Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar belakang
Rumah sakit adalah sebuah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan perorangan. Dalam
perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi pelayanan kesehatan
yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena
pelayanan di rumah sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Rumah
sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada masyarakat membagi dalam beberapa
area pelayanan yaitu pelayanan medis , penunjang medis dan non medis, pelayanan
keperawatan , pelayanan rujukan dan pelayanan gawat darurat.
Intalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai ujung tombak dalam pelayanan
keperawatan rumah sakit, melayani semua kasus dengan kompleksitas yang sedemikian
rupa, maka petugas dituntut untuk mempunyai kemampuan menangani pasien secara
cepat, dan tepat sesuai dengan kasusnya. Kesiapan tim dan tersedianya fasilitas kesehatan
menunjang kualitas pelayanan yang akan diberikan pada masyarakat.
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit umum Daerah Al Ihsan saat ini terus
berkembang untuk terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah terdepan sebagai rujukan
puncak di Jawa Barat tahun 2020. Pelayanan yang diberikan merupakan konstribusi awal
yang akan menentukan pencitraan rumah sakit secara keseluruhan. Dalam rangka
menghasilkan mutu pelayanan yang berkualitas perlu adanya suatu sistem yang terencana
yang dituangkan melalui Program Kerja Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum
Daerah Al Ihsan Tahun 2015
B Tujuan
1 Tujuan Umum
Pelayanan kegawatdaruratan yang diberikan dapat terencana sesuai dengan standar
2

pelayanan gawat darurat ditetapkan oleh departemen kesehatan RI.


Tujuan Khusus
a Merencanakan kegiatan pelayanan kegawatdaruratan yang berkaitan dengan
b

peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Al Ihsan


Merencanakan kegiatan pelayanan kegawatdaruratan yang berkaitan dengan
pengembangan staf di Instalasi Gawat Darurat RSUD Al Ihsan

Merencanakan kegiatan pelayanan kegawatdaruratan yang berkaitan dengan


peningkatan pendapatan dan penurunan biaya ( persfektif keuangan ) di Instalasi

Gawat Darurat RSUD Al Ihsan


Merencanakan kegiatan pelayanan

kegawatdaruratan

berkaitan

dengan

pemenuhan sarana dan prasarana di Instalasi Gawat Darurat RSUD Al Ihsan


C Ruang lingkup
1 Manajemen operasional pelayanan
Kegiatan ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian
2

dari man, money, material, methode dan marketing.


Manajemen asuhan keperawatan
Kegiatan ini meliputi pengelolaan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan asuhan keperawatan di
Instalasi Gawat Darurat.

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTALASI GAWAT DARURAT
RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

A. VISI, MISI, TUJUAN, MOTO DAN FILOSOPI RSUD AL IHSAN


1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan 2013-2018 adalah :
Sesuai perkembangan kedepan dengan mempertimbangkan Visi dan Misi Provinsi
serta hasil kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dan daya saing,
dimana Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dituntut mempunyai keunggulan dari
pesaingnya, maka perlu adanya visi, misi dan tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Al
Ihsan kedepan sebagai berikut :
Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Terdepan dan Rujukan utama di Jawa
Barat tahun 2018
Visi Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan adalah :
Mewujudkan Pelayanan Keperawatan prima, terdepan dalam memberikan
kepuasan kepada pelanggan
Visi Instalasi Gawat Darurat
Instalasi Gawat Darurat Mendukung Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah
Terdepan

Pilihan Utama Di Jawa Barat Tahun 2020.

2. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan


Misi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan adalah :
a. Mewujudkan Center of Excellent ( pelayanan unggulan : jantung, traumatic,
degeneratif, perinatol, stroke, diabetic, cancer, infeksi, emergency )
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang Profesional yang dilandasi
Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME
c. Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan yang
berkualitas
d. Mengembangkan kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan, pelatihan , rumah
sakit pendidikan dan penelitian yang berhasil guna
e. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem informasi
yang terpadu
Misi Instalasi Gawat Darurat RSUD AL Ihsan adalah :
a. Memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang bernuansa islami dengan
unggulan pelayanan kesehatan industri, kesehatan ibu dan anak dan kesehatan
lansia.
b. Membangun sumber daya manusia di Instalasi Gawat Darurat yang amanah dan
professional dilandasi iman dan taqwa.
c. Menyediakan sarana dan prasarana di Instalasi Gawat Darurat yang berkualitas
dan modern sesuai dengan perkembangna teknologi kedokteran.

d. Membangun kemitraan, yang saling menguntungkan dengan semua Share


Holder dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan.
e. Instalasi Gawat Darurat sebagai media tempat pendidikan dan pelayanan
kedokteran dan keperawatan yang menghasilkan SDM yang amanah dan
profesional dengan landasan iman dan taqwa.
f. Instalasi Gawat Darurat sebagai media tempat penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pelayanan kesehatan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat.
3. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Dari visi, misi, dan isu strategis maka ditetapkan tujuan RSUD Al-Ihsan untuk lima
tahun kedepan sebagai berikut:
a. Mewujudkan RSUD Al-IHSAN sebagai BLU yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan spesialistik luas sebagai rumah sakit rujukan jawa barat
dengan orientasi kepuasan pelanggan.
b. Mewujudkan kompetensi profesional potensi sumber daya manusia ( dokter,
perawat dan tenaga administrasi manajemen RS) yang mengelola RSUD AlIHSAN dari berbagai peran dan fungsi dari organisasi.
c. Mewujudkan kelengkapan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan
RSUD Al-IHSAN sesuai dengan perkembangan metoda layanan kesehatan dan
perkembangan teknologi pelayanan kesehatan.
d. Mewujudkan sinergitas yang bersifat optimal bersama seluruh stakeholders
layanan rumah sakit termasuk dengan para pemasok dan pelanggan, sehingga
merupakan komunitas yang dapat membangun optimasi dan kepuasan semua
pihak yang berkepentingan secara berkelanjutan.
e. Mewujudkan peranannya sebagai rumah sakit pendidikan dan tempat penelitian
kedokteran dan pendidikan kesehatan, untuk melahirkan tenaga profesional
bidang kesehatan di Jawa Barat.
f. Mewujudkan peningkatan profitabilitas pendapatan rumah sakit dan peningkatan
benefiditas layanan rumah sakit sebagai sarana pelayanan sosial bidang kesehatan
4. Moto Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
IKHLAS : Melindungi Dari Segala Hal Yang Diharamkan Allah SWT
I : Ilmiah dijiwai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang akan menghasilkan hidayah sehingga dapat dipertanggung
jawabkan kepada Illahi.

K: Kualialitas pelayanan yang kami berikan adalah terbaik untuk kesembuhan pasien.
H: Hemat dan efisien dalam memenuhi proses penyembuhan pasien dalam hal biaya
dan tenaga.
L : Lancar dalam setiap pelayanan
A: Asri dan aman lingkungan tempat pasien dirawat sehingga pasien merasa nyaman.
S: Sabar, Santun, Sopan, serta Senyum adalah sikap yang kami terapkan pada setiap
pelayanan
5. Filosofi Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Beribadahlah kepada Allah SWT seakan-akan kamu melihat Allah, dan bilamana
kamu tidak bisa melihat Allah namun Allah pasti melihat kamu
Dengan demikian, derajat IHSAN yang menempatkan manusia pada tingkatan ibadah
yang paling tinggi hendaknya menjadi acuan bagi seluruh pegawai RSUD Al-Ihsan
dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Falsafah IHSAN dapat mendorong petugas pelayanan kesehatan menjadi insan
pengabdi (abdi Allah) yang yakin bahwa penyakit itu diciptakan oleh Allah dan
hanya dapat disembuhkan karena ijin Allah, serta mendorong insan kesehatan untuk
menemukan obat penangkalnya sebagaimana dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW :
Allah menurunkan penyakit dan menurunkan pula obatnya, diketahui oleh yang
mengerti dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengerti (Hadist Riwayat
Buchori dan Muslim).
Falsafah IHSAN dapat mencegah petugas pelayanan kesehatan dari tindakan yang
menyimpang dari kode etik dan tata cara pengobatan yang benar sebagaimana
dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW : Allah tidak menjadikan penyembuhan
dengan apa yang diharamkan atas kamu (Hadist Riwayat Baihaqi)
Berdasarkan hal tersebut diatas, petugas pelayanan yang berpegang teguh pada
falsafah IHSAN hendaknya :
a. Yakin bahwa hanya karena ijin Allah seorang penderita dapat sembuh kembali
b. Yakin bahwa semua penyakit ada obatnya yang masih harus dicari/dipelajari
c. Allah hanya memperkenankan pengobatan dengan obat dan cara-cara yang tidak
diharamkan oleh Allah.
d. Yakin bahwa pelayanan kesehatan yang didasarkan karena Allah, akan menjadi
bagian dari ibadah kepada Allah.
B. TUPOKSI INSTALASI GAWAT DARURAT

Instalasi Gawat Darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang memberikan
pelayanan kepada penderita gawat darurat dan merupakan bagian dari rangkaian upaya
penanggulangan penderita gawat darurat yang perlu diorganisir.
1. Tujuan
Memberikan pelayanan dengan kwalitas tinggi pada masyarakat dengan problem
medis akut. Sehingga mampu mencegah kematian dan kecacatan, melakukan
rujukan, menanggulangi korban bencana. Dengan kriteria :
a. Harus buka 24 jam
b. Melayani penderita false emergency tetapi tidak mengganggu mutu pelayanan
penderita penderita Gawat Darurat.
c. Melakukan primary care sedangkan definitif care dilakukan ditempat lain
dengan kerjasama yang baik.
d. Meningkatkan mutu personalia maupun masyarakat sekitarnya dalam
penanggulangan penderita gawat darurat. Seperti mengikuti pelatihanpelatihan tentang kegawatdaruratan.
e. Melakukan riset untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
2. Organisasi
Instalasi gawat darurat harus memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
penanggulangan penderita gawat darurat dan dikelola sedemikian rupa sehingga
terjalin kerjasama yang harmonis dengan unit unit lain dan instalasi lain di
rumah sakit. Dengan kriteria :
a. Seorang petugas medis harus menjadi penangguang jawab Instalasi Gawat
Darurat, bisa seorang dokter ahli, dokter umum maupun perawat tergantung
pada kelas rumah sakit.
Mempunyai minat perhatian khusus dalam bidang kedokteran gawat

b.
c.
d.
e.
f.
g.

darurat.
Mempunyai kemampuan memimpin.
Dibantu oleh perwakilan unit lain yang bekerja di gawat darurat.
Harus ada seorang perawat / dokter yang menjadi penanggung jawab harian
Ada kerjasama yang saling menunjang antar unit
Mempunyai peranan inti : Disaster planning dan perawatan intensif
Semua personalia Instalasi gawat darurat mengenal SPGDT
Penderita yang masuk ke Instalasi gawat darurat harus jelas identitasnya
Semua penderita yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat harus melalui Triage
Triage dilakukan oleh orang yang paling berpengalaman dan harus dapat
menentukan organ mana yang terganggu dan dapat menyebabkan kematian

dan menentukan penaggulangannya. Petugas triage bisa seorang dokter ahli,


dokter umum, perawat sesuai dengan kelas atau kebijakan rumah sakit.
h. Mempunyai sistem rujukan yang jelas
i. Penderita gawat darurat mendapat pengawasan yang ketat selama berada
didalam Instalasi Gawat Darurat.
j. Penunjang pelayanan medis seperti peralatan , obat dan tenaga profesional
yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat memenuhu kebutuhan selama 24
jam.
Daftar jaga dokter , perawat, tenaga penunjang
Radiologi
Bank darah
Depo Farmasi
Ruang Operasi Gawat Darurat
k. Penderita keluar harus jelas ( dirawat/pulang)
l. Catatan medis harus lengkap
3. Personalia dan pimpinan
Personalia Instalasi Gawat Darurat mulai dari pimpinan, dokter, perawat dan
tenaga penunjang harus memiliki kwalifikasi tertentu sehingga bisa memberikan
pelayanan secara optimal. Dengan kriteria :
Tenaga medis harus mempunyai sertifikat pelatihan kegawat daruratan
Jumlah petugas disesuaikan dengan beban kerja dan kelas rumah sakit
Ada skema organisasi
Petugas baru harus mengikuti program orientasi
Ada program cara menilai mutu petugas.
4. Fasilitas dan alat/ obat obatan
Gedung
Ruang triage
Ruang resusitasi
Ruang tindakan
Ruang observasi
Radiologi
Ruang operasi
Alat komunikasi
Alat medis ( alat resusitasi, ventilator, DC syock dll)
Obat - obatan
5. Pendidikan
a. Semua petugas harus mahir dalam penanggulangan ABC (airway, Breathing,
circulation ) pemasangan bidai, menghentikan perdarahan, transport dll.
b. Ada tempat belajar mahasiswa sesuai dengan kelas Rumah Sakit

c. Mempunyai program orientasi


d. Mengikuti pengembangan ilmu dengan mengikuti pelatihan dan seminar
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA RUANGAN INSTALASI GAWAT
DARURAT
a. Pengertian
Kepala Ruangan adalah Jabatan fungsional perawat professional yang diberi
tanggungjawab dan wewenang dalam melaksanakan fungsi manajemen keperawatan
di ruang rawat dengan memperhatikan prinsip kinerja prima dan budaya IKHLAS
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Al-Ihsan.
b. Kualifikasi/Persyaratan Jabatan
1) Pangkat / golongan

: B4

2) Pendidikan

: minimal D3 Keperawatan/ SI Keperawatan

3) Kursus / Pelatihan

: Manajemen Bangsal

4) Pengalaman Kerja

a) D III sebagai PP/Pj Shift 3-5 tahun


b) S1 sebagai PP/Pj Shift minimal 2 tahun
5) Kondisi Fisik

: Sehat jasmani dan rohani

6) Bakat :

Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual

Memiliki kemampuan kepemimpinan dan berkomunikasi baik

Ketelitian

Tanggap sasmita / peka terhadap lingkungan

Kreatif, penuh insisiatif , jujur, penuh dedikasi dan berwibawa

c. Tugas Pokok dan Fungsi


Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan manajemen operasional dan asuhan
keperawatan di ruang rawat.
d. Tugas Tambahan
Pembimbing Klinik (CI) Bagi Mahasiswa Praktek Manajemen Keperawatan
e. Tanggung Jawab
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga perawat

2)
3)
4)
5)

Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan


Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja/DP3 tenaga keperawatan
Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan kebijakan, standar, dan prosedur

pelayanan
6) Kebenaran dan ketepatan pendayagunaan fasilitas dan peralatan (logistik
keperawatan), meliputi permintaan rutin, stock, inventarisasi, dll.
7) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan

mahasiswa

keperawatan
8) Kebenaran dan ketepatan laporan bulanan, triwulan dan tahunan pelaksanaan
pelayanan keperawatan (berkala/khusus)
f. Wewenang
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2) Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
Logistik Keperawatan dan mutu asuhan keperawatan
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang kepala
ruangan.
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kasie/Kepala Bidang untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
g. Atasan langsung : Kepala Instalasi/Sub Instalasi Perawatan
h. Bawahan langsung :
1) Ketua Tim/ Perawat primer
2) Clinical instructure ruangan
f. Uraian Tugas
Managemen Approach
1) Perencanaan
a)

Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan mengenai jumlah dan katagori tenaga
keperawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan.

b)

Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan mengenai jumlah dan jenis peralatan
kesehatan keperawatan serta permintaan permintaan rutin, meliputi alat
kesehatan/obat, alat tenun, alat rumahtangga sesuai kebutuhan serta mengenal
penggunaannya dan mempertanggungjawabkan pemeliharaan & inventarisasinya

c)

Menyusun rencana mengenai desain tata letak ruangan perawatan & metode asuhan
keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

d)

Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat yang


bersangkutan
2) Pengorganisasian
a) Menyusun struktur organisasi ruangan
b) Mengatur dan mengorganisasaikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat,
melalui kerjasama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawat.
c) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat dan tenaga lain sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku di RSUD Al-Ihsan
(bulanan)
d) Menyusun jadwal konferensi kasus, supervisi dan rapat bulanan/ pertemuan
berkala dengan pelaksana perawat & tenaga lain yang terkait.
e) Menyusun daftar alokasi pasien sesuai jumlah tim, mengatur penempatannya
untuk kelancaran pelayanan keperawatan.
f) Mengatur dan mengendalian kebersihan dan ketertiban ruangan
g) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditentukan Direktur
h) Melaksanakan standar, prosedur, dan pedoman RS dan pelayanan keperawatan
serta memberi pengarahan dan motivasi kepada staf untuk melaksanakannya
3) Pengarahan
a)

Menjelaskan uraian tugas PP dan PA

b)

Memimpin operan saat pergantian dinas

c)

Memotivasi staf dan reinforcement

d)

Memberikan informasi

e)

Mengatur pendelegasian

f)

Melakukan supervisi pada ketua Tim/PP dan Pelaksana/PA

g)

Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga yang dirawat sesuai


kebutuhan dalam batas kewenangannya.

4) Pengendalian
a)

Mengevaluasi indikator mutu/QA/SAK, Patient Savety, Inos dan melaksanakan


tindak lanjut bekerjasama dengan tim mutu

b)

Melakukan audit dokumen, survey kepuasan pasien, survey masalah kesehatan


bekerjasama dengan tim audit

c)

Mengawasi & mengendalikan pendayagunaan peralatan kesehatan/ obat-obatan,


alat tenun, alat rumah tangga dan alat pencatatan/pelaporan secara efektif dan
efisien

d)

Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan-pelaporan kegiatan asuhan keperawatan


serta kegiatan lain di ruangan (sensus harian, Berkas RM, perincian pasien,
DPMP, dll)

e)

Mengawasi & menilai mahasiswa keperawatan yang sedang praktek

f)

Menyusun laporan harian/bulanan/ tahunan mengenai pelaksanaan kegiatan askep


& kegiatan lain di ruang rawat, disampaikan kepada Bidang Keperawatan &
Bidang /Bagian lain yang terkait.
Compensatory Reward
1) Melaksanakan program orientasi perawat baru/ mahasiswa
2) Menilai DP3 perawat PP/ Ka. Tim dan PA/Pelaksana untuk berbagai kepentingan
(kenaikan pangkat, golongan, melanjutkan sekolah )
3) Melakukan pembinaan pada perawat PP/ Ka. Tim dan PA/Pelaksana
4) Melaksanakan pengembangan staf, memberi ijin staf untuk mengikuti kegiatan
ilmiah sesuai program.
Profesional Relationship
1) Memimpin rapat ruangan
2) Memimpin konferensi kasus
3) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter saat visite, lab,
radiologi, gizi, dll)
4) Mengikuti rapat dengan bidang perawatan/instalasi/bidang/bagian lain di RSUD
Al-Ihsan

5) Bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif


6) Bekerjasama dengan CI dalam bimbingan pada mahasiswa
Patient Care Delivery
1) Mengelola asuhan keperawatan di ruangan
2) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarga tentang RS, tata tertib,
fasilitas, sarana & cara penggunaannya
3) Membimbing staf dalam pelaksanaan asuhan keperawatan langsung kepada pasien
serta membimbing dan mengawasi mahasiswa dari institusi pendidikan yang
sedang praktek.
4) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar.

D. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA


a. PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN (SUMBER DAYA
MANUSIA)
1) POLA KETENAGAAN

DI

INSTALASI

GAWAT

DARURAT

DESEMBER 2014
Kuantitas
No
1.
2.
3.
4.
5.

Tenaga
Dokter
Perawat
Bidan
PKU
Medrek

L/P
L
6
21
2
4

P
10
10
5

< 30
14
4

Umur
30-40
10
12
1
2

> 40
6
1
4

S.D

6.
7.
8.

Kasir
Satpam
Cleaning Service

3
8
9

4
6
7

2
2

Kualitas
Berdasarkan Status , Pendidikan dan Masa Kerja
N
o

Tenaga

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dokter
Perawat
Bidan
PKU
Medrek
Kasir
Satpam
Cleaning
Service

Status
Tet Kont PH
ap
rak
L

Pendidikan
S1
D
SM
III
A

6
19
2
2
4

16
3

10
10
2

2
1

S
M
P

Masa Kerja
0-5 51010
15
6
10
3

28
5

11
10
1

2
1
4

4
8
9

>
15
3
2
1

5
2

4
4
8
9

8
9

Berdasarkan Perkembangan

N
o

Tenaga

1.
2.
3.

Dokter
Perawat
Bidan

PPGD/
BTCL
S
16
16
-

ACLS
2
2
-

KLB
1
1

CI

PONEK

Lain 2
16
36
5

2) KOMPETENSI KETENAGAAN
Pengembangan pendidikan formal dan Pelatihan informal
a. Pendidikan Formal
N
o
1.

Nama

Waktu kegiatan

Kegiatan

Enung Milawati, SKep

Sejak 13 Februari
2012
(2012-2015)

Pendidikan S1
Keperawatan di
STIKes Budiluhur

Waktu kegiatan
11 Maret 2014

Kegiatan
Seminar Supervisi dan
Ronde Keperawatan

2 April 2014

Seminar dan
Workshop Komunikasi
dan Konseling
Kebidanan

3 April 2014

Workshop Asuhan
pada PPOK

b. Pelatihan Informal Internal


No Nama
1. Andi M Jalaludin
Skep,.Ners
Aap Ahmad, AMK
Fellyana, Skep,.Ners
Anisya Febriani, AMKeb
Agung, AMKeb
2 Idon Rahayu, AMK
Rinrin Ritanti, AMK
Ilma Maliani, AMK
Yani Yuliani, AMk
Yunita, AMKeb
3 Dedi AMK
Nono, AMK
Sopyan Iskandar, AMK
Rini, AMK
Moechlis, AMK

Dadan Rusdiana, AMK


Fellyana, Skep,Ners
Aap Ahmad, AMK
Yani, AMK
5 Taryanto, AMK
Rinrin R AMK
Toni Yuanda, AMK
Neneng Winingsih, AMK
6 Miiftahuna, AMK
Tina gustiana, AMK
Indra Novi, AMK
Sulaeman, AMK
7 Rinrin Ritanti, AMK
Aap Ahmad, AMK
Sri rahayu, AMKeb
Yusuf Mulyana, AMK
8 Dodi Hermawan, AMK
Toni Yuanda, AMK
Felyana, Skep,.Ners
Idon rahayu, AMK
9 Yusup Mulyana, AMK
Ilma maliani, AMK
Adi triana, AMK
10 Ilma maliani, AMK
Neneng Winingsih, AMK
Lani, AMK
Rini R, AMK
Tina Gustiani, AMK
Indra Novi, AMK
11 Dodi Hermawan, AMK
Toni AMK
Fellyana,Skep,Ners
Idon Rahayu
12 Enung Milawati, Skep,

5 April 2014

Workshop Asuhan
Pada Asma

8 April 2014

IV Theafety drug
mixingrafi & S

22-26 April 2014

BTCLS

30 April

Refresing Aplikasi
MPKP

6-7 Mei 2014

PPI Intensive

20-21 Mei 2014

Workshop Home Care

11 Juni 2014

Refresing
Kegawatdaruratan
Pada Bayi dan Anak

19 Juni 2014

Workshop
Pemasangan CVC

20 Agustus 2014

13 Enung Milawati, Skep


Adhan Mukaram,AMK

25-26 Agustus 2014

14 Adi Trianan, AMK


Dodi Hermawan, AMK
Lani, AMK
Neneng Winingsih, AMK
Rini Rosmiati, AMK
15 Enung Milawati, Skep

9 September 2014

Hospital Supervior
Management Corse
Pelatihan Penanganan
Bencana dan
Kebakaran
Pertemuan Ilmiah
Keperawatan

16 Adi Triana, AMK

23-27 september
2014
2-6 Oktober 2014

Pelatihan Manajemen
Bangsal Keperawatan
BTCLS

17

Dedeh, AMK
Toni Y, AMK
Yusup Mulyana, AMK
Resya Ginanjar, AMK
Sunsun Sunandang, AMK
Felyana, Skep,Ners
Fery Firmansyah, AMK
Helmi, AMK
Sunsun Sunandang ,AMK
Dedeh, AMK
Idon R. AMK
Rinrin Ritanti, AMK
Acep sudiana, AMK
Acep Sudiana, AMK
Andi m jalaludin,
Skep,.Ners
Idon Rahayu, AMK

1-2 Oktober 2014

Penatalaksanaan
Perioperatif

11 Oktober 2014

Workshop
Optimalisasi Peran
Perawat

20-22 November
2014
20 November 2014

Pelatihan MPKP ruang


Intensive
Service Excellent

Nama

Tanggal

Kegiatan

Sunsun sunandang, AMK


Adi Triana, AMK
Mochlies AMK
Ai R, AMKeb

15 Maret 2014

HIPERCI

25 Mei 2014

Rinrin Ritanti, AMK

3-9 Juni 2014

Enung Milawati, Skep

22 April 2014

Dadan Rusdiana,AMK

24-25 Mei 2014

Idon Rahayu, AMK


Sunsun Sunandang, AMK
Fery Firmansyah, AMK
Zamzam Ismail, AMK
Adi Triana, AMK
Toni, AMK
Yani, AMK
Dodi Hermawan, AMK
Rini R, AMK

21 Juni 2014

Seminar
Kegawatdaruratan
pada Obgin
Pengelolaan Program
Ponek
Ssimposium Advance
Hemodinamic
Penatalaksanaan
Kegawatdaruratan
Penyakit
Kardiovaskuler dan
Pernapasan
Worksop up date
penatalaksanaan luka
di RS

18

19
20

c. Pelatihan External
N
o
1
2

25 Juni 2014

Workshop ICRA
(Infection Control

Acep Sudiana, AMK

17-19 September
2014

Risk Management)
BLS-ACLS AHA

3) RASIO KETENAGAAN
Jumlah kunjungan pasien tahun 2014 adalah 43.121 dengan rata-rata
kunjungan pasien perbulan adalah 3.593 dan perhari adalah 119 pasien,
maka rasio ketenagaannya dalah :
Ratio Pasien gawat darurat dengan dokter
Rata-rata jumlah pasien/hari
Jumlah dokter yang melayani/hari
119
6

= 20 orang

Standar 10 s.d 12orang/ perdokter, sehingga didapatkan bahwa jumlah


tenaga dokter jaga masih sangat kurang
Ratio Pasien gawat darurat dengan Perawat
Rata-rata jumlah pasien/hari
Jumlah perawat yang melayani/hari
119
24

=5

Standar 5 orang
Di Instalasi Gawat Darurat ada 4 kriteria pelayanan gawatdarurat,
ditambah dengan pasien yang tertahan
b. PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL (PROSES PELAYANAN)
a) Program Pelayanan Prima
1) Patiens Safety
Pasien jatuh dari tempat tidur ada 8 kasus, alasan tidak ada penunggu
keluarga pasien gelisah dan badplang tempat tidur ada yang rusak.
Pasien jatuh dari brankar 2 kasus.
Belum ada gelang identitas pasien.

Sudah ada tanda pasien dengan resiko jatuh namun belum efektif.
Belum ada SIM RS yang mendukung semua keamanan identitas pasien
(untuk pemeriksaan laboratorium, pemberian resep diapotek, dll).
Tidak semua tempat tidur periksa pasien memiliki bed plang.
Blankar transfer pasien sudah banyak yang rusak.
2) Infeksi Nasokomial
Pasien yang datang ke IGD dengan kasus yang memerlukan tindakan
infus cukup banyak. pasien yang memerlukan perawatan tindakan infus
adalah pasien yang akan dirawat inap dan pasien yang diobservasi dan
memerlukan pertolongan segera.
Pada hari pertama perawatan jarang sekali kasus plebitis yang muncul .
Angka kejadian plebitis sering dialami pada pasien anak yang dirawat di
IGD lebih dari satu hari.
Penatalaksanaan infus di IGD sesuai dengan SOP menggunakan prinsip
steril namun masih belum semua lengkap dalam pemakain alatnya seperti
bengkok dan alas/perlak.
Sudah ada tempat handscrub disetiap pintu kamar pasien tetapi
jumlahnya masih belum sesuai dengan standar.
Sudah ada tempat sampah benda tajam disetiap troley tindakan namun
belum sesuia dengan stadar PPI.
Pemakaian alat hecting, GV set, partus set, kuretage set sudah 1 pasien 1
alat. Alat sudah disterilkan di CSSD.
Pemakaian APD terutama sarung tangan sudah disiplin apabila akan
melakukan tindakan, namun APD sesuai standar seperti sepatu bot, kaca
mata google tindakan belum terealisasi.
3) Pencapaian IKU dan SPM

N
o
1

Indikator
Standar pelayanan minimal
Kemampuan menangani
life saving
Jam buka pelayanan
Pemberi pelayanan yang

Target

Pencapaian

Nilai

100%

100%

Bagus

24 jam

24 jam

Bagus

bersertifikat
Dokter
Perawat
Ketersediaan
tim
penanggulangan bencana
Waktu tanggap darurat
Kepuasan pelanggan
Kematian pasien < 24 jam
Tidak adanya pasien yang
harus bayar uang muka
Indikator kinerja utama
Rata
rata
kunjungan
pasien IGD perhari
Ratio pasien IGD dengan
dokter
Ratio pasien IGD dengan
perawat

b) Manajemen inventory (Perlengkapan)


1) Obat, Alat Kesehatan dan Bahan
1;4 wb kk
1;4 sanbe
Alkohol 70 %
Abu vial
Acran inj
Venflon no 18
Venflon no 20
Venflon no 22
Aminophylin inj soho
Amlodipine 10 tab
Antrain injek
Aqua liter
Aqua 25 ml
Aqua 50 ml
Altropen inj.
Asam tranexamat
Asering inf
Aspilets tab
Atropin sulfat inj
Ats 1500 inj
Ats 20000 inj
Arm sling
Betadine l
Buscopan inj
Bisolvon sol

100%
100%
1 tim

30%
60%
1 tim

<5 mnt
70%
<5%
100%

0,3%
85 %
0,5%
100 %

Kurang
Kurang
Belum
optimal
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus

>1,25

1,19

Cukup

>10-12

20 orang

Kurang

>5

Cukup

Bisturi 11
Ca.glukonas inj.
Citicolin inj
Cannofix 8 x 7
Captopril 12,5
Captopril 25
Captropil 50
Clot activator
Cedocard 5 tab
Cedocard 10 mg
Chromic gut sugion 2-0 811
Combivent nebulazer
Citrosol tab
Combo pac 18 wpww
Combo pack 20 wpww
Combo pack wpww 22
Combo pack wpww 24
Combopack bs no : 20
Cpz inj.
Cloretyl spray
Colar neck s/m/l
Cromic gut 2-0 m
Cromic gut 3-0 m
Cromic gut 4-0 m
D 10%
D 5% piggy back 100ml
D 2,5 % + 1/2 ns (2a)
D 40% ots
D 5 % ecosol
Dexamethason inj
Diazepam inj
Discofix tree way
Disp. 1 cc tuber (terumo)
Disp. 3 cc terumo
Disp. 5 cc terumo
Disp. 10 cc terumo
Disp. 50 cc catheter tip
Diuvar inj
Dopamet tab
Dumin 125mg rect.
Dumin rect..250mg
Dycinone
Dobuject inj
Dopamet tab
Duvadilan tab
Elektroda conmed

Epinephrine inj
Ett 2,5
Ett 3
Ett 3,5
Ett 4
Ett 4,5
Ett 5
Ett 5,5
Ett 6
Ett 6,5
Ett 7
Ett 7,5
Fenicol 0,25 %
Monolon 4-0 bnc.19l-4
Monolon 5-0 BNC.15
Bed liner
Fima hes inf
Fixomul strech
Fisrt aid l
Furosemide inj
Feeding tube 8 mpi
Feeding tube 10 mpi
Glove sunhsine
Glove mas 6,5
Glove mas 7
Glove mas 7,5
Glove mas 8
Gigazime
Gigasept
H202
Induxin inj
Infumal inf
Infuset paed bb braun
Infuset paed [otsuka]
Infuset safeset
Infusion set gakin
Introcan safety 18
Introcan safety 20
Introcan safety 22
Iv troge 24
Iv. Neoflon 26
Iv cath polywin 26
Jarum hect mani kulit
K3 edta 2ml
Kaen 4b
Kalnex 250 inj

Kasa 5 cm
Kasa 10 cm
Ketorolac 30 inj
Kondom catheter s
Kondom catheter m
Kondom catheter l
Lomatulle
Lidocain hcl
Leukoplast
Lrs bandage 24009
Lrs bandage 24010
Lrs bandage 24011
Manitol 20% otsu
Martos 10 inf
Masker non rebreting
Masker Rebreting
Masker Tali
Mayo 0
Mayo 00
Mayo 000
Mayo 1
Mayo 2
Mayo 3
Mayo 4
Mayo 5
Mebo Oint
Merislon Tabl
Methergin Inj
Mgso4 20% 25 Ml
Mgso4 40% 25 Ml
Nacl 0,9% Ogb
Nasal Adult
Nasal Paediatrik Hudson
Needle 23
Needle 26
Needle 27
Neo K Inj
Neurobion 5000 Inj
Novalgin Inj
Nifedipin Tab
Ondansentron 4 Mg Inj
Ondansentron 8 Mg Inj
Pronalges Sup
Pronalges Inj
Propyretic 80 Supp
Pental Inj

Paper Ekg Btl


Paper Ekg Esote
Paper Ctg
Paradryl/Camidril
Paramidon
Pehacain
Pethidin Inj
Plasminek Inj.
Proinpark
Phenobarbital
Ranitidin Inj
Ransel Perban S
Ransel Perban M
Ransel Perban L
Rativol
Rocer Injeksi
Sanmol Tablet
Spalk Infus 5 Cm
Spalk Infus 10 Cm
Spalk Infus 15 Cm
Spalk Infus 20 Cm
Spalk Kaki
Spalk Tangan
Stesolid 10 Rect
Stesolid 5 Rect
Stesolid Inj
Stomachtube (Ngt) 12
Stomachtube (Ngt) 14
Stomachtube (Ngt) 16
Stomachtube (Ngt) 18
Softaman 500 Ml
Softaman 1000 Ml
Suction Cath 6
Suction Cath 8
Suction Cath 10
Suction Cath 12
Suction Cath 14
Suction Cath 16
Silk 2-0 M
Silk 3-0 M
Silk 4-0 M
Tramadol Inj
Tranfuset Ots
Umbilical Klem Putih
Under Pad
Urine Bag Steril

Urine Steril Bag Gakin


Vaksin Tetanus Toxoid
Ventolin Nebulazer
Vit K1 Inj
Wash Bensin Cc
Peneng Biru
Peneng Merah Muda
Dulcolax 5 Mg Sup
Dulcolax 10 Mg Sup
Feeding Tube No 5
Feeding Tube No 6
Rectal Tube 22
Rectal Tube 26
Pampers Dewasa
Ky Jely
Lametic 4 Mg
Lantipain 30 Mg
Wiacid

2) Perlengkapan Barang Umum


L. Observasi IGD
L. Observasi Bedah/ KLL
L. Permintaan Alkes /Obat
L. Pengembalian Alkes/Obat
L. Inform Consent
L. Persetujuan operasi
L. Penolakan Operasi
L. Persetujuan Tind Medis
L. Penolakan Tind Medis
L. Pre Operasi
L. Askep Gadar ( untuk Obgin belum terealisasi)
L. Penangguhan Pelayanan
L.Triase ( dalam proses )
Resep umum
Resep Kontraktor
Resep BPJS
Permintaan Laboratorium
Permintaan Radiologi
Amplop 3/4
Daftar Rincian Alkes
Surat Sakit
Surat Kematian

Surat Kontrol
Surat Rujukan
Surat Ket Dirawat
Kertas EKG
Kartu Obat
Buku extern/rujukan
Buku ekspedisi
Buku polio
Buku double polio
Kertas HVS A4
Kertas HVS F4
Hekter
Isi hekter kecil
Etiket 110
Solasi I X 72
Pengharum ruangan
Baygon
Hand wash
Gillet goal
Kain penutup jenazah
Waslap
Tisue gulung
Tisue Pengesat
Tipe X
Container Box
Batu Batere Kecil
Batu Batere Sedang
Batu Batere Besar
Batu Batere Ac
Senter Kecil
Sunligth
Bayclean
Map Transparan
Alat Cukur Elektrik

c) Sarana dan Prasarana


1) Bangunan
N
o

Jenis
R. Triage

Standar
1

Jumlah
yang
ada
1

Kurang/lebih

Ket
(kondisi)
Belum

Lengkap

a
No

Pendaftaran
Admision

1
1

1
-

Sesuai standar

Depo Farmasi

Kasir
R. Medikal
R. Bedah minor
R. Anak
R. Kebidanan
R. Perinatologi
R. Spoelhook

1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1

R. Jaga Dokter
R. Jaga Perawat
R. Ka. Instalasi
R. Kepala Ruang

1
1
1
1

1
1
1
-

Sesuai standar
Sesuai standar
Sesuai standar

R. Mushola
R. Gudang alat
medis
R. Pendidikan

1
1

1
1

Belum ada
Sesuai standar

Belum
Optimal
Belum
sesuai
standar
Sesuai standar
Sesuai standar
Sesuai standar
Sesuai standar
Sesuai standar
Sesuai standar

Banyak
rusak

Bersatu
dgn ka.
IGD

Belum ada

Daftar Alat Keperawatan/Kebidanan


Nama Alat

Jml
Baik

Aligator 10 cm
Bak Injeksi
Bak Instrumen Kecil
Bak Instrumen Sedang
Bak Instrumen Besar
Baki Tindakan
Bengkok Kecil
Bengkok Sedang
Blankar lipat Otomatis
Blankar komo
Elektric vacum
Hecting set
Kaca Mata Pelindung
Kom Kecil

1
6
10
4
1
3
4
1
3
1
10
1
4

4
10
4
1
3
2
1
2

Kondisi Alat
Rusak
Sedang
2
2

Keterangan
Rusak
Berat

2
1
1

10

Tidak lengkap
1

Korentang + tempat
Kuretage Set
Kursi Roda
Lampu Sorot Biasa
Lampu Sorot Halogen
Meterline
Otoskope
Partus Set
Pencukur rambut
Electric
Pengukur Panjang
Bayi
Penlight
Pispot
Reflek Hamer
Regulator center
Regulator O2 biasa
Resusisator Dewasa
Resusisator Anak
Resusisator Neonatus
Restrain
Speculum Cocor
Bebek
Speculum U
Stetoskope Dewasa
Stetoskope Anak
Stetoskope Neonatus
Sepatu Bot
Tabung O2 Kecil
Tabung O2 Dewasa
Tensimeter Air Raksa
Tensimeter Mobile
Termometer Digital
Timbangan Bayi
Timbangan Dewasa
Timbangan Dewasa
Elektrik
THT Set
Tong Spatel
Troley EKG
Troley Oksigen besar
Troley Oksigen kecil
Troley Tindakan
Troley Emergency
Troley laken

4
2
6
2
4
1
1
3
1

4
2
4

1
5
4
22
5
3
2
1
10
2

1
1

1
2
3
1

1
1

Tidak Lengkap
Tidak lengkap
1

1
4
2
21
1
2
1
1
10
2

4
10
5
4
2
3
4
1
10
5
2
2
2

4
5
1
1
2
2
4

1
10
3
1
3
11
3
1

1
10
2
1
1
6
3
1

5
4
2
1

1
1
1

1
4

1
1

Tidak Lengkap
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap

5
4
3
1
1

4
1
1
1

Pecah
Tidak lengkap

1
1

1
5

Tromol Kasa Besar


Tromol Kasa Kecil
Urinal
Wakom Mandi STS
Waskom Plastik Kotak

b
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
19

2
1
3
2
4

2
1
3
1
2

1
2

Daftar Alat Medis

Nama Alat Medis

Merk/
Model

N0. Seri

Tahun
Jml
Kondisi
Perolehan
Baik Rsk Rsk
Sdng Brt
Ventilator
201202
Heyer/590
2011
1
x
Ventilator Non
Weinmann/ventimot
2012
1
x
Invasive
ion 2
Ventilator Transport
1736
Weinmann
2012
1
x
USG Mobile
1
x
Defibrilator Sinc.
TEC- 5531 K
Nihon
2012
1
x
Asincron
Kohden/TEC-5531
k
Suction Pump
11/11/8040
Vorteco AS-200
2005
1
x
11/11/8046
Vorteco AS-200
2012
1
x
Vorteco AS-200
2012
1
x
SN.00740800310048
Atmos A 161
2005
1
x
1
51100009880-31
Thomas
2012
1
x
51100009422-29
2012
1
x
51100009879-32
2012
1
x
x
5110000988-27
2012
1
x
51100009422-30
2012
1
X
1011-2469
MGE/Sam 12
2012
1
x
Suction Pump
Dixion
2014
1
x
Nebulizer
Yazumi 402A
2011
1
x
Yazumi 402A
2011
1
x
31600022
devilbis
2005
1
X
A13C-09E11-1459
GSK
2005
1
x
HIKONENB/908
2012
1
X
DC
SUN UP/TWISTER
2012
1
X
3019
UN300A/UN
ELMASTAN
2014
3
X
1309020046
Nebulizer Ultrasound
402a1/0023
ELMASTAN
2013
1
x
EKG
370666163
Fukuda Densi
2009
1
x

20
21
22

EKG 3 Chanel
EKG 6 Chanel
Bedsite Monitor

111799-M
13704420001
NS 9209181

23
24
25

Inpus Pump

26
27

Syringe Pump
Infant Warmer

28

Patent warmer anak


Inkubator Clasic
Inkubator Standar

29
30
31
32
33
34
35
36
37

Inkubator Transport
Doftone
Dopler Hanshin
CTG
Pengering instrumen
Pengering instrumen
Resusisator Bayi
Resusisator Bayi
Resusisator Anak

38
39

Resusisator Anak
Resusitator Dewasa

40
41
42

Resusitator Dewasa
Laringoscope Bayi
Laringoscope Anak

43 Laringoscope Dewasa
44
45

GDS Stick
Illuminator

73389
12090000002
12090000004
1110000334

Esote P80
Esote P80
BTL 08 MT Plus
DRE/TRUE Eksi
Series
saadat
Nihon Kohden
Nihon Kohden/BSM
3562 K
Nihon Kohden/BSM
3562 K
BB Braun
BB Braun
terumo/TE-112
Terumo/TE-112
Terumo/TE-331
GE/GIRAFFE
WARMER
Smith/E 500
SCTL/Lne 4-olidef

MO 10002
2090370347

2011
2011
2012
2014

2
1

1
x

2014
2011
2012

1
1
1

x
x
X

2012

2005
2011
2012
2012
2011
2012

1
3
1
5
1
1

2012
2005
2012

2
3
1

2011
2005/2011
ES 103 mie
2014
2011
Corona 2TP80A-7
2011
Corona ZTP-80
2012
2005/2011
Weinman
2014
2005/2011
/2012
Weinman
2014
2005/2011
/2012
Weinman
2014
2011/2012
2005/201
2
2005/201
2
Smart Check
2014
2005/201
2

2
1
1
1
1
1
2
1
2

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

x
2

x
x
x
x
1

1
2

1
2
2

x
x

x
x

1
3

x
x

46
47
48

Blood Warmer
Curetage Set
Troli Alat Medis

49
Troli Dresing
50 Speculum cocor bebek
51
Partus Set
52 Stetoscope Dewasa
53 Stetoscope Dewasa
54 Stetoscope Dewasa
55
Stetoscope Anak
56 Stetoscope Neonatus
57 Stetoscope pediatric
58 Timbangan Elektrik
59
Timbangan Bayi
Manual
60
Timbangan Bayi
Manual
61 Timbangan Dewasa
62 Timbangan Dewasa
63
Tounge Spatel
64
Pengukur Panjang
Bayi
65
Pencukur elektrik
66
Aligator !0 cm
67
Bak Injeksi
68
Kom Alkohol dan
Tutup
69
Lampu Sorot
Tindakan
70 Lampu Sorot Biasa
71 Regulator Oksigen
tabung
72 Regulator Oksigen
Central
73
Rak Pispot Urinal
74 Tensimeter Air Raksa
Mobile
75
Urinal STS Pria
76
Urinal STS Pria
77
Pispot
78
Pispot
79 Waskom Mandi STS

Riester
ABN
Lietman

Lietman

2011/2012 2
2012
1
2005/201 1
2
2014
1
2014
2
2005
2
2011/2012 12
2013
2
2014
5
2012
2
2012
2
2014
1
2012
1
2

x
x
x
x
x
1
1
4
1
1

2014

2
2
5
1

1
2
8
8

x
x
x
x
x
4
x

4
2

2005

4
4

1
2

2014

18

5
10

x
6

1
5
1
1
1

x
x
x
x
x

2014
2014

11
1
1
1
1
1
x

2014

2013

3
2

4
10

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114

Neirbeken
NeIrbeken
Scherm 3 Bidang +
roda
Scherm 3 Bidang
Elektric Vacum
sile cup vacum
Meja Operasi Bedah
Minor
Lampu Operasi Bedah
Minor
Brancard Emergency
Mobile
Otoscope
Tabung Oksigen dan
Troli
Scoope Stecher
Emergency Kit
Lemari Locker
Suction Central Set
Kulkas Khusus
Obat/Chiller
Hecting Set
Tromol Kassa Besar
THT Set
Otoscope
Korentang
Kursi Roda
Kursi Roda
Blangkar Lipat
Otomatis
Bed Pasien

2014

Medela
Medela

2013
2014

6
10
1

1
1
2
1

x
x
x
x

Onemed
2011/2012
2012
2012
2005/2011
2005
2005
2012
2005
2014
examination table
mobile (roda)
Strecher mobile

Bed Pasien (bed


plang)
Bed Partus
Blankard Strecher
Strecher Ambulance
Termometer Digital
Foot Step
Metline
Standar Infus Darma
Blankard Strecher
Papan Resusitasi
Gunting verban

1
2

x
x

1
1
5
1
1

x
x
x
x
x

5
2
1
1
3
4
5
2

x
x

x
x
x

x
x
x
1

x
1

Karixa

2014

20

Karixa

2014

Karixa
Karixa
Terumo

2014
2014
2014
2014
2014
2014
2013
2014
2014

2
1
10
2
1
2
1
1
2

x
x
6
x
x
x
x
x
1

115

Reflek Hamer

116
Penligth
117
Cabinet Warmer
118
Vena dopler
119
pemotong Gips
120 Bak Instrumen kecil
121
Tornuiket
122
Ice Cup
123
WWZ
124
Pulse
Oximetri/saturasi O2
125
Windring/Anti
dekubitus
126
Easymove
127
Easymove
c
No
1
2
3
4
5
6 .
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

SN AV 12330049
SN 14977

NS 02 M0800178

Accu Vein
MST Pieter

type Oxygwave

2014

2013
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014

1
1
1

x
x

X
3
34
1
2
1

x
10
x
x

1
2014
2012

2
2

x
x

Daftar Mebeuler dan Elektronik


Nama barang

Bel Pasien
Bed Pasien Roda Bedah
Bed Pasien tanpa roda
Dispenser
Dipan Kayu
Komputer
Kaligrafi
Kulkas Biasa
Kulkas Obat
Kunci Inggris
Kursi Chitose
Kursi coklat roda
Kursi hijau
Kursi tunggu Pasien
Jam Dinding
Lemari Alkes Aluminium
Lemari Alkes Kaca
Lemari Alat Tenun
Lemari Loker sedang
Lemari Loker Kecil
Lemari Loker Jati
Lemari Exel Aluminium
Lemari Exel Besar

Jml
1
5
4
2
1
5
6
1
1
1
19
2
2
8
4
3
1
4
1
4
1
1

Baik
1
5

Kondisi barang
Rusak Sedang Rusak Berat
2

2
2

1
5
6
1
1
1
10

9
2
2

6
4
3
1

2
1

2
4

1
1

KET

20

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Lemari Exel Sedang


Lemari Exel Kecil
Lemari Sepatu Plastik
Meja Tamu kecil Jati
Meja Pasien kayu
Meja Kerja Jati
Meja Kerja Olympic
Meja Admision
Nurse Station
Tempat memandikan Bayi
Printer
Water Heater
d
No

10
4
4
2
2
2
5
1
2
1
2
1

1
4
2

2
2
2

2
4

1
1
1

1
1
1
1

Daftar Alat Tenun


Nama Barang

Jml
B

Bantal
Bantal Bayi
Barack Short Oskar
Guling Bayi
Gordyen Coklat
Gordyen Hijau
Laken
Sarung Bantal Oscar
Sarung Bantal Biasa
Sarung Bantal Kecil
Sarung Guling Bayi
Sprei kasur Inkubator
Sarung Timbangan Bayi
Scherem lipat 3 roda
Scherem lipat 3 biasa
Scherm hijau
Selimut motif salur
Selimut Ungu
Selimut Kasur
Perlak Biru Kecil
Perlak Hijau

5
4
5
4
31
2
20
10
10
4
4
4
4
3
3
1
10
5
6
20
4

Kondisi Barang
RS

KET
RB
Tidak ada

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

d. PERSPEKTIF CUSTOMER
1)
Cakupan pelayanan
a) Jumlah kunjungan pasien tahun 2014
Berdasarkan Baru Lama
No
1.
2.

Pasien
Baru
Lama
Jumlah

Target
2013
41094

Tahun
2014
25778
17343
43121

Prosentase
pencapaian
104,9%

Sumber : Hukmas dan Medrec

Berdasarkan rujukan
N
o
1.
2.
3.
4.
5.

Asal Pasien

Tahun 2014

Datang Sendiri
Puskesmas
Dokter /bidan praktek
Rumah Sakit lain
Kontraktor
Jumlah

16917
1209
849
1916
22230
43121

Sumber : Hukmas dan Medrec

Berdasarkan tindak lanjut pelayanan


N
o
1.
2.
3.

Kasus

Tindak lanjut pelayanan


Dirawat
Pulang
Dirujuk
2999
5130
1049
9359
14295
1996
4378
2208
1101
16736
21633
4146

Bedah
Non Bedah
Kebidanan
Jumlah

Sumber : Hukmas dan Medrec

Berdasarkan cara bayar


N
o
1.
2.
3.
4.
7.
8.
9.

Uraian

Tahun 2014

Umum
BPJS NPBI
BPJS PBI
Karyawan
Gakinda
SKTM
Kontraktor
Jumlah

13244
16474
4456
490
945
3001
4511
43121

Sumber : Hukmas dan Medrec

b)

Jumlah rujukan
N
o
1.
2.
3.

Kasus

Tahun 2014

Bedah
Non Bedah
Kebidanan
Jumlah
Persentase

1049
1996
1101
4146
100%

Sumber : Hukmas dan Medrec

c) Angka kematian
N
o
1.
2.
3.

Kasus
Bedah
Non Bedah
Kebidanan
Jumlah

Sumber : Medrec

DOA
2
168
1
171

Kematian
< 24 jam
>24 jam
24
0
78
2
6
0
108
2

d) Angka kesakitan menurut 10 besar penyakit

Febris
False Labuor > 37 mg
Gea
Asma
Vulnus Laceratum
Syndrome Dyspepsia
Gastritis
Decom Cordis
Ispa
Hypertensi

Diagram Kinerja
Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Jumlah Kunjungan 2014

Berdasarkan Rujukan

e) Pelaksanaan Diskusi Refleksi Kasus

N
o
1.

Waktu
pelaksanaan
19 Desember
2014

Pokok bahasan
Refresing Kasus
Obat dan Alat
Resusitasi

Nara sumber
Tim Resusitasi

f) Peran dan fungsi CI


Membimbing perawat baru dan perawat orientasi
1 Dedeh, AMKian, AMk
2 Dera Aprian, AMk
3 Fahmi Wanadi, AMk
4 Ferry Firmansyah, AMK
5 Hellmi Firmansyah, AMK
6 Resya Ginanjar, AMK
7 Neneng Hera, AMKeb
8 Yanie Yuliani, AMk
9 Yunita, AMKeb
10 zamzam Ismail, AMK
Membimbing dan merorientasikan mahasiswa praktikan keperawatan
1. Stikes UNJANI
2. Stikes Karsa Husada
3. Stikes Budi Luhur
4. UPI
g) Kepatuhan terhadap penerapan SPO spesifik
Format penilaian kepatuhan SOP
Penilaian kepatuhan SOP belum berjalan maksimal. Penilaian pada
trimester IV tahun 2014 yang dilakukan pada TIM I dan II
N
o
1
2
3
4
5

Perawat
Acep Sudiana
Tina
Lani
Toni Y
Rini rosmawati

Tindakan
1. Pemasangan infus
2. Nebulaizer
3.IV langsung
4.Infus
5. Pemasangan kateter

Nilai
85
85
85
85
85

Penilaian dilakukan pada masing-masing PA


Penilaian dilakukan oleh PP/CI masing masing tim yang tercatat dalam
format catatan harian perawat dan format kinerja pelayanan. Pelaporan
dibuat akhir tahun yang diserahkan pada bidang keperawatan.

6) Penerapan metode SBAR


o Sudah ada format operan pasien pindah ruangan

o
o
o
o
o

Format inform consent


Format observasi gawat darurat
Operan dinas
Konsultasi dengan tim medis dan penunjang
Ada format konsultasi

7) Pelaksanaan Supervisi

8) Kepuasan pasien
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Score /%
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85

9) Jumlah komplain
No
1

Nama pasien
Tn X

e. PERSPEKTIF KEUANGAN

Komplain
Penjelasan pasien meninggal

Kami sudah membuat surat ke bagian keuangan tentang permohonan laporan


keuangan Instalasi Gawat darurat tetapi sampai dengan program ini dibuat belum
kami dapatkan

BAB III
ANALISA, EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
PROGRAM TAHUN 2015
A BIDANG SDM
1

Pemangku jabatan
a Kepala IGD
Kepala IGD saat ini dijabat oleh seorang dokter spesialis bedah umum dimana
aktifitasnya fungsional SMF bedah.
Berdasarkan PERMENKES tahun 2009 tentang standar kopentensi pejabat
struktural kesehatan bahwa para pemangku jabatan kepala instalasi harus
mendapatkan pelatihan :
Kepemimpinan
Kewirausahaan
Rencana aksi stategis
Rencana implementasi dan rencana tahunan
Sistem renumerasi
Manajemen pengelolaan SDM
Sistem rekruetmen
b Kepala ruangan
Kepala ruangan saat ini dijabat oleh perawat dengan pendidikan S1 keperawatan,
belum mengikuti pelatihan manajemen ruangan.
Berdasarkan PERMENKES tahun 2009 tentang standar kopentensi pejabat
struktural kesehatan bahwa para pemangku jabatan kepala ruangan harus
mendapatkan pelatihan :
Kepemimpinan

Kewirausahaan
Rencana aksi stategis
Rencana implementasi dan rencana tahunan
Sistem renumerasi
Manajemen pengelolaan SDM
Sistem rekruetmen
Perawat Primer
Terdiri dari 3 orang Perawat Primer yang mana saat ini dilibatkan sebagai CI
( Clinical Instruktur). Pendidkan DIII Keperawatan dengan pengalaman kerja 1015 tahun.

Dokter Spesialis
Berdasarkan standar pelayanan IGD level III maka kebutuhan tenaga dokter spesialis
adalah minimal 4 penyakit besar yaitu spesialis Dalam, spesialis Bedah, spesialis
Kandungan, dan spesialis Anak. Memberikan pelayanan On Site, Saat ini baru
spesialis anak dan obgin yang on site
Dokter Umum
Berdasarkan hasil perhitungan ratio antara dokter dengan pasien adalah 20 orang
menunjukan bahwa 1 orang dokter dokter melayani pasien belum sesuai dengan
standar yang ditetapkan yaitu antara 10-12 pasien.
Berdasarkan data hanya 30 % tenaga dokter jaga yang mempunyai sertifikat pelatihan
kegawatdaruratan, dan sudah mulai kadaluarsa sehingga memerlukan pelatihan
kembali/UP Grade.
Berdasarkan standar pelayanan Gawat darurat diperlukan suatu sistem pemilahan
pasien yaitu TRIAGE dibutuhkan 4 tenaga dokter umum yang telah memiliki
sertifikat pelatihan BTCLS/PPGD, ACLS, ATLS, GELS . mengikuti pelatihan service
exelent, spiritual care. Saat ini tenaga dokter belum mendapatkan pelatihan atau
magang tentang triase.

Perawat
Berdasarkan perhitungan ratio antara perawat dengan pasien adalah 5-6 orang
menunjukan bahwa 1 orang perawat melayani pasien sudah sesuai dengan standar
yang ditetapkan yaitu antara 5-6 pasien.
Berdasarkan kebutuhan pengadaan triage dibutuhkan 4 orang tenaga perawat dengan
kualifikasi sertifikat pelatihan kegawatdaruratan yaitu BTCLS/PPGD, ATCLS,
service Exelent, spiritual care. Saat ini sudah ada perawat triase, namun belum
mempunyai sertifikat pelatihan triase. sarana di ruang triase sudah sesuai, namun
masih belum ada kebijakan lengkap untuk triase.

Bidan

Berdasarkan standar pelayanan gawatdarurat kebutuhan tenaga bidan untuk IGD level
III adalah 9 orang, dengan pembagian jadwal dinas 2 orang /shif dan 1orang kepala
tim. Saat ini tenaga bidan yang ada adalah 5 orang, maka tenaga bidan yang kurang
adalah 4 orang. Sudah mengikuti pelatihan PONEK, service exelent, spiritual care.
namun belum mendapatkan pelatihan PPGDON
PKU
Berdasarkan kebutuhan tenaga PKU standar yang dibutuhkan 1 orang/shif saat ini ada
2 orang tenaga PKU maka masih dibutuhkan 2 orang tenaga

Admission
Berdasarkan standar pelayanan penunjang di instalasi gawat darurat diperlukan
tenaga administrasi 1 orang/shif. Saat ini tugas admission hanya sebatas untuk
membuat buku rawatdan inforconsent selisih dan fasilitas rawat inap, sementara
untuk mencari ruangan dan informasi masih dilakukan oleh perawat.

Satpam
Dengan bertambahnya area pelayanan di Instalasi Gawat Darurat diperlukan tenaga
satpam 12 orang. 8 orang untuk di lantai 1 dan 4 orang satpam untuk lantai 2.

B BIDANG PELAYANAN
1 Triage
Kunjungan pasien yang terus meningkat dari tahun ketahun di instalasi gawat darurat
memerlukan sistem manajemen, tenaga SDM yang profesional serta ditunjang dengan
fasilitas yang memadai untuk mendapatkan pelayanan yang paripurna. Sistem Triage
adalah Upaya pemilahan pasien digawat darurat dengan melihat tingkat kegawat
daruratan pasien sehingga pasien yang datang bisa ditangani dengan cepat tepat
sesuai dengan standar pelayanan kegawatdaruratan. Pemilahan ini ditandai dengan
warna merah/gawat darurat, kuning/gawat tidak darurat, hijau/tidak gawat tidak
darurat. Pasien yang gawat darurat benar-benar mendapatkan prioritas utama untuk
mendapatkan pertolongan pertama ketika datang kerumah sakit.
Diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan dapat memberikan pelayanan
kegawatdaruratan yang sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit bagi seluruh
masyarakat . serta terkendalinya alur pasien yang datang ke instalasi gawat darurat
sesuai dengan tingkat kegawatan yang dikelola dengan sistem triage yang baik.
2

Program PONEK

Salah satu program pemerintah dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan
bayi di provinsi Jawa Barat adalah dibentuknya PONEK. Sesuai dengan misi dari
misi rumah sakit yaitu Memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang bernuansa
islami dengan unggulan pelayanan kesehatan industri, kesehatan ibu dan anak dan
kesehatan lansia. Dari segi sarana dan prasarana masih ada beberapa bagian yang
masih belum sesuai dengan standar sehingga diperluksn perbaikan dan penambahan
alat kebidanan, keperawatan dan alat medis lainnya.
3

Penunjang
Sesuai dengan standar pelayanan kegawatdaruratan rumah sakit Instalasi Gawat
Darurat memerlukan dukungan dari berbagai bidang diantaranya adalah bidang
penunjang. Bidang penunjang yang ada di IGD antara lain pengefektipan tugas
admission untuk pemesanan ruangan, inform consent administrasi dll.
Selain itu sistem informasi yang belum tersentral dan tempat yang terpisah,
menyebabkan kurangnya koordinasi dalam administrasi dan pelaporan pelayanan
sehingga memungkinkan kesalahan dalam pelaporan yang akan berisko terhadap
kerugian rumah sakit dan ketertiban laporan.

Pada Tahun 2014 telah diadakanya pengaturan sistem pelayanan kesehatan yaitu
BPJS ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ) dengan peserta yang semakin
meningkat maka diperlukan kejelasan terhadap segala aturan tentang BPJS.
Sistem rujukan
Kami kesulitan pada saat akan merujuk pasien dengan alasan ruangan penuh. Sistem
informasi SPGDT belum maksimal. Apabila merujuk kerumah sakit lain ( rumah sakit
satu level, lebih tinggi selalu penuh) sementara untuk ke rumah sakit swasta
keberatan masalah biaya.
Angka rujukan pasien 13 % selama tahun 2013, dari persentasi tersebut alasan dirujuk
adalah ruangan penuh.
Ruangan penuh
Kunjungan pasien terus meningkat sementara ruangan belum ada pengembangan.
Kapasitar masih 300 TT. Banyak pasien yang tertunda di IGD menunggu ruang
perawatan.
Angka rujukan pasien 10 % selama tahun 2014, dari persentasi tersebut alasan dirujuk
adalah ruangan penuh

C BIDANG KEUANGAN

Kami sudah membuat surat ke bagian keuangan tentang permohonan laporan


keuangan Instalasi Gawat darurat tetapi sampai dengan program ini dibuat belum
kami dapatkan.
1

BIDANG SARANA DAN PRASARANA


1

ALAT MEDIS
Sesuai dengan standar pelayanan IGD RSUD Al Ihsan menjadi IGD level III maka
untuk kebutuhan alat ada yang belum ada dan alat yang rusak.
Alat medis dan keperawatan yang dibutuhkan adalah :
Transfer Strecher 1 unit
Bak Injeksi 5 unit
Electrocardiograph 3 Chanel 2 unit
Infusion Punp/Pumping System (flowrate 9,999) include Stand 5 unit
Sphgnomanometer LCD Display Free Mercury (mobile/roda) 5 unit
Regulator Oksigen Central (Stainles steel) 5 unit
Regulator Oksigen Tabung 5 unit
Partus Set include wire basket 2 unit
Curretage set berbagai ukuran sendok curet include wire basket 2 unit
Umbilikal set include tray+tutup 1 unit
Hecting Set include instrument tray+tutup 10 unit
Sircumsisi set 1 unit
Stethoscope Dewasa 5 unit
Stethoscope Anak 2 unit
Stethoscope Neonatus 2 unit
Kom 4 unit
Kursi Roda 5 unit
Nebulaizer Ultrason Portable 5 unit
Termometer Digital 30 unit
Resusisator Anak 1 unit
Resusisator Dewasa 1 unit
laringoskpe Dewasa plus mandrain 1 unit
Laringoskope Anak plus mandrain 1 unit
Laringoskope Neonatus plus Mandrain 1 unit
Pelbed untuk bencana 10 unit
Bedsite monitor lengkap 2
Timbangan Bayi 1 unit

Torniquet 35 unit
Tromol kassa Steinless (ukuran sedang) 2 unit
Tempat jarum/benda tajam sesuai standar PPI
Lampu sorot tindakan 5 unit
Troley EKG 2 unit
Troly tindakan 2 unit

ALAT MEBEULAIR DAN ELEKTRONIK

Bel pasien 1 buah


Dispenser 1 buah
Ember besar tutup 2 buah

Lemari Es 1 buah
Meja Biro 2 buah
Nurse Station 1 set
Papan whiteboard sedang 1 buah
Printer 1 buah
Tong sampah tutup sedang 6 buah
Exell sedang 4 susun 2 buah
CCTV 1 buah
TV LCD 32 inch 1 buah
Exhaust pan 2 buah
Lemari Loker 12 pintu 1 buah

PERBAIKAN DAN PERAWATAN RUANGAN


a Perawatan AC
b Pengecatan ruangan IGD LT 2
c Perbaikan ruangan Toilet perawat dan dokter, Spoolhoek, Toilet pasien
d Pengadaan ruangan bimbingan mahasiswa
e Pengadaan mushola untuk keluarga pasien

BAB IV
NEED TO BE IMPROVED
A. AREA NEED TO BE IMPROVED
NO

KOMPONEN

1.

Kebijakan

2.

Asuhan
Keperawatan

AREA NEED TO BE IMPROVED


1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.

Akses dan
keterpaduan
pelayanan

1.
2.
3.
4.

Belum optimal kebijakan tentang triage


Belum ada kebijakan sistem rujukan
Belum ada kebijakan askep gadar
Belum kebijakan adanya IGD intensif /
intermediate
Belum ada kebijakan BPJS
Belum semua perawat melakukan dokumentasi
asuhan keperawatan dalam format askep gadar
Pelaksanaan tugas perawat belum maksimal
karena jumlah pasien yang meningkat dan SDM
yang kurang
Belum terealisasi format Askep untuk gadar
kebidanan
Minat masih kurang
Belum adanya koordinasi dokter dan perawat
untuk membuat format dalam lembar terintregrasi
Belum adanya SOP tentang alur pasien BPJS
Alur pelayanan rujukan belum ada
Angka rujukan masih tinggi karena ruangan rawat
inap masih kurang
Waktu tunggu masuk ruangan masih lama (visite

CAPAIAN
(%)
100 %

75 %

75 %

KET

5.
6.

7.
4.

Pengorganisasi 1.
2.
an dan
3.
pengarahan
4.
5.

5.

Manajemen
sumber daya
manusia

6.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

6.

Manajemen
Fasilitas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dr spesialis terlambat, poliklinik menitip pasien


yang tidak gawat darurat)
Kunjungan pasien terus meningkat
Kunjungan pasien tidak gawat darurat pada pagi
hari masih ada karena belum optimalnya triage
dan pengetahuan masyarakat dan Instansi terkait
tentang kriteria pasien ke IGD pada pagi hari
Evaluasi terpisahnya kasir dan pendaftaran pasien
belum baik memungkinkan kekacauan dalam
adminstrasi dan pelaporan
Supervisi belum dilaksanakan secara optimal
Bimbingan terhadap PA masih kurang
Catatan harian perawat tidak diisi secara rutin
Penjadualan dinas sering direvisi
Tugas PP belum maksimal karena SDM yg
kurang
Tertumpuknya cuti di akhir tahun
Jumlah SDM terutama bidan belum sesuai
standar
Banyaknya sertifikat pelatihan yang sudah
kadaluarsa 40 %
Belum semua tenaga perawat terlatih sesuai
standar pelayanan
Pengembangan PONEK belum optimal
Petugas medrek dan kasir kurang optimal dalam
pelaporan dan koordinasi
Belum adanya tenaga Admission untuk mengatur
pesan ruangan, inform consent pelayanan pada
pasien
Kondisi barang yang mudah rusak
Kualitas barang tidak sesuai dengan standar
Alat medis mudah hilang
Utilisasi belum menjadi tanggung jawab bersama
Belum mempunyai alat untuk mensterilkan
instrumen kecil ( autoclave) yang sesuai standar
Alat tenun selimut sering hilang
SIM RS belum berjalan, pencatatan masih
manual
Komputer sering error

75 %

100 %

75 %

BAB V
PENUTUP

A KESIMPULAN
Program kerja Instalasi Gawat Darurat tahun 2015 disusun berdasarkan
pelayanan kesehatan masyarakat, yang bertujuan meningkatkan

kebutuhan

mutu pelayanan

kegawatdaruratan yang sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Dalam


perjalanannya Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan telah
mengalami berbagai pengembangan yang disusun dalam gambaran umum IGD.
Berdasarkan hasil dari analisa situasi saat ini maka kami menyusun Pogram Kerja
Instalasi Gawat Darurat, maka kriteria pelayanan yang dikembangkan di Instalasi Gawat
Darurat pada tahun 2015 adalah optimalisasi triase, optimalisasi program PONEK,
pengembangan kebutuhan penunjang di Instalasi Gawat Darurat (Penyempurnaan Ruang
Depo farmasi, admission, dan penunjang lainnya). Pengadaan dan pengembangan
program ini perlu didukung oleh SDM profesional, sarana dan prasarana yang memadai.
B SARAN

Demikian program kerja tahun 2015 Instalasi Gawat Darurat, telah selesai kami susun
harapan kami program kerja ini sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pada tahun
2015.

Anda mungkin juga menyukai