimulainya persalinan
Perdarahan dapat bervariasi, mulai dari ringan
hingga massif, dan secara klinis, dapat menyerupai
solusio plasenta

DIAGNOSIS
Anamnesis
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah
22 minggu berlangsung tanpa rasa nyeri, tanpa
alasan, terutama pada multigravida
Pemeriksaan Luar:
Inspeksi: jumlah perdarahan
Palpasi: Janin sering belum cukup bulan, jadi
fundus uteri masih rendah, sering dijumpai
kesalahan letak janin, bagian terbawah janin
belum turun, apabila letak kepala, biasanya
kepala masih goyang atau terapung (floating)
atau mengolak di atas pintu atas panggul

DIAGNOSIS

Ultrasonografi

DIAGNOSIS

Pemeriksaan Inspekulo: asal perdarahan,


apakah perdarahan berasal dari ostium uteri
eksternum

DIAGNOSIS BANDING

TATALAKSANA

Terapi ekspektatif (pasif): penderita dirawat


tanpa melakukan pemeriksaan dalam.
Syaratnya:
o Kehamilan preterm dengan perdarahan
sedikit yang kemudian berhenti.
o Belum ada tanda-tanda in partu.
o Keadaan umum ibu cukup baik (kadar
hemoglobin dalam batas normal).
o Janin masih hidup

TATALAKSANA

Terapi aktif:
o Melahirkan pervaginam: Amniotomi dan
akselerasi, Versi Braxton Hicks, Traksi
dengan cunam Willet
o Seksio sesaria

KOMPLIKASI

Plasenta akreta, inkreta, dan perkreta


Pertumbuhan janin lambat
Anemia janin
Janin yang tertekan akibat rendahnya pasokan
oksigen
Shock dan kematian ibu jika pendarahan berlebihan
Infeksi dan pembentukan bekuan darah
Kehilangan darah yang membutuhkan transfusi
Prematur
Cacat lahir

PROGNOSIS
Mortalitas perinatal kurang dari 50 per 1000,
kematian janin disebabkan karena hipoksia
Setelah lahir dapat terjadi perdarahan
postpartum karena trofoblas menginvasi segmen
bawah uteri
Mortalitas ibu rendah dengan pelayanan obstetri
yang baik

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai