PENDAHULUAN
piutang,
ia
mencari
risiko
terkecil
untuk
yang
lebih
sederhana
dan
lebih
cepat,
mencakup
pailit
dan
kesederhanaan
keserhanaan
syarat
pengajuan
pembuktian.
Syarat
secara
sederhana
(summarily
proving)
bahwa
waktu4,
Pengadilan
Niaga
harus
memutuskan
permohonan
pailit
didaftarkan,
sedangkan
pada
lebih
terhitung
sejak
perkara
didaftarkan.
Secara
tingkat
Yang dimaksud dengan sudah jatuh waktu dan dapat ditagih adalah kewajiban
untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena telah diperjanjikan,
karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena
pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena
putusan pengadilan, arbiter atau majelis arbitrase. Lihat: Penjelasan Pasal 2 UU
No. 37 Tahun 2004
3 Pasal 8 ayat (4) UU No. 37 Tahun 2004
4 Pasal 8 ayat (5) UU No. 37 Tahun 2004
2
penyelesaian
hukum
sengketa
kepailitan
di
utang-piutang
Pengadilan
melalui
Niaga
lebih
Dari
kesimpulan
tersebut,
penulis
memperoleh
Ini
merupakan
salah
satu
alasan
mengapa
Kepailitan
sering
digunakan
sebagai
pranata
hukum
Ricardo Simanjuntak SH, LLM, ANZIIF, CIP, Aspek Hukum Penguatan dan
Pengembangan Pengadilan Niaga, pada Seminar Reformasi Peradilan di Bidang
Bisnis, Pengadilan Pajak dan Pengadilan Niaga, diselenggarakan di CFISEL tanggal
24 Maret 2011 di Jakarta, hal. 3. Dalam perhitungannya, Ricardo Simanjuntak
menulis, total jangka waktu (time-frame) adalah 215 hari, tetapi ketika penulis
membuat bagan dan menghitungnya kembali, penulis mendapati total jangka
waktu (time frame) adalah 212 hari.
6 Perseroan Terbatas merupakan subjek hukum kepailitan yang dapat berposisi
sebagai Debitur atau Kreditur. Debitur atau Kreditur merupakan orang.
Pengertian orang dalam hal ini adalah orang-perseorangan atau korporasi
termasuk korporasi yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan
hukum dalam likuidasi. Lihat: Pasal 1 angka 2, 3, dan 11 UU No. 37 Tahun 2004
5
Gambar 1.
Direktori Perdata Khusus Kepailitan pada website
Mahkamah Agung Republik Indonesia
Matriks 1.
Perbandingan Data Termohon Pailit Perseroan dan Termohon Pailit
Perorangan
Tahun
Banyak
perkara
(1)
(2)
1998
1999
2000
2001
2002
19
64
51
111
83
Termohon Pailit
Prosentase
Perseroan
Perorangan
Perseroan
Perorangan
(3)
18
62
51
111
82
(4)
1
2
0
0
1
(5)
94,74%
96,88%
100,00%
100,00%
98,80%
(6)
5,26%
3,13%
0,00%
0,00%
1,20%
Tahun
Banyak
perkara
(1)
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011*
Total
(2)
70
62
56
44
25
16
17
36
2
Termohon Pailit
Prosentase
Perseroan
Perorangan
Perseroan
Perorangan
(3)
68
62
55
44
22
13
16
33
2
639
(4)
2
0
1
0
3
3
1
3
0
17
(5)
97,14%
100,00%
98,21%
100,00%
88,00%
81,25%
94,12%
91,67%
100,00%
97,41%
(6)
2,86%
0,00%
1,79%
0,00%
12,00%
18,75%
5,88%
8,33%
0,00%
2,59%
*Data tahun 2011 sampai pada tanggal akses yaitu 21 Juli 20117
Pailit
Perseroan
dibanding
Termohon
Pailit
No.
(1)
1.
(2)
CIT Group
(3)
1 Nov 2011
Total Aset
Sebelum
Dipailitkan
(4)
$71,000,000,000
2.
General
Motors
Thornburg
Mortgage
Chrysler
1 Jun 2009
$82,290,000,000
1 Mei 2009
$36,521,000,000
30 Apr 2009
$39,300,000,000
General
Growth
Properties
Lyondell
Chemical
Washington
Mutual
Lehman
16 April 2009
$29,557,000,000
6 Januari
2009
26 September
2008
15 September
$27,392,000,000
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama
Perseroan
Tanggal
Dipailitkan
$327,913,000,000
$691,063,000,000
Deskripsi
(5)
Banking Holding
Company
Manufactures &
Sells Cars
Mortgage Landing
Company
Manufactures &
Sells Care
Investment
Company
Global Manufacurer
of Chemical
Saving & Loan
Holding Co
Investment Bank
No.
Nama
Perseroan
(1)
11.
(2)
Brothers
Holding Inc.
IndyMac
Bancorp
New
Century
Financial
Calpine
12.
Refco
13.
Conseco,
Inc
Worldcom,
Inc.
Global
Crossing
Pasific Gas
and Electric
Co.
Enron Corp.
9.
10.
14.
15.
16.
17.
18.
Bank of
New
England
Tanggal
Dipailitkan
Total Aset
Sebelum
Dipailitkan
(4)
(3)
Deskripsi
(5)
2008
31 Juli 2008
$32,734,000,000
2 April 2007
$26,147,000,000
20 Desember
2005
17 Oktober
2005
17 Desember
2002
21 Juli 2002
$27,216,000,000
28 Januari
2002
6 April 2001
$30,185,000,000
2 Desember
2001
7 Januari
1991
$65,503,000,000
$33,333,000,000
$61,392,000,000
$103,914,000,000
$26,147,000,000
$29,773,000,000
Bank Holding
Company
Real Estate
Investment Trust
Integrated Power
Company
Brokerage Services
Financial Services
Holding Co.
Telecommunications
Global
Telecomunications
Real Estate
Investment Trust
Energy Trading,
Natural Gas
Interstate Bank
Holding Company
Gambar 2.
Emanuel and Mayer Lehman, pemilik Perusahaan terbesar yang pernah
dipailitkan, Lehman Brothers Holdings, Inc.
responsibilitas
(responsibility),
independensi
untuk
mencapai
Perseroan.
Namun,
kesinambungan
apabila
ternyata
Tri Budiyono, Hukum Perusahaan, 2011, Salatiga: Griya Media, hal. 129
usaha
suatu
yang
menyebabkan
pailitnya
suatu
Perseroan
tersebut
adalah
karena
kedua
Anggota
Direksi
Dasar
Termohon
Pailit,
mengharuskan
adanya
jawab
pertanggungjawaban
atas
kepailitan
Anggota
tersebut?
Direksi
Adakah
sampai
ke
pertimbangannya
pada
doktrin-doktrin
yang
besar-kecilnya
tanggung
jawab
Organ
10
(PT. IMF vs PT. PKB). Dalam Kasus PT. HCB vs PT. PKB, hakim
memberikan pertimbangan bahwa tindakan ultra vires Anggota
Direksi menjadi tidak menjadi tanggung jawab Perseroan (PT.
Dok & Perkapalan Kodja Bahari) melainkan menjadi tanggung
jawab kedua anggota Direksi tersebut. Namun dalam kasus
PT. IMF vs PT. PKB, pertimbangan hakim berbeda dengan kasus
sebelumnya. Dalam kasus
PT. IMF vs
PERSEROAN
TERBATAS
DALAM
KASUS-KASUS
11
perseroan
berdasarkan
(lima)
doktrin
2. Kasus-kasus kepailitan
Kepailitan
Kepailitan yang dimaksud adalah kepailitan menurut Pasal
1 angka 1 UU No. 37 Tahun 2004 yaitu sita umum atas
semua kekayaan debitor pailit yang
pemberesannya
dilakukan
oleh
pengurusan
kurator
di
dan
bawah
12
Indonesia
(Putusan
Pengadilan
Niaga
No.
(Putusan
Pengadilan
Niaga
No.
Wisesa
(Putusan
Pengadilan
Niaga
No.:
(Putusan
Pengadilan
Niaga
No.:
010
13
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis
merumuskan masalah yang akan diteliti dalam tesis ini,
sebagai berikut:
1. Bagaimana variasi pertimbangan hukum dari hakim
dalam
memutuskan
kasus-kasus
kepailitan
terkait
mengetahui
bagaimana
variasi
pertimbangan
Pendekatan
Reasoning
Argumentasi
Approach)
yaitu:
Hukum
Rule-based
(Legal
Reasoning
Vires,
Piercing
The
Corporate
14
Veil,
Business
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bagi pihak-pihak terkait
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perseroan:
a. Untuk mengetahui bagaimana mencegah terjadinya
kepailitan;
b. Untuk mengetahui bagaimana variasi pertimbangan
hakim dalam kepailitan Perseroan, terutama mengenai
bagaimana pengaruh doktrin tertransplantasi dalam
melemahkan
atau
menguatkan
Perseroan
yang
dimohonkan pailit;
2. Bagi
hakim:
sebagai
refleksi
dalam
merumuskan
dalam
merumuskan
pertimbangan
maupun
dalam
kasus-kasus
kepailitan:
untuk
15
ranah
untuk
menjawab
problematika
mengenai
variasi
jawab
masing-masing
Organ
Perseroan,
dan
tesis
ini,
penulis
bermaksud
untuk
menjawab
pertanggungjawaban
Organ
Perseroan
Terbatas
13
Abraham Amos, Legal Opinion, 2007, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 22
16
putusan
metode
hakim
yuridik
sebagai
untuk
proses
melakukan
penalaran
identifikasi
menetapkan
putusan
hukum
sebagai
langkah
dalam
berdasarkan
berdasarkan
Rule-based
peraturan)
reasoning
beranjak
dari
17
berdasarkan
teori
Principle-based
berdasarkan
teori
Doctrinal-based
reasoning
(argumentasi
berdasarkan
(approach)
tersebut,
18
bisa
pula
merupakan
G. Metode Penelitian
Metode
penelitian
penelitian,
yang
pendekatan
digunakan
penelitian
dan
terdiri
dari
jenis
jenis
data
yang
digunakan.
1. Jenis Penelitian
Metode
19
yang
dihadapi
dan
telah
menjadi
putusan
kasus
kepailitan
yang
telah
memperoleh
hukum
kepailitan
dikaitkan
dengan
undang-undang
dilakukan
dengan
dengan
kasus
yang
ditangani19.
20
No.
40
Tahun
2007
tentang
Tahun
2004
tentang
No.
37
c. Pendekatan Konseptual
Pendekatan konseptual beranjak dari pandanganpandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di
dalam ilmu hukum.20 Dalam menganalisa putusan
maupun
peraturan
yang
berkaitan
dengan
20
Ibid., hal. 95
21
penelitian
ini,
penulis
menggunakan
ini
peraturan
perundang-undangan
yang
digunakan:
a) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas; dan
b) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
Putusan-putusan hakim berkekuatan hukum tetap
(permanent
legal
force)
yang
berkaitan
dengan
Putusan
Pengadilan
Niaga
32/Pailit/2000/PN.Niaga/Jkt.Pst; dan
b)
21
22
No.
2)
Finance
vs
PT.
Greatstar
Perdana
Indonesia
a)
Putusan
Pengadilan
Niaga
No.
51/Pailit/2000/PN.Niaga/Jkt.Pst; dan
b)
3)
Putusan
Hakim
terhadap
Kasus
PT.
Bank
Putusan
Pengadilan
Niaga
No.
08/Pailit/2002/PN.Niaga/Jkt.Pst;
b)
c)
4)
Putusan
Pengadilan
Niaga
No.:
03/Pailit/2004/PN.Niaga/Jkt.Pst;
b)
c)
5)
Putusan
Pengadilan
Niaga
No.:
16/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst;
b)
c)
23
6)
Putusan
Negara
Hakim
terhadap
Indonesia
(PT.
Kasus
BNI)
PT.
Bank
melawan
PT.
Niaga
No.:
Putusan
Pengadilan
20/Pailit/2010/PN.Niaga.Sby.; dan
d)
resmi
meliputi
tetapi
berupa
buku-buku
publikasi
teks,
tentang
kamus-kamus
22
Loc.cit.
24
H. Sistematika Penulisan
Bab I
Pendahuluan
Dalam Bab ini akan dibahas tentang latar belakang
penelitian,
rumusan
masalah,
tujuan
penelitian,
pustaka
penelitian
adalah
yang
menjadi
mengenai
acuan
konsep
analisa
Kepailitan,
Corporate
Governance)
sebagai
suatu
Perseroan,
Organ
Perseroan
sebagai
Perseroan
dalam 5 (lima)
doktrin
25
penelusuran
mengenai
tindakan
secara
tanggung
renteng
sebagai
solusi
26