Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN SIFILIS

Pengertian
Sifilis adalah suatu penyakit akibat
hubungan seks yang disebabkan oleh
treponema (spirochaeta) pallida,dapat
menjangkit seluruh organ tubuh serta dapat
menembus plasenta dan perjalanan
klinisnya melewati beberapa stadium.
Sifilis adalah infeksi yang sangat menular
yang disebabkan oleh bakteri berbentuk
spiral ,treponema pallidum.(sylvia A.price
2006)

Epidemiologi
Angka sifilis di amerika serikat terus menurun
sejak tahun 1990 .CDC melaporkan hanya 2,5
kasus sifilis per 100.000 orang pada tahun
1999,dan kasus kasus ini terpusat di kota
kota besar dan wilayah tertentu .menurut
CDC,pada tahun 2000 hanya di jumpai 529
kasus sifilis kongenital di amerika serikat
(CDC,2001).walaupun angka sifilis di amerika
serikat rendah namun penyakit ini masih
prevalen di afrika serta amerika tengah dan
selatan.

Etiologi
Penyebab sifilis adalah treponema
(spirochaeta) palida, penularannya melalui
kontak seks (COITUS)dengan pasangan
yang terinfeksi, ciuman, peralatan yang
baru saja di pakai penderita sifilis,
parentaral : jarum suntik, transfusi darah.
Lesi di kulit timbul 2-6 minggu atau ratarata 3 minggu (masa tunas) setelah coitos
suspectus.

GEJALA KLINIK
Gejala penyakit ini mempunyai 3 stadium
yaitu stadium 1 (primary syphilis), stadium 2
(secondary syphilis), stadium 3 (tertiary
syphilis)
Stadium 1 (primary syphilis)
Awalnya muncul papul kecil soliter timbul
dala 10-90 hari,kemudian berkembang
menjadi ulkus merah,indolen (tidak nyeri),dan
berbatas tegas yang disebut chancre dan
dipenuhi spirokaeta paling sering di
penis,anus dan rektum pada laki-laki,dan
vulva ,perineum,dan serviks pada perempuan.

Stadium 11 (secondary syphhilis)


Apabila sifilis sekunder tidak di
obati,ruam kulit makulopapular ,lesi
sistemik tidak gatal,dan meluas.tanda dan
gejala lain pasa sifilis sekunder adalah
limfadenopati ,uveitis ,malese ,deman
ringan ,nyeri kepala,anoreksia,penurunan
berat badan alopesia ,serta nyeri tulang dan
sendi.

Stadium lll (tertiary syphilis/benign late syphilis)


Sifilis primer dan sifilis sekunder tidak di obati dapat menyebabkan sifilis
tersier. Berupa gumma dimulai dengan timbulnya granuloma di dalam jaringan
(otot, tulang, dsb) yang kemudian memecah ke permukaan membentuk ulkus
yang dalam dengan tertutup. Tepi ulkus meninggi dan keras, dindingnya
curam (seperti dilubangi). Prosee gumma juga terjadi pada laring, paru,
gastrointestinal, hepar, dan testi. Pada kardiovaskuler : miokarditis, gangguan
katup jantung dan aneorisma aorta.Pada saraf dapat menyebabkan:

Asymptomatic neorosyphilis : belum ada gejala syphilis


yang jelas tetapi cairan tulang belakang telah
menunjukkan kelainan laboratories.
Cerebral syphilis : bisa berupa meningitis, vaskuler
(tanda-tanda thrombosis) serta paernchymal (paresa
yang menyeluruh)
Syphilis medula spinalis : juga menyerang meningen,
vaskuler, parenkim. Tabes dorsales (parenchymal)
tersering memeberikan keluhan nyeri tiba-tiba pada
kaki (lingtening pain), paraestesia, ataksia,
incontinentia urinae .

Pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan mikroskop lapang gelap (untuk


mencari terponema pallida). Carannya: dasar ulkus
dibersihkan (dikompres dengan larutan garam faali)
lalu dijepit dengan jari/pinset, serum yang keluar di
taruh pada objek gelas (kalau tidak cukup banyak
ditambahi dengan 1-2 tetes larutan faali).
Kemudian di tutup dengan gelas penutup, tepinya
diberi vaselin.sediaannya ini diperiksa dengan
mikroskop lapangan gelap.bila positif akan tampil
pada lapangan yang gelap,benda berbentuk spiral
yang mengakilat seperti ombak berputar pada
cumbu panjang,maju mundur,merentang seprti
pegas.
Pemeriksaan serologi (darah diambil dari vena
tanpa antikoagulan sebanyak 5-10cc.

PENATALAKSANAAN
1.sifilis dini (stadium 1 dan ll)
Penisilin benzalin 6 dosis 4,8 juta unit injeksi
intramuskular (2,4 juta unit / kali) dan
diberikan satu kali seminggu, atau.
Penisilin prokain dalam aqua dengan dosis
600.000 unit injeksi inframuskular sehari
selama 10 hari, atau
Penisilin prokain + 2 % aluminium
monostearat, dosis 4,8 juta unit, diberikan
2,4 juta unit / kali sebanyak 2 kali seminggu

LANJUTAN
2.Sifilis Laten
Penisilin Benzatin 6 dosis total 7,2 juta unit, atau
Penisilin 6 prokain dalam aqua dengan dosis total 12
juta unit (600.000 unit sehari) atau
Penisilin prokain + 2 % aluminium monostearat, dosis
total 7,2 juta unit (diberikan 1,2 juta unit / kali, 2 kali
seminggu).
3. Sifilis Stactom III
Penisilin benzatin 6 dosis total 9,6 juta unit, atau
Penisilin 6 prokain dalam aqua denga dosis total 18
juta unit (600.000 unit sehari) atau
Penisilin prokain 2 % aluminium monostearat, dosis
total 9,6 juta unit (dibeirkan 1,2 juta unit / kali, 2 kali
seminggu).

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Identititas
Sifilis bisa menyerang pada semua usia dan
jenis kelamin.
Keluhan Utama
Biasanya klien mengeluh demam, anoreksia
dan terdapat lesi pada kulit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien mengeluh demam, anoreksia
dan terdapat lesi pada kulit.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat adanya penyakit sifilis pada anggota
keluarga lainnya sangat menentukan.

LANJUTAN

Pengkajian Persistem
Sistem integumen
Kulit : terdapat lesi. Berupa papula, makula, postula.
Kepala dan Leher
Kepala : Biasanya terdapat nyeri kepala
Mata : Pada sifilis kongenital terdapat kelainan pada mata (keratitis
inter stisial).
Hidung : Pada stadium III dapat merusak tulang rawan pada hidung
dan palatum.
Telinga : Pada sifilis kengenital dapat menyebabkan ketulian.
Mulut : Pada sifilis kongenital, gigi hutchinson (incisivus I atas kanan
dan kiri bentuknya seperti obeng).
Leher : Pada stadium II biasanya terdapat nyeri leher.
Sistem pencernaan
terjadi anorexia pada stadium II,penurunan berat badan
Sistem muskuloskeletal
Pada neurosifilis terjadi athaxia.

LANJUT
Sistem Neurologis
Nyeri kepala.
Sistem perkemihan
inkotenensia urin
Sistem Reproduksi
nyeri sedikit dan menjadi cepat ,nyeri tanpa
eksudat:biasanya pada penis laki-laki dan pada
serviks eksternal terlihat wanita ;terlihat juga
pada anus ,rectum ,bibir ,lidah, tonsil dan
mamae.abrasi ulkus mengeluarkan cairan
serous bersama organisme treponema pallid

Diagnosa Keperawatan

gangguan rasa nyaman nyeri b.d ulkus


genital/ekstra genital
Ds: mengeluh nyeri pada daerah genital,mukosa
mulut,leher dan mamae.
Do:ekspresi tidak berseri,
kerusakan integritas kulit b.d perubahan fungsi
barier kulit
Ds: mengeluh ada lesi pada klit
Do:ada lesi pada kulit tubuh,genitalia.
Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ulkus pada mukosa oral
DS : klien nyatakan tidak dapat makan dengan baik
DO :adanya ulkus pada mukosa oral

PERENCANAAN KEPERAWATAN

gangguan rasa nyaman :nyeri b.d ulkus genital.


Goal : klien akan meningkatkan kenyamanan selama dalam masa perawatan.
Objective: klien mengatakan nyeri berkurang/menghilang
Outcomes :
klien mengatakan nyeri berkurang/menghilang,
ekspresi berseri

Intervensi :
Monitor karakter dan beratnya nyeri
R/memberikan informasi tentang kemajuan penyakit dan tindakan untuk
mengontrol nyeri
Tindakan kenyamanan dasar (seperti reposisi,masase punggung)dan aktifitas
hiburan
R/mengalikan perhatian dari fokus nyeri
ukur tanda-tanda vital
R/peningkatan nadi,tekanan darah,pernapasan merupakan indikator nyeri.
beri analgesik(seperti asam mefanamat3x500mg)dan antibiotik seprti
eritromisin 4x500mg sesuai indikasi
R/ asam mafenamet untuk mengontrol nyeri dan thymfenikol untuk
membunuh kuman.

LANJUT

kerusakan integritas kulit b.d perubahan fungsi barier kulit


goal : klien akan meningkatkan integritas kulit selama dalam
keperawatan
objektif : kulit pasien tidak ada lesi
outcomes :
kulit pasien tidak ada lesi
tidak terjadi fungsi barier

Intervensi:
Inspeksi kulit klien,dokumentasikan kondisi kulit dan laporkann
perubahannya
R/ untuk menunjukan keefektifan program perawatan kulit
Bantu klien dalam melakukan tindakan hygiene dan kenyamanan
R/ meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan
Ingatkan klien untuk tidak menggaruk
R/ menghindari cedera kulit
Berikan pengobatan nyeri sesuai programdan pantau kekefektifanya
R/ menguranngi nyeri ,mempertahahnkan kesehatan

LANJUT

Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


anoreksia GOAL ; klien tidak akan mengalami resiko nutrisi jurang
dari kebutuhan tubuh
OBJECTIF :klien tidak meneluh mual muntah
OUCOMES :
Menghabisakan porsi makan
BB meningkat
Intervensi :
Beri makan lunak atau cair sesuai kondisi klien
R/ meningkatkan status nutrisii yang adekuat
Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
R/ meningkatkan toleransi terhadap makanan
Berikan makanan tambahan di antara jam makan
R/ meningkatkan status nutrisi yang adekuat
Timbang BB 2x sehari
R/ indikator status nutrisi
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan menjelang jam makan
R/ menambah selerah atau napsu makan

PELAKSANAAN
KEPERAWATAN

Sesuai dengan rencana dan intervensi yang


telah di tetepkan

EVALUASI
klien mengatakan nyeri berkurang
/berkurang
kulit pasien tidak ada lesi
Menghabisakan porsi makan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai