Anda di halaman 1dari 24

!+4.bd. Itaasi:Bcdol{inggaDitaryfu.

nuntuNft{cngfrianyLcnanarl coryfungKewut AKbinztrb

Metode lterosiBedo HinggoDiteropkqnUntuk

MenghitungLenturonCongkongKerucutAxisimetris
ofefr: Ir Dormt,I'l)idjoyor

Pendohuluqn
Problem yang menjadi topik bahasandalam makalah ini adalah salahsatu jenis struktur
dalam teknik sipil, yaitu cangkang kerucut (onical shcll), br'ik berupa kerucut penuh
ataupun kerucut terpancung. Struktur cangkang seperti ini dapat kita jumpai antara lain
sebagaitangki air, puncak atap, kepalapipa, dan sebagainya.Selanjutnya,dalam makalah
ini hanya akan dibahas struktur cangkang kerucut tipis axisimetris dengan tebal korstan.
Sifat aksisimetris meliputi geometri rvlupun bebannya.Dalam makalah ini akan disajikan
suatu perdekatan numerik iteratif untuk menghitung besamya rspons deformasi dan
rcspon gaya. Bebanyang dipikul adalah statik terbagi pada bidang lengkung cangkang,
dan/atau bebandi tepi cangkang.Metodeyang akan disajikanini dapat diterapkanuntuk
kondisi batasfepit, sendi,nvrupun tepi bebas.

Gambar 1. Beban-bebanyang akan dianalisa

Ada dua teori yang dapat dipakai untuk menganalisastruktur cangkang,yaitu


membrane teori dan bending teori. Membrane teori hanya memperhitungkan tegangan
membran, sedangkanbending teori juga memperhitungkan teganganlentur. Bending teori
bersifat lebih umum, tapi lebih komplek secaramatematis. Kedua teori ini menghasilkan
prsamaan keseimbanganberupa persamaandifferensial. Pemecahanpersamaandiferensial ini akan menghasilkannesponsdeformasimaupun nesponsdeformasimaupun respons
gaya yang diinginkan.
'Dosen Tetap FakultasTeknikJurusanSipil UniversitasKristen Krida Wacanadan saat
ini sedangmerampungkanstudi pascasarjanadi ITB, Bandung.

Krida Wacane

Untu(*{ngfriant L.naEaLCongfong
fQ:ut A4bimctrk
n{etolzI tzrasilklo NbggoDiteropfo;n

Metode-metode yang telah dikembangkan untuk menganalisastruktur cangkang


kerucut adalah metode eksak metode pendekatan numerik (metode elemen hingga dan
metode beda hingga), dan metode pendekatan/penyederhanaan(appoimation). Metode
eksak (Flugge, \960, dan Trmoshenko,Woinowsky-Krieger,1959)merupakan pemecahan
analitis terhadap persamaan differensial keseimbangan.Metode ini dikembangkan lebih
lanjut oleh Tayloret.al (1954,1.974)danhasilnyaditabulasikanoleh Roarkand Young (1975,
1989).Untuk cangkang kerucut pendek terpancung Roark & Young memakai koefisien
pengaruh dari Baltrukonis (1959).Harintho (1986),dan Flarintho & Logan (1988)menganalisa cangkang kerucut terpancung dengan ketebalanbervariasi.Metode elemen hingga
merupakan metode numerik yang sangat ampuh dan luwes, dan telah banyak dibuat
menjadi program-prcgram paket. Sebaliknya, metode pendekatan/penyederhanaan
(Geckler, Kelkar) biasanya memiliki keterbatasandan kekurangmacetan. Metode beda
hingga merupakan alternatif lain dari metode pendekatan numerilq metode ini bersifat
cukup umum dan teliti.
S.p".ti diketahui, persanurandiferensial dapat disimulasilon dengan persamaanbeda
hingga. Hal ini secaraimplisit berarti metodebeda hingga membutuhkan elaprcsi elcsplisit
dari persamaandiferensialnya.Di satu pihak ini merupakan kelemaharykarena tidak
semuaproblem keteknikandapat dituliskan PDnya secaraeksplisif tapi di lain pihak juga
merupakan kekuatan, sebab bila beda hingganya diambil semakin kecil maka solusinya
semakin menuju solusi eksak asalkan persarnaanbeda hingganya konsisten. Dalam
makalah ini pendekatanbeda hingga digunakan untuk mencarisolusi numerik dari persamaandifferernial cangkangkerucut yang diturunkan berdasarkanbending teori.
Pengembanganmetode beda hingga untuk memecahkanpersamaandifurensial mengandung beberapa masalah, yaitu konsistensi,stabilitas,kecermatan,dan efisiensi
(kecepatan).Di samping itu tentu sajasecaramatematissolusipersamaandiferensialselalu
mengand ung pertanyaan tentang existensi,keunikan, dan kestabilannya.
Eksistensi dan keunikan solusi sistem,persamaandiferensial keseimbangandari
cangkang kerucut ini sebenarnya merupakan masalah penting, mengingat masalah
cangkang kerucut ini merupakan masalahnilai bahs. Tapi dalam makalah ini masalah
existensi dan keunikan solusi tidak dibahas, karena membutuhkan pembahasankhusus,
lagipula dengan mengingat bahwa sebenarnyasolusi eksak sudah pemah dikerpkan
(Flugge,Timoshenko, Taylo4,dan seterusnya).
Dalam makalah ini juga tidak dilakukan analisisterhadapmetodenumerik yang alon
disajikan, tapi diberikan demonstrasiberkaitan dengan korsistersi, stabilitas, kecermatary
dan efisiensi.

Krlda Wacana

s7

lkto&

tawl

Dcla l{bggo tD'ttanpfonun*(P{aryfiiang

Lcnasan congfungI(cruut A4isitutrk

PerumusonMosoloh
Struktur cangkangkerucut yang akan dipelajaripada gambar 2. Padagambar tersebut
digambarkan sistem koordinat dan besaran-besarangeometri yang menentukan. IGrena
aksisimetri baik beban maupun geometrinya, maka deformasi yang menentukan adalah
peralihan meridional u dan peralihan normal w. Cangkang kerucut ini mempunyai
ketebalan konstan h.

A
I
I

Grnbrr 2. Bcrrm

e.sn

trli ddam koordh*r

ddormrd

Trniau suatu elemen cangkang seperti teqgambar(Gambar 3)

l+i

G\/
Ht,/---/

tn

Gember3. ElemonCangkang

5t

Krida Wecana

^4.tof,.I taasi:Eelo1{h4goDiuropfo;nUntu(p{agfiialngLenasanConXfong
Kgucttt AaLfrrcris

Tinggi elemenadalahds sedangkanlebarelemenditentukanoleh robahansudut sebesar


dt pada sumbu kerucut. Beban pada permukaan cangkang diuraikan ke arah s dan z,
menjadi ps dan pz" yang didefinisikan sebagaigaya per satuan luas, bekeria di tengahtengah elemen cangkang. Gayagaya membran, yaitu resultan tqiangan membrary pada
elemen tersebut digambarkan sebagaiberikut (gambar4).
ll .

Garnbarf. Gryrjaye mcmbran

ResultanteganganmembranNt dan Ns didefinisikansebagaigaya pr satuanpanjang.


Total gaya-gayaadalah 0V0(ds)dan (N')(rdt). Nt dan N, merupakan fungsi s. Resultan
tegangangeserseiajarbidang cangkang Nst dan Nb samadengan nol karena sifat simetri.
Juga karena sifat simetri maka Nt dan Ns tidak merupalon fungsi t.
Padapeniniauangaya-gayalenturan,yaitu momenlentur,gayagesertegaklurus bidang,
dan monren torsi (Gambar 5), akan kita jumpai hal yang serupa. Karena simetri maka

Gmlrrt,

Krlde Wecene

Gryrtryr

l.ntr$

39

,{ebd. It 1!si:Ec/ol{inggoDitzmpfuV
IJnnlffkngfriarrrfL.flanut CongfongKerrcut
A4isimetris

momen torsi Mts dan lvGtsama dengan nol, dan resultan teganganlentur Mt, lvG,dan Q"
tidak tergantung pada t melainkan pada s saja. Mu lrds,dan Q' juga tergantung pada t
melainkan pada s saia.Me lvG,dan Q. juga didefinisikan per satuan panjang. Total gayagaya masing-masingadalah(Mt) (ds),(M') (rdt), dan (Q$ (rdt).
Karena simetri maka 6 persamaan keseimbanganuntuk cangkang kerucut dapat
direduksi menjaadi 3 persamaankeseimbangansebagaiberikut :
d (sNs)
Nt=- sps

.....................(1)

ds
d (sG)
Nt tano=- spz

........(2)

ds
d (slvG)
Mt = - sQ' .............

..........(3)

ds
Adapun gaya rnembrandan gaya lenturan dapat dinyatakandalam peralihanu dan w
sebagaiberikut :
Ehduuw
Ns=[-+
ds
l-lt'
Ehduuw
Nr=-.
Ipl-lr'
.
d?w
+
Ms=DI
d s "o

t (-+
s

ds
pdw
(s ds

tancr)]...................

+ -tancr)]..-.........
s

) ..................

d2w

ldw

ds"

s ds

...................(4)

..................(5)

......................(6)

Mt=D[[r

Eh3
di mana =

rz(1,-tr\

E = modulus elastisitas
h = tebal cangkang
1 = pertrandingan Poisson
D = kekakuanlentur

60

Krida Wacana

*{eto& I tzrasi*4a t{itgga Diteropfon antu(alengfiiant Lcnalrancoag r1eraeut


AtTbinutrk
fu,lg
hl-u^ 3 persarnaandiferensial tersebut (persamaan1, 2, 3) terdapat 5 bilangan tak
..diketahui, yaitu Ns, Nt, Ms, Mr, dan e.. Tetapikarenasetiapresultangiya dalam tZoLU,rt
dapat dinyatakandalam u dan w maka sebenarnyahanyaada 2 varia*l'tergantung (yaitu
u dan w), dan satu variabelbebas(yaitu s). Dengandemikian sistem3 persimaan jiiL*t sial. Adapun carameringkasnyaadalahsebagaiberikut.
Persamaan(2)dan (3)dikombinasikandengancaramengeliminasikan yaitu dengan
ee,
menurunkan persamaa_n
(3) terhadap s sekali, kemudian mensubstitusikanke dahm
ftrsamaan(2),sehinggadiperoleh:

a2(sv")

dMt

ds2

ds

Nt tan cr= spr...............

..................(9)

SistemPrsamaandiferersial yang dimiliki sekarangadalahpersamaan(1) dan (9).Bila


disubstitusikanke dalam ke dua persamaandiferensiaiini maiiakan
Persamaan(4'5,6,7,8)
diperoleh2 persamaandiferensialterangkaidalam u dun r^,sebagaiberikut :

.?
r-l " t^l

fl

-LI
1

l-

dw

os-

2??

s- ds'-

A -\)
u5

72

E,
,z

,1.'.,,

1.1

h-'

+A

tatr

d,

d l;.

sp
- 5_ .

'" -F

d:,-

I2
, '.) t a n 7 d -

drr

h'S

drr

,t)

ds

t\/

T :

clow

-l-

'l t+

tern d, +
J^
UJ

tan o(
(11)
-

Eh

'
-2

r -/-

= l.ekal<r:an extenstcrh?1

( . 1 2)

^ -Persamaan(10)dan (11)merupakansistempersamaandifurensialbiasalinier simultan.


Solusiunikdari sistem persamaandiferensial te-rsebutjuga tidaktime4rynitenf, sebaliknya
bersifatstewlystate.Jadi permasalahanyang dihadapiialam analisastruLtuicangka"g

Krida Wacane

6l

,lcbd. Ituwsitsela t{iaggoDiurop(gn Antu(fi{engfiiatflgLeflanat Congfungl(entcuttryisinutris

kerucut aksimetris ini ternyata adalah permasalahan sistem terangkai (coupled system)steady
sfafe dengan syarat batas.

Penyelesoiondori SistemPersomoonDiferensiol
fersebut
Solusianalitis dari sistempersarnaandiferersial (10)dan (11)dapat dicari dengancara
mereduksimenjadisistempesamaan diferensialtingkat satu,lalu mencarisolusi turunannya; langkah tersebut dilakukan secaraberulang-ulang (succrssioe)
l7l.
Dengan metode numerik ada 2 pendekatanyang dapat dipakai dalam memecahkan
sistempersaruan diferensialterangkai(biasamaupun parsial),yaitu [9] :
" Cara langsung
o
Cara iterasi
Bila sistemprs,amaan
diferensialtersebutbersifatstandarsepertiyang dijumpai dalam
problem analisa dinamik dan Multi DCru of FreedomSystem,rnaka dapat dilakukan cara
integrasi langsung, misalnya dengan metode Newmark-p, Wilson-O, Houbolt, dan
sebagainya.Bila sistem persilmaandiffereruial yang kita jumpai bersifat tidak standar
seperti pem (10) dan (11) di atas rnaka cara langsung memerlukan prosedur yang tidak
standar.Dalam hal ini cara iterasiakan lebih mudah untuk dilaksanakan.
Caraiterasiantaralain diuraikan oleh DN de G.AlleryMA [1,19541,
yang disebutsebagai
TunVsi&bTechniqre. Dalam caratersebutdilakukan terkaan awal dari variabel u dan w,
kemudian melalui prosesyang disebutnya liquidasi, dilakukan iterasi sampai mencapai
konvergensi.
PeiJianping dan Issam E Harik dalam 16,1990l
mengajukanmetode iterasi yang lain,
yaitu dengan menggunakan terkaan awal u dan dry'de untuk setiap titik diskrit, misalkan
0, Persamaan(10) dinyatakan dalam persanuranbeda hingga, kemudian terkaan awal
dimasukkandalam persilmaanhinggatersebut,sehinggadiperolehsistempersamaanlinier
simultan. Bila sistempersamaanlinier simultan tersebutdiselesaikanakan diperolehharga
w untuksetiap titikdiskrit. Kemudian nilai u, du/ds, dan w yang telahdiperolehdimasukkan dalam prsilmaan(5), diperoleh Nt. HaqgaNs dihitung dengan mengintegrasipersamaan (1). Kemudian harga du/ds dihitung dengan mengkombinasikanpersamaan
(4) dan (5) yang menghasilkanrumus :
n,,
uu

- =-(Ns-74ft)
dsm/

(13)

Dengan intqgrasinumerik maka nilai u untuk setiap titik diskrit fuga dapat dihitung.
Nilai u yang diperolh ini dibanrdingkanterhadapnilai u pada terkaansemula;bila selisihnya masih dianggap terlalu besarmaka nilai u dan du/ds yang diperolehterakhir dipakai
sebagaiterkaan untuk iterasi berikutnya. Menurut Pei )ianping metode ini mempunyai
akurasi yang baik sekali,dan konvergendengancepat,pada umumnya iterasike 6 dan ke
7 hanya berbedapada singnificantdigit yang ke lima.

62

Krida Wacana

*{ctodtluro-sil&c[a
9{idgga
DitcropfonAntuNfthngfriatrf
t(arcut Aabinctis
LcflananCongfotg

Prosedur lain yang tampaknya lebih sederhanaadalah sebagai berikut. Kedua persamaan(10)dan (11)dinyatakandalam persamaanbedahingga,sebutlahpersamaanA dan
B. Terkaanawal diberikan terhadapu dan du/ds, kemudian w dihitung dari persamaanA.
Dengan data harga w tersebutdilakukan diferensiasinumerilg dipenrleh dw/ds. Nilai w
dan dwlds dimasukkan ke dalam persamaanB, diperoleh u. Ftrargau ini dibandingkan
terhadap terkaan semula, bila belum memuaskan maka dilakukan diferensiasi numerik
terhadap harga u, diperoleh du/ds. Haqga u dan du/ds yang baru ini dipakai sebagai
terkaanuntuk iterasiberikutnya.
Mengingat kesederhanaandari prosedur yang terakhir ini, maka penulis tertarik untuk
mempelajarinya dan mendemonstrasikanunjuk kerjanya,baik dalam hal stabilitas
numerik, akurasi, maupun efisiensi (kecepatan).Khusus untuk rnasalah efisiensi
(kecepatan),untuk mempercleh pembanding maka penulis juga membuat program komputer berdasarkanalgoritrna Pei Jianping, kemudian membandingkan rlru.,essing
time-nya
denganprogram yang dibuat berdasarkanalgoritrnake dua.
Satuhal yang menjadiganjalandalam algorihna keduaadalahpadalangkahdiferensiasi
numerik. Dalam buku teks mengenaimetode numerik diperingatkanbahwa difereruiasi
numerik sedapat mungkin dihindarkan karena sangat eensitif dalam hal akurasi. Tapi
karcnametodeini adalahmetodeiterasi,makadiperkirakankekurangandalam hal akurasi
tidak terlalu serius.Kondisi paling buruk adalahkonvergensiakan lebih lambat.

PersomoonBedo hinggo dorl Persornoon


(I0) don (I l)
Dalam menyusun persamaan beda hingga dipakai formula central differencz,larena
dipandang bahwa formula ini memberikan errcr yang lebih kecil dibandingkan forwod
maupun bdqtard difference.
Dengan formula centraldifferencemaka persamaan(10) dapat
disimulasikandenganpersamaanbeda hingga sebagaiberikut.

Fw r-z+ GW i -r + HW 1+ IW i +t + Jw i + 2 = K
di mana
F =si-x........

..............(14)
.........(14a)

2L

Kride Wscanc

63

l{cto{e ttausi:Deda9{hgga:Ditaopfu;n ltntulft{engfi.ifrirrt Lcnalrafl CongfungI(erucutAr7isinuttis

.-.......(14)

.............

]=si+l
Pz
K=-iAa-1-*
D

ui
si

du
l2tano
F(-)il-A
h'
ds

.."(140

Persamaanbeda hingga ke-2 untuk persamaan(11)adalah sebagaiberikut.


.........(15)

Lui-r= + Mui+ Nui+l= P


di mana
L= -

sl
Lz

(1sa)

2L

Altematif lain adalah dengan rnemindahkan(du/ds) dan (u/s) ke ruas kanan. Persamaanbeda hingga ke II untuk prsilmaanalternatif ini adalah sebagaiberikut.
ui-1 -2ui+ui+

1 =R .................

...................(16)

di mana
p-L2

ptancr dw
Psi
_
(-)i*
t_
ds
si
T

tancr ldu
u
-, wi _- + |
sids sio
sio

.................(16a)

Dari penampilannya tampak bahwa prsamaan (16) lebih sederhana daripada persaruan (15). Untuk nremudahkan mengingat, persamaan(15) disebut persarvran IIa dan
prsamaan(16)disebut persamaanIIb.

54

Krida Wacane

Neadc ttcrui:Bctra l{ingga Ditcrapfon UnaNft{mgfiiaug Lcnasol cugfong Karctt

Axi.it utrirt

SyorotBqfos
Ada 3 kondisi batasyang akan diperhitungkan dalam pengembanganmetode ini, yaitu
iepit (clampeQ,sendi (simplyconnectedldan tepi &bs ftie ads'e).untuk cangkang kerucut
qenuf (so = 0), kondisi batasdi puncak adalah samadengan kondisi jepit. Kondislbatas ini
diperlukan untuk mengeliminasikanu dan w di ti6k- tida fiktif (ui-l, ui+ 1, wi-2" wi-';,,wi+2,
wi+2) bila persamaan(14,15,16)diterapkandi titik-titik batas.

lo

Persamaansyaratbatasuntuk jepit adalahw = dw/ds = u = 0.


Persamaansyaratbatasuntuk sendi adalahw = 0, Ms = 0, u - 6.
Persamaansyarat batasuntuk tepi bebasadalah lr{s = lvtrQs = e, dan Ns = N.

PembuqtonProgromKompufer
komputer dibuat dalam bahasaFORTRAN 77, d,engancompiter Microsoft
__I3gTFORTRAN ver.4'0.Struktur Program menggunakan main progru^ dan subprogram. Sub.
Pr.r8lAy3ng terpenting adalah subprogram unh,rkmenghitung solusi sistem persamaan
linier (SPL)dan subprogramuntuk diferersiasinumerik.
P-adapembuatan subprogram SPI kendala yang dihadapi adalah besarnyamatriks
koefisien.Menurut Pei Jianpingjumlah titik diskrit yang diperlukan bisa mencapai200,
yang berarti ukuran matriks koefisien adalah 2fr0 x ?n0 = 40.(XX)elemen. Dengan PC,
memori yang tersediafauh dari cukup.Tapidari bentukpensamaan
(14,15,16)
terlihatbahwa
sesungguhnya matriks koefisien berbentuk band-matriks (matriks terialur). Pada persamaan (14) lebar falurnya adalah 5, sehinggajumlah elemen yang tidak nol aditah

Krlda Wecane

55

glctodcltansithclo Nh1gaUtavpfun antu(;!+{agfiidotgL.flturarl congfung


Kcruut A4isimetris
5 xiumlah tidk diskdt. IGrena PC yangd ipakaidapatmenampungselcligus sampaikurang
lebih 8000elemen dalam satu matriks, maka jumlah titik diskrit 6isa mencapai iOm. Uatca
pemecahan
lerhadap kesulitan tersebut adalah menyimpan hanya elemen yang tidak nol
s a1a(fundu idth- rcIeme).
- Pengamatan lgbih lanjut menunjukkan bahwa pada setiap iterasi hanya matriks ruas
kanan yang berubah. Berarti metode yang paling efisien untuk ini adalahilJ decomosition
(danvarian-variannya).Dalam litqatur adavarianyang disebutMdif;edCholesky,dengan
menggunakansistemPenyrmPanangaris langit-langit.Sejauhini varian tersebut-takdapat
digunakan dalam kasus ini karena matriks koefisien tidak simetris dan tidak diagonilly
dominant. Karena itu penulis memodifikasi program LU decomposition biasa meniadi
Program yang membaca dan mengolah data berdasarkan penyimpanan bandwidth.
Mod ifikasi tersebut menyangkut mod if ikasi ind eks elemen-elemenmatrilcs koefisien.
_ Subprogram difercnsiasi numerik menggunakan central diffnence,supaya konsisten
dengan prsamaanHa hingganya.
Untuk Prcgram komputer dengan algoritma menurut Pei Jianping ada tambahan subPrc$ram integrasi numerilg yang dalam hal ini penulis memakai algoritmaSimsn's3/8 rule.

Pengullondon DemonstrosiPenggunoonprogromKomputer
Hol-hql yong dlull
Hildebrand dalam {4,7968}mengemukakandua syarat perlu dan cukup agar suatu
Persamaanbeda hingga dengansyaratawal konve4gen,yaitu syaratkonsistensidan syarat
stabilitas.
Persamaanbeda hingga disebut korsisten bila untuk beda hingga menuju nol maka
Persarvranbeda hingga kompatibel dengan persilmaandiferensialnya.Konsep konsistensi
ini dapatjuga diterapkan pada masalahsyaratbatas.Konsistensidari persamian (14,15,16)
te4gantung pada konsistensi persamaanbeda hingga untuk turunan ke 1 s/d. ke 4, dan
dalam hal ini dianggap tidak perlu dibuktikan lagi, sehinggapersarnaan(14, Ls,16)juga
mernenuhi syarat konsistensi.
Syaratstabilitasadalahsyllat yang meniamin tidak adanyaketidakstabilankuat, yang
dilgbut iuga gintui*
inst&ility, yaitu kondisi adanya errcr yang semakin besar di zuatu
titik Xk untuk beda hingga yang semakin kecil. Sekalipun ketidakstabilan kuat tidak
dijumpai, masih ada lcemungkinan adanya ketidakshbilin lemah, yang bersifat step-utiv
instability,yaitu bertambatnya aror dari titik ke titik untuk Xk menuju tik terhingga.
Pada boundmyaaluzprcbbn biasanya stabilitas numerik tidak menjadi masalah. Tapi
dalam makalah ini juga akan didemonstrasikanperilaku stabilitasnumerik dari metode
yang menyatakan bahwa bounfury valuc poblem pasti stabil secaranumerik" dan untuk
meyakinkan bahwa iterasi konvergen pada eract solutiott.

65

Krida Wacana

CugfongKelut Aaisitrutris
Untulft{cngfiiantL.natron.
Diterapfon
,{ctofultuasitselo9{ingga

Perilaku numerik lain yang diuji coba adalah kecermatan dan kecepatan. Perilaku
kecepatandari metode ini dibandingkandengankecepatandari metodeyang dibuat oleh
Pei Jianping.

Tigoconfoh sool sebogoiuil cobo


Untuk uji coba dipilih 3 kasus,yaitu sebagaiberikut :
Kasus I : Cangkang kerucut penuh menerima unifrnn shen.

Y=Z)5,8x105kN/m2
F= 0r3
h=0,02m
tr=45o
So=0
Sk=2m
Qk = 9,8kN/m
<-

Qk

Freeedge

Kasus II : Cangkang kerucut penuh menerima beban uniforrnedge

Y=Z)5,8x106kN/m2
F-0,3
h=0,02m
cr = 45o
So=0
Sk=2m
Mk = 9,8kN.m/m
\
MK

Krlda Wrcana

Free edge

67

Untu(;ft{cngfiiturrt
Lcna$anCongfong
*bo& ttensi lhcla1{h4gotDi,urapfo;n
\gruut A4isimetris

Kasus III : Cangkang kerucut terpancung menerima beban ps dan pz, di tambah berat
sendiri.

Fixen

Y=30x106psi
P-0,3
cr=55o
h=1in
So=Z),92in
Sk = 418.ttiiin
Pz = 26,94psi
Ps = 18,06psi
V'hopry = 0,28psi

VrnopV

Komenforferhodophosilperhitungon
Dalam tabel I disajikan rekapitulasi hasil kasus I, II, dan III, untuk memperlihatkan
perilaku point-utis stability dan step-wiv stability.Yang d iperlihatkan adalah nilai-nilai v Ns,
delta,dl. Sebagaihasil yang
dan Itdsuntuk berbagai titik dan besarbeda hingga (equisryced
untuk kasusI dan
dianggap exd solutiottadalah hasil menurut Roark & Young (1975,1989)
(1986)
(e)
kasus
III.
Harga
error
diperhitungkan
untuk
II, dan hasil menurut Harintho
slutbn
im.
terhadap nilai-nilai exrct
Terlihat dalam tabel tersebut ada kecenderunganumum untuk mengecilnya error (e)
seiring dengan mengecilnya d. Ini berarti kondisi stabilihs terpenuhi.
Sekalipun terhirular dari pointwix instability tapi dalam tabel tersebut terlihat bahwa
metode ini terperangkap dalam stepwiseinstability,yaitu meningkatnya e dari titik ke titik
dengan maksimum di suatu titik Untuk v e max terjradidi tepi bebas,sedangkanuntuk Ns
dan lvIsteriadi di antaraso dan sk
Sebagaidemonstrasi ekstra, dilakukan uji coba terhadap kasus I dengan 5 tabel yang
berbeda sedikit demi sedikit, dan 5 edge shear yang juga berbeda sedikit demi sedikit.
Relapitulasi hasilnya dititik dengan (s-so)/(sk+o) = 0.8Sdisajikandalam tabel 2 (untuk

6t

Krlda Wacana

llnnftflcngfiitur8LcflarenCarykngS(pruut
t<binr,ffk
|r{ctodc
lnrasi8cr'aNinggatDiaropfon

tabel yang bervariasi), dan tabel 3 (untuk Qk yang benariasi). Dad tabel tersebut terlihat
bahwa haqgav, dw / ds, Ns, dan Ms juga berbeda sedikit demi sedikit (kontinyu). I{al ini
menunjukkan bahwa sistem persamaandiferersial (10)dan (11)secaramatematissolusinya
bersifat stabil, karenaperubahanparameteryang kecil juga menghasilkanperubahansolusi
yang kecil.
Hasil pengujian gwssing time untuk ke tiga kasus disajikan dalam tabel 4. Yang
dimaksud dengan pwessing tine di sini adalah waktu untuk pengolahan data saja, tidak
termasuk pembacaandata dan penulisan hasil. Kedua program dijalankan pada komputer
PC XT dengan nsth-qpuessr E087.Dalam tabel itu terlihat bahwa prosedur dengan
integrasi numerik lebih cepat secaramencolok dibandingkan prosedur dengan diferensiasi
numerik Hal ini sesuaidengan perkiraan semula.
Kecermatan (akurasi) dari metode ini juga diufi dengan kasus I dan hasilnya disajikan
dalam tabel 5. Dalam tabel tersebut disajikan 4 hasil perhitungan :
'

Hasil menurut Roark dan Young.


" Hasil dengan prosedur integrasi numerik (PeiJianping).
'
Hasil dengan prosedur integrasi numerik (program oleh penulis).
'
Hasil dengan prrrsedurdiferensiasi numerik
Dari tabel tersebut terlihat bahwa akurasi dari metode ini baik sekali.
Pedu kiranya diberikan catatanbahwa untuk kasuscangkangkerucut penuh, prcedur
integrasi numerikdijalankan denganmengambilso kecil sekali,dalam hal ini so = 0.01mete4
untuk rnenghindari pembagian bilangan dengan nol. Pada prosedur diferensiasinumerik
tidak ada formula yang mengandung 1/s, sehinggadapat diambil so = 0.0.Tapi karena
puncak kerucut dianggap terjepit, maka nilai- nilai gaya dalam di puncak tidak diperoleh
secaralangsung, melainkan dari hasil ekstrapolasilinier.
Hasil yang tidak ditabulasikantapi dilaporkan di sini adalahmengenaijumlah iterasi.
Dengan menggunakan persamaanI + IIa untuk kondisi jepit bebas(kasusI dan II) diperlulon 74 iterasi untuk mencapai ketelitian pada significant digit yang kelima; untuk
bebas-iepit(kasr.r"s
III) diperlukan 37 iterasi.Padahemat kami konveqgensiini tercapaisecara
lambat. Menurut Zenkiewicz [9], konvergensi yang tercapai secaralambat menandakan
couplingantarau dan w dalam struktur cangkangini bersifat kuat. F{alini masuk akal,sebab
masalah terangkai pada cangkang ini termasuk masalahterangkai kelas I, di mana kedua
donoin u dan w bertumpang tindih dalam persarnaandifrrensial, tidak melalui boundoy.
Konsekuensi lebih lanjut dari kuatnya coupling antara u dan w adalah bahwa nqdiaul
displrcemnt u pada struktur cangkang ini tak dapat diabaikan seperti diabaikannya debrmasi aksial pada struktur portal bertingkat rendah.
Jilo digunakan persamaanI dan IIb maka konveqgensitercapailebih cepat untuk jepit
bebas(43 iterasi untuk kasusI dan 41 untuk kasusII), tapi tidak konveqgenuntuk kasusIII.
Agaknya pemindahan sebagian termkelorcingfunction bertendensimempercepatkonvergensi. Hal ini lebih nyata pada prosedur dengan integrasi numerik Pada umumnya
prosedurintegrasihanya membutuhkaniterasisekitar5 s/d 15 kali.

Krlda Wacane

69

,i{cbdcIt rositse{a9{inggalDitcrapfunTlntu(ft{cngfriau,tLeflalranCangfong
t(crucutAfbimetris

Karena uji coba yang dilakukan hanya menyangkut boundaryjepit dan bebas, maka
kesimpulan yang dapat ditarikbelum mencakupboundmysendi,maupun bebas-bebas.

Keslmpulon
Dari keseluruhanstudi yang telahdilakukan dapat ditarik kesimpulansebagaiberikut :
" Masalah lentur struktur cangkangmerupakan masalahsistem terangkai steadystate
dengansyaratbatas.
" Sistem terangkai tercebut dapat diselesaikandengan metode numerik menurut
prosedur iterasidenganintegrasinumerik maupun diferensiasinumerik.
o
Prosedur diferersiasi numerik untuk kasuscangkangkerucut penuh dengan tepi
bebas dan cangkang kerucut penuh dengan boundarybebas-jepitmenunjukkan
indikasi hasil yang bersifat pinhaix stabb, tetapi ste?utis instable.Dengan pengandaian konsistensipersamaanbeda hingga, maka kedua syarat/yaitu syaratkonsistensi daan syarat stabilitas,telah telpenuhi, sehinggadapat disimpulkan bahwa
prosedurini menunjukkanindikasikonveqgenuntl.rkketigakasusyang telahdicoba.
" Sistempelsamaandiferensiallenturan cangkangkerucut ini menunjukkanindikasi
solusi yang bersifatstabil.
" Dari segi kecepataryprosedurintegrasinumerik lebih cepatscaramencolokdiband ingkan denganprosedurdiferensiasinumerik.
'
Hasil dari prmedur diferensiasinumerik maupun integrasinumerik menunjukkan
indikasi akurasiyang baik sekali.
'
Coupling antara besaranu dan w bersifat kuat. Mericlionaldisplacemenf
u tak dapat
diabaikandalam struktur cangkangkerucut.
o
Pemindahan sebagianterm persamaandiferensial ke forcingfunction (ruas kanan)
menunjukkan ind ikasi mempercepatkonvergensi.
" Metode iterasi beda hingga merupakan metodependekatannumerik alternatif yang
cukup dapat diandalkan disamping FEM untuk melakukan analisa struktur
cangkangkerucut axisimetris.

70

Krida Wacana

,{ctoL I tttari :Belol{idgga Ditcropfu;n Tlntu(lv{ngfriawt Lcrrasu Congfung t(aucut A4bit utk

Dofior Pustoko
D. N. de G. Allen, MA "RelaxationMethods in engineering and science",McGraw-Hill, Inc,
New York1954
Gerald C. F. "Applied Numerical Analysis Addison Wesley Publishing Company, Inc,
Massachusetts,2nd ed, 1978
Greenspan,D. lvl, DiscreteNumerical Methods in Physicsand engineering,AcademicPress,
Inc, New York1974
Hildebrand, F. 8,. Finite-Dfference Equations and Simulations, Prentice Flall, Englewood
Cliffs, N.J. 1968
Kreyszig, E,"Advanced Engineering Mathematics",John Wiley & Sons,6th ed, 1988
PeiJianping,and IssamE.Harih" IterativeFDSolutiontoBendingof AxisyrnmetricColonial
Shells"Journal of Structural Engineering,Vol.l16.No.9 2,423- 2446,ASCE1990
Petrovski.I.G "Ordinary Differential Equatiorsn, Prentice-Hall,Inc, Englewood Cliffs NJ.
196
Young, W.C nRoarksFormulasfor Sterss& Strain",McGraw-Hill, Inc, 6th ed, 1989
Zienkiewicz, O.C, Coupled Problemsand their Numerical Solutions",Numerical Methods
in Coupled Systems(8d., R. W. Lewis, P Bettess,and E. Hinston), |ohn Wiley and Sons
Ltd,1984
"CatatanKuliah MetodeNumerik (SI403)di ITBdari Prof.M. SahariBesariMSc.PhD",1991.

Lompiron(tobel I s/d 5)
Lihat halamanberikutnya.

Krlda Wacene

7l

Antu(ffhngfrianf Lcnaran Cangfung9(eruut A4bitutrk


Ncodc lteflsi&efu l{ingga:Oitcropfuin

(s-so)/(sk-so)=0.52
Cose I
Ns (kN/m)

V(mx106'l

Ms
N.m/m)

nilai

nilai

nilai

d = 0.040
d = 0.02,0

0.0373

0.0123

J.2?A

0.0034

1.059

0.902
0.992

J.717

0.0284

4.n9
4.060

d = 0.010

0.0?57

0.0007

4.ffi7

1.006

1.015

0.004

R&Y

0.02s0

0.0000

4.001

0.000

1.019

0.000

nilai

0.027

(s -so) / (sk - so) = 0.64


Cose I

d=0.040

d=0.020
d =0.010

R&Y

v (m x 106)

Ns (kN/m)

nilai

nilai

4.078

0Jm

-7.m1

0.257

0.043

-7.896

0.062

0.004

-7.939

0.019

l.0m

-7.958

0.0m

0.1132
0.1163
1.1165
1.1200

1.0068
1.0037

0.003s
0.0000

J.049
).088
).092

(s-so)/(sk-so)=0.76
Cose I
V(mx105)
nilai

C=0.040 -1.9s66
C=0.020 -2.0t22

Ns(kN/m)
e

nilai

0.0734

4.456
-0.341

t.1s3

{.030

r.242

1.03E

0.313

o.306
-0.303

0.003

4.959
-7.181

0.000

-7.n2

0.000

0.0178

d=0.010

-2.0%z

0.m,$

R&Y

-2.0300

0.0000

72

Ms(N.m/m)
nilai

0.091

Krida Wacana

Lcnuran CangfongKgnrcutA4bimcttk
Neudc ltcrasiAeilo9{irygoDitzropfunTlntuNfilengfriwng

( s - s o ) / ( s k - s o=10 . 8 8
CoseI
v (m x 105)

Ns (kN/m)

Ms
(N.m/m)

nilai

nilai
-2.777

nilai
).507

23s.816

4.n4

J.129

?39.418

7.172

0.0064

t.D9
-1.696

).0?i

2N.737

0.453

0.0000

-'1.670

1.000

240.s90

].0m

d = 0.040
d = 0.020

J.21,51

t.1351

J.tt77

0.0317

d = 0.010

3.0864

R&Y

0.0800

(s-so)/(sk-so)=1.00
Cose I

c = 0.040
d = 0.020

V(m x 104)

Ns (kN/M)

nilai

nilai

nilai

0.0m

0.000
1.000
0.005
l.0m

0.000

J.t4s2

t.9n
5.9n

0.5949

d = 0.010

19.09s1
i9.s448
,9.6'n5

D.07U5

t.930

R&Y

i9.6900

1.0000

t.930

Ms
(N.m/m)

0.000
0.000
0.0m

0.000
0.005
0.000

R & Y = Roark and Young (1975)

TqbelI. Hubungonontoro equispoceddelto dengon v, Ns,don Ms


(s-so)/(sk-so)=0.52
Cose ll
v(m x 104)

Ns (kN/m)

Ms
(N.m/m)

nilai

nilai

nilai

29.722
7.4?n

16.631

0.419

16.941

0.109

1.964

17.029

0.021

).0m

17.0s0

l.0m

-1.6003

29.5s7

d = 0.040
d = 0.020

4.4207

J.3917

7.?55

d = 0.010

4.1327

R&Y

{.0290

0.1031
0.0000

1.799
-0.165

Krida Wacana

1.571,3

7t

,{.to{. Itaosi:Bcy'al{h4ga Ditaop(gn ttnnft;ff{ngfiialn1 L.na$u Con1fungKcruut A4bimetris

(s-so)/(sk-so)=0.64
Cose ll
V(mx 106)

Ns ftN/m)

Ms(N.m/m)
nilai
-39.4?A

nilai

nilai

1.8319

1.8191

25.n8

d = 0.020 3.1958
d = 0.010 3.s309
3.6510
R&Y

0.4ss4

7.272

J.l,?nl

2.743

24,50
6.0s4
1.58s

).0000

1.158

0.000

d = 0.040

0.102
0.023

-39.s07
-39.4s9

0.071

-39.530

0.0m

(s-so)/ (sk-so)=O.76
Cose ll
v(mx10-6,)

Ns(kN/m)

nilai

nilai

nilai

22.125

2r.ts9

-82.984

-27.276

0.3007

t.?57

5.297

-498.835

s.365

0.0608

2.3s2

1.386

0.000

).9$

0.000

-s02.786 1.4't4
-s04.200 0.000

-17.3176

1.2276

I = 0.02,0 -16.3907
I = 0.010 -16.1508
-16.0900
R&Y

d = 0.040

Ms(N.m/m)

(s'so)/(sk-so)=0.88
Cose ll
v(mx104)

Ns(kN/m)

nilai

nilai

-10s.3s44 0.7456
-10s.8690
0.2310
d = 0.020
-106.0087
=
0.0913
d 0.010
-106.1m0
).finO
R&Y
d = 0.040

74

Ms(N.m/m)
nilai
-54.240

-15 775

-14 n76

2080.160

-?6.356

-3.495

zl?,0.s7s -13.825

-?8.91,2

0.939

-29.8s'l

0.000

2129.270 -5.130
zt34.N0 0.000

Krida Wacana

n{cudc t uttsi lBe[o9{inggotDiurupfu;nAnn(p{c:gfriautf

Lcnalrafl Congfong9(auut A4isinutris

(s-so)/(sk-so)=I.00
Cose ll
v(mx10{)

Ns (kN/m)

nilai

nilai

nilai

0.0m
0.0m

9800.00s ).005

0.000

1800.02(t J.0?6
9800.000 ).000

d = 0.040
d = 0.020

538.0134 14.ffi66

1.000

548.934'l

3.6659

d = 0.010

ssl.?a44

1.3t56

1.000
1.000

R&Y

ss2.6000 0.0000

1.000

Ms(N.m/m)

0.000

9800.017

).017

R & Y Roark ang Young (1975')

Tobell. Hubungonontoroequispoceddelto dengon v, Ns,don Ms


(sombungon)
s = 20.92in
Coselll
v(in.x 10-3)

Ms 0bin/in)

Ns (lb/in)

nilai

nilai

nilai

d = 4.015
d = 1.506

0.1s80

0.0420

1.003

0.1579
0.1578

t.003
4.001
0.000

1.000
1.001
t.000

0.000
).001

d = 1.004

0.0421
0.0422
0.0000

0.003
0.003
0.001
0.000

c.000

).000

HARINTH( 0.2000

Krida Wacana

).0m

75

L4cu& Itaasit&cla9{iaggatDitaepfunann(;/cngfriaurf L.naffott congfongKcruut A4isimetrk

s = 153.42ln
Cose lll

d = 4.015
d = 1.506

Ms0bin/in)

Ns (lb/in)

v(in. x 10-3)
nilai

nilai

nilai

5.0705

0.0705
0.0707

?f,0s.769
2805.208
2f,0s.387
2805.s00

0259

1.139

0.292

.130

.130

1.113

1.096

1.096

1.000

0.0m

D.0m

6.0m7
6.0m7
HARINTH( 6.0000

d = 1.004

0.0m7
0.0000

1.139

s = 285.93In
Cose lll
Ms 0bin/in)

Ns (lblin)

v (in. x 103)
nilai

nilai

nilai

d = 4.015
d = 1.506

20.v03
n.v704

7.0297

i299.200

0.100

1.176

0.807

1.080

t.2?5

0.857

n.9742

r.0296
1.02s8

i299.0?r

d = 1.064

i298.69E

J,N2

1.100

0.737

HARINTH(

22.m00

0.0xn0

5299.100

).000

0.369

l.m0

s = 418.43ln
Cose lll

d = 4.015
d = 1.506
d = 1.004

nilai

nilai

t.0000

0.0000

7643.%9

t.00m

0.m00
0.0m0

0.0000
HARINTH( 0.0000

76

Ms0bin/in)

Ns (lb/in)

v (in.)

0.0000

42.X9
7608.20s 7.205
7602.303 1.303
2601.000 0.000

nilai
1595.735

14.965

t659.969

J.731

166s.984 i.28
16r,0.700 l.0m

Krida Wacana

Nctodcttcrosi:Bela9{idggaDiuropfunUntu(n(engfiiatrgLcna$M Congfong
KerrcutA4bimctrb

Harintho (1986)

Tobell. Hubungononloro equisoceddelio dengon v, Ns,don Ms


(sombungon)
Cose | (Compleleconicol shell)- (s - so) / (sk - so) = Q,tt
Iebal (m)

v(mx10-6)

117.8s73

1.0103

1.018

lw/ds

Ns &N/m)
-1..696

Ms (N.m/m)

n8.211

1.019

4.41,73

11,6.5779

1.ms

224.484

J.O2

0.0864

11,4.4681

1.696

24JJ.1,37

J.021

05?51

172.0606

t.693

155.595

).0?2

0.9009

709.3693

1.689

270.906

Tobel2. Horgov, dw/ds, don Ms unlukberbogolfobel Conicolshell


CASE| (Completeconicol shell)-(s - so) / (sk - so) = Q,$$
ok (kN)

v(mx10-6)

dw/ds

Ns ftN/m)

Ms (N.m/m)

).0793

9.4

).0829

10s.t232
109.79s8

1.557
-1.627

2?.0534
230.335

9.8

t.0864

114.4681

-1.696

2N.137

10.2

1.0899

-1,.765

249.939

10.6

1.0934

119.1,103
't23.8119

-1.834

2s9.74

Tobel3. Horgov, dw/ds, Ns,Ms,unlukberbogoledge sheorQk


ASEI

Celta

Pnc.Time
(meter)

CASEII

delta

CASEIII
Prc. Time
(detik)

Pro.Time

tdetik)

ldetik)

(in)

2.75

1.90

4.01s

r4.84

19.48

0.04
0.002

3.95

16.75

?4.73

31.91

43,8

79.37

55.97

53.56

0.01

1.s06
1.004

8.73

8.il

41.63

6s.v7

95.62

98.M

I = prosedur derqganintegrasi numerik


2 = proeedur dengan differensiasi numerik

Krida Wecanr

77

*tcodc ttatsi:Bcr'oilitrggolDiaapfontlnnftp{aryfri.utng Lcnaran Congfungl(muutAtTisimcttis

lime
Tobel4. Processing

0.52
QI

r3)

0.64
(4)

J.76

0.88

1.00

(s)

t6)
1.0800

n
59.6900

V (mx 10- 1
6)

).02s0

).1200

-2.0300

1.1100

s9.6100

0.1693

i9.5406

0.0?57

0.1165

-2.07W
.2.Msg
-2.02s2

0.1800

0.0280
0.0266

0.0854

59.6115

0.6980

-1.8330

-?A.8100

114.s000 552.6000

2
3

0.72s0

-24.8000 116.3000 ss1.7000


-24.78s8 116.7220 tsD.8942

0.6964

-2.0360
-2.8000
-r.8432
J.092

dwlds
(radx105)

1.7188

J.7102

-2/1.6848

i51.2702

4.303

114.4681
-1..670

{.309

-1.658

6.93

4.293

4.306
-7.ffis

-1,.U3
-r.696

6.93

4.246

t7s.8t2

5.93

2
3

4.ml
0.003
).020

-0.m7

J.1,42

0.113
0.088
J.092

2
3

0.1s5

).s33

-7.998

).09s

175.61,6

0.154

1.533

.7.987

775.368

0.1.42

D.556

.7.U7

1.019

-7.272

-7.n2

c.066
4.223
2N.5n

2
3

a.?51
a.%4

4.4s8

-7.939

{.488
-7.181

242.060
24r.792
?40.737

0.000
-0.007

1.019
7.017
1.015

0.n2

-2.87

-4.42n

31.115

37.906

t.402
1.400

-2.695

-4.175

81.683

,7.88

-2.691

-4.180

81.584

37.789

.2.s79

-4.383

30.%4
J.396
I
=
r' = u cor a + w ein a total horizontal displacement
1 = valuee due to Roark and Young (19751
! = proaedur integraei numerik oleh Pei jianPir and Iseam E Harik
! = procedur integresi numerik oleh Danna Widjaja
4 = proeedur differenaiesi numerik oleh Darma Widjaja

37.819

Ns (kN/m) 1

Nt (kN/m)

Ms
(N.m/m)

z
3

0.098

6.93

175.575

t.0m

).00s

Tabel 5. Harga displacement and forces menurut berbagai caraPerhitungan

7t

Krida Wacana

FAI.IT I.IEIITI}.

:'J.SI

\*(}. HALA}iAN ALTNEA I],ARIS

T i.,RCF]T.\I\

1.

charateri

1
I
3
3
3
l
11
2
2
2
1
1
3
2
3
3
1&2
3
1
1
2
3
3

I
1

3.

5.
6.
1.
B.
L
1(i.
1,,
1t.
t .' ,
t.
li.
I (r .

1:.
l(,
1(i

') ()
21.
22,
2., .

,.

ZIt.

ao,

,-

:j
2

3
3
3
1B
18
1B
IY

l9
19
20
20
20
20
20
20
20
20
20
2

.t J

2
2
2
22

.Ji

tl

21.
30.

3 . 1.
3f .
.t; "
:it'.

3
6
9
9
3
5
7
2
4
6
1
2
2
3
8
I
I
8
B

-I
6
4
2
3
1
5
2
3
-l
.l
5
-1
7
J

8
B
9
10

22
22
22
zl

64

oo

1 (\

41.
,1 .,

J .
,1

.
,4

+t ,

72
82
82
82
82
82
83

1a

ol

+ E,

86

2
case

3
I
8
I
9
I

2
i

2
1
2
i
B
l
5
3

s1-ir-ts

p = 57;)
p 5%)
P 5%)
F = 5%)
nil.ai
15,99 ..,...dst
2 anak
2 an;ek
{p = 0'05)
r i m ur
20
umur 7a 20
anzrk 2
analr 2
trsia 20 t-alnrn
responderi 20 tahr.rn
respon,len 3C lahtrn
umu r- 3 0
(p = 5z)
b e r L r m L r r3 ( i t a h r r n
berunrrrr 3() t ahrrn
1'ai tu 2 :rrrak
(p = 5%)
us ia 30 t ahrrn
(p = ir%)
"han<i-outs"

charact eristis
rra:.; Dcen
1 1 ar c h
re sponderrt s
in1-ermediate
of c()ni.rar:ept ir.'e
Lrerusia <iJ0Li,rlrun
AprrI
1990
7- a = 1.960
( r l e n g : r n c r .= 5 % I
b e r r r m u r ( 2 0 t -a h u n
tre r-umtrr- ) 3 0 t ahr"rn
P > 5%)
p > 59l")
p ) 5%)
1i < 5%)
i dak ada
2 ztnal< , ,.
>2 anak'
(p,0.05)
umtrr ( 20
trmr.rr .1 2L1
rrnah ) 2
anark )l
u:i:r {2() tahrrn
13%
respond,on(20tahurr
r ( ' s p o i l ( l r ' f r> J 0 t a h ' r n
(rmur )30
(p > i%)
l r e r L r m r . t r<' 3 t i ' t - a h u r r
t r e t ' t r m u r ' ' . 10 t a h r r r r
1'aitu ) 2 anair
(p < 5%)
trsia (30 tahrrn
(p < 5%)
" handout s "
Si

Si
-t-

Acr

S E ] I A RI rS N \ . A

Yare t
r e s F r on d e n
intermidiat-e
of
the
cont r:tcr:L,f. ive:
berusia
3{.) 1-airun
,\1rr i I
cr = 1.960
(rlengan = 5%l
bentmrrr: 20 t:rhi.rn
berumrrr'30
talrlrn

t-

'l

t-

-A

A-

A-

L,Lidecomosit-ion
\,' : ltr-6
bar
sindrom
s indrorn
mi okarci
garzr
e r c .l ; s i t l ; r n m ( . m : rj ni r n q

l.L decopposi
t ion
''
= l0
\
llaru
s rndroma
s ;i n d r o m r l
rnickard; urn
garam
('l elis i dan or;asm e m e r n a nj a n g

dit-orrgkatliarr
:lbstr'al; dalzrm bahasa
inggr is

tl i t ingkalliern
.\l;s r.rak
da l am
Irrggr'i:; atarr
l.rahas:r Indorre,sia

Anda mungkin juga menyukai