Kerangka kerja SWOT analysis terdiri dua tahap dengan masing-masing
tahapan sebagai berikut: Tahap I. Mengenali dan Menilai Lingkungan Eksternal. Peluang eksternal dan ancaman eksternal merujuk pada keadaan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, teknologi, dan kecenderungan persaingan serta peristiwa yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi. Perusahaan perlu merumuskan strategi untuk memanfaatkan peluang eksternal, dan menghindari atau menekan dampak ancaman eksternal. Dengan mengenali, memonitor, dan mengevaluasi peluang dan ancaman eksternal, organisasi akan mencapai sukses. Proses melaksanakan riset dan mengumpulkan serta memahami informasi eksternal disebut sebagai pengamatan lingkungan (environmental scanning) atau analisa industri. Tahap II. Mengenali dan Menilai Lingkungan Internal. Kekuatan internal dan kelemahan internal merupakan aktivitas dalam kendali organisasi. Organisasi berusaha keras untuk merumuskan strategi dengan memanfaatkan kekuatan internal dan memperbaiki kelemahan internal. Alat perumusan strategi ini menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang besar dalam daerah fungsional perusahaan. Matriks yang umum digunakan oleh periset strategi untuk memadukan faktorfaktor kunci eksternal dan internal ini adalah matriks SWOT. Matriks ini mengidentifikasikan secara sistematis faktor-faktor internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan dan menghasilkan alternatif-alternatif strategi. Alternatif strategi yang efektif adalah dengan memaksimumkan kekuatan dan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks ini menggambarkan bagaimana manajemen dapat memadukan peluang-peluang dan ancaman-ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan internalnya, untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategis. Matriks SWOT dapat diaplikasikan baik pada perusahaan bisnis tunggal maupun multibisnis dan bahkan untuk unit bisnis Diagram analisis SWOT IFE STRENGTH (S) WEAKNESSES (W) Daftarkan kekuatan kunci Daftar kelemahan kunci EFE internal perusahaan internal perusahaan OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO Buat daftar peluang kunci Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang eksternal perusahaan menggunakan kekuatan memanfaatkan peluang untuk meraih peluang untuk meminimalkan ancaman THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT Buat daftar ancaman Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang kunci eksternal perusahaan menggunakan kekuatan minimalkan kelemahan untuk menghindari dan menghindari ancaman ancaman Sumber: Fred R. David (2002), terjemahan bahasa Indonesia. Penjelasan Diagram:
Strategi SO: merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif. Strategi ST: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan strategi diversifikasi, seperti implementasi concentric diversification, horizontal diversification, dan conglomerate diversification. Strategi WO: perusahaan menghadapi peluang pasar yang tinggi, tetapi dilain pihak menghadapi banyak kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah mendukung strategi turn around. Strategi ini dianjurkan untuk digunakan pada saat daya tarik industri sedang tinggi walaupun perusahaan sebenarnya mengalami kesulitan. Strategi menekankan pada upaya perbaikan efisiensi operasional, yang pelaksanaannya terdiri dari dua tahap. Pertama, adalah masalah kontraksi, yaitu upaya-upaya yang tujuannya untuk mengurangi biaya perusahaan. Kedua, adalah masalah konsolidasi, yaitu pengembangan program-program untuk menstabilkan perusahaan yang sudah mengalami perampingan. Strategi WT: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang harus diterapkan adalah mendukung strategi bertahan (defensif). Perusahaan yang berada pada posisi ini berbahaya. Perusahaan harus berjuang untuk bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merge, declared, banckrupcy, retrench, divestiture atau liquidation.