Kimia
larutan
LARUTAN
Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan. Suatu
larutan mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari
satu zat pelarut.
Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada
temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Banyaknya zat
terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam
jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut
kelarutan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak
komponen, tetapi yang akan di bahas adalah larutan
yang mengandung dua komponen yaitu larutan biner.
Komponen dari larutan biner adalah zat terlarut dan
pelarut.
Zat terlarut
Pelarut
Contoh
Gas
Gas
Gas
Cair
Cair
Padat
Padat
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
Padat
Cair
B. KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam
setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya
konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan
kimia.
Lambang
Nama
Satuan Fisika
% W/W
Persen berat
% V/V
Persen volume
% W/V
Persen
berat-volume
persen miligram
% mg
Definisi
gram zat terlarut x 100
gram larutan
ml zat terlarut x 100
ml larutan
gram zat terlarut x 100
ml larutan
mg zat terlarut x 100
100 ml larutan
ppm
ppb
Satuan Kimia
X
fraksi mol
Formal
Molar
molal
1 mg zat terlarut
1 L larutan
1 g zat terlarut
1 L larutan
mol zat terlarut
mol zat terlarut + mol pelarut
massa rumus zat terlarut
liter larutan
mol zat terlarut
liter larutan
mol zat terlarut
kg pelarut
Normal
m Eq
Osm
miliekivalen
osmolar
1. Persen Konsentrasi
a). Persen berat (% W/W)
Persen berat (%W/W) =
gram zat terlarut
x 100
gram zat terlarut + gram pelarut
Persen berat (%W/W) = gram zat terlarut x 100
gram larutan
Contoh:
1. Hitung berapa % NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g
NaCl dalam 55 g air.
Jawab:
% berat NaCl =
20 x 100
20 + 55
= 26,67 % berat
2.
Contoh:
50 ml alkohol dicampur dengan 50 ml air menghasilkan
96,54 ml larutan. Hitung % volume masing-masing
komponen.
Jawab:
% volume alkohol = 50 x 100 = 51,79 %
96,54
% volume air = 50 x 100 = 51,79%
96,54
Contoh:
Suatu larutan aseton dalam air mengandung 8,60 mg aseton dalam 21,4
L larutan. Jika kerapatan larutan 0,997 g/cm, hitung konsentrasi aseton
dalam (a) ppm dan (b) ppb.
Jawab:
(a) ppm aseton = berat aseton x 106
Berat air
Berat aseton 8,60 mg = 8,60 x 10-3
Berat air = 21,4 L x 1000 ml/L x 0,997 g/ml
= 21,4 x 104 g
ppm aseton = 8,60 10-3 g aseton x 106
21,4 x 104 g air
= 0,402 ppm
Contoh:
Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g
NaCl dalam 3 kg H2O
Jawab:
117 g NaCl = 117 = 2 mol
58,5
3 kg air = 3000 = 166,6 mol
18
4. Keformalan (F)
Keformalan = jumlah massa rumus zat terlarut
liter larutan
Contoh:
Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 1,90 g Na2SO4
dan 0,085 liter larutan. Hitung keformalan.
Jawab:
Massa rumus Na2SO4 : 142
1,90 g Na2SO4 = 1,90 = 0,0134 berat rumus
142
Keformalan = 0,0134 = 0,16 F
0,085
5. Kemolaran (M)
Kemolaran (M) = mol zat terlarut
Liter larutan
Jika m M adalah massa molar (g mol-1) maka
Kemolaran =
gram zat terlarut
m M zat terlarut x liter larutan
Contoh:
1. 80 g NaOH dilarutkan dalam air kemudian diencerkan
menjadi 1 L larutan. Hitung kemolaran larutan Mr NaOH =
40
Jawab:
Jumlah mol NaOH = 80 g = 2 mol
40 g/mol
Contoh:
1. Hitung kemolalan larutan metil alkohol (Mr = 32), dengan
melarutkan 37 g metil alkohol (CH3OH) dalam 1750 g air.
Jawab:
Mol zat terlarut = 37 g
= 1,156 mol
32,0 g/mol
Kemolalan = 1,156 mol
1,1750 kg
= 0,680 m
2.
7. Kenormalan (N)
Kenormalan = ekivalen zat terlarut
liter larutan
Kenormalan =
gram zat terlarut
massa ekivalen x liter larutan
Contoh:
Hitung kenormalan larutan yang mengandung 36,75 g
H2SO4 dalam 1,5 liter larutan. Massa molekul H2SO4 = 98
Jawab:
Massa ekivalen = 49
Kenormalan = 36,75 = 0,50 N
49 x 1,50
a) Reaksi Asam-Basa
HCl 1 M
= HCl 1 N
H2SO4
1 M = H2SO4 2 N
H2C2O4 1 M
= H2C2O4 2 N
KHC2O4 1 M
= KHC2O4 1 N
NaOH 1 M
= NaOH 1 N
b) Reaksi Pembentukan Kompleks
Ni (NH3)42+ + 4CNNi (CN)42+ + 4NH3
Ag+ + IAgI
AgI + 2CNAg(CN)2- + I
KMnO4 1 M = KMnO4 5 N
FeSO4 1 M = FeSO4 1 N
CuSO4 1 M = CuSO4 1 N
H2C2O4 1M = H2C2O4 2 N
KHC2O4 1 M = KHC2O4 2 N
Na2S2O3 1 M = Na2S2O3 1 N
8.
Contoh:
Berapa gram Natrium sulfat yang diperlukan untuk membuat
20 ml larutan 9,0 % mg
Jawab:
9,0 % artinya dalam 100 ml larutan terlarut 9,0 mg natrium
sulfat.
Untuk mmbuat 20 ml diperlukan
20 ml x 9,0 mg = 1,8 mg natrium sulfat
100 ml
b). Ekivalen
Dalam kedokteran menyatakan komponen ionik dalam darah
dalam muatan ionnya. Satuan yang digunakan adalah
ekivalen (Eq)
1 Eq = 1 mol muatan (+ atau -)
1 Eq Na+ = 1 mol Na+ = 23 g
1 Eq Mg2+ = mol Mg2+ = 12 g
1 Eq HCO3- = 1 mol HCO3- = 61 g
Oleh karena konsentrasi ion dalam darah Sangat encer, maka
biasanya digunakan miliekivalen (m Eq).
1 Eq = 1000 m Eq
Contoh:
Hitung jumlah miliekivalen ion Ca2+ yang terdapat dalam 100
ml darah 0,1% (W/V) Ca2+
Jawab:
Ca2+ 0,1 (W/V) = 0,1 g Ca2+
100 ml
Dalam 100 ml Ca2+ 0,1% (W/V) mengandung 0,1 g Ca2+
1 Eq Ca2+ = 20 g
0,1 g Ca2+ = 0,1 g x 1 Eq Ca2+ = 0,005 Eq Ca2+
20 g
Atau
5 m Eq Ca2+
Penggunaan
% berat
% volume dan % volume berat
Kemolaran, keformalan
Kenormalan
Kemolalan
Fraksi mol
Tekanan parsial
Ppm
Keosmolaran