BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
Hampir sebagian besar gas bumi mengandung sejumlah uap air dalam jumlah
yang cukup besar pada waktu diproduksikan dari sumur atau dipisahkan dari
aliran minyak bumi. Uap air tersebut akan terkondensasi sepanjang perjalanannya
dari reservoir menuju ke permukaan sumur akibat terjadinya penurunan tekanan
dan temperatur. Air bebas hasil dari kondensasi selain dapat mempercepat
terjadinya korosi juga dapat membentuk hidrat yang akan menyumbat aliran gas
bumi baik dalam sistem pipa maupun pada peralatan proses yang dilewatinya.
Bahkan jika gas bumi yang membawa hidrat tersebut mengalir pada kecepatan
yang cukup tinggi maka kemungkinan yang terjadi adalah dapat menyebabkan
kebocoran pipa dibagian belokan akibat tumbukan oleh hidrat secara terus
menerus seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 di bawah.;
Gambar 1.1 Aliran hidrat gas pada kecepatan tinggi dapat menyebabkan kebocoran
peralatan yang dilewatinya
Hidrat adalah senyawa padat berbentuk seperti es atau salju tetapi tidak memiliki
struktur es. Hidrat terbentuk dari reaksi antara gas bumi dengan air dengan
komposisi sekitar 15% hidrokarbon dan 85% air. Hidrat memiliki spesifikasi gravity
sekitar 0.98 dan akan mengapung dalam air serta tenggelam dalam hidrokarbon
cair. Hidrat dapat terbentuk dalam sistem air dan sejumlah kecil molekul seperti
Metana, Etana, Propane, i-butana, CO2 dan Nitrogen. Formula kimia*) gas hidrat
secara umum adalah sebagai berikut;
Methane
CH4.6H2O
Ethane
C2H6.8H2O
Propane
C3H8.17H2O
Carbon dioksida
CO2.7H2O
Hidrogen Sulfida
H2S.6H2O
Nitrogen
N2.6H2O
Iso Butana
i-C4H10.17H2O
Normal butana dapat membentuk hidrat tetapi sangat tidak stabil. Semua
hidrokarbon parafin yang lebih besar dari butana tidak akan membentuk hidrat.
Pada pengeboran dan operasi produksi fluida hidrokarbon di offshore terutama di
laut dalam, hidrat gas sangat berpotensi sebagai sumber dari masalah-masalah
flow assurance. Pada pengeboran laut dalam, tingginya tekanan hidrostatik dalam
lubang fluida serta reltip rendahnya temperatur laut dalam akan memberikan
kondisi termodinamika yang mendukung bagi terbentuknya hidrat. gas Hal ini akan
menyebabkan masalah serius pada kontrol dan keamanan sumur. Kerugian
terbesar dalam produksi minyak dan gas bumi dengan kehadiran hidrat adalah
hilangnya sebagian produksi minyak / gas bumi akibat terhambatnya aliran
produksi minyak / gas bumi tersebut.
Secara garis besar masalah pembentukan hidrat dalam pengembangan lapangan
minyak dan gas bumi terbagi dalam dua area yaitu area pengeboran (bawah
tanah) dan area produksi (atas tanah);
Pengeboran
Pembentukan
hidrat
gas
selama
pengeboran
fluida
hidrokarbon
dapat
Gas hidrat dapat terbentuk dalam drill string, blow-out preventer (BOP) stack,
choke dan kill line. Hal ini sangat berpotensial menimbulkan kondisi-konsisi
yang membahayakan seperti; penyumbatan aliran fluida dan menghambat
gerakan drill string,
Gas hidrat terdiri dari lebih dari 85% air. Formasi tersebut dapat mengurangi
secara signifikan sejumlah air dari fluida pengeboran yang pada akhirnya
akan merubah properties daripada fluida tersebut. Hal ini akan menghasilkan
pengendapan garam, peningkatan berat fluida, dan pembentukan padatan.
Produksi
Pada pengembangan lapangan-lapangan gas dan minyak bumi khususnya di laut
dalam, kesulitan dalam operasi produksi akan meningkat dengan kehadiran hidrat
gas. Area yang berhubungan dengan pembentukan hidrat dalam operasi produksi
minyak dan gas bumi adalah pada peralatan aliran multifasa dari kepala sumur ke
platform produksi seperti pipa, choke, fitting, dan sebagainya dimana tingginya
tekanan operasi dan rendahnya temperatur laut akan memperbesar kemungkinan
terbentuknya hidrat yang akan beresiko terhadap adanya penyumbatan aliran
fluida hidrokarbon. Fasilitas lainnya yang terkena dampak akibat pembentukan
hidrat adalah peralatan proses di paltform produksi.
1.1
Struktur gas hidrat merupakan struktur yang sangat teratur dimana molekulmolekul hidrokarbon terperangkap dalam molekul-molekul air membentuk suatu
kristal hidrat. Dalam struktur kristal terdapat rongga-rongga yang ukurannya dapat
berbeda-beda tergantung pada jenis struktur yang dibentuk. Struktur hidrat
dibentuk dari campuran gas-gas sederhana seperti metana, etana, propana, dan ibutana dan sensitif terhadap komposisi dan kondisi operasi dari gas tersebut.
Gambar berikut merupakan contoh struktur hidrat dimana suatu molekul gas
terperangkap dalam rongga es.
Struktur hidrat terbagi menjadi tiga jenis yaitu struktur I (sI), struktur II (sII), dan
struktur H (sH). Struktur-struktur tersebut menggambarkan perbedaan susunan
molekul-molekul air yang menghasilkan perbedaan bentuk dan ukuran ronggarongga kristal meskipun tidak signifikan. Struktur I dan II mengandung dua jenis
rongga (kecil dan besar) sedangkan Strukur H terdiri mengandung tiga jenis
rongga yaitu kecil, sedang dan besar. Struktur I dan II adalah struktur yang paling
umum ditemukan pada hidrat gas. Ukuran rongga strukur II (17 oA) sedikit lebih
besar dibandingkan dengan struktur I (12 oA) dan kedua struktur tersebut dapat
dibedakan pada rasio antara rongga kecil dan rongga besarnya. Ukuran dan
bentuk molekul suatu senyawa akan menentukan jenis struktur yang akan
dibentuk. Bila terjadi kesetimbangan dengan air, senyawa murni seperti etana dan
propana akan membentuk hidrat struktur I sedangkan senyawa murni seperti
propana dan i-butana akan membentuk hidrat struktur II. Gambar 1.3 berikut
merupakan tiga jenis rongga yang ada dalam struktur I dan II dari hidrat metana;
Gambar 1.3 Tiga jenis rongga yang ada dalam struktur I dan II hidrat metana
Gambar 1.4 Dua jenis rongga unik yang ada dalam struktur H hidrat metana
1.2
Temperatur pada saat terbentuknya hidrat tergantung pada komposisi aktual dan
tekanan gas bumi dalam aliran. Grafik prediksi tekanan dan temperatur
pembentukan hidrat dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini;
Temperatur gas bumi berada atau dibawah titik embun air apabila terdapat air
bebas.
b.
c.
d.
Kecepatan alir gas bumi atau turbulensi yang cukup tinggi dalam pipa atau
peralatan proses.
e.
f.
dengan
menurunnya
tekanan
dan
temperatur
selama
oleh
nilai
spesifik
gravity).
Gambar
dalam
lampiran
Pembentukan
hidrat
akibat
menurunnya
temperatur
dengan
disertai