Anda di halaman 1dari 9

Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Jember
Jalan Moch. Seruji No. 182 Jawa Timur
Telp. (0331) 487145
Topik/Materi

: Hipertensi

Sasaran

: Perkumpulan Ibu-Ibu PKK

Waktu

: 16.00 WIB

Hari/Tanggal

: Jumat, 12 Juni 2015

1.

Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan

penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat


dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan
terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian
telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian
epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8 28,6 % penduduk
yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Saat ini terdapat adanya
kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan
adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit
hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok,
alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Ditinjau perbandingan antara perempuan dan laki-laki, ternyata perempuan
lebih banyak menderita hipertensi dengan angka prevalensi 6,0% untuk pria dan
11,6% untuk perempuan. Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi juga

sangat mempengaruhi, stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah


menjadi tetap tinggi. Obesitas atau kegemukan di mana berat badan mencapai
indeks massa tubuh > 27 (berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan (m)) juga
merupakan salah satu faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi. Olah raga
ternyata juga dihubungkan dengan pengobatan terhadap hipertensi. Melalui olah
raga yang teratur (aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari) dapat
menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. Selain itu
dengan kurangnya olah raga maka resiko timbulnya obesitas akan bertambah, dan
apabila asupan garam bertambah maka resiko timbulnya hipertensi juga akan
bertambah.
Penyakit hipertensi timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor
sehingga dari seluruh faktor yang telah disebutkan di atas, faktor mana yang lebih
berperan terhadap timbulnya hipertensi tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh
karena itulah maka pencegahan penyakit hipertensi yang antara lain dapat
dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat menjadi sangat penting.
2.

Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan para peserta penyuluhan
dapat menerapkan cara penanganan serta pencegahan terjadinya penyakit
Hipertensi sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

3.

Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan para peserta penyuluhan
dapat menjelaskan pengertian penyakit Hipertensi, penyebab penyakit
Hipertensi, tanda dan gejala penyakit Hipertensi, dan penanganan terhadap
penyakit Hipertensi minimal 90% dengan benar.

4.

Pokok Bahasan: Hipertensi

5.

Subpokok Bahasan
a. Pengertian penyakit Hipertensi
b. Penyebab terjadinya penyakit Hipertensi
c. Tanda dan gejala penyakit Hipertensi
d. Penanganan penyakit Hipertensi

6.

Waktu: 1x45 menit

7.

Bahan/alat yang diperlukan:


a. Leaflet
b. Lembar balik

8.

Model Pembelajaran:
a. Jenis model penyuluhan

: Ceramah

b. Landasan teori

: Konstruktivisme

c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana yang nyaman dan baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
9.

Persiapan
Penyuluh mencari artikel, jurnal, maupun referensi dalam berbagai bentuk
tentang penyakit Hipertensi.

10.

Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Proses

Tindakan

Kegiatan Penyuluhan
a. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan
mengenai
topik
yang
akan
Pendahuluan
disampaikan pada peserta.
c. Menjelaskan TIU dan TIK
serta manfaat penyuluhan
bagi keluarga
a. Menjelaskan pengertian
penyakit Hipertensi
b. Menjelaskan
penyebab
terjadinya
penyakit
Hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan
gejala Hipertensi
d. Menjelaskan penanganan
Penyajian
yang
dilakukan
jika
terkena
penyakit
Hipertensi
e. Menanyakan
kepada
peserta mengenai materi
yang telah diberikan dan
mendiskusikan jawaban
dari pertanyaan yang telah
diberikan.
a. Memberikan pertanyaan
kepada
audience
mengenai materi yang
telah diberikan
b. Mendiskusikan
pertanyaan yang telah
Penutup
diberikan
c. Menyimpulkan
materi
yang diberikan dalam
penyuluhan
d. Menutup pertemuan dan
memberikan salam

Kegiatan Peserta
Menjawab salam
dan mendengarkan.
Mendengarkan

Waktu

10 menit
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
25 menit
Mengajukan
pertanyaan
memberikan
tanggapan

dan

Memberikan
jawaban
Memberikan
tanggapan
Memperhatikan
Membalas salam

10 menit

11. Evaluasi
a.

Apakah Hipertensi itu?

b.

Apakah penyebab terjadinya Hipertensi?

c.

Bagaimanakah tanda dan gejala Hipertensi?

d.

Bagaimana cara penanganan yang tepat apabila terkena Hipertensi?

e.

Bagaimana cara diit hipertensi?

12. Kunci Jawaban


a. Apakah Hipertensi itu?
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik
dengan konsisten di atas 140/90 mmHg (Baradero, 2008). Hipertensi
merupakan peningkatan tekanan sistolik sekurang-kurangnya 30 mmHg, atau
peningkatan tekanan diaslolik sekuarng-kurangnya 15 mmHg, atau adanya
tekanan sistolik sekurang-kurangnya 90 mmHg (Taber, 1994). Hipertensi
adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung umur individu
yang terkena (Tambayong, 2000). Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil
kesimpulan yaitu hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan
diastoliknya diatas 90 mmHg.
b.

Apakah penyebab terjadinya Hipertensi?


Gunawan (2001) menyebutkan penyebab hipertensi secara umum adalah:
1) Genetik atau keturunan, seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
2)
3)
4)
5)
6)

hipertensi.
Obesitas atau kegemukan
Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
Stress

7) Asupan garam yang tinggi


8) Merokok
9) Minum alcohol
c.

Bagaimanakah tanda dan gejala Hipertensi?

Menurut Tamboyang (2000), tanda gejala hipertensi, meliputi :


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg


Sakit kepala
Epistaksis
Pusing / migrain
Rasa berat ditengkuk
Sukar tidur
Mata berkunang kunang
Lemah dan lelah
Muka pucat

10) Telinga berdenging


11) Tanpa gejala
d.

Bagaimana cara penanganan yang tepat apabila terkena Hipertensi?


Anies (2006) menyatakan cara-cara yang dapat mencegah dan
mengatasai hipertensi dapat dengan cara sebagai berikut:
1) Diet pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.
2) Aktivitas atau kegiatan disesuaikan dengan batasan kemampuan seperti
berjalan, jogging,bersepeda atau berenang
3) Penurunan berat badan (bila kegemukan)
4) Menghindari faktor resiko: merokok, minum berakohol, makanan
berlemak, stress

f. Cara Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
a) Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin
dokter seperti obat captopril, nifedipin, aptropil.
b) Pengobatan non farmakologis yaitu dengan
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
3. Berhenti merokok bagi yang merokok
4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang

c)

Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan


mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri
Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah
1. kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

d) Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi


1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak
f. Diit Hipertensi
Diit hipertensi adalah jenis dan komposisi makanan yang diatur untuk
penderita hipertensi. Tujuan utama diit hipertensi adalah untuk menysuaikan dan
mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat:
1. Menurunkan tekanan darah hingga normal.
2. Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.
3. Membantu mengurangi timbunan cairan dan garam.
g. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:
a. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
b. Buah-buahan keculi buah durian
c. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
d. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan
putih telurnya saja

e. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung
lemak)
f. Makanan yang dibatasi
1. Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging/daging ayam/ikan
dibatasi paling banyak 100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek, paling
banyak 1 butir sehari
2. Susu banyak paling banyak 200 cc sehari
3. Minuman dan sari buah dalam kemasan.
g. Makanan yang perlu dihindari
a. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman
kaleng
b. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
c. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
d. Makanan yang banyak mengandung garam
e. Makanan yang banyak mengandung kolesterol
f. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
g. Makanan yang banyak menimbulkan gas
h. Cara Mengolah Makanan
a. Makanan akan lebih enak apabila ditumis, digoreng, dipanggang walaupun
tanpa garam
b. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu-bumbu yang
tidak mengandung natrium seperti; bawang merah, bawang putih, jahe,
kunyit, salam, gula merah, cukak dsb.
c. Bila menggunakan makanan jadi, sebaiknya membaca label.
d. Kata sodium/natrium (Na) menunjukan adanya garam natrium.
e. Merebus, mengkukus, menumis, memanggang atau membakar. Sebagian
dari sayuran sebaiknya makan mentah atau sebagai lalapan.

i. Cara Mengatur Diit


1. Hindari

penggunaan

kelapa,

minyak

kelapa,lemak

hewan,

margarine,mentega sebagai pengganti gunakan minyak kacang atau


minyak jagung dalam jumlah tertentu.
2. Batasi penggunaan daging hingga 3 kali seminggu dengan paling banyak
50 gram tiap kali makan, makanlah ikan air tawar sebagai pengganti.
3. Gunakan susu skim sebagaipengganti susu penuh.
4. Batasi penggunaan telur hingga hanya 3 kali seminggu.
5. Gunakan sering tahu,tempe, dan hasil kacang-kacangan lainya.
6. Batasi penggunaan gula, makanan dan minuman manis seperti sirup, coca
cola, limun, permen,dodol, coklat, kolak, eskrim.
7. Makanlah banyak sayuran dan buah-buahan
13. Referensi
Anies. 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan
dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Baradero, Marry. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Gunawan, Lany. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius.
Taber, Ben-Zion. 1994. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: EGC.
Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai