Anda di halaman 1dari 3

Reaksi Kimia Korosi Logam

Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, proses reaksi redoks yang terjadi dapat
dinyatakan
sebagai
berikut:
Anoda : { Fe (s)
Fe2+ (aq) + 2 e }
2x
2
+
Katoda :
O (g) + 4 H (aq) + 4 e
2 H2O (l)
Redoks : 2 Fe (s) + O2 (g) + 4 H+ (aq)
Fe2+ (aq) + 2 H2O (l)

Corrosion inhibitors and their role


The nature of the corrosive inhibitor depends on (i) the material being protected, which are
most commonly metal objects, and (ii) on the corrosive agent(s) to be neutralized. The
corrosive agents are generally oxygen, hydrogen sulfide, and carbon dioxide. Oxygen is
generally removed by reductive inhibitors such as amines and hydrazines:
O2 + N2H4 2 H2O + N2

In this example, hydrazine converts oxygen, a common corrosive agent, to water, which is
generally benign. Related inhibitors of oxygen corrosion are hexamine, phenylenediamine,
and dimethylethanolamine, and their derivatives. Antioxidants such as sulfite and ascorbic
acid are sometimes used. Some corrosion inhibitors form a passivating coating on the surface
by chemisorption. Benzotriazole is one such species used to protect copper. For lubrication,
zinc dithiophosphates are common - they deposit sulfide on surfaces.
Benzotriazole inhibits corrosion of copper by forming an inert layer of this
polymer on the metal's surface.

The suitability of any given chemical for a task in hand depends on many factors, including
their operating temperature.

Korosi adalah kerusakan logam akibat berinteraksi dengan lingkungannya. Proses korosi
logam dalam larutan akuatik (mengandung air) merupakan reaksi elektrokimia yang meliputi
proses perpindahan massa dan perpindahan muatan. Bila suatu logam dicelupkan dalam
larutan elektrolit, terjadi dua lokasi yang disebut anoda dan katoda. Pada anoda terjadi reaksi
oksidasi dan pada katoda terjadi reaksi reduksi.
Inhibitor adalah zat yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan dalam jumlah kecil,
secara sinambung atau berkala, dapat menurunkan laju korosi logam. Pemakaian Inhibitor
Korosi adalah salah satu upaya untuk mencegah korosi.
Ada berbagai jenis Inhibitor yang dikenal, dan diklasifikasikan berdasarkan bahan dasarnya,
reaksi yang dihambat, serta mekanisme inhibisinya.

Menurut Bahan Dasarnya :


Inhibitor Organik : Menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada permukaan
logam, melalui ikatan logam-heteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan organik. Contohnya
adalah : gugus amine, tio, fosfo, dan eter. Gugus amine biasa dipakai di sistem boiler.

Inhibitor Inorganik
Inhibitor yang terbuat dari bahan anorganik.

Menurut Reaksi yang dihambat :


Inhibitor katodik :
Yang dihambat adalah reaksi reduksi. Molekul organik netral teradsorpsi di permukaan
logam, sehingga mengurangi akses ion hidrogen menuju permukaan elektroda. Dengan
berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan elektroda, maka hydrogen
overvoltage akan meningkat, sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen yang berakibat
menurunkan laju korosi.
Inhibitor katodik dibedakan menjadi :
Inhibitor racun : Contohnya : As2O3, Sb2O3.
- menghambat penggabungan atom-atom Had menjadi molekul gas H2 di permukaan logam
- dapat mengakibatkan perapuhan hidrogen pada baja kekuatan tinggi.
- Bersifat racun bagi lingkungan.
Inhibitor presipitasi katodik :
- mengendapkan CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4 dari dalam air. Contoh : ZnSO4 + dispersan.
Oxygen scavenger :
- mengikat O2 terlarut
Contoh : N2H4 (Hydrazine) + O2 N2 + 2 H2O
Hydrazine diinjeksikan di up stream Deaerator dalam sistem WHB (Waste Heat Boiler) dan
WHR (Waste Heat Recovery) di unit pabrik Ammonia maupun Utilitas.

Inhibitor Anodik :
Adalah inhibitor yang menghambat reaksi oksidasi.
Fe + OH- FeOHad + eFeOHad + Fe + OH- FeOHad + FeOH+ + 2e
Molekul organik teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOHad berkurang
akibatnya laju korosi menurun. Contoh inhibitor anodik adalah molibdat, silikat, fosfat, borat,
kromat, nitrit, dan nitrat. Inhibitor jenis ini sering dipakai / ditambahkan pada saat chemical
cleaning peralatan pabrik.
Inhibitor campuran : Campuran dari inhibitor katodik dan anodik.

Menurut Mekanisme (Cara Kerja) Inhibisi :


Inhibitor Pasivator : menghambat korosi dengan cara menghambat reaksi anodik melalui
pembentukan lapisan pasif, sehingga merupakan inhibitor berbahaya, bila jumlah yang
ditambahkan tidak mencukupi.
Inhibitor Pasivator terdiri dari :
Inhibitor Pasivator Oksidator, misalnya : Cr2O72-, , CrO42-, ClO3-, ClO4-.
Cr2O72- mempasivasi baja dengan peningkatan reaksi katodik dari Cr2O72- menjadi Cr2O3, dan
menghasilkan lapisan pasif Cr2O3 dan FeOOH.
Inhibitor Pasivator non oksidator, contohnya : ion metalat (vanadat, ortovanadat,
metavanadat), NO2-. Inhibitor vanadium dipakai di Unit CO2 Removal Pabrik Ammonia,
karena larutan Benfield yang bersifat korosif.

Molybdat (MoO42-) menginhibisi dengan cara membentuk lapisan pelindung yang terdiri dari
senyawa ferro-molybdat menurut reaksi berikut :
Fe + O2 + H+ Fe2+ + OHMoO42- + Fe2+ FeMoO4
Pembentuk senyawa tak larut :
INH + H2O OH- ; M + 2 OH- MO + H2O
Misalnya : NaOH, Na3PO4, Na2HPO4, Na2CO3, NaBO3.
Inhibitor Presipitasi : Membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan
sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi anodik dan katodik. Contoh :
Na3PO4, Na2HPO4.
Contoh inhibitor yang bereaksi dengan logam :
Na3PO4 +3H2O 3Na++3OH- + H3PO4
Fe + 2 OH- FeO + H2O + 2e

Contoh inhibitor yang bereaksi dengan lingkungan :


2 Na3PO4 +2Ca2+ (dalam air) 2Ca3(PO4)2 + 3Na2+

Inhibitor Adsorpsi : Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom). Gugus ini
akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh : Senyawa asetilen, senyawa sulfur, senyawa
amine dan senyawa aldehid.

Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya :


Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan dalam jumlah
yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan mengurangi laju korosi.
Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik, contohnya adalah garam-garam seng
dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga kritis akan
mengurangi daerah anodik, namun luas daerah katodik tidak terpengaruh. Sehingga
kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga mencapai harga maksimum
sedikit di bawah konsentrasi kritis. Laju korosi di anoda-anoda yang aktif itu meningkat dan
memperhebat serangan korosi sumuran. Yang termasuk inhibitor berbahaya adalah inhibitor
anodik, contohnya adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat.

Anda mungkin juga menyukai