Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam
maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita
makan, minum, menjaga kesehatan, dan lain sebagainya, semuanya memerlukan lingkungan
sekitar kita.
Namun dalam pemanfaatan alam, terkadang manusia tidak memperhatikan dampak
yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut sehingga tidak jarang menjadi ceroboh dalam
pemanfaatan lingkungannya. Kecerobohan tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan
terjadinya kerusakan lingkungan atau yang sering kita sebut dengan pencemaran lingkungan
yang akhirnya akan berdampak pada keberlangsungan kehidupan manusia itu sendiri.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pengertian dari pencemaran?
2. Bagaimanakah pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan?
3. Bagaimanakah pencemaran yang terjadi pada air tanah?
4. Bagaimanakah pencemaran yang terjadi pada air laut?
5. Bagainanakah pencemaran bunyi?
6. Bagaimanakah hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia?

TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari pencemaran.
2. Mengetahui pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan.
3. Mengetahui pencemaran yang terjadi pada air tanah.
4. Mengetahui pencemaran yang terjadi pada air laut.
5. Mengetahui pencemaran bunyi.
6. Mengetahui hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian dari pencemaran

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling


kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang
membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung,
baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun komunitas pada tempat
tertentu.
Lingkungan alami adalah lingkungan yang dalam keadaan seimbang. Artinya,
komponen-komponen biotik dan abiotik dalam lingkungan tersebut dalam keadaan
seimbang. Polusi atau pencemaran menurut UU Republik Indonesia nomor 23 tahun
1997 adalah masuk atau di masukkannya zat, energi, makhluk hidup dan atau
komponen lain kedalam suatu lingkungan yang dilakukan oleh manusia sehingga
kualitas dari lingkungan tersebut turun sampai pada tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan seperti seharusnya.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat popular.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu.
Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau
juga karena perbuatan manusia.

Faktor Alam = diantaranya adalah gunung meletus, gempa bumi, angin topan, banjir,
kemarau panjang, kebakaran hutan

Faktor Manusia = diantaranya adalah penebangan hutan, pembangunan pemukiman,


intensifikasi pertanian
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi

kebutuhan

biologis

dan

kebutuhan

teknologi

sehingga

banyak

menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya penggunaan pupuk dan pestisida


dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Manusia merupakan satu-satunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang
mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup.
Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya, dapat menimbulkan dampak berupa masalah yang disebut


pencemaran.
Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat
perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan
seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan
untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran.
Pencemaran/polusi diakibatkan oleh Polutan. Polutan adalah zat atau benda
pencemar yang bisa menimbulkan pencemaran baik langsung maupun tidak langsung.
Contohnya adalah sampah, limbah, bahan kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme, dan lain-lain.
Polutan sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yakni:
A. Polutan Kimiawi

Polutan kimiawi adalah polutan yang bentuknya senyawa kimia yang


konsentrasinya cukup tinggi sehingga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran.
Contohnya: Gas karbon dioksida (CO2)
B.

Polutan Biologis
Merupakan polutan yang berbentuk makhluk hidup yang bisa menimbulkan
terjadinya pencemaran.
Contohnya: tumbuhan gulma.

C.

Polutan Fisik
Polutan fisik adalah polutan yang fisiknya dapat menimbulkan pencemaran.
Contohnya: Besi tua yang sudah tidak digunakan dan di buang.

2. Pencemaran udara dan pengaruhnya bagi kesehatan


A. Pengertiam pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk
hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran
udara juga dapat dikatakan sebagai masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat
memprihatinkan. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan
antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan perumahan. Berbagai kegiatan
tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara yang dibuang ke udara
3

bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan alam,
seperti kebakaran hutan, gunung meletus, gas alam beracun, dll. Dampak dari
pencemaran udara tersebut adalah menyebabkan penurunan kualitas udara, yang
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.
Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri
dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita menjadi
tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
1. Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.,
3. Proses pembusukan sampah organik, dll
Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:
1. Hasil pembakar bahan bakar fosil.
2. Debu/serbuk dari kegiatan industri
3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

B.

Klasifikasi Bahan Pencemar Udara


Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia
atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak
pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak
langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari
sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber
tertentu, dan dapat berupa:
a.
Polutan Gas terdiri dari:
Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon
oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran senyawa sulfur,
yaitu oksida. Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon
terklorinasi, dan bromin.
b.
Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.

C.

Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2.
Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi dari
dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh
adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:
a)
Konsentrasi relative dari bahan reaktran
b)
Derajat fotoaktivasi
c)
Kondisi iklim
d) Topografi lokal dan adanya embun.
D. Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
1) Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
2) Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3) Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur
terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar
pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4) Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td>
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di
udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan
cair dan melayang berhamburan di udara
5

5)

6)

7)

8)

d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di


udara
Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas,
AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol)
pada parfum dan hair spray.
Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang
dapat terhirup oleh manusia.
Karbon Dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan
bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

E.

1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai
adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang
masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis
seperti :
a.

Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran

debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau
pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit
listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan
sesak napas
b.

Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2,

yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini
banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan
6

seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di


penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah
menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit
pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas
yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
c.

Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes

yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan
dan manusia. Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada
dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan
menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila
keracunan berat (70 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan
pingsan dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paruparu.
7. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
7

3. Pencemaran yang terjadi pada air tanah.

Pencemaran air tanah antara terjadi karena kurang teraturnya pengelolaan


lingkungan. Penyebab menurunnya kualitas air tanah antara lain:
1. Sampah dari TPA
2. Tumpahan minyak
3. Kegiatan pertanian
4. Pembuangan limbah cair pada sumur dalam, dil
5. Pembuangan limbah ke tanah
6. Pembuangan limbah radioaktif.
Pengambilan air tanah secara intensif di daerah tertentu dapat menimbulkan
pencemaran air tanah dalam yang berasal dari air tanah dangkal, sehingga kualitas air
tanah yang semula baik menjadi menurun dan bahkan tidak dapat digunakan sebagai
bahan baku air minum.
Sedangkan di daerah dataran pantai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan
akan menyebabkan terjadinya intrusi air laut karena pergerakan air laut ke air tanah.
Indikator Pencemaran Air Tanah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Kekeruhan melebilti 5 FTU


Warna lebih dari 15 PtCo
pH kurang dari 6,5
Fe3+ lebih dari 0,3 mg/l
Mn2+ lebih dari 0,1 mg/l
NH4+ lebih dari 1,5 mg/l
Cl- lebih dari 250 mg/l
NO3- lebih dari 50 mg/l
Mengandung bakteri coli yang berasal dari buangan tinja

Kekeruhan dan warna dapat terjadi karena adanya zat-zat koloid berupa zat-zat
yang terapung serta terurai secara halus sekali, kehadiran zat organik, lumpur atau
karena tingginya kandungan logam besi dan mangan. Kehadiran amonia dalam air bisa
berasal karena adanya rembesan dari lingkungan yang kotor, dari saluran air
pemnbuangan domestik. Amonia terbentuk karena adanya pembusukan zat organik
secara bakterial atau karena adanya pencemaran pertanian.
Kandungan besi dan mangan yang tinggi (> 0,3 mg/l untuk besi, > 0,1 mg/l
untuk mangan) disebabkan batuan penyusun akuifer banyak mengandung logam besi
dan mangan. Umumnya senyawa besi dan mangan terdapat dalam tanah dan mudah
larut dalam air terutama bila air bersifat asam.
8

Kandungan bakteri coli hanya berkembang pada sumur gali. Sedangkan pada
sumur pantek umumnya tidak mengandung bakteri coli. Pencemaran oleh adanya
kandungan bakteri coli kemungkinan disebabkan oleh letak septic tank yang terlalu
dekat dengan sumur atau sumur berdekatan dangan sungai yang telah tercemar oleh
tinja manusia.

4. Pencemaran yang terjadi pada air laut.

Pencemaran laut diartikan sebagai adanya kotoran atau hasil buangan aktivitas
makhluk hidup yang masuk ke daerah laut. Sumber dari pencemaran laut ini antara
lain adalah tumpahan minyak, sisa damparan amunisi perang, buangan sampah dari
transportasi darat melalui sungai, emisi trasportasi laut dan buangan pestisida dari
pertanian. Namun, sumber utama pencemaran lebih sering terjadi pada tumpahnya
minyak dari kapal tanker. Hasil ekspoitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke
tempat pengolahan minyak bumi (crude oil).
a) Penyebab

Pencemaran air laut dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.


(1) Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut).
(2) Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air cucian,
air kamar mandi yang akan bermuara ke laut.
(3) Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
(4) Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
(5) Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau
(6) Ledakan sumur minyak lepas pantai.
b) Pencegahan dan penanggulangan
Dalam menangkap ikan dihindari penggunaan racun dan bahan peledak. Penggunaan
jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
Mengupayakan pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai,
kebocoran tanker minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika
terjadi tumpahan minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan
dampak lebih luas. Pembangunan kawasan industri sebaiknya disertai dengan
perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
5. Pencemaran bunyi.
Pencemaran Bunyi adalah bunyi yang berlebihan yang mengganggu kesehatan,
aktivitas dan keseimbangan kehidupan makhluk hidup. Bunyi yang melebihi 75 dB
dianggap sebagai pencemaran. Penyebab pencemaan bunyi :

a. Bunyi kendaraan bermotor seperti kereta, lori, bas, dan lain-lain yang banyak

menyumbang pencemaran bunyi.


b. Pembangunan kawasan industri yang mengeluarkan bunyi melalui pemrosesan
material.
c. Kawasan pembangunan yang mengeluarkan bunyi apabila cerucuk-cerucuk besi
ditanam di dalam tanah untuk pembangunan bangunan-bangunan tinggi.
Klasifikasi Pencemaran Bunyi
Kebisingan Selenjar
Ini adalah kebisingan yang kurang dari 3 desibel (dB). Ini berlaku apabila
seseorang sedang berbisik karena gelombang bunyi bergetar dengan lebih perlahan.
Kebisingan Fluktasi
Kebisingan fluktasi adalah kebisingan yang terletak antara puncak gelombang
yang tinggi dan rendah. Pada tahap ini getaran gelombang bunyi akan bergetar dengan
lebih cepat daripada kebisingan selenjar. Getaran gelombang adalah sekitar 3 dB saja.
Contoh : bunyi mesin kenderaan, orang sedang berbicara.
Hentakan Impuls
Ini merupakan bunyi yang lebih intensif dalam tempo yang lebih singkat.
Contoh : tembakan, ketukan dari benda yang keras. Pada umumnya, getaran
gelombang akan memuncak dan menurun dengan cepat. Pada tahap ini intensitas
bunyi adalah melebihi 80 dB kemudian gelombang bunyi akan menurun. Akan tetapi
intensitas masih menunjukkan tahap yang tinggi karena bunyi yang kuat akan
memberi kesan yang lama terhadap getaran.
Kebisingan Selang-Seling
Kebisingan ini berlaku secara berselang-seling. Dihasilkan apabila bunyi
bising menjadi perlahan dan kuat dalam jangka masa yang pendek. Contoh : Ketika
seseorang sedang menggergaji kayu, getaran akan berlaku ketika gergaji itu bergerak
dan getaran tidak akan berlaku apabila gergaji kayu dihentikan. Ketika gergaji sedang
ditarik, intensitas bunyi akan meninggi pada kadar tertentu dan menurun apabila
gergaji tidak disorongkan.

Efek pencemaran bunyi bagi makhluk hidup :

10

Gangguan kesehatan (khususnya pendengaran)

Gangguan psikologi

Pekak

Kesan kepada ibu yang mengandung

Dan lain-lain.

6. Hubungan pencemaran dengan aktivitas manusia.

Di dalam suatu ekosistem, manusia mampu dan berperan dalam mengubah


ekosistem tersebut. Dapat dikatakan bahwa manusialah yang menjadi penentu dari
keseimbangan suatu ekosistem. Manusia telah lama memanfaatkan lingkungan untuk
berbagai keperluan hidupnya. Akan tetapi, hal itu sering kali menyebabkan terjadinya
perubahan dan kerusakan terhadap lingkungan.
Perubahan atau kerusakan lingkungan terjadi karena pemanfaatan lingkungan
yang melebihi daya dukungnya. Apalagi semakin bertambahnya populasi manusia,
membuat semakin banyak kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Tidak dapat
dipungkiri bahwa kebutuhan itu hanya dapat diperoleh dari lingkungan, maka banyak
terjadi eksploitasi alam guna kesejahteraan manusia. Padahal, tindakan tersebut dapat
merusak keseimbangan ekosistem yang akhirnya dapat merugikan manusia sendiri.
Berbagai aktivitas manusia yang cenderung mencemari lingkungan adalah
1. Pembabatan Hutan

Penebangan pohon di hutan tanpa perhitungan akan menyebabkan kepunahan sebagian


flora dan fauna karena kehilangan tempat tinggal. Ketersediaan air berkurang saat
musim kemarau dan beresiko tanah longsor saat musim penghujan dikarenakan
kurangnya resapan air.
2. Penggunaan Pestisida
Penggunaan pestisida dapat mematikan hewan-hewan selain tanaman yang dirawat.
3. Sistem Pertanian Monokultur
4. Aktivitas manusia yang menghasilkan CFC dan CO2

11

Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan yaitu :


1. Secara berahap mengganti CFC dengan bahan lain seperti Helium untuk keperluan
AC, lemari es dan penyemprot aerosol.
2. Menyaring asap dari industri dengan alat tertentu untuk mengelakkan Efek Rumah
Kaca yan menyebabkan kenaikan suhu dan hujan asam.
3. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan yang tidak mengandung timah hitam (Pb).
4. Gunakan kendaraan elektronik
5. Cegah pembalakan hutan, lakukan reboisasi

12

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ada
berbagai macam pencemaran, misalnya pencemaran udara, air laut, air tanah, dan pencemaran
bunyi. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain industri,
transportasi, perkantoran, dan perumahan yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan
manusia. Pencemaran air tanah antara terjadi karena kurang teraturnya pengelolaan
lingkungan, sehingga kualitas air tanah yang semula baik menjadi menurun dan bahkan tidak
dapat digunakan sebagai bahan baku air minum. Pencemaran laut diartikan sebagai adanya
kotoran atau hasil buangan aktivitas makhluk hidup yang masuk ke daerah laut, seperti
sampah atau tumpahan minyak bumi oleh kapal tanker. Sedangkan pencemaran bunyi adalah
bunyi yang berlebihan yang mengganggu kesehatan, aktivitas dan keseimbangan kehidupan
makhluk hidup. Bunyi yang melebihi 75 dB dianggap sebagai pencemaran. Berbagai
pencemaran tersebut diantaranya disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri, sehingga perlu
dilakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran agar masalah
pencemaran ini tidak terus-menerus terjadi.
SARAN
Tidakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hendaknya
dilakukan oleh berbagai pihak, dari pemerintah sampai ke masyarakat awam. Sosialisasi
mengenai tindakan-tindakan ini sebaiknya semakin digiatkan lagi, sehingga diharapkan
semakin banyak kalangan yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan ikut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan tersebut. Namun lebih dari itu
semua, kita seharusnya membangun kesadaran diri kita pribadi terlebih dahulu untuk ikut
berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan agar orang lain bisa menjadikan diri kita
sebagai contoh nyata dalam upaya penyelamatan lingkungan.

13

DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai