Anda di halaman 1dari 3

Relasi Jender di Kafetaria Sohos

1. Why is the Kafetaria as an institution important for understanding


gender relations in Sohos?
Kafetaria di Soho menunjukkan adanya segregasi posisi berdasarkan
jenis kelamin dan resistensi kaum perempuan. Kafetaria dinilai
sebagai ruang publik, yang bukan menjadi domain perempuan, yang
diidentikkan dengan urusan domestik. Perempuan dilihat dari sisi
jenis kelaminnya, bukan dilihat sebagai seorang manusia. Ketika
kaum perempuan hadir di Kafetaria, pandangan publik pun negatif,
dengan standar moral tertentu. Para gadis melakukan perlawanan
terhadap

standar

nilai

yang

dibangun

oleh

orangtua

dan

lingkungannya.
2. How does a sense of the context as a whole emerge from the detail
Cowan presents in this excerpt?
Dalam

laporan

Cowan

tampak

bahwa

perempuan

mendapat

perlakuan (sikap) berbeda dari kaum lelaki ketika kongkow di


Kafetaria. Kaum lelaki cenderung memandang negatif terhadap
perempuan,

khususnya

yang

sudah

menikah,

ketika

mereka

kongkow di kafetaria dikaitkan dengan isu-isu moral. Ketika ada


perempuan hadir di situ tampak direspon dengan berbagai bentuk
tindakan oleh lelaki, seperti cara memandang tertentu yang
berbeda dengan ketika cara melihat lelaki terhadap sesama lelaki di
Kafetaria itu.
3. What part does the demonstration of diversity play in Cowans
argument?
Melihat fenomena perlakuan janggal kaum lelaki terhadap kaum
perempuan di Kafetaria, Cowan mencoba memahami melalui
berbagai ungkapan pandangan atau pendapat serta tindakan dari

berbagai pihak yang menggambarkan nilai-nilai yang berlaku di


Soho. Misal pandangan suami, istri, dan anak-anak muda.
4. What kinds of different roles adn forms of agency does Cowan
highlight through the voices she present?
Lelaki menilai kafetaria sebagai ruang publik dan menilai rendah
perempuan sekaligus isu-isunya karena ia seharusnya berada di
ruang domestik.
Perempuan bersuami menilai dirinya sebagai sosok yang terancam
ketika berada di ruang publik, seperti Kafetaria, dan bertugas
menjaga keutuhan keluarga.
Gadis menilai Kafetaria adalah tempat menunjukkan eksistensi
dirinya sebagai orang modern dan mewah yang harus dipenuhi.
5. Can you see elements of a hermeneutic circle at work in Cowans
account? Pick out some examples .
Elemen-elemen lingkaran hermeneutik yang tampak dalam karya
Cowan

adalah:

(i)

nilai-nilai

atau

moral

yang

berlaku

bagi

masyarakat berdasarkan perbedaan kelamin; (ii) tentang ruang


publik; (iii) dan terkait dengan persoalan keluarga; (iv) yang
mendapatkan perlawanan dari generasi muda (para gadis); (v)
karena dianggap bertentangan dengan eksistensi kemanusiaan
dan kebutuhan mereka.
Pertama, Cowan mendengar pandangan suami, sebagai pihak
ketiga, yang menilai bahwa perempuan yang datang ke Kafetaria
sebagai bentuk petualangan seksual semata. Sang suami juga
mengejek isu-isu perempuan sehingga perempuan menjadi tidak
nyaman.
Kedua, Cowan melihat perempuan bersuami cenderung mengelak
dengan

berebagai

alasan

ketika

diajak

ke

Kafetaria,

walau

sebenarnya mereka juga menginginkannya, sebagaimana yang dia

bicarakan dalam kesempatan lain, karena takut terhadap perlakuan


kekerasan suami atau hancurnya keluarga mereka.
Ketiga, Cowan menyoroti pendapat yang disampaikan oleh para
gadis, atau dia sebut sebagai suara kelima. Mereka melihat
kafetaria secara sangat toleran sebagai tempat berkumpul kaum
muda dan tempat menghabiskan waktu. Meski mereka sering
bertengkar dengan orangtuanya dan mengakui adanya kesan
Kafetaria sebagai tempat dosa, tetapi mereka menilai Kafetaria
merupakan simbol modernitas dan kemewahan.

Anda mungkin juga menyukai