Anda di halaman 1dari 15

CASE REPORT SESSION

TRAUMATOLOGI

Disusun oleh:
Yasir Hady

12100114037

Hafizh Budhiman

12100114050

Preseptor:

ISLAM
TAS
BA
SI

FAK

UL
TA
S

RA
N

UN G
ND

UN I
VE
R

Fahmi Arief Hakim, dr., Sp.F.

T
K EDOK

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS BHAYANGKARA SARTIKA ASIH
BANDUNG
2014

Identitas

Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Kewarganegaraan
Alamat

: Satori Bin Maun


: 30 tahun
: Laki-Laki
: Swasta
: Indonesia
: Desa Megu Gede blok

lemah abang Rt 17, Rw 04, Kec. Weru, Kab. Cirebon


PEMERIKSAAN LUAR
Label : tidak ada
Tutup Bungkus Mayat : satu kantung jenazah naham terpal, warna kuning dengan
tulisan POLISI, warna hitam.
Perhiasan mayat : tidak ada
Pakaian mayat :
1.Satu buah kaos oblong lengan pendek; warna dasar jingga dengan kombinasi warna hitam
pada ujung lengan, ketiak serta leher; pada punggung bertuliskan 4 dan AULIA warna
hitam; merk CISI ukuran L tampak berlumuran darah pada bagian atas depan serta
belakang.
2. Satu buah celana panjang; bahan denim warna hitam dengan tiga buah kantung depan,
pada kantung depan kanan terdapat satu buah anak kunci warna abu bahan logam bertuliskan
5487, kantung depan kiri terdapat bungkusan rexona man warna biru tua; dua buah
kantung belakang sisi kiri terdapat bordir tulisan DKM JEVIS DKM warna putih dan di
kantug belakang kanan terdapat bordir CDM earna abu-abu merk D.K.M tanpa ukuran.
3.Satu buah celana pendek bahan katun, warna merah tua dengan garis putih disisi depan
dan belakang samping, karet pada pinggang warna biru tua, pada bagian depan kiri terdapat
sablon bertuliskan SPIDER 78 SPORT warna merah dan hijau tanpa merk dan tanpa
ukuran.
4.Satu buah celana dalem, bahan katun, warna coklat muda, merk JP Man ukuran L.
Benda di samping mayat : tidak ada.
Kaku mayat : terdapat pada seluruh tubuh sukar dilawan.
Lebam mayat : terdapat pada bagian atas punggung, warna merah muda, tidak hilang
pada penekanan.
Pemeriksaan Mayat : mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, berumur
kurang lebih 30-35 tahun, warna kulit sawo matang, gizi sedang, panjang tubuh 168
cm, berat badan tidak ditimbang, zakar disunat.
Identifikasi Khusus
Pada tungkai bawah kiri sisi depan, 13cm dibawah lutut, terdapat jaringan parut
berwarna lebih pucat dari jaringan sekitar, ukuran 5cm x 4cm.
Rambut kepala : berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang 14cm.

Alis mata : berwarna hitam, tumbuh tipis, panjang 0,5 cm.


Bulu mata : berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang 0,5 cm.
Kumis : berwarna hitam, tumbuh panjang, panjang 0,3 cm.
Jenggot : berwarna hitam, tumbuh jarang, panjang 1 cm.
Mata kanan terbuka 7mm dan kiri terbuka 10mm.
Selaput bening mata kanan keruh dan kiri agak keruh.
Teleng mata kanan tidak dapat dinilai dan kiri diameter 5mm.
Warna tirai mata kanan tidak dapat dinilai dan kiri coklat tua.
Selaput bola mata kanan dan kiri putih kelabu.
Selaput kelopak mata kanan dan kiri pucat.
Hidung : tampak pesek.
Telinga : bentuk oval ukuran sedang.
Mulut : terbuka 10mm, lidah tidak terjulur/tergigit.
Gigi geligi :
1. Pada gigi rahang kanan atas gigi geraham belakang ketiga tidak ada.
2. Pada gigi rahang kiri bawah 8 buah lengkap.
3. Pada gigi rahang kanan bawah gigi geraham depan kedua dan geraham belakang

ketiga tidak ada.


4. Pada gig rahang kiri bawah gigi geraham belakang kedua tidak ada.
Dari mulut, hidung, telinga kanan dan kiri tidak keluar cairan.
Dari luba kemaluan keluar cairan berwarna putih keruh dan lubang pelepasan tidak
keluar apa-apa.
Luka-luka
Pada leher bagian depan, tepat garis pertengahan depan, setinggi jakun, tampak luka
terbuka tepi rata dengan dasar batang tengkorak dan kerongkongan yang tampak
terpotong serta terdapat tempayak, deskripsi tepi luka sebagai berikut :
1.Sisi kiri mulai 8cm dari garis pertengahan depan, 10cm dibawah liang telinga, luka terbuka
dengan dasar jaringan bawah kulit sepanjang 2cm kemudian berlanjut menjadi luka terbuka
dengan dasar rongga leher sepanjang 4,2cm, melewati garis tengah dilanjutkan menjadi luka
terbuka dangkal, sepanjang 6,3cm.
2. 0,4cm dibawah luka 1,4cm dari garis pertengahan depan, tampak luka terbuka dengan
dasar jaringan bawah kulit sepanjang 1cm.
3. 0,5cm dari luka ke (2), 3,5cm dari garis pertengahan depan, tampak luka terbuka dengan
dasar jaringan bawah kulit sepanjang 1,5cm.
4. 0,5cm dibawah luka ke (3) mulai 4cm dari garis pertengahan depan, tampak luka terbuka
dasar jaringan leher melewati garis tengah sepanjang 6cm kemudian dilanjutkan menjadi
dasar jaringan bawah kulit sepanjang 0,8cm.
5. Sisi kanan, 2cm dari garis pertengahan depan terdapat luka terbuka kearah kanan, dasar
jaringan leher sepanjang 5cm, dilanjutkan menjadi luka gores sepanjang 2,1cm.
6. Sisi kanan, 4,5cm dari garis pertengahan depan terdapat luka gores sepanjang 2cm.
7. Keseluruhan luka membentuk luka terbuka tepi rata sepanjang 13,6cm. Ketinggian ujung
kiri 10cm dibawah liang telinga dari ujung kanan 9cm dibawah liang telinga.

Pada lengan bawah kanan sisi belakang, 9 cm dibawah siku, terdapat luka lecet
ukuran 0,5x 0,3 cm
Pada perut, tepat garis pertengahan depan, 17cm diatas taju atas depan tulang usus
terdapat luka terbuka dangkal tepi rata berbentuk garis, dengan panjang masingmasing 3 mm dan 3 mm dikelilingi memar berwarna merah keunguan berukuran 2

cmx 0,2 cm
pada perut sisi kiri, 3 cm dari garis pertengahan depan, 14 cm diatas taju atas depan
tulang usus terdapat luka terbuka dangkal tepi rata berbentuk garis, dengan panjang

0,6 cm
Pada tungkai bawah giri bagian depan 27cm dibawah lutut terdapat luka lecet kecilkecil yang sejajar, ukuran terbesar 0,6cm x 0,1cm dan ukuran terkecil berbentuk titik,
meliputi area 6,5 cm x 1,5cm patah tulang : taju atas tulang rawa gondok sisi
kiritampak terpotong rata sepanjang 1,5 cm
PEMERIKSANAN DALAM

jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning, daerah dada setebal dua milimeter dan
daerah perut setebal sepuluh milimeter. Otot dada tipis berwarna coklat muda, sekat
rongga badan kanan dan kiri setinggi sela iga keempat. Tulang dada dan iga utuh. Dalam
rongga dada kanan dan kiri kosong . kandung jantung tampak sempat jari diantara kedua
paru berisi sedikit cairan kemerahan

jaringan ikat dibawah kulit daerah kulit leher

a. sisi kiri sesuai dengan luka pada poin 16(a) terdapat resaoan darah seluas tujuh sentimeter
kali dua koma lima sentimeter
b.sisi kanan sesuai dengan lukapada poin 16(a) terdapat resaoan darah seluas tujuh sentimeter
kali dua koma lima sentimeter

otot leher sesuai luka pada poin 16(a) tampak resapan darah yang luas meliputiarea dua
belas sentimeter kali dua belas sentimeter dengan dasar

a. kerongkongan yang tampak terpotong hingga diding belakang


b. pembuluh balik leher bagian atas sisi kanan, tampak terpotong rata sepanjang empat
milimter
c.pembuluh badi leher kiri, tampak terpotong sebanyak dua kali denga jarak diantaranya dua
milimeter, masing-masing sepanjang lima milimeter dan mepat milimeter
d.pembuluh balik leher bagian atas sisi kiri tampak terpotong sejajar poin (c)

selaput dinding perut kelabu mengkilap. Otot dinding perut cklat muda. Sesuai dengan

luka pada poin 16 (c dan d), terdapat resapan darah di jaringan lemak ukuran tiga
sentimeter kali dua koma lima sentimeter. Dalam rongga perut kosong

lida berwarna kelabu mengkilap, penampang berwarna coklat muda, tulang lida utuh, taju
atas rawan gondok sisi kiri tampak terpotong rata spanjang satu koma lima sentimeter
dikelilingi resapan darah luas, rawan cincin utuh. Kelenjar gondo berwarna kelabu
kecoklatan, perabaan kenyal penampang berwarna coklat. Kerongkongan berisi lendir
berwarna coklat muda serta beberapa potong kecambah. Kerongkongan setinggi luka
pada poin 16 (a) tampak terpotong hingga diselaput lendir dinding bagan belakang
tampak tergores sepanjang dua koma tiga sentimeter dikelilingi resapan darah yang luas,
selaput lendir pucat. Batang tenggorokan berisi lendir serta darah, selaput lendir pucat

jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, ebrwarna kuning kecoklatan, perabaan
kenyal, ukuran lingkar katub serambi kanan sebelas koma delapan sentimeter, kiri
sepuluh sentimeter, pembuluh nadi paru enam centimeter dan batang nadi enam koma dua
sentimeter. Tebal otot bilik kanan dua milimeter dan tebal otot bilik kiri delapan
milimeter. Pembuluh nadi jantung tidak teraba mengeras, sekat jantung coklat homogen,
berat dua ratus empat puluh lima gram

paru kanan terdiri dari tiga baga berwarna kelabu keunguan, perabaan kenyal spons,
penampang berwarna merah kehitaman, pada pemijitan keluar busa halus dan sedikit
darah . berat tigaratus delapan puluh gram. Paru kir seluruh nya melekat pada dinding
dada terdiri atas dua baga, berwarna kelabu, perabaan kenyal spons, penampang berwarna
coklat kemerahan, pada pemijitan keluar busa halus dan sedikit darah, berat tiga ratus tiga
puluh lima gram

Limpa berwarna merah muda permukaan keriput, perwarnaan kenayal lunak, penampang
warna coklat, gambaran limpa jelas dab pada pengikisan jaringa keriput, berat enam
puluh gram

hati berwarna kelabu kehijauan, permukaan licin, tepi tajam, perabaan kenyal lunak,
penampak berwarna kuning kecoklatan gambaran hati tidak jelas, berat tujuh ratus tiga
puluh lima gram

kelenjar empedu berisi cairan berwarna kuning kehijauan, selaput lendir seperti beluduru
dan saluran empedu tidak tersumbat

kelenjar liur perut berwarna coklat muda permukaan berbaga-baga ,perabaan lunak,
penampangberwarna kuning kecoklatan, gambar kelenjar tidak elas, berat enam puluh
gram

isi lambung berisi potongan buah-buahan yang belum tecerna, selaput lendir kehijauan.
Usus dua belas jari berisi lendir yang berwarna coklat muda. Usus halus berisi lendir
berwarna coklat muda, selalput lendir coklat, pada usus ber\sar terdapat massa lendir
berwarna kuning kehijauan, selaput lendir coklat

kelenjar anak ginjal kanan berbentuk trapesium, warna coklat muda, penampang berlapis,
berat tidak dihitung, Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk bulan sabit , warna coklat muda,
penampang berlapis berat tidak ditimbang

ginjal kanan simpai cukup tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin
berwarna coklat, penampang berwarna coklat, gambaran ginal masih jelas, piala ginjal
kosong, saluran kemih tidak tersumbat, berat sembilan puluh gramGinjal kiri simapi
lemak cukup tebal, simpai ginjal kiri mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna ginjal
coklat muda,penampang warna coklat , gambaran ginjal masih jelas, piala ginjal terdapat
lendir berwarna kekuningan, saluran tidak tersumbat , berat delapanpuluh gram

kandung kemih kosong, selaput lendir pucat

pada kulit kepala bagian dalam tidak terdapat resapan darah

tulang tengkorak utuh, selaput keras otak utuh, selaput lunak otak utuh

otak besar, tak kecil dan batang otak tidak ditemukan kelainan. Bilik otak kosong. Berat
otak seribu empat ratus enam puluh gram

selanjutnya dapat ditentukan saluran luka pada poin 16 (a) berturut-turut menembus kulit,
jaringan bawah kulit, jaringan lemak, jaringan otot leher, memotong tulang rawan gondok
sisi kiri, memotong pembuluh nadi leher sisi kiri, pembuluh nadi balik leher bagian atas
sisi kanan dan kiri, memotongan kerongkongan dan berakhir di selaput lendir
kerongkongan bagian belakang.

Kesimpulan
Pada pemeriksaan korban laki-laki usia kurang lebih 30-35 tahun yang mulai
membusuk ini ditemukan luka terbuka pada leher dan perut akibat kekerasan tajam, luka-luka
lecet pada lengan bawah kanan dan tungkai bawah kiri akibat kekerasan tumpul. Menurut
gambaran luka pada leher terdapat beberapa luka yang menjadi satu, pola luka pada korban
dapat terjadi akibat luka-luka percobaan.
Luka terbuka pada leher memotong tulang rawan gondok sisi kiri, kerongkongan serta
pembuluh darah nadi dan pembuluh balik leher. Resapan darah luas pada jaringan bawah
kulit dan otot leher, resapan darah pada jaringan lemak perut. Organ-organ dalam serta otot

tampak pucat.
Sebab kematian akibat kekerasan tajam pada leher yang memotong pembuluh nadi
dan pembuluh balik leher yang kemudian menimbulkan perdarahan.

TRAUMATOLOGI
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta
hubungannya dengan berbagai kekerasa (rudapaksa), sedangkan yang dimaksud dengan luka
adalah suatu keadaan keidaksinambungan jaringan tubuh akibat kekerasan.

Kekerasan yang menyebabkan luka


1. mekanik

Kekerasan tumpul

Kekerasan tajam

Kekerasan karena tembakan senjata api

2. fisika

Suhu

Listrik dan petir

Perubahan tekanan udara

Akustik

radiasi

3. kimia

Asam atau basa kuat

MEKANIK
1. Kekerasan Benda Tumpul:
1. Luka lecet (ekskoriasi, abrasi)
2. Luka terbuka atau robek (vulnus laseratum)
3. Memar (kontusio, hematom)
a. Luka Lecet
Terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang
memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya pada KLL, tubuh terbentur aspal
jalan, atau sebaliknya benda tersebut bergerak dan bersentuhan dengan kulit.
Luka lecet dapat memberikan banyak petunjuk dalam banyak hal:
1) Petunjuk kemungkinan adanya kerusakan yang hebat pada alat-alat dalam tubuh,
seperti hancurnya jaringan hati, ginjal atau limpa yang dari luar hanya tampak
adanya luka lecet
2) Petunjuk perihal jenis dan bentuk permukaan dari benda tumpul yang
menyebabkan luka.
Klasifikasi:

Luka lecet gores (scratch) benda runcing, menggeser permukaan lapisan


epidermis di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat shg
menunjukkan arah kekerasan yang terjadi
Luka lecet tekan bekas luka identik dengan jenis kekerasan lukanya
Luka lecet serut variasi luka lecet gores yg daerah persentuhannya dgn
permukaan kulit lebih lebar
Luka lecet tekan penjejakan benda tumpul pada kulit
Luka lecet geser tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser.
b. Luka robek
Luka robek adalah luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang menyebabkan
kulit teregang ke satu arah, bila batas elastisitas kulit terlampaui robekan pada kulit
c. Luka Memar
Luka memar adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam
jaringan yang terjadi sewaktu orang masih hidup, dikarenakan pecahnya pembuluh darah
kapiler akibat kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada
daerah dimana jaringan longgar, seperti didaerah mata, leher atau pada orang yang lanjut
usia, maka luka memar tampak seringkali tidak sebanding dengan kekerasan.
2. Kekerasan Benda Tajam
Luka yang diakibatkan oleh benda tajam dapat dibedakan dengan luka yang
diakibatkan oleh benda lainnya. Luka benda tajam dilihat dari keadaan sekitar luka yang
tenang, tidak ada lecet atau luka memar, tapi luka yang rata dan dari sudut-sudutnya yang
runcing seluruhnya atau hanya sebagian yang runcing serta tidak adanya jambatan jaringan
Terdapat dua bentuk luka tajam yaitu luka iris dan luka tusuk dan biasanya
disebabkan oleh pisau. Bentuk-bentuk dari luka benda tajam dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1. Sifat-sifat dari pisau
2. Bagaimana pisau itu mengenai dan masuk ke dalam tubuh
3. Tempat dimana terdapat luka
Jenis luka:
Sayat

Bacok
Tusuk
Alat / senjata :
Macam2 pisau dan pedang
Kapak
Kaca
Benang
3.Kekerasan Akibat Tembakan Senjata Api
Senjata api adalah suatu senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu,
dapat melontarkan proyektil (anak peluru) yang berkecapatn tinggi melalui larasnya. Adapun
unsur-unsur yang keluar pada setiap penembakan adalah:
1)
2)
3)
4)
5)

Anak peluru,
Butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar,
Asap atau jelaga,
Api,
Partikel logam

FISIKA
1. Luka Akibat Trauma Listrik
Faktor yang berperan dalam cedera listrik adalah:
a. Tegangan (volt). Tegangan sebesar 65-1000 volt dapat mematikan
b. Kuat arus (ampere), makin besar kuat arus makin berbahaya
c. Tahanan kulit (ohm),
d. Luas kontak
e. Lama kontak
2. Luka akibat petir
Muncul karena adanya loncatan arus listrik tegangan tinggi antara awan dan tanah.
( tegangan mencapai 10 Mega volt dengan kuat arus mencapai 100.000 A. Kematian
dapat terjadi akibat efek arus listrik (kelumpuhan SSP, fibrilasi ventrikel), panas dan
ledakan gas panas yang timbul.
3. Luka akibat perubahan tekanan udara
Peningkatan tekanan udara diikuti perubahan volume gas didalam tubuh
menyebabkan trauma fisik (barotrauma aural, barotrauma pulmonare, penyakit
dekompresi, emboli udara)
4. Luka bakar

Luka bakar adalah kerusakan pada cutaneous yang disebabkan oleh thermal,
chemical atau electrical. Dapat disertai dengan smoke inhalation injury atau traumatic
injuries lainnya yang memperberat masalah lokal dan sistemik pada burns.
Etiologi:
Thermal
Scald burns
Flame burns
Flash burns
Contact burns
Nonthermal
Injuri Kimia
Electric burns
Injuri Radioaktif
Derajat luka bakar:
1. Eritema
2. Vesikel dan bulla
3. Nekrosis koagulatif
4. Karbonisasi
Kematian akibat luka bakar terjadi akibat mekanisme:
a. Syok neurogenik
b. Gangguan permeabilitas akibat pelepasan histamin dan kehilangan NACl kulit
(dehidrasi)

KIMIA
Trauma yang terjadi akibat efek korosif dari asam kuat dan basa kuat
1. Asam kuat
Mengkoagulasikan protein sehingga menimbulkan luka korosi yang kering, keras dan
seperti kertas perkamen
2. Basa Kuat
Membentuk reaksi penyabunan intrasel sehingga luka basah, licin, dan kerusakan berlanjut
sampai dalam.

DAFTAR PUSTAKA
1. Budiyanto A, dkk. Ilmu kedokteran forensik edisi pertama. Jakarta: Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997. Hal 37-52

PEMBAHASAN

LUKA ROBEK

Definisi :
Luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit teregang ke satu
arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit
Gambaran luka :
- Bentuk luka umumnya tidak beraturan
- Tepi atau dinding tidak rata
- Tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka
- Bentuk dasar luka tidak beraturan
- Sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka.
Pada pasien ini :
- Terdapat vulnus laceratum at regio buccal berukuran 3,5 cm x 0,5 cm x 0,3 cm
- Tepi rata.
1.

Pembahasan ke dua :
Jenis visum et repertum pada korban jenis visum perlukaan

Jenis visum
1.VeR Perlukaan (termasuk keracunan)
2.VeR Kejahatan susila
3.VeR Jenazah
4.VeR Psikiatrik
Tiga jenis visum yang pertama adalah VeR mengenai tubuh/raga manusia yang dalam
hal ini berstatus sebagai korban tindak pidana,
Sedangkan yang terakhir adalah mengenai jiwa/mental tersangka atau terdakwa atau
saksi lain dari suatu tindak pidana

VISUM ET REPERTUM PADA KASUS PERLUKAAN


Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Selain ada permintaan VeR dari penyidik, korban harus diantar oleh seorang atau
lebih polisi sebab status korban bukan sebagai pasien biasa melainkan sabagai barang
bukti. Nama, pangkat kepolisisan dan tanggal harus dicantumkan dalam VeR.
2. Persyaratan permintaan VeR harus terpenuhi

3. Tanggal permintaan VeR harus sama dengan tanggal permintaan pemeriksaan


terhadap pasien/korban.
Jenis Visum et Repertum
1. VeR Segera/Definitif
VeR dimana korban tidak perlu perawatan oleh karena hanya mengalami luka lecet
saja.
2. VeR Sementara
VeR yang dibuat pada korban yang perlu perawatan VeR sementara dibuat
untuk alasan penangkapan tersangka oleh polisi dan di dalamnya tidak dibuat
kesimpulan atau kualifikasi luka. Kualifikasi luka hanya dicantumkan untuk
kepentingan pengobatan sehingga korban perlu dirawat di RS ( pada VeR
lanjutan)
3. VeR Lanjutan
VeR yang dibuat oleh dokter setelah selesai pengobatan. VeR lanjutan dibuat
oleh karena pada orang luka terdapat 3 kemungkinan atas lukanya: sembuh
sempurna, setelah dirawat mngalami cacat, meninggal dunia.
VeR lanjutan dibuat apabial setelah selesai pengobatan korban meninggal,
korban pindah dokter, atau pindah ke RS lain.

Pembahasan ke tiga
Kualifikasi luka pada korban yaitu luka derajat II karena pasien merasa kesakitan
KUALIFIKASI LUKA
Luka Derajat I

: luka ringan, tidak menyebabkan kesakitan/halangan bekerja (KUHP


pasal 352)

Luka Derajat II

: luka yang menimbulkan kesakitan atau halangan bekerja akan tetapi


hanya untuk semantara waktu

Luka Derajat III

: luka berat yang menimbulkan kesakitan atau halangan bekerja

Anda mungkin juga menyukai