Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KEHAMILAN RISIKO TINGGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Maternitas I
Pembimbing : Badriah, SST, MPH

Disusun Oleh :
YULIA ASRIANI (P2.0620.212.039)
KELAS 1 A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA


JL.PEMUDA NO.38 CIREBON
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN CIREBON
2013-2014

Satuan Asuhan Penyuluhan (SAP)

Pokok bahasan

: Kehamilan dengan risiko tinggi

Subpokok bahasan

: Faktor risiko kehamilan.

Sasaran

: Ibu ibu di Gunung Sari RT.01 RW.07 Cirebon

Hari/Tangggal

: Selasa, 10 September 2013

Waktu

: 20 Menit

Tujuan Instruksional Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit


diharapkan peserta dapat memahami, mencegah serta menangani kehamilan dengan
risiko tinggi.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat:
1. Mengerti dan memahami kehamilan dengan risiko tinggi .
2. Mengetahui tanda tanda bahaya pada ibu hamil.
3. Mengetahui cara pencegahan serta penanganan kehamilan dengan risiko tinggi.
Materi

: Lampiran

Metode

: Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya


jawab/diskusi

Media

: Media yang digunakan leaflet dan power point.

Kegiatan Belajar Mengajar:

NO

KEGIATAN

1.

Pembukaan (2

PEMBERI MATERI
-

menit)

Memberi salam dan

SASARAN
-

memperkenalkan dir
-

Menjelaskan tujuan

Mejnjawab
salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mengajukan

penyuluhan dan tema


penyuluhan

2.

Inti (15 menit)

Kontrak waktu

Menjelaskan materi
penyuluhan mengenai
pengertian, penyebab, tanda
dan gejala serta cara
penanganan

3.

Penutup (3 menit)

Memberikan kesempatan
kepada komunikan untuk

pertanyaan

bertanya tentang materi yang

tentang hal yang

disampaikan

belum jelas

Memberikan pertanyaan akhir

sebagai evaluasi
-

Memberi kesimpulan sebagai

pertanyaan
-

hasil dari kegiatan penyuluhan


-

Menutup penyuluhan dan


mengucapkan salam

Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan dengan risiko tinggi?
2. Apa saja tanda tanda bahaya pada ibu hamil?

Menjawab
Menyimpulkan
bersama-sama

Mendengarkan

Referensi / Rujukan:
NN.2002.Safe

Motherhood:Modul

Eklampsia

(materi

Pendidikan

Kebidanan).Geneva

NN.2010.Informasi

:EGC

kehamilan

tinggi.http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=569.diakses

risiko
10

September 2013 pukul 15.32

LAMPIRAN
Ibu hamil dengan kehamilan risiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai
resiko yang dapat mengganggu proses kehamilan bahkan mengancam jiwa ibu dan
janin.

Siapa yang termasuk calon ibu hamil berisiko tinggi?


1. Ibu hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan. Anak perempuan berusia 15 tahun
atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi (suatu keadaan yang ditandai
dengan tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama
kehamilan) dan eklamsi (kejang akibat pre-eklamsi). Mereka juga lebih mungkin
melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau bayi kurang gizi.
Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentan terhadap tekanan darah
tinggi, diabetes di dalam rahim serta lebih rentan terhadap gangguan persalinan.
Diatas usia 35 tahun, resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom
(misalnya sindroma Down) semakin meningkat. Pada wanita hamil yang berusia
diatas 35 tahun bisa dilakukan pemeriksaan cairan ketuban (amniosentesis) untuk
menilai kromosom janin.
2. Riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik
Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut mengalami keguguran pada trimester
pertama, memiliki resiko sebesar 35% unuk mengalami keguguran lagi. Keguguran
juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah
meninggal pada usia kehamilan 4-8 minggu atau pernah melahirkan bayi prematur.
3. Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm. Ibu hamil yang kurus/berat badan
kurang.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5 meter, lebih mungkin
memiliki panggul yang sempit. Selain itu, wanita tersebut juga memiliki resiko yang
lebih tinggi untuk mengalami persalinan prematur dan melahirkan bayi yang sangat
kecil.

4. Sudah memiliki 4 anak atau lebih.


Seorang wanita yang telah mengalami kehamilan sebanyak 4 kali atau lebih, lebih
mungkin mengalami:
- kontraksi yang lemah pada saat persalinan (karena otot rahim yang lemah)
- perdarahan setelah persalinan (karena otot rahim yang lemah)
- persalinan yang cepat, yang bisa menyebabkan meningkatnya risiko perdarahan
vagina yang berat
5. Jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun.
6. Perdarahan pada kehamilan ini.
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
- Kelainan letak plasenta
- Pelepasan plasenta sebelum waktunya
- Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi)
Perdarahan pada trimester ketiga memiliki resiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan.
Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan
USG.

7. Tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada
tungkai.
Seorang wanita yang pernah mengalami pre-eklamsi atau eklamsi, kemungkinan
akan mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya, terutama jika diluar kehamilan
ia menderita tekanan darah tinggi menahun.
8. Kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal.

9. Perempuan dengan bentuk panggul tidak normal (terlalu sempit).


10. Riwayat penyakit seperti anemia,diabetes, darah tinggi,asma dll.
Jika seorang wanita pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 5 kg,
maka mungkin dia menderita diabetes. Jika selama kehamilan seorang wanita
menderita diabetes, maka risiko terjadinya keguguran atau risiko kematian ibu
maupun bayinya meningkat. Pemeriksaan kadar gula darah perlu dilakukan pada
wanita hamil ketika memasuki usia kehamilan 20-28 minggu.
Apakah kehamilan resiko tinggi dapat dicegah ?
Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila:
1. Gejalanya ditemukan sedini mungkiN sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat
diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi.
2. Memeriksakan kehamilan sejak awal dan teratur kerumah sakit,Pemeriksaan
dilakukan oleh dokter atau bidan paling sedikit empat kali selama kehamilan.
3. Selain itu juga sangat dianjurkan agar ibu hamil mengonsumsi makanan yang
menyehatkan dan bergizi tinggi. Selama kehamilan, anda akan memerlukan lebih
banyak asam folat, kalsium, zat besi, protein dan nutrisi penting lainnya.
4. Hiduplah dengan cara yang sehat (hindari rokok, alcohol, dll),serta makan
makanan yang bergizi sesuai kebutuhan anda selama kehamilan.
Apa saja tanda-tanda bahaya pada ibu hamil??
1. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam
kandungan.

2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai kejang
pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.
3. Demam tinggi. biasanya karena infeksi atau malaria. demam tinggi bisa
menyebabkan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran
kurang bulan.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya. merupakan tanda adanya gangguan pada
kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
5. Bbayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak. keadaan ini
merupakan tanda bahaya pada janin.
6. Ibu muntah terus dan tidak mau makan. keadaan ini akan membahayakan
kesehatan ibu.
Bahaya yang Ditimbulkan
Bahaya yang ditimbulkan akibat ibu hamil dengan resiko tinggi adalah sebagai
berikut:
1. Bayi lahir belum cukup bulan (premature).
2. Bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR)
3. Keguguran (abortus)
4. Persalinan tidak lancer (lama / macet).
5. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
6. Janin mati dalam kandungan.
7. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
8. Keracunan kehamilan/kejang-kejang.

Anda mungkin juga menyukai