Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata
yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari
ataupun beberapa tahun.Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala
sisa dari trauma mata.Katarak traumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan
oleh benda asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata.1
Trauma pada katarakterjadi secara sekunderkarena traumatumpul ataupenetrasipada
okular.Energi

inframerah(katarak

glassblower),

sengatan

listrik,

dan

radiasiionisasimerupakan penyebablangka lainnyakataraktraumatik.Katarakyang disebabkan


olehtrauma tumpulbiasanya berupakekeruhanaksialposteriorberbentuk stellata ataurosetyang
bisastabilatau progresif, sedangkan trauma tembusdengan gangguanpadabentukkapsullensa
berupa

perubahankortikalmungkintetap

bersifatfokaljika

masih

kecilatau

mungkinberlanjutcepatyang mengakibatkankekeruhankortikaltotal.2
Di Amerika Serikat diperkirakanterjadi 2,5juta trauma matasetiaptahunnya. Kurang
lebih

4-5%

daripasien-pasienmata

yang

membutuhkanperawatankomperhensifmerupakankeadaan sekunder akibat trauma mata.


Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta monokular pada orang kelompok usia di
bawah

45

tahun.

Setiaptahunnyadiperkirakan

50.000

orangtidakdapatmembacakoransebagaiakibat trauma mata.3


Gangguan

lensa

anomaligeometrik.Pasien
mengalamikekaburan

dapat

berupa

yang

penglihatan

kekeruhan,

mengalami
tanpa

distorsi,

dislokasi,

gangguan-gangguan

nyeri.Kekeruhan

lensa

disebut

dan

tersebut
dengan

katarak.Beberapa faktor penyebab katarak antara lain yaitu kongenital, usia lanjut, penyakit
sistemik, infeksi, sekunder, dan trauma.2
Penatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat terjadinya. Bilaterjadi pada
anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinyaambliopia. Untuk mencegah
ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intraokular primer atau sekunder.Apabila tidak
terdapat penyulit maka dapat ditunggusampai mata menjadi tenang. Bila terjadi penyulit
seperti

glaukoma,

uveitis,

danlain

sebagainya

maka

segera

dilakukan

ekstraksi

lensa.Prognosis sangat bergantung kepada luasnya trauma yang terjadi pada saat terjadinya
trauma dankerusakan yang terjadiakibat trauma.2
1

Dalampembahasaniniinginmembahastentangkataraktraumatik yang merupakan jenis


katarak yang sering kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada mata yang
pernah mengalami trauma atau kecelakaan lainnya pada mata.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN FISIOLOGI LENSA MATA

Gambar1: Anatomi Bola Mata7

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagian
depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentukdengan
2 kelengkungan yang berbeda.4
Bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan, yaitu:
1. Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata,
merupakan bagian terluar yang melindungi bola mata. Bagian terdepan sklera disebut

kornea yang bersifat transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata.
Kelengkungankornealebihbesardibanding sklera.4
2. Jaringan uvea merupakan jaringan vaskular. Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh
ruang yang potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa
yang disebut perdarahan suprakoroid.
Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid.Pada iris didapatkan pupil
yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola
mata.Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata (akuos
humor), yang dikeluankan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal iris di batas
komea dan sklera.
3. Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan mempunyal
susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran neurosensoris yang
akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik dan diteruskan ke otak.
Terdapat rongga yang potensial antara retina dan koroid sehingga retina dapat terlepas
dan koroid yang disebut ablasi retina.2,4
Lensa

mataterletak

di

belakang

pupil

yang

dipegang

di

daerahekuatornyapadabadansiliarmelaluiZonula
Zinn.Lensamatamempunyaiperananpadaakomodasiataumelihatdekatsehinggasinardapatdifok
uskan di daerahmakulalutea.Terdapat 6 ototpenggerak bola mata, danterdapatkelenjarlakrimal
yang terletak di daerah temporal atas di dalamronggaorbita.2

Gambar2: Strukturanatomilensa mata.6

Gambar3: Tampilanlensa yang diperbesarmenampilkan terminasi dariepitelsubcapsular(bagian


vertikal).1

Lensa mata berasal dan ektoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam mata dan
bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang terdiri dan zat tembus
cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan menipis pada saat terjadinya
akomodasi.2,3
Lensa merupakan salah satu media refraksi yang penting. Kekuatan dioptri seluruh
bola mata adalah sekitar 58 dioptri. Lensa mempunyai kekuatan dioptri sekitar 15 dioptri.
Tetapi kekuatan dioptri ini tidak menetap seperti pada kornea (43 dioptri). Kekuatan dioptri
lensa berubah dengan meningkatnya umur, yaitu menjadi sekitar 8 dioptri pada umur 40
tahun dan menjadi 1 atau 2 dioptri pada umur 60 tahun. 2,3
Enam puluh lima persen lensa terdiri dari air, sekitar 15 % protein, dan sedikit sekali
mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa
daripada di kebanyakan jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk
teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah dan persarafan di lensa.3
Lensaberbentuklempengcakrambikonveksdanterletak

di

dalambilikmatabelakang.Lensaakandibentukolehselepitellensa yang membentukseratlensa di


dalamkapsullensa.

Epitellensaakanmembentukseratlensatews-

menerussehinggamengakibatkanmemadatnyaseratlensa

di

bagiansentrallensasehinggamembentuknukleuslensa. Bagiansentrallensamerupakanseratlensa
yang

paling

dahuludibentukatauseratlensa

dalamlensadapatdibedakannukleusembrional,

yang

tertua
fetal

di

dalamkapsullensa.Di
dandewasa.Di
4

bagianluarnukleusiniterdapatseratlensa

yang

lebihmudadandisebutsebagalkortekslensa.Korteks

yang

terletak

di

sebelahdepannukleuslensadisebutsebagaikorteks anterior, sedang di belakangnyakorteks


posterior. Nukleustensamempunyalkonsistensilebihkeras di banding kortekslensa yang
lebihmuda. Di bagianperiferkapsullensaterdapatzonula Zinn yang menggantungkanlensa di
seluruhekuatornyapadabadansiliar.3
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina. Untuk
memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot-otot siliaris relaksasi, menegangkan serat
zonula dan memperkecil diameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil;
dalamposisiini,

dayarefraksilensadiperkecil,sehinggaberkascahayaparalelakanterfokuske

retina.1adapunfungsilensasecararinciyaituseperti di bawahini;
a. Pembentukanbayangan
Cahayadariobjekmembentukketajamantertentudaribayanganobjek
retina.Bayangandalam

fovea

di

di

selalulebihkecildanterbalikdariobjeknyata.Bayangan

yang

retina
jatuhpada

retina

akanmenghasilkansinyalsarafdalammosaikreseptor,
selanjutnyamengirimbayanganduadimensikeotakuntukdirekonstruksikanmenjadibayan
gantigadimensi.

Pembentukanbayangan

mataterlalupanjangdanberbentukelips,

abnormal

terjadijika

titikfokusjatuhdidepan

bola
retina

sehinggabayanganmenjadikabur.Untukmelihatlebihjelasharusmendekatkanmatapadao
bjek

yang

dilihat,

dibantudenganlensabikonkaf

yang

membericahayadivergensebelummasukmata.Padahipermetropia,
titikfokusjatuhdibelakang
retina.Kelainandikoreksidenganlensabikonveks.Sedangkanpadapresbiopia,

bentuk

abnormal karenalanjutusia yang kehilangankekenyalanlensa.


b. Respon bola mataterhadapbenda
Relaksasimuskulussiliarismembuatligamentumtegang,
lensatertariksehinggabentuknyalebihpipih.Keadaaniniakanmemperpanjangjarakfokus.
Bilabendadekatdenganmatamakaototakanberkontraksi agar lengkunglensameningkat.
Jikabendajauh, maka m. siliarisberkontraksi agar pipihsupayabayanganbendapada
retina menjaditajam.Akomodasimengubahukuran pupil, kontraksi iris membuat pupil
mengecildanmelebar.Jikasinarterlalubanyakmaka

pupil

menyempit

agar

sinartidakseluruhnyamasukkedalammata.Dalamkeadaangelap pupil melebar agar


sinarbanyak

yang

jikamatamelihatjauhkemudianmelihatdekatmaka

ditangkap.Dalamhalmelihatbenda,
pupil

berkontraksi

agar
5

terjadipeningkatankedalamlapangpenglihatan.Akomodasilensadiaturolehmekanismeu
mpanbaliknegatifsecaraotomatis.
c. Lintasanpenglihatan
Setelahimpulsmeninggalkan

retina,

impulsiniberjalankebelakangmelaluinervusoptikus.Padapersilanganoptikus,
serabutmenyilangkesisi

lain

bersatudenganserabut

yang

berasaldari

retina.

Otakmenggunakan visual sebagaiinformasiuntukdikirimkekorteksserebridan visual


padabagiankorteks visual inimembentukgambartigadimensi.Gambar yang adapada
retina

di

traktusoptikusdisampaikansecaratepatkekorteksjikaseseorangkehilanganlapangpandan
gsebagianbesardapatdilacaklokasikerusakan

di

otak

yang

bertanggungjawabataslapangpandang.
Lensa merupakan suatu struktur cembung ganda, evaskular, tidak berwarna dan
hampir

bening

sempurna.Lensabergantung

pada

zonula

di

belakang

iris

yang

menghubungkan dengan badansiliar. Di sebelah depan lensa adalah cairan mata sedangkan di
sebelahbelakangnya adalah badan lensa. Kapsul lensa adalah suatu membrane semi
permeable (sedikit lebih permeable daripada dinding kapiler ) yangmemungkinkan masuknya
air dan elektrolit.Memfokuskan sinar pada retina. Agar sinar dari kejauhan bisa terfokus, otototot siliar bisa berelaksasi, serabut-serabut zonula teregang,sehingga mengurangi diameter
anteroposteriorlensasampaidimensi minimal.3
Dalam keadaan normal transparansi lensa terjadi karena adanyakeseimbangan antara
protein yang dapat larut dalam protein yang tidak dapatlarut dalam membrane semi
permiable. Apabila terjadi peningkatan jumlahprotein yang tidak dapat diserap dapat
mengakibatkan penurunan sintesaprotein, perubahan biokimiawi dan fisik dan protein
tersebut mengakibatkanjumlah protein dalam lensa melebihi jumlah protein dalam lensa,
melebihijumlah protein dalam bagian yang lain sehingga membentuk suatu kapsulyang
dikenal dengan nama katarak. Terjadinya penumpukan cairan dandegenerasi dan disintegrasi
pada serabut tersebut menyebabkan jalannyacahaya terhambat dan mengakibatkan gangguan
mata.2
Kelainan-kelainan

lensa

antara

lain

adalah

kekeruhan,

dislokasi

dan

kelainangeomatrik pada pasien dengan kelainan seperti ini tajam penglihatannyamenurun


tanpa disertai rasa sakit untuk memeriksa penyakit atau kelaiananlensa dilakukan uji tajam
penglihatan dan pemeriksaan lensa memekai lampucelah, oftalmoskopi, lampu senter/ lup
dengan pupil yang telah dilebarkan.2
6

KATARAK TRAUMATIK
Definisi
Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata
yang dapat merupakan trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari
ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun
gejalasisadari trauma mata.5,6
Katarak traumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda
asing yang mengenai lensaatau trauma tumpulpada bola mata.1,2

Gambar4: Katarak yangberbentukbungarosetpada seorang pria berumur 36tahun, 4minggusetelah


cederatumpul pada.5

Epidemiologi
Di Amerika Serikat diperkirakan terjadi 2,5 juta trauma mata setiaptahunnya. Kurang
lebih 4-5% dari pasien-pasien mata yang membutuhkanperawatan komperhensif merupakan
keadaan sekunder akibat trauma mata. Trauma merupakan penyebab tertinggi untuk buta
monokular pada orang kelompok usia di bawah 45 tahun. Setiaptahunnyadiperkirakan 50.000
orangtidakdapatmembacakoran sebagai akibat trauma mata.5
Dilihat dari jenis kelamin perbandingan tejadian katarak traumatik laki-laki dan
perempuan adalah 4 : 1. National Eye Trauma System Study melaporkan ratarata usia
penderita katarak traumatik adalah 28 tahun dari 648 kasus yang berhubungan dengan trauma
mata.5

Patofisiologi dan Etiologi


Pada katarak traumatik, lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing,
karena gangguan pada kapsul lensa memungkinkan humor aqueos dan kadang-kadang humor
vitreous dapat menembus ke dalam struktur lensa.Pasien biasanya adalah para pekerja
industri yang memiliki riwayat tercolok dengan baja. Misalnya, fragmen dari palu baja dapat
melewati kornea dan lensa pada tingkat kecepatan yang luar biasa yang bersarang pada
vitreous atau retina.1
Trauma tumpulpaling sering menyebabkancederaocular berupa benturan atau
tumbukan.Tumbukanadalahmekanismeyang

memberikan

danmenyebabkanterbentuknyacincinVossius(padapigmen

dampaklangsung,
iris)yang

kadang-

kadangditemukanpadakapsullensaanteriorakibatcederatumpul.Ketikapermukaananteriormata
mengalami

tumbukan,

terjadipemendekananterior-posterior

cepatdisertaiolehperegangandari

yang
garis

equator.Pereganganinidapatmengganggukapsullensa,zonules, ataukeduanya.

Gambar 5.CincinVossius

Trauma

tembusyang

secaralangsungdapat

membahayakankapsullensamenyebabkankekeruhankortikalpadalokasicedera.Jikadampaknyac
ukupbesar,

seluruhlensamengalami

opasitas

(pemutihan)

dengancepat,

tetapijika

dampaknyakecil,katarakkortikaldapatmenutupnyasendiridantetap terlokalisasi.2,5
Pelurudarisenapanangindankembangapiadalahpenyebab yang paling sering dari
katarak

traumatis,

paparanpanasdalamwaktu

penyebablainnyabisakarenaanakpanah,

batu,

yang

danradiasiionisasi.

lama

(katarakglassblower),

memar,

Sebagianbesarkejadiankataraktraumatikdapatdicegah.Dalambidangindustri,
dapatdicegahdenganmemakaisepasangkacamatapengaman.1

Diagnosis dan Gejala Klinis


Diagnosis ditegakkan dengan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan dapat juga
dibantu dengan pemeriksaan penunjang:1,5
a. Anamnesis
Riwayat dan mekanisme trauma, apakah tajam atau tumpul
Riwayat keadaan mata sebelumnya, apakah ada riwayat operasi, glakoma, retinal
detachment, penyakit mata karena gangguan metabolik.
Riwayat penyakit lain, seperti diabetes, sickle cell, sindroma marfan, homosistinuria,
defisiensi sulfat oksidase.
Keluhan mengenai penglihatan, seperti penurunan visus, pandangan ganda pada satu
mata atau kedua mata, nyeri pada mata.1,5
b. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik yang diperiksa dapat meliputi visus, lapangan pandang, dan
pupil.Diperiksa apakah adanya kerusakan ekstraokular, seperti fraktur tulang orbita,
gangguan saraf traumatik.Tekanan intraokular diperiksa apakah tinggi biasanya karena
glaukoma sekunder dan adanya perdarahan retrobulbar.Pada bilik anterior diperiksa
adanyahifema, iritis, iridodonesis, robekan sudut.Pada katarak yang paling penting diperiksa
adalah lensa mata, diperiksa apakah adanya kekeruhan, subluksasi, dislokasi, integritas
kapsular (anterior dan posterior).Pada vitreus apakah ada atau tidak perdarahan dan
perlepasan vitreus posterior. Pada fundus diperiksa adanyaRetinal detachment, ruptur
khoroid, perdarahan pre intra dansubretina, kondisisaraf optik.6
Gejala

klinis

pada

pasien

katarak

berupa

keluhan

pandangan

kabur, yangbiasanya bertambah buruk jika melihat objek yang jauhsecara mendadak.Selain
itu pasienkatarak seringkali mengeluhkan monocular diplopia.Silau juga menjadi gejala
yangsering muncul.Pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat melihat dengan
baik dalam keadaan terang.Mata menjadi merah lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan
intraocular.Apabila humor aqueus atau korpus vitreum keluar dari mata mata menjadi sangat
lunak.Pasienjugamemilikiriwayatmengalami trauma.1,5-8
Dari pemeriksaan dengan menggunakan oftalmoskop adalah adanya opasitasyang
seringkali terlihat sebagaiblack spokepada refleks fundus. Penting untuk mendilatasikan pupil
dan memeriksanya pada ruangan yang gelap.Seringkali pada katarak traumatik yang
disebabkan oleh kontusio dapat terlihat opasifikasi berbentuk stellate atau rosette (katarak
rosette),biasanya terletak di aksial. Pada trauma tembus, cedera pada kapsul mata dapat
sembuh,yang menyebabkan katarak kortikal fokalyang stasioner.5,8

Differential Diagnosis
Adapunpenyakitkatarak

yang

dijadikan

Differential

diagnosis

yang

hampirmiripsepertikatarak traumatic daripasienadalah ;

Katarakanak-anak
Katarakanak-anakdibagimenjadiduakelompok, yaitu :
a) Katarakkongenital,
yang
terdapatsejaklahiratausegerasesudahnya.
Banyakkatarakkongenital

yang

tidakdiketahuipenyebabnyawalaupunmungkinterdapatfaktorgenetik,

yang

lain

disebabkanolehpenyakitinfeksiataumetabolik,
ataubeerkaitandenganberbagaisindrom.
b) Katarakdidapat,
yang
timbulbelakangandanbiasanyaterkaitdengansebabsebabspesifik.

Katarakdidapatterutamadisebabkanoleh

baiktumpulmaupuntembus.

Penyebablainadalah

infeksimatadidapat,

diabetes danobat.
Katarakkomplikata
Katarakkomplikataadalahkataraksekunderakibatpenyakitintraokularpadafisiologilensa
.Katarakbiasanyaberawaldidaerah
danakhirnyamengenaiseluruhstrukturlensa.

sub

kapsul

posterior

Penyakit-penyakitintraokular

seringberkaitandenganpembentukankatarakadalah

uveitis,

trauma,

uveitis

yang

kronikataurekuren,

glaukoma, retinitis pigmentosadanpelepasan retina.


Katarakikutan
Katarakikutanmenunjukkankekeruhankapsul posterior akibatkataraktraumatik yang
terserapsebagianatausetelahterjadinyaekstraksikatarakekstrakapsular.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan katarak traumatik tergantung kepada saat terjadinya. Bilaterjadi pada
anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadinyaambliopia. Untuk mencegah
ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intraokular primer atau sekunder.Apabila tidak
terdapat penyulit maka dapat ditunggusampai mata menjadi tenang.
Untuk memperkecil kemungkinan infeksi dan uveitis, maka dapat diberikan antibiotik
sistemik dan topikal serta kortikosteroid topikaldalam beberapa hari. Atropinsulfat 1%, 1
tetes 3 kali sehari, dianjurkan untuk menjaga pupil tetap berdilatasidan untuk mencegah
pembentukan sinekia posterior.5
10

Penyulit uveitis danglaukoma sering dijumpai pada orang usia tua. Pada beberapa
pasien dapatterbentuk cincin soemmering pada pupil sehingga dapat mengurangi
tajampenglihatan.Keadaan ini dapat disertai perdarahan, ablasi retina, uveitis, atausalah letak
lensa. Jika terjadi penyulit tersebut maka harus segera dilakukan ekstraksi lensa.2,5
Jika terjadi glaukoma karena katarak traumatik ini, maka tekanan intraokular dapat
dikontrol dengan pengobatan standar.Dapat diberikan kortikosteroid jika partikel lensa
merupakan penyebabnya atau jika terjadinya iritis.Untuk katarak fokal, observasi saja bisa
dilakukan jika katarak berada di luar sumbu penglihatan.Terapi miotikbisa bermanfaat jika
katarak terletak dekat dengan sumbu penglihatan.Dalam beberapa kasus subluksasi lensa,
miotik

dapat

memperbaiki

diplopia

monokuler.Midriatikdapat

diberikanuntuk

memperbaikipenglihatan pada sekitar lensadengankoreksiaphakia.5


Katarak dapat dikeluarkan pada saat pengeluaran benda asing atau setelahperadangan
mereda.Apabila terjadi glaukoma selama periode follow up, bedahkatarak jangan ditunda
walaupun masih terdapat peradangan. Untukmengeluarkan katarak traumatik, biasanya
digunakan teknik-teknik yang samadengan yang digunakan untuk mengeluarkan katarak
kongenital, terutama pada
pasienberusiakurangdari 30 tahun.5
Penatalaksanaan bedah
Merencanakan pendekatan pembedahan sepenuhnya penting pada kasus- kasus
katarak traumatik.Integritas kapsular preoperatif dan stabilitas zonular harus diketahui/
diprediksi.Pada kasus dislokasi posterior tanpa glaukoma, inflamasi, atau hambatan visual,
pembedahan mungkin tidak diperlukan. Indikasi untuk penatalaksanaan pembedahan pada
kasus-kasus katarak traumatik adalah sebagai berikut:5
-

Penurunan visus yang berat (unacceptable)


Hambatan penglihatan karena proses patologis pada bagian posterior.
Inflamasi yang diinduksi lensa atau terjadinya glaukoma.
Ruptur kapsul dengan edema lensa.
Keadaan
patologis
okular
lain
yang
disebabkan

trauma

danmembutuhkantindakan bedah.5
Ada 4macamteknikpembedahanpada katarak yaitu :
1. EkstraksiKatarakIntrakapsular ( EKIK )
Adalah mengeluarkan lensa dalam keadaan lensa utuh dilakukan dengan
membukamenyayat selaput bening dan memasukkan alat melalui pupil, kemudian
menariklensa keluar, seluruh lensa dengan pembungkus atau kapsulannya dikeluarkan
11

denganlidi ( prabe), beku (dingin ). Pada operasi ini dibuat sayatan selapur bening yangcukup
luas. Jahitan yang banyak (14-15 mm), sehinggapenyembuhanlukanyamemekanwaktu lama.9
2. EkstraksiKatarakEkstrakapsuler ( EKEK )
Lensa

dikeluarkan

setelah

pembungkus

depan

dibuat

lubang,

sedang

pembungkusbelakang ditinggalkan. Dengan teknik ini terdapat ruang- ruang bebas di tempat
bekaslensa sehingga memungkinkan mandapatkan lensa pengganti yang disebut sebagailensa
tanam bilik mata belakang ( posterior chmber intraocular lens ) dengan tekniksayatan lebih
kecil (10-11 mm) sedikitjahitandanwaktupenyembuhanlebih pendek.9
3. Small Incision Cataract Surgery(SICS)
Teknik ini merupakan bagian dari EKEK dengan irisan yang lebih kecil sehingga
hampir tidak perlu dijahit. Kondisi ideal untuk dilakukan manual SICS adalah kondisi kornea
jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, KOA cukup dalam, dilatasi pupil cukup, zonula
utuh, tipe katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat II dan III. Keuntungan metode ini:
penyembuhan lebih cepat dan resiko astigmatisme minimal. Dibanding fakoemulsifikasi:
kurve pembelajaran lebih pendek, dimungkinkan kapsulotomi can opener, instrumentasi
lebih sederhana, alternatif utama jika operasi fakoemulsifikasi gagal, resiko komplikasi
rendah, waktu bedah singkat, lebih murah.

Gambar 6.Tehnik SICS

4. Fakoemulsifikasi
Merupakan penemuan terbaru pada EKEK.Cara ini memungkinkan pengambilanlensa
melalui insisi yang lebih kecil dengan menggunakan alat ultrason frekuensitinggi untuk
memecah nucleus dan korteks lensa menjadi partikel kecil yangmemberikan irigasi
kontinus.Teknik ini memerlukan waktu yang pendek danpenurunan insidensi astigmatisme

12

pasca operasi. Kedua teknik irigasi-aspirasifakoelmulsifikasi dapat mempertahankan kapsula


posterior, yang nantinya digunakanuntuk menyangga IOL.1,2
Fakoemulsifikasi yang standar dapat dilakukan bila kapsul lensa intak dan dukungan
zonular yang cukup.Ekstraksi katarak intrakapsular diperlukan pada kasus-kasus dislokasi
anterior atau instabilitas zonular yang ekstrim.Dislokasi anterior lense ke bilik anterior
merupakan keadaan emergensi yang harus segera dilakukan tindakan (removal), karena dapat
mengakibatkan terjadinya pupillary block glaucoma. Lesentomi dan vitrektomi pars plana
dapat menjadi pilihan terbaik pada kasus-kasus ruptur kapsul posterior, dislokasi posterior,
atau instabilitas zonular yang ekstrim.5
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi antara lain :
-

Dislokasi lensa dan subluksasi sering ditemukan bersamaan dengan katarak traumatik.
Komplikasi lain yang dapat berhubungan, seperti phakolitik, phakomorpik, blok
pupil, glaukoma sudut tertutup, uveitis, retinal detachment, ruptur koroid, hipema,
perdarahanretrobulbar, neurophatioptik traumatik.5

Prognosis
Prognosis sangat bergantung kepada luasnya trauma yang terjadi pada saat terjadinya
trauma dankerusakan yang terjadiakibat trauma.5

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Kataraktraumatik paling sering karena adanya cedera yang disebabkan oleh benda
asing yang mengenai lensa atau trauma tumpul pada bola mata.Katarak traumatik merupakan
13

katarak yang muncul sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan trauma
perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah beberapa hari ataupun beberapa tahun.
Katarak traumatik ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari trauma mata.
Peluru dari senapan angin dan kembang api adalah penyebab yang paling sering,
penyebab lainnya bisa karena anak panah, batu, memar, paparan panas dalam waktu yang
lama (katarak glassblower), dan radiasi ionisasi. Sebagian besar kejadian katarak traumatik
dapat dicegah. Dalam bidang industri, dapat dicegah dengan memakai sepasang kacamata
pengaman.
Gejala

klinis

pada

pasien

katarak

berupa

keluhan

pandangan

kabur, yangbiasanya bertambah buruk jika melihat objek yang jauhsecara mendadak. Selain
itu pasienkatarak seringkali mengeluhkan monocular diplopia. Silau jugamenjadigejala
yangseringmuncul. Pasien mengeluhkan bahwa mereka tidak dapat melihat dengan
baik dalam keadaan terang. Mata menjadi merah lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan
intraocular. Apabila humor aqueus atau korpus vitreum keluar dari mata mata menjadi sangat
lunak. Pasien juga memiliki riwayat mengalami trauma.
Ada

empat

macam

teknik

pembedahan

pada

katarak,

yaitu:Ekstraksi

KatarakIntrakapsular, EkstraksiKatarakEkstrakapsuler, Small Incision Cataract Surgery,


danFakoemulsifikasi.

DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan DG, Asbury T, Riordan Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta:
WidyaMedika, 2000.

14

2. Ilyas S. Trauma tumpulPadaLensa. Dalam: IlmuPenyakit Mata. Edisi ke-3 Cetakan ke-5.
FakultasKedokteranUniversitas Indonesia; 2008. 267
3. Ilyas S. Kelainan Refraksi dan Koreksi Penglihatan. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta: 2004.
4. Eye Anatomy. Available at URL: http://www.biographixmedia.com/human /eyeanatomy.html, accessed on October 2011.
5. Bletcher MH, Bobrow JC, Glasser DB et al. Traumatic Cataract. In: American Academy
of Opthalmology.54-5;2009
6. Graham, Robert H., MD.
http://emedicine.

Traumatic

Cataract.

Available

medscape.com/article/1211083,

at

accessed

URL:
on

October 2011.
7. James, Bruce. dkk. Lecture Notes: Oftalmologi. Edisi Kesembilan.Penerbit Erlangga.
Jakarta: 2006.
8. Joan E. Roberts.Photobiology of The Human Lens. Fordham University, Department of
Natural Sciences. Available at URL: http://www. photobiology. info/
Roberts.html, accessed on October 2011.
9. Galloway, N. R, et al.Common eye diseases and their management.Third Edition.
Spinger-Verlag. London: 2006.

15

Anda mungkin juga menyukai