Anda di halaman 1dari 4

muslim.or.

id

http://muslim.or.id/aqidah/inilah-jaminan-bagi-ahli-tauhid.html

Inilah Jaminan Bagi Ahli Tauhid


Alumni dan pengajar Ma'had Al Ilmi, S1 Kedokteran Umum UGM, penulis buku "Jawaban 3 Pertanyaan
Kubur"
25 March 2010, 9:00
am

Tidak diragukan lagi bahwa tauhid memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Oleh karena itu, bagi
siapa yang mampu merealisasikan tauhid dengan benar akan mendapat beberapa keistimewaan. Sungguh,
keberuntungan yang besar bagi orang-orang yang termasuk ahli tauhid. Allah Azza wa Jalla menjanjikan banyak
sekali kebahagiaan, baik di dunia, lebih-lebih di akhirat. Itu semua hanya khusus diberikan bagi ahli tauhid.
Semoga Allah menggolongkan kita termasuk ahli tauhid.
Ahli Tauhid Mendapat Keamanan dan Petunjuk
Seseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa aman dan petunjuk. Allah Taala menegaskan
dalam firman-Nya,

82 } }
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Anam:82)
Kezaliman meliputi tiga perkara :
Kezaliman terhadap hak Allah yaitu dengan berbuat syirik
Kezaliman seseorang terhadap dirinya sendiri yaitu dengan berbuat maksiat
Kezaliman seseorang terhadap orang lain yaitu dengan menganiaya orang lain
Kezaliman adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Kesyirikan disebut kezaliman karena menujukan
ibadah kepada yang tidak berhak menerimanya. Ini merupakan kezaliman yang paling zalim. Hal ini karena
pelaku syirik menujukan ibadah kepada yang tidak berhak menerimanya, mereka menyamakan Al Khaaliq (Sang
Pencipta) dengan makhluk, menyamakan yang lemah dengan Yang Maha Perkasa. Manakah kezaliman yang
lebih parah dari ini?[1]
Yang dimaksud dengan kezaliman dalam ayat di atas adalah adalah syirik, sebagaimana dijelaskan oleh
Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam ketika menafsirkan ayat ini. Ibnu Masud radhiyallahu anhu mengatakan,
Ketika ayat ini turun, terasa beratlah di hati para sahabat, mereka mengatakan siapakah di antara kita yang tidak
pernah menzalimi dirinya sendiri (berbuat maksiat), maka Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda,
Tidak demikian, akan tetapi yang dimaksud (dengan kezaliman pada ayat tersebut) adalah kesyirikan. Tidakkah
kalian pernah mendengar ucapan Lukman kepada anaknya, Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar (QS Lukman: 13)[2.] [3]
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kezaliman (kesyirikan),
merekalah ahli tauhid. Mereka akan mendapatkan rasa aman di dunia dan akhirat seta mendapatkan petunjuk
baik di dunia maupun di akhirat. Mereka akan mendapatkan keamanan di dunia berupa ketenangan hati, dan
juga keamanan di akhirat dari hal-hal yang ditakuti yang akan terjadi di hari akhir. Petunjuk yang mereka
dapatkan di dunia berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, sedangkan petunjuk di akhirat berupa petunjuk
menuju jalan yang lurus. Tentunya kadar keamanan dan petunjuk yang mereka dapatkan sesuai dengan kadar
tauhidnya. Semakin sempurna tauhid seseorang, semakin besar keamanan dan petunjuk yang akan diperoleh.
Ahli Tauhid Pasti Masuk Surga

Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda,




Barangsiapa yang bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan Isa
adalah hamba dan rasul-Nya, dan kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan
bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga, sesuai amal
yang telah dikerjakakannya[4]
Ini merupakan janji dari Allah Taala untuk ahli tauhid bahwa Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga.
Ahlu tauhid adalah mereka yang bersyahadat (bersaksi) dengan persaksian yang disebut dalam hadist di atas.
Maksud syahadat yang benar harus terkandung tiga hal yaitu mengucapkannya dengan lisan, mengilmui
maknanya, dan mengamalkan segala konsekuensinya, tidak cukup hanya sekadar mengucapknnya saja.
Yang dimaksud dengan alaa maa kaana minal amal (sesuai amal yang telah dikerjakannya) ada dua tafsiran:
Pertama: Mereka akan masuk surga walaupun memiliki dosa-dosa selain syirik karena dosa-dosa selain syirik
tersebut tidak menghalanginya untuk masuk ke dalam surga, baik masuk surgasecara langsung maupun pada
akhirnya masuk surga walau sempat diadzab di neraka. Ini merupakan keutamaan tauhid yang dapat
menghapuskan dosa-dosa dengan izin Allah dan menghalangi seseorang kekal di neraka.
Kedua: Mereka akan masuk surga, namun kedudukan mereka dalam surga sesuai dengan amalan mereka,
karena kedudukan seseorang di surga bertingkat-tingkat sesuai dengan amal shalihnya.[5]
Ahli Tauhid Diharamkan dari Neraka
Sungguh, neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Betapa bahagianya sesorang yang tidak menjadi
penghuni neraka. Hal ini akan didiapatkan oleh seseorang yang bertauhid dengan benar. Rasululllah shalallahu
alahi wa salaam bersabda,
:
Sesunggunhya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengatakan Laa ilaah illallah, yang di ucapkan
ikhlas mengharapkan wajah Allah [6]
Pengharaman dari neraka ada dua bentuk:
Diharamkan masuk neraka secara mutlak dalam arti dia tidak akan pernah masuk neraka sama sekali,
boleh jadi dia mempunyai dosa kemudian Allah mengampuninya atau dia termasuk golongan orang-orang
yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.
Diharamkan kekal masuk neraka dalam arti dikeluarkan dari neraka setelah sempat dimasukkan ke
dalamnya selama beberapa waktu.
Makna diharamkannya masuk neraka dalam hadist di atas mencakup dua bentuk ini. [7]
Ahli Tauhid Diampuni Dosa-dosanya
Hidup kita tidak luput dari gelimang dosa dan maksiat. Oleh karena itu pengampunan dosa adalah sesuatu yang
sangat kita harapkan. Dengan melaksanakan tauhid secara benar, menjadi sebab terbesar dapat menghapus
dosa-dosa kita. Rasulullah shalallahu alaihi wa salaam bersabda,
:
Allah berfirman: Wahai anak adam, sesungguhnya sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan kesalahan
sepenuh bumi, kemudian kamu datang kepada-Ku tanpa menyekutukan sesuatu pun dengan-Ku, maka Aku akan
mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula [8]

Dalam hadist ini Nabi mengkhabarkan tentang luasnya keutamaan dan rahmat Allah Azza wa Jalla. Allah akan
menghapus dosa-dosa yang sangat banyak selama itu bukan dosa syirik. Makna hadis ini seperti firman Allah
Taala,
48 } }
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar (QS. An Nisaa:48)
Hadist ini merupakan dalil bahwa tauhid mempunyai pahala yang besar dan bisa menghapuskan dosa yang
sangat banyak.[9]
Jaminan Bagi Masyarakat yang Bertauhid
Kebaikan tauhid ternyata tidak hanya bermanfaat bagi individu. Jika suatu masyarakat benar-benar
merealisasikan tauhid dalam kehidupan mereka, Allah Taala akan memberikan jaminan bagi mereka
sebagaimana firman-Nya :




55 } }
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang
saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka
dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orangorang yang fasik. (QS. An Nuur:45)
Dalam ayat yang mulia ini Allah memberikan beberapa jaminan bagi suatu masyarakat yang mau merealisasikan
tauhid yaitu :
1. Mendapat kekuasaan di muka bumi.
2. Mendapat kemantapan dan keteguhan dalam beragama.
3. Mendapat keamanan dan dijauhkan dari rasa takut.
Pembaca yang dirahmati Allah, inilah sebagian diantara jaminan yang akan didapatkan oleh ahli tauhid. Semoga
janji Allah dan Rasul-Nya di atas, semakin memotivasi kita untuk terus mempelajari tauhid dan mengamalkannya.
Wallahul mustaan.
Selesai disusun malam Rabu, 8 Rabiul Akhir 1431 H/23 Maret 2010, Rumah Tercinta di Kompleks Ponpes
Jamilurrahman
Penulis: Abu Athifah Adika Mianoki
Murojaah: M.A. Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id

Catatan Kaki:
[1]. Lihat Iaanatul Mustafiid bi Syarhi Kitaabi at Tauhiid hal 52-53.Syaikh Shalih Fauzan. Penerbit Markaz Fajr.
Cetakan kedua tahun 2003.
[2]. H.R Bukhari dan Muslim.

[3]. Lihat penjelasan lebih lengkap dalam Fathul Majiid hal 39-40. Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu
Syaikh.Penerbit Muasasah al Mukhtar. Cetakan pertama tahun 1425 H/2004.
[4]. H.R Bukhari 3435 dan Muslim 28.
[5]. Lihat Iaanatul Mustafiid bi Syarhi Kitaabi at Tauhiid hal 64.
[6]. H.R Bukhari 425 dan Muslim 33.
[7]. At Tamhiid li Syarhi Kitaabi at Tauhiid hal 26. Syaikh Shalih Alu Syaikh. Penerbit Daaru at Tauhiid. Cetakan
pertama tahun 1423 H/2002.
[8]. H.R Tirmidzi 3540.
[9]. Al Mulakhos fii Syarhi Kitaabi at Tauhiid hal 29. Syaikh Shalih Fauzan. Penerbit Markaz Fajr.

Anda mungkin juga menyukai