Abstrak
EVALUASI KENDALI MUTU SENYAWA BERTANDA 153SAMARIUM-EDTMP (ETHYLEN
DIAMINE TETRA METHYLEN PHOSPHONATE). Sediaan radiofarmaka 153Sm-EDTMP digunakan
untuk radioterapi pada kanker tulang. 153Sm-EDTMP dibuat dari proses iradiasi 152Sm(n,)153Sm yang
dilabel dengan EDTMP. Pengujian kualitas terhadap sediaan ini meliputi pemeriksaan visualitas, derajat
keasaman (pH), konsentrasi radioaktif, kemurnian radionuklida, kemurnian radiokimia, sterilitas,
pirogenitas dan pencitraan dengan gamma camera. Dari hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan
bahwa secara visual sediaan tampak jernih, dengan pH antara 7,0 sampai dengan 7,5 dan konsentrasi
radioaktif > 46,50 mCi/mL. Sedangkan kemurnian radionuklidanya > 99,90% dan kemurnian radiokimianya
> 99,01% serta steril dan bebas pirogen. Pencitraan dengan gamma camera menunjukkan bahwa sediaan
dapat terakumulasi dalam tulang. Kendali mutu ini mutlak dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan
kepada pemakai atau konsumen.
Kata kunci: kendali mutu
radiokimia.
153
Abstract
EVALUATION ON QUALITY CONTROL OF RADIOPHARMACEUTICAL 153SAMARIUMEDTMP (ETHYLEN DIAMINE TETRA METHYL PHOSPHONATE). Radiopharmaceutical 153SmEDTMP is used for theraphy of bone cancer. 153Sm-EDTMP is made by irradiation 152152Sm(n,)153Sm which
labelled with EDTMP. Quality control of this radiopharmaceutical includes visuality, pH, radioactive
concentration, radionuclide purity, radiochemical purity, sterility, pyrogenic test, and gamma camera
imaging . Test results showed that 153Sm-EDTMP visually looked clear, with pH between 7.0 to 7.5, and
radioactive concentration > 46.50 mCi/ml . While radionuclide purity > 99.90% and radiochemical purity >
99.10%, steril and apirogenic. Gamma camera imaging showed that 153Sm-EDTMP can accumulate in the
bone. Quality control is absolutely needed to assure the safety for user.
Keywords: quality control 153Sm-EDTMP, pH, radioactive concentration, radionuclide purity, radiochemical
purity.
PENDAHULUAN
Dalam
dekade
milenium
ini
pemakaian
radiofarmaka untuk tujuan kemanusiaan sangat
pesat sekali, terutama untuk pemakaian sediaan
radofarmaka yang digunakan untuk terapi di rumah
sakit. Perkembangan yang pesat dari produk
radiofarmaka tersebut memacu pula pesatnya
837
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
memproduksi beberapa sediaan radiofarmaka,
antara lain sediaan radiofarmaka 153Sm-EDTMP.
Radiofarmaka yang juga disebut sediaan farmasi
adalah bentuk sediaan farmasi yang mengandung
senyawa radioaktif yang diberikan ke dalam tubuh
manusia untuk tujuan diagnosis atau terapi [1].
Selama beberapa tahun terakhir, sediaan 153SmEDTMP merupakan jenis senyawa bertanda yang
banyak dibutuhkan oleh pihak rumah sakit.
Senyawa bertanda 153Sm-EDTMP di dunia
kedokteran nuklir berfungsi untuk mengurangi rasa
sakit tulang pada penderita kanker tulang metastatis.
Proses produksi dan kendali mutu 153Sm-EDTMP di
Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
merupakan tanggung jawab Sub Bidang Proses,
Bidang Sarana Penunjang dan Proses (SPP). Karena
sediaan radiofarmaka ini merupakan sediaan yang
akan disuntikkan ke dalam tubuh manusia, maka
perlu dilakukan kendali mutu terlebih dahulu agar
pasien terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Skema pembuatan 153Sm-EDTMP adalah :
Reaksi : 152Sm(n,)153Sm, EDTMP ditandai
153
Sm == 153Sm-EDTMP
Bahan baku (target) dari Sm2O3 alam dengan kadar
152
Sm 26.72% [2]
Kendali mutu terhadap sediaan radiofarmaka
153
Sm-EDTMP
meliputi
pemeriksaan visual,
pemeriksaan derajat keasaman (pH), pemeriksaan
konsentrasi radioaktif, pemeriksaan kemurnian
radionuklida, pemeriksaan kemurnian radiokimia,
sterilitas, pirogenitas [3,4] dan pencitraan dengan
Gamma Camera.
Pada makalah ini disajikan teknik kendali mutu
senyawa bertanda 153Sm-EDTMP yang selama ini
dilakukan di PRR-BATAN, Serpong. Makalah ini
diharapkan dapat
memberikan gambaran dan
informasi penerapan aspek jaminan kendali mutu
bagi produk-produk radioisotop dan radiofarmaka
yang dihasilkan di PRR, khususnya berkaitan
dengan kendali mutu dalam mata rantai proses
penyediaan senyawa bertanda 153Sm-EDTMP.
METODE
Penyiapan bahan dan peralatan
Larutan sediaan 153Sm-EDTMP, diperoleh dari Lab.
Sub. Bid. Proses, Bidang SPP PRR. Pengambilan
cuplikan digunakan mikropipet ependorf 50 L
yang dimasukkan ke dalam vial 1 ml dan
pengukuran konsentrasi radioaktif menggunakan
alat Gamma Ionization Chamber (GIC) model
ATOM LABTM 100Plus Dose Calibrator. Aqua bidest
berasal dari IPHA digunakan untuk pengenceran
cuplikan pada pengukuran kemurnian radionuklida
yang diukur menggunakan alat Multi Channel
838
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
agar dalam ruang bejana diperoleh kesetimbangan
uap fasa gerak. Kemudian fasa diam digantungkan
pada tutup bejana kromatografi dan dicelupkan
dalam fasa gerak pada posisi dibawah titik nol
untuk proses elusi sampai jarak migrasi fasa gerak
mencapai 10 cm seperti diperlihatkan pada
gambar 1.
Batas
migrasi
fasa gerak
Penotolan
Batas pencelupan
pada fasa gerak
radiofarmaka
dan
153
Sm-EDTMP =
-------------------------------------- x 100
Total cacahan keseluruhan
Pemeriksaan sterilitas.
Cuplikan 153Sm-EDTMP ditumbuhkan dalam media
Fluid Thio Glikolat dan Tryptone Soy Broth.
Pekerjaan ini dilakukan di dalam ruang aseptis.
Kemudian diinkubasi selama 7 hari dalam inkubator
suhu 30C dan 20C. Lakukan perbandingan
terhadap sampel air kran. Dan diamati pertumbuhan
jamur dan bakterinya setiap hari.
Pemeriksaan pirogenitas.
Penentuan suhu kontrol
Tiga ekor kelinci yang telah diistirahatkan selama
Yayan Tahyan., dkk
839
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
Tabel 1. Jenis pengotor radionuklida dalam
larutan 153Sm-EDTMP.
No.
153
Jenis
isotop
Waktu
Paruh
Intensitas
Persyaratan
1.
145
-Sm
61.20
340.28
hari
0.1300
0.01 %
2.
151
-Sm
21.54
93.16
tahun
0.0300
0.01 %
3.
156
-Sm
204.00
340.28 d
0.2000
0.01 %
Sm-EDTMP.
Energi
(keV)
88.00
0.1500
166.00
0.1080
291.00
0.0220
269.00
0.0180
Gambar 4 memperlihatkan
hasil pengujian
radionuklida yang nilainya selalu didapat > 99,90%,
ini dikarenakan target yang diiradiasi adalah tunggal
sehingga pengotor-pengotornya hampir tidak ada.
No.
Jenis komplek
Persyaratan
Sm-Cl3
0.0 0.0
5.00 %
Sm-EDTMP
0.7 0.9
95.00 %
153
1.
2.
Waktu retensi
(Rf)
153
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
amoniak 25% dengan air (1:9) memberikan hasil
yang baik pula, dengan menghasilkan pemisahan
yang jelas dan tajam antara spesi 153Sm-EDTMP
dengan spesi 153Sm3+ ( Rf = 0.85 untuk 153SmEDTMP dan Rf = 0.0 untuk 153Sm3+ ). Pemisahan
yang jelas dan tajam tersebut terjadi karena 153SmEDTMP yang merupakan senyawa komplek polar
larut dengan baik dan bermigrasi dalam fasa gerak
larutan amoniak, sedangkan 153Sm3+ anorganik
membentuk endapan 153Sm(OH)3
yang tidak
bermigrasi dalam fasa gerak amoniak.[5]
Aktifitas
yang
disuntikkan 1,345
mCi/ 0,1 ml
Pencitraan
24
Jam
setelah
penyuntikkan
Waktu cacah 600
detik
Gambar 7. Pencitraan 153Sm-EDTMP pada hewan
percobaan tikus putih.
153
Sm-EDTMP
Cacahan
SmCl3
-2
10
12
153
KESIMPULAN
Pelaksanaan kendali mutu mutlak dilakukan untuk
mengetahui sedini mungkin adanya kelainan dalam
jalur proses dan memberikan jaminan kepada
konsumen bahwa produk yang dipakai mempunyai
kualitas yang baik (ditunjukkan melalui sertifikat
kendali mutu).
Hasil pengujian menunjukkan secara visual
jernih, pH 7,5, konsentrasi radioaktif lebih besar
dari 46,50 mCi/ml, kemurnian radionuklida > 99,90
%, kemurniaan radiokimia > 99,10 %, steril dan
bebas pirogen serta sediaan dapat terakumulasi
dalam tulang.
Sediaan radiofarmaka 153SmEDTMP yang diproduksi di Pusat Radioisotop dan
Radiofarmaka telah memenuhi persyaratan,
sehingga dapat digunakan untuk radioterapi di
rumah sakit.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami haturkan terima kasih kepada Bpk. Ir.
Suhandar selaku kepala Bidang Sarana Penunjang
dan Proses, Ibu Anna Roselliana selaku kepala Sub
Bidang Proses serta teman sejawat Sub Bidang
Proses yang telah banyak membantu dalam
penyusunan makalah ini.
841
SEMINAR NASIONAL VI
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 18 NOVEMBER 2010
ISSN 1978-0176
DAFTAR PUSTAKA.
1.
2.
3.
4.
5.
842