Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK LAS DAN TEMPA LANJUT


Dosen Pengampu: Dr. Suharno, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Shandy Alfians Lai (K2513101)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kerja Las Listrik tepat waktu dan sesuai dengan bagaimana mestinya.
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Kerja Las Listrik ini adalah
sebagai bahan tugas bagi mahasiswa yang di berikan dosen pembimbing kerja las
Listrik untuk dapat melaksanakan proses belajar mengajar praktek kerja las Listrik
dengan baik khususnya di Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman yang penulis
miliki masih sangat terbatas, sehingga dalam menyusun Laporan Kerja Las Listrik
ini baik dalam praktek pengerjaan, penyajian maupun penulisan masih banyak
terdapat kekurangan. Namun semuanya ini adalah usaha yang maksimal dari
penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran khususnya dari dosen
pembimbing dan dari semua pihak yang bersifat membangun. Atas bimbingan
dosen serta bantuan yang diberikan selama ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih.
Akhir kata semoga hasil yang dituangkan dalam penulisan Laporan Kerja
Las Listrik ini dapat bermanfaat untuk menambah nilai baik dan bermanfaat bagi
yang memerlukan.
Surakarta, 28 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
A. PENGERTIAN LAS LISTRIK.................................................................................
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas, adalah:.......................................
C. Standar Kompetensi dan Standar Dasar....................................................................
D. Tujuan Praktek Pengelasan.......................................................................................
E. Keselamatan Kerja.....................................................................................................
BAB II PROSES KERJA..................................................................................................
A. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA............................................................
B. LANGKAH KERJA................................................................................................
C. Gambar Dimensi.....................................................................................................
BAB II PENUTUP..........................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 travo las--------------------------------------------------------------------------------Gambar 2 kacamata las--------------------------------------------------------------------------Gambar 3 wearpack------------------------------------------------------------------------------Gambar 4 boots-----------------------------------------------------------------------------------Gambar 5 tang------------------------------------------------------------------------------------Gambar 6 palu terak-----------------------------------------------------------------------------Gambar 7 sikat las-------------------------------------------------------------------------------Gambar 8 pemegang elektroda-----------------------------------------------------------------Gambar 9 penjepit massa-----------------------------------------------------------------------Gambar 10 gerinda tangan----------------------------------------------------------------------Gambar 11 kuas----------------------------------------------------------------------------------Gambar 12 sikat kawat--------------------------------------------------------------------------Gambar 13 siku L--------------------------------------------------------------------------------Gambar 14 meteran------------------------------------------------------------------------------Gambar 15 benda kerja--------------------------------------------------------------------------Gambar 16 kertas amplas-----------------------------------------------------------------------Gambar 17 dempul------------------------------------------------------------------------------Gambar 18 cat------------------------------------------------------------------------------------Gambar 19 elektroda----------------------------------------------------------------------------Gambar 20 Pemotongan Bahan Benda Kerja------------------------------------------------Gambar 21 dimensi ukuran benda jadi--------------------------------------------------------Gambar 22 proses pengelasan------------------------------------------------------------------Gambar 23 proses membersihkan terak-------------------------------------------------------Gambar 24 komponen pengaman badan------------------------------------------------------Gambar 25 Penggerindaan Benda Kerja------------------------------------------------------Gambar 26 Hasil Penggerindaan Benda Kerja-----------------------------------------------Gambar 27 Proses Pengamplasan Dempul Pada Benda Kerja-----------------------------Gambar 28 proses dumpul----------------------------------------------------------------------Gambar 29 Proses Pengecatan Benda Kerja--------------------------------------------------Gambar 30 Penjemuran Benda Kerja---------------------------------------------------------4

Gambar 31 awal----------------------------------------------------------------------------------Gambar 32 Setegah jadi/ proses----------------------------------------------------------------Gambar 33 Jadi/selesai---------------------------------------------------------------------------

BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN LAS LISTRIK

Las busur listrik adalah termasuk suatu proses penyambungan logam


dengan menggunakan tanaga listrik sebagai sumber panas. Jenis sambungan las
dengan las busur listrik ini adalah merupakan sambungan tetap/permanen.
Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang
akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,
demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua
logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi
akan menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah
mencairkan logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai
dengan keperluan dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.
B. Hal-hal yang perlu diperhatikan waktu mengelas, adalah:

1.

Posisi kemiringan elektroda terhadap benda kerja (60 0-700) dan arah

2.
3.
4.

pengelasan mengikuti arah kemiringan elektroda.


Posisi badan.
Posisi kemiringan elektroda terhadap holder/penjepit elektroda.
Gerakan tangan waktu mengelas benda kerja adalah zig-zag.

C. Standar Kompetensi dan Standar Dasar

1. Standar kompetensi
Mahasiswa dapat

menerapkan

ilmu

teori

pengelasan

dari

pembelajaran sebelumnya.Khususnya mahasiswa dapat mengelas dengan baik


umtuk mengerjakan benda kerja.
2. Standar dasar
6

a. Mahasiswa dapat memasang elektroda ketangkai las dengan baik.


b. Mahasiswa dapat mengatur tegangan arus listrik
c. Mahasiswa mampu mengerjakan sesuai prosedur yang baik
Mahasiswa dapat mengetaahui macaam- macam gerakan elektroda.

D. Tujuan Praktek Pengelasan

1. Mahasiswa dapat mengetahui kelengkapan peralatan las listriik


2. Mahasiswa mampu mengerjakan penyambungaan atau penempelan
logam besi dengan las listrik
3. Agar mahasiswa mampu maenciptakan suatu barang dengan
menggunakan proses pengelasan
4. Mahasiswa dilatih agar terampil dalam mengerjakan benda kerja
E. Keselamatan Kerja

1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek


2. Siapkanlah bahwa keadaan lingkungan kerja dan peralatannya siap
untuk dipakai, dan periksa kembali peralatan sebelum bekerja.
3. Bekerjalah sesuai petunjuk yang ada.
4. Tanyakanlah pada dosen pembimbing, bila kurang jelas dalam bekerja.
5. Barhati-hatilah dalam penggunaan alat-alat perlengkapan serta posisi
dalam bekerja.
6. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar dari api.
7. Usahakan benda kerja yang akan dilas, dalam keadaan bersih bebas
dari air oli dan bahan lainya yang dapat menyebabkan percikan atau
ledakan.
8. Gunakan selalu alat pelindung diri : sarung tangan kulit, helm,
kacamata, sepatu kerja, tang jepit.
9. Bersihkan lantai dan tempat proses pengelasan dari oli, air, dll.

BAB II
PROSES KERJA

A. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA

1. Pembangkit Listrik
Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya
merupakan suatu transformator step-down yang dapat mengubah
tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt)
menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk
pekerjaan mengelas.

Gambar 1 travo las

2.

HELM
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari

sinar las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit
maupun mata, Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat
mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las
yang dipakai, tergantung pada pelaksanaan pengelasan.

Gambar 2 kacamata las

4.

APRON / OVERALL/WEARPACK
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang

dibuat dari kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron
pelindung, harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan
yang tidak mudah terbakar.

Gambar 3 wearpack

5.

SAFETY BOOTS
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki

dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus
terbuat dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu
pengaman ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.

Gambar 4 boots

6.

SMEET TANG
Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja
yang dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.

Gambar 5 tang

7.

PALU TERAK
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil
sisa (terak) pengelasan pada benda kerja.

Gambar 6 palu terak

8.

SIKAT LAS
Sikat las biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa

las-lassan yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang
berdiameter kecil.

10

Gambar 7 sikat las

9. Pemegang elektroda
Perlengkapan ini berfungsi untuk menjepit atau memegang elektroda.
Alat ini harus memenuhi syarat diantaranya tidak mudah panas, ringan,
dan isolator cukup aman bagi sipemakai.

Gambar 8 pemegang elektroda

10. Penjepit masa


Bagian logam yang akan di las berfungsi sebagai kutub negatif
(masa). Alat ini dapat langsung dijepitkan pada logam yang akan
dikerjakan atau dapat juga dijepitkan pada meja kerja (meja besi).
Kontak dengan masa ini harus baik agar diperoleh hasil pekerjaan yang
baik pula. Kontak yang tidak baik akan menimbulkan panas yang
berarti penggunaan tanaga untuk menghasilkan bunga api yang sesuai.

11

Gambar 9 penjepit massa

11. Gerinda tangan


Gerinda tangan adalah mesin yang berfungsi untuk menggerinda
benda kerja

Gambar 10 gerinda tangan

12. Kuas
Alat yang digunakan untuk melukis atau mengecat benda kerja

Gambar 11 kuas

13. Sikat kawat

12

Sikat las digunakan untuk membersihkan sisa sisa hasil


pengelaasan.

Gambar 12 sikat kawat

14. Siku L
Siku Ukur L adalah alat ukur yang dirancang untuk membuat tanda
persegi atau sudut pada suatu benda.

Gambar 13 siku L

15. meteran
Fungsinya untuk mengukur jarak, jangkauannya lebih
panjang yaitu 3 7 meter. Pada ujung pita dilengkapi dengan
pengait dan diberi magnet supaya lebih mudah dalam melakukan
pengukuran, pita tidak lepas saat mengukur

Gambar 14 meteran

16. benda kerja


benda yang digunakan untukk pengelasan
13

Gambar 15 benda kerja

17. kertas amplas


amplas (kadang juga disebut kertas pasir) adalah sejenis kertas
yang digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi
lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas
yang telah ditambahkan bahan yang kasar kepada permukaan benda
tersebut.

Gambar 16 kertas amplas

18. Dembul
Pendempulan bertujuan untuk mendasari pengecatan, maratakan
dan menghaluskan bidang kerja serta menambal bidang kerja yang
tergores atau penyok.

Gambar 17 dempul

14

19. Cat
Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan
memberikan warna

pada

suatu objek

atau permukaan dengan

melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada


hampir semua jenis objek.

Gambar 18 cat

20. Thiner
Thiner merupakan alat yang digunakan untuk pembersih yang
diaplikasikannya menggunaakan kuas rol
21. ELEKTRODE
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan
digunakan untuk pengelasan.Dalam mengelas posisi elektroda harus
tegak lurus dan miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang
baik.

Gambar 19 elektroda

B. LANGKAH KERJA

15

1. persiapan
berdoa
menerima arahan dari instruktyr atau asdos
2. pakailah pakaian standar kerja las, yaitu : helm las, kaca mata las,
wearpack, apron, sepatu pengaman, dan sarung tangan.
3. Siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan seperti smeet tang,
palu terak dan sikat las, mesin pembangkit listrik, gerinda, besi
siku atau L, meteran dll.
4. Pemotongan Bahan
Setelah memperhatikan dan memahami gambar dari benda
kerja yang akan di buat dalam proses pengelasan, selanjutnya
pemotongan

bahan.

Potong

bahan/benda

kerja

dengan

menggunakan mesin gerinda potong dengan menjepit benda kerja


pada ragumnya Supaya benda kerja tersebut dapat lurus dan rata
pada saat pemotongan dan tidak lari saat pemotongan dilakukan.
Kemudian potonglah benda kerja dengan sesuai yang di harapkan,
dan aturlah penjepit pada gerinda potong pemotongan sudut yang
sesuai dengan gambar.

Gambar 20 Pemotongan Bahan Benda Kerja

150 cm
43 cm

16

40cm
44cm
47 cm

54,5 cm

47 cm

Gambar 21 dimensi ukuran benda jadi

Potong besi siku dengan ukuran panjang 150cm sebanyak 2

potong
kemudian potong lagi 40 cm sebanyak 4 potong
potong lagi untuk tinggi 44 cm sebanyak 4 potong
kemudian untuk siku 43 cm sebanyak 4 potong
dan kemudian besi beton 47 cm sebanyak 4 potong dan 2

potong dengan ukuran 54,5 cm.


Kemudian menggunakan mesin pemotong. Potong sebanyak
yang kita perlukan.
5.

Periksa mesin las dengan baik dan menyeluruh. Pastikan

semuanya aman.
6.

Pasangkan elektroda di holder mesin las. Kemudian, nyalakan


mesin las dan putar ampere sesuai keinginan Anda.

7.

Lakukanlah tack weld / penitikan di kedua ujung yang


berhimpit dari kedua potongan besi siku tersebut, supaya waktu
pengelasan lebih mudah.

8.

Periksa kekuatan tack weld dengan cara membantingnya ke


lantai. Apabila pecah, lakukanlah penitikan sekali lagi.

9.

Sebelum mengelas, alangkah baiknya lakukan latihan terlebih


dahulu. Dalam mengelas yang baik, gerakan saat mengelas
adalah zig-zag. Serta, jangan terlalu cepat dan jangan terlalu
pelan dalam mengelas.
17

10. Setelah Anda siap, lakukanlah pengelasan pada benda kerja


dengan baik dan benar.

Gambar 22 proses pengelasan

11. sebulum kita las semua alangkah baik nya kita siku dulu benda
kerja yang kita kerja kan supaya sesuai yang kita inginkan.
12. setelah itu baru kita las baru mengelas menyelurus.
13. Kemudian, ambil palu terak dan sikat pembersih. Bersihkanlah
benda kerja tersebut dari terak-terak sisa hasil pengelasan.

Gambar 23 proses membersihkan terak

13. Lihat hasilnya! Apakah bersih ataukah masih kurang. Usahakan


hasil pengelasan tidak ada jerawat, bersih, dan mengkilap.

18

14. Setelah semua proses pengelasan selesai, matikanlah mesin las,


kemudian

kembalikan

semua

alat

pada

tempatya

dan

bersihkanlah tempat kerja las yang Anda gunakan.

Gambar 24 komponen pengaman badan

15. Proses pengerindaan


Adapun langkah-langkah dalam proses penggerindaan benda
kerja ialah:
a. Perhatikanlah batu gerinda sebelum memulai pengerindaan jika batu
gurinda habis maka diganti dengan yang baru.
b. Lalu gerindalah pada bagian-bagian benda kerja yang di las.
c. Guna untuk membersihkan, mengahaluskan benda kerja terhadap
sisa-sisa pengelasan atau percikan las.

19

Gambar 25 Penggerindaan Benda Kerja

d. Dan meratakan sisa-sisa pada saat pemotongan.


e. Ini dilakukan sehingga mudah untuk proses pendempulan.
f. Dan ketika selesai di gerinda di tempat-tempat pengelasan maka
masuk tahap pengamplasan.
g. Guna untuk menghilangkan karat pada benda kerja sekaligus
meratakan pada seluruh bagian-bagian benda kerja.

20

Gambar 26 Hasil Penggerindaan Benda Kerja

16. Proses pendempulan

Gambar 27 Proses Pengamplasan Dempul Pada Benda Kerja

Adapun langkah-langkah dalam proses pendempulan benda


kerja ialah antara lain:

21

a. Ambilah dempulnya secukupnya dengan di campur satu bagianya.


b. Kemudian di aduk secara merata untuk proses pencampuran bahan
dempul.
c. Setelah merata, oleskan kan pada bagian-bagian benda kerja yang
terdapat pengelasan/pengerindaan.
d. Guna mendempul ini dimaksudkan untuk menutupi lubang-lubang,
dari pengelasan.
e. Dan meratakan

permukaan

yang

terkena

gerinda,

yang

mengakibatkan permukaaan lengkung atau pada saat pemasangan


(pengelasan).
f. Kemudian setelah selesai pada tahap pendempulan, maka benda
kerja di jemur atau di simpan.
g. Benda kerja yang sudah kering di dempul maka di haluskan kembali
dengan menggunakan amplas.

Gambar 28 proses dumpul

h. Untuk merataan permukaan benda kerja yang terkena proses


pendempulan.

17. Proses pelapisan (cat)


Adapun langkah-langkah dalam pengecatan benda kerja ialah
antara lain:

22

a. Ambilah cat yang sudah di sediakan, dan jangan lupa jika catnya
kental maka di campur dengan tiner.
b. Lalu aduklah hingga merata.
c. Kemudian lakukanlah proses pengecetan pada seluruh bagian benda
kerja dengan mengguanakn kuas.

Gambar 29 Proses Pengecatan Benda Kerja

d. Hingga merata ke seluruh bagian benda kerja.


e. Dan posisian yang mudah pada saat pengecatan.
f. Ketika selesai proses pengecatan benda terkenakan matahari atau di
jemur, supaya untuk mempercepat kering cat.

Gambar 30 Penjemuran Benda Kerja

23

g. Dan jangan lupa di angkat setelah kering pada catnya.


h. Dan letakan di tempat lab dan yang aman .
C. Gambar Dimensi

Gambar 31 awal

24

Gambar 32 Setegah jadi/ proses

Gambar 33 Jadi/selesai

25

BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan dapat saya simpulkan bahwa :
1.

Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik, perlu latihan

2.

dalam jangka waktu yang tidak singkat.


Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan
hasil lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena
kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan
elektroda menembus bahan dasar. Bila terlalu lambat akan
menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat, hal ini dapat
menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena

3.

itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.


Bila elektroda baru dipasang (masih panjang)

maka

ada

kemungkinan ujung elektroda tidak stabil saat digunakan untuk


mengelas. Seperti tangan kita gemetar. Tetapi jika elektroda sudah
4.

setengah dalam mengelas ini relatif cukup stabil.


Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga sangat mempengaruhi hasil
lasan. Jika terlalu dekat elektroda bisa nempel pada benda kerja dan
jika terlalu jauh lelehan elektroda tidak akan menumpuk dan jika
sangat jauh elektroda akan mati.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktek ini adalah :


1.

Bagi mahasiswa yang hendak praktek di masa mendatang, sebelum


praktek pengelasan sebaiknya melakukan latihan beberapa kali untuk
melatih feeling atau insting mengelas sehingga saat praktek tidak

2.

perlu pemanasan terlalu lama.


Sebaiknya jadwal untuk praktek diperbanyak

DAFTAR PUSTAKA

26

http://www.academia.edu/8418453/Laporan_Praktek_Kerja_Las_Listrik
http://ubandii.blogspot.com/2014/09/makalah-las-listrik.html

27

Anda mungkin juga menyukai