FLUIDA
5.1 Pendahuluan
Materi memiliki tiga keadaan umum atau fasa. Ketiga fasa itu adalah padat, cair, dan gas. Pembagian
keadaan itu tidak semudah yang kita bayangkan, karena lebih jauh lagi ada yang menambahkan
dengan fasa plasma. Fasa ini terjadi pada suhu tinggi an terdiri dari materi yang terisolasi.
Dari ketiga pebagian fasa itu dapat kita lihat seara langsung adalah sebagai berikut. Benda padat,
benda ini dapat mempertahankan bentuk dan ukuran yang tetap walaupun ada gaya luar yang
mengganggunya. Bahkan jika sebuah gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda
tersebut tidak langsung berubah bentuk atau volumenya tetapi hanya perubahan ukuran panjang,
lebar, tebal, maupun geometrinya saja. Benda cair, benda ini tidak dapat mempertahankan bentuk
yang tetap, melainkan mengambil bentuk tempat yang ditempatinya. Seperti halnya benda pada,
benda cair tidaklangsung dapat ditekan atau diubah volumenya. Perubahan volume benda cair akan
cukup signifikan jika diberikan gaya yang cukup besar. Benda gas, benda ini tidak memiliki bentuk
maupun volume yang tetap. Gas akan menyebar secara spontan untuk memenuhi tempatnya.
Sebagai contoh, sebuah balok kayu jika kita pindah-pindahkan tempatnya maka bentuknya tetap
balok, dan jika kita tekan dengan tanganpun bentuknya masih tetap. Belok kayu ini disebut benda
padat. Jika kita lihat air di dalam gelas maka bentuknya seperti gelas, tetapi jika kita pindahkan ke
dalam ember maka bentuknya tidak seperti gelas lagi. Sehingga air tidak memiliki bentuk yang tetap
melainkan mengikuti bentuk wadag. Seandainya ketika air dimasukkan ke dalam ban mobil maka air
akan mengalir ke bagian bawah, sedangkan jika odara dipompakan maka udara tidak seluruhnya
mengalir ke bagian bawah melainkan menyebar untuk memenuhi seluruh ruang.
Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zatalir. Fasa zat cair
dan gas termasuk ke dalam jenis fluida. Dalam mempelajarinya, fluida biasanya dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: fluida diam dan fluida bergerak.
Pada bab ini kita akan membahas fluida yang diam maupun bergerak serta beberapa aplikasinya
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang dapat kita lihat langsung adalah zat cair, sehingga anda
akan lebih mudah memahaminya jika mengilustrasikan fluida dengan zat cair daripada dengan gas.
Walaupun kedua zat itu sama-sama fluida dan memilik cukup banyak kesamaan karakter.
5.2 Fluida Diam
5.2.1 Massa Jenis
Kadang kalau kita perhatikan orang banyak
mengatakan bahwa batu lebih berat daripada
kapas atau besi lebih berat daripada plastic.
Hal ini tidak seluruhnya benar karena semua
itu tergantung ukuran dari masing-masing
(4.1)
Tabel 8.1
Massa Jenis Beberapa Zat*
Zat
Massa
Jenis
Padat
2,7 x 103
7,8 x 103
8,9 x 103
11,3 x 103
19,3 x 103
2,3 x 103
2,7 x 103
0,3-0,9 x 103
2,4-2,8 x 103
0,917 x 103
1,7-2,0 x 103
Alumunium
Besi dan baja
Tembaga
Timah
Emas
Beton
Granit
Kayu (biasa)
Gelas (umum)
Es
Tulang
Cair
Air (4oC)
Darah, plasma
Darah,
keseluruhan
Air laut
Air raksa
Alcohol, ethyl
1,00 x 103
1,03 x 103
1,05 x 103
1,025 x 103
13,6 x 103
0,79 x 103
Massa jenis beberapa zat diberikan pada table 8.1. Kalau kita perhatikan air dan uap air maka
kedunya memiliki massa jenis yang jauh berbeda. Hal ini dapat kita fahami bahwa uap air
memiliki jarak antara molekul satu dengan yang lainnya sangat jauh jika dibandingkan dengan
air.
Contoh soal
Sesuai dengan table massa jenis yang telah diketahui, berapa massa bola tembaga
peempar yang padat dengan radius 18 cm?
Penyelesaian
Dik: jari jari = 18cm = 18 102 m
= 8.9 103 kg/m3
Dit:
Jawab
4
4
= 3 = 3.14 0.18 3 = 0.024 m3
3
3
= = 8900 0.024 = 2136 kg
5.2.2
(4.2)
Tekanan merupakan scalar. Satuan SI untuk tekanan adalah N/m 2. Satuan ini dikenal
dengan nama Pascal (Pa) dimana 1 Pa = 1 N/m2. Satuan ini digunakan sebagai
penghormatan kepada seorang ilmuan yang bernama Blaise Pascal. Satuan lain yang sering
digunakan adalah dyne/cm2, lb/in2 (kadang disingkat psi).
Contoh soal
Seorang anak memiliki berat badan 50 kg. kedua kakinya menekan lantai dengan luas total
telapak kakinya adalah 500 cm2. Maka berapakah tekanan dari anak itu pada lantai jika
anak itu tidak membawa benda apapun?
Penyelesaian
Dik: m=50 kg, tidak membawa apapun selain dirinya sendiri.
Jadi beratnya hanya berat tubuh dia sendiri.
A=500 cm2. Kita konversi ke dalam satuan SI, maka
A=0,05 m2
Dit: P (tekanan dari kedua kaki anak itu)
Jawab
500
=
= 10000N/m2
0.005
Konsep tekanan berguna sekali dalam membahas fluida. Dari eksperimen, ternyata fluida
memberikan tekanan ke semua arah. Seorang penyelam yang sedang berada di dalam laut
merasakan tubuhnya mendapatkan tekanan dari semua sisi. Seluruh bagian badan mereka
merasakan tekanan dari air laut itu. Tekana fluida dari seluruh arah besarnya adalah sama.
Hal ini diilustrasikan oleh gambar 4.1.
(4.3)
Dengan g adalah percepatan gravitasi, h adalah kedalaman dan adalah massa jenis fluida.
Tekanan yang dirumuskan persamaan 4.3 itu dikenal sebagai tekanan hidrostatika,
sementara tekanan total dari fluida merupakan penjumlaha dari tekanan hidrostatika dan
tekanan permukaan. Untuk kasus umum tekanan permukaan fluida merupakan tekanan
atmosfir, Po, yang besarnya 1,013 105 N. sehingga dirumuskan untuk tekanan total adalah
sebagi berikut:
= 0 + tekanan hidrostatika (pers 4.3)
= 0 +
(4.4)
Contoh soal
Hitunglah tekanan total yang dialami sebuah benda yang tercelup dalam sumur pada
kedalaman 10 m dari permukaan air sumur. Jika percepatan gravitasi di daerah itu adalah
sebesar 10 m/s2
Penyelesaian
Dik: h=10 m,
air = 1000 kg/m3,
g= 10 m/s2
Dit: P
Jawab
=
= 1000 10 10 = 105 N/m2
5.2.3
Prinsip Pascal
Kalau kita tinjau kembali tekanan fluida yag berada pada kedalaman tertentu bernilai gh
dan kita hubungkan dengan tekanan permukaan yang besarnya sama dengan tekanan
atmosfir. Maka bisa kita ambil suatu keunikan dari tekanan permukaa dalam memberikan
kontribusi pada tekanan total, yaitu penjumlahan tekanan hidrostatik dengan tekanan
permukaan. Tekanan permukaan merupakan tekanan udara (atmosfir) terhadap
permukaan fluida, tetapi pada kedalamn tertentu tekanan permukaan itu masih tetap
diperhitungkan dan besarnya sama dengan tekana permukaan fluida.
Hal ini dapat dikatakan bahwa tekanan permukaan diteruskan k fluida pada kedalaman
tertentu dengan besar yang sama. Kenyataan ini merupakan suatu contoh fenomena alam
dari prinsip umum yang dicetuskan oleh Blaise Pascal (1623-1662), yang sekarang dikenal
dengan Prinsip Pascal. Prinsip pascal menyataka bahwa Tekanan yang diberikan pada
fluida tertutup akan diteruskan ke setiap bagian fluida tersebut tanpa berkurang atau
dengan kata-kata yang bebas dapat diartikan bahwa tekanan yang diberikan pada fluida
dalam suatu tempat akan menambahkan tekanan keseluruhan dengan besar yang sama.
Beberapa alat praktis telah dikembangkan dengan berdasarkan Prinsip Pascal ini. Dua
contoh yang sering kita temui adalah rem hidrolik dan pompa hidrolik. Pompa hidrolik
memiliki gambaran sedehana berupa pipa berbentuk U dengan kedua kakinya memiliki luas
penampang yang berbeda. Gaya yang diberikan pada penampang ujung kaki yang kecil
akan menimbulkan gaya yang cukup besar bagi penampang ujung kaki yang besar.
Jadi dengan gaya yang kecil dapat digunakan untuk mengangkat beban yang berat.
Besarnya gaya yang dihasilkan dapat diatur dengan mengubah-ubah luas penampang dari
fluida. Pada pompa hidrolik gaya yang dihasilkan itu digunakan untuk mengangkat beban,
misalnya berupa mobil, sedangkan untuk rem hidrolik gaya ini digunakan untuk menekan
ban itu besar dan luas penampang yang besar pula maka gaya gesekan akan semakin besar.
Sekarang kita lihat Gambar 4.2. yang
merupakan
gambaran
pompa
1 1
2 2
hidrolik. Dengan menerapkan prinsip
Pascal maka tekanan dari permukaan
yang kecil (1) akan diteruskan ke
permukaan yang besar (2) dengan
sama besar, maka gaya F2 yang
ditimbulkan oleh tekanan akan lebih
Gambar 4.2. Penerapan prinsip pascal
besar daripada gaya F1. Fenomena ini
pada pompa hidrolik
dapat
kita
buktikan
dengan
perumusan sebagai berikut:
1 = 2
1 2
(4.5)
=
1 2
Dapat dirumuskan lagi menjadi
A2
A1
1 2
=
1 2
2
104 N
=
5 m2 1 m2
2 = 5 104 N
5.2.4
Prinsip Archimedes
Seorang ilmuwan mengungkapkan teorema yang dikembangkan dari eksperimennya. Dia
mengungkapkan pernyataan yang diambil dengan kalimat beba, yaitu:
Setiap benda yang tercelup dalam fluida akan mendapat gaya ke atas (gaya apung) yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Dengan mengekspresikan pernyataan itu, maka jika sebuah benda dicelupkan ke dalam air,
benda tersebut akan mendapatkan gaya ke atas sebagai akibat dari terpindahkannya fluida.
Besarnya gaya ke atas ini sebanding dengan berat fluida, yaitu massa fluida yang
dipindahkan dikalikan dengan percepatan gravitasi. Dan dirumuskan secara sederhana
sebagai berikut:
=
(4.6)
Dimana adalah massa jenis fluida dan V adalah volume benda yang tercelup.
Contoh soal
Berapakah gaya apung yang dialami sebuah benda berukuran 2 m 3 yang tercelup
setengahnya dalam air?
Penyelesaian
Dengan melihat bahwa benda tersebut tercelup setengahnya, maka fluida yang
dipindahkan adalah setengah volume benda, yaitu 1 m 3 gaya apungnya menjadi
= = 1000 1 10 = 10000N
5.2.5
Tegangan Permukaan ()
Tegangan permukaan biasanya dilambangkan dnegan lambang . Dimana tegangan
permukaan ini timbul karena gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair yang sejajar
permukaan. Secara perumusan tegangan permukaan yang merupakan gaya per satuan
panjang L yang melintasi garis permukaan, dengan kecenderungan menarik permukaan
agar tertutup.
Untuk sebuah kawat lurus, tegangan permukaan dirumuskan sebagai berikut:
=
(4.7)
Dengan F merupakan gaya berat dan L adalah gaya panjang yang melintasi semua garis
permukaan, dengan kecenderungan menarik permukaan agar tertutup. Ilustrasi gambarnya
dapat anda lihat pada Gambar 4.3 dibawah ini. Perumusan gambar ini dengan mengambil
diameter batang yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadap ukuran panjang
batangnya.
F
Gambar 4.3 Tegangan permukaan pada sebuah kawat lurus.
Seandainya benda yang berinteraksi denga permukaan air itu diilustrasikan sebagai bola
yang memiliki ukuran jari-jari r dan berat W, maka pengilustrasian tagangan permukaannya
dapat dilihat pada Gambar 4.4. Perumusan sederhananya untuk tegangan permukaan
adalah sebagai berikut:
2 cos =
(4.8)
W
Gambar 4.4 Tegangan permukaan pada sebuah bola kecil
Soal Latihan (coba anda kerjakan sendiri)
Sebuah serangga bermassa 0,003 gram mempunyai 6 kaki. Jika masing-masing kaki
tersebut berbentuk bola berjari-jari 210-5 m dan = 0,072 N/m.
Kapilaritas
Satu kasus lagi yang dapat anda tinjau fenomena tegangan permukaan yang menyebabkan
naiknya air pada sebuah pipa kapiler. Peristiwa ini dikenal denngan fenomena kapilaritas.
Perumusan tegangan permukaannya dapat dilihat sebagai berikut:
= 2 cos
2 = 2 cos
2 cos
=
(4.9)
2r
Gambar 4.5 Tegangan permukaan pada sebuah pipa
Dimana adalah tegangan permukaan dan r adalah jari-jari pipa sedangkan
melambangkan sudut kontak (perbandingan kohesi/adhesi). Sudut kontak ini bisa lebih dari
90 atau kurang tergantung adhesi lebih besar atau sebaliknya.
Soal Latihan (coba anda hitung langsung)
Jika xylem sebuah tumbuhan mempunyai jari-jari 10-3 cm, hitunglah berapa tinggi air yang
dapat terangkat? Anggap = 0
5.3 Fluida Bergerak
Pada bagian ini kita akan membahas fluida yang mengalir atau kecepatan alirannya tidak diabaikan.
Fluida yang bergerak ini tidak lepas dari pengaruh sifat fluida yang diam, baik prinsip-prinsipnya
maupun fenomena yang terjadi.
Dalam fluida bergerak perlu peninjauan-peninjauan peristiwa yang terjadi yang mana fluida mamiliki
kecepatan tertentu dalam sebuah aliran. Sehingga dalam fluida bergerak diperkenalkan beberapa
prinsip yaitu:
5.3.1
Karakteristik Aliran
Kalau dilihat dari sifat atau karakteristik aliran, maka secara umum fluida memiliki karakteristik
aliran laminae dan turbulen. Aliran laminae memiliki sifat tenang, dan kecepatannya relative
sama serta aliran lapisan satu sama lainnya paralel. Sedangkan aliran turbulen tidak demikian.
Umumnya memiliki kecepatan tinggi dan tekana hidrostatik yang rendah, bahkan kalau ditinjau
bentuk alirannya nampak membentuk lingkaran lingkaran kecil dalam proses pergerakannya.
Secara sederhana gamarannya dapat dilihat pada Gambar 4.6
(a)
(b)
Persamaan Kontinuitas
Sesaat mari kita tinjau fluida yang mengalir dalam sebuah pipa seperti pada Gambar 7.7 yang
memiliki kecepatan dan luas penampang tertentu. Pertama kita tentukan bagaimana kecepatan
fluida berubah dengan perubahan ukuran pipa.
Lalu aliran massa didefinisikan sebagai massa m yang mengalir melewati titik tertentu selama
t (m/t). volume yang melalui titik 1 selama selang t adalah A1 11, dimana 11 adalah
jarak yang dilalui fluida dalam selang waktu t. sehingga laju aliran pada titik 1 adalah
1 1 1
=
= 1 1 1
Begitu juga untuk titik 2 dan dengan meninjau bahwa massa jenisnya sama, maka berlaku
sebuah persamaan yang dikenal dengan persamaan kontinuitas, sebagai berikut
2
=
2
1
1
1
1
Gambar 4.7 Aliran Fluida dalam pipa
1 1 = 2 2
(4.10)
5.3.3
Persamaan Bernoulli
2
1
1
(4.11)
Soal-soal Latihan
A. Pilihlah jawaban yang tepat
1. Seorang anak menaruh benda di atas air sehingga 1/3 bagian benda tersebut tercelup ke dalam
air. Berapa massa jenis benda tersebut?
a. 4/3 air b. 2/3 air
c. 1/3 air
d. air
2. Suatu cairan memiliki sifat adhesi yang lebih besar daripada kohesi dengan kaca. Jika cairan
tersebut dituangkan ke dalam tabung pipa kecil dari kaca, maka bentuk permukaannya dari atas
adalah
a. Cekung
b. cembung
c. datar
d. semua salah
3. Benda bermassa 1000 kg dan massa jenisnya 2000 kg/m3 tenggelam dalam air. Berapa gaya
apung yang diterima benda tersebut?
a. 5000 N
b. 500 N
c. 50 N
d. 5 N