Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ILMU KESEHATAN ANAK


HEPATITIS A

Disusun oleh:
Kautsaria Qurratul Ainy
NIM. 102011101043

Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Ramzy Syamlan, Sp.A
dr. Saraswati, Sp.A
dr. Lukman O, Sp.A
Disusun untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik
Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak
Di RSD dr. Soebandi Jember
SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK
RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2015

LAPORAN KASUS
Nama

: Kautsaria Qurratul Ainy

NIM

: 102011101043

I. IDENTITAS PENDERITA
Nama

: an. R.B.

Umur

: 5 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Mawar no.6 Arjasa-Jember

Suku

: Madura

Agama

: Islam

Tanggal MRS

: 15 Januari 2015

Tanggal pemeriksaan : 15 Januari 2015


No. RM

: 056913

Identitas Ayah

Nama

: Tn. A

Umur

: 35 tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Pendidikan

: SMA

Identitas Ibu

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan

: Ny. S
: 29 tahun
: Ibu rumah tangga
: SMP

II.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Mata beserta badan terlihat kuning
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengeluhkan mata beserta badan pasien terlihat kuning sejak 2 hari
yang lalu, yang semakin lama warna kuningnya semakin jelas. Ibu pasien juga
mengeluhkan BAK anaknya berwarna seperti teh namun, tidak nyeri saat BAK,
jumlahnya tidak berkurang ataupun bertambah. Sebelum keluhan kuning muncul, ibu
pasien mengatakan bahwa anaknya mengeluh nyeri perut sejak 8 hari yang lalu. Nyeri
perut tidak jelas dibagian mana, karena awalnya dirasakan seperti mules biasa dan
seakan-akan ingin BAB. Namun, lambat laun nyeri perut dirasakan pada sisi kanan
atas. Nyeri yang dirasakan ringan, hilang timbul dan, tidak menjalar. BAB pasien
normal, tidak keras maupun diare serta berwarna kuning kecoklatan, riwayat BAB
putih seperti dempul disangkal. Selain nyeri perut ibu pasien mengatakan anaknya
muntah dan terkadang disertai mual. Total muntah 3x setelah pasien makan. Muntah
berupa makanan dan tidak terdapat darah. Nafsu makan pasien saat itu masih baik,
namun semakin hari nafsu makan pasien semakin berkurang dan badan pasien lemas.
Selain itu, ibu pasien juga mengeluhkan anaknya demam namun tidak menggigil. Saat
demam, ibu pasien hanya mengompres badan anaknya sempat beberapa kali diberi
obat Sanmol yang dibeli di apotek sekitar rumah (ibu pasien lupa sudah memberi
obat berapa kali), lalu demam turun namun akan tetap demam lagi beberapa jam
setelah minum obat. Tidak ada bintik-binti merah pada kulit, tidak ada mimisan, tidak
ada gusi berdarah, tidak ada nyeri telan dan lidah pasien juga tidak kotor. Ibu pasien
mengatakan bahwa anaknya memang sangat menyukai jajanan di pinggir sekolahnya
daripada makanan dirumahnya karena pasien tidak menyukai sayur-sayuran. Meskipun
nyeri perut sudah berkurang, namun karena mata dan badan pasien masih kuning,
BAK seperti teh, nafsu makan pasien semakin menurun sehingga membuat pasien
lemas, demam yang masih tetap ada, akhirnya keluarga memeriksakan pasien ke poli
anak RSD dr. Soebandi, setelah dilakukan pemeriksaan, pasien disarankan cek lab dan
opname di rumah sakit

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat sakit dengan gejala yang sama disangkal (seperti kuning pada badan,
nyeri perut, BAK seperti teh dan demam)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Teman pasien juga mengalami gejala seperti pasien (mata dan badan kuning)
5. Riwayat Pemberian Obat
Penggunaan obat-obat hepatotoksik seperti paracetamol ( Sanmol) saat demam.
II.2

Riwayat Pribadi
1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Kehamilan :
Pasien merupakan anak pertama dari ibu yang berusia 29 tahun dan tidak ada
riwayat keguguran. Ibu teratur memeriksakan kehamilannya. Selama hamil, makanan
yang dikonsumsi cukup, 3 kali sehari, dengan nasi, lauk dan sayur. Ibu pasien tidak
mengkonsumsi alkohol, jamu, dan juga tidak merokok.
Riwayat Persalinan :
Anak lahir dari G1P0A0 secara spontan yang dibantu oleh bidan pada usia
kehamilan 9 bulan, kepala lahir terlebih dahulu, ketuban jernih, bayi langsung
menangis, berat badan lahir 3900 dan panjang badan 52 cm.
Riwayat Pasca Kelahiran :
Tali pusat dirawat oleh bidan, ASI ibu lancar, bayi tidak kuning, tidak demam,
tidak kejang, perdarahan tali pusat (-), perdarahan spontan (-), anus (+), dan ibu jarang
membawa pasien ke posyandu.
Kesan : riwayat kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan baik.

2. Riwayat Makanan
0-6 bulan : ASI
7-18 bulan : ASI dan MP-ASI (nasi tim)
18 bulan-sekarang: menu keluarga
Kesan: riwayat makan baik.
3. Riwayat Tumbuh Kembang dan Sosial
Riwayat Pertumbuhan :
Ibu pasien tidak rajin pergi ke posyandu, sehingga tidak mengetahui tentang KMS.
Namun ibu pasien tidak mengeluhkan tentang berat badan serta tinggi badan anaknya.
Pasien tidak pernah kurus maupun berat badannya berlebih.
BB lahir

: 3,9 kg

PB lahir

: 52 cm

BB sekarang

: 15 kg

TB sekarang

: 110 cm

Kesan: riwayat pertumbuhan baik


Riwayat Perkembangan

Usia

0-3 bulan

Motorik

Motorik

Kasar

Halus

Berbahasa

Emosi

Mengangkat

Mengikuti

Sering

Bisa tersenyum

kepala

benda dengan

mengoceh

ketika melihat

matanya
3-6 bulan

Sosial dan

orang

Mengangkat

Memegang

Sering

Tertawa saat

dada dan

mainan dan

menjerit dan

bermain

mulai

memainkannya mengoceh

tengkurap

6-9 bulan

Belajar duduk

Memindahkan

Mengeluarkan Bisa diajak

dan bisa

mainan dari

kata tanpa arti

tengkurap

tangan kiri ke

berbalik

kanan

main tepuk
tangan

sendiri
9-12 bulan

Belajar berdiri

Memasukkan

Menirukan

Sangat senang

sendiri

mainan ke

suara

bila diajak

dalam timba

bermain

12-18

Bisa berdiri

Mencoret-coret Mengucapkan

Sering berebut

bulan

sendiri dan

kertas

mainan dengan

5-10 kata

berjalan

kakaknya

hampir lancar
18-24

Berjalan

Menggambar

Mulai

Sering bermain

bulan

lancar

garis di kertas

menyusun

dengan

kata

kakaknya

Kesan : Pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan usianya

4. Riwayat Imunisasi
Imunisasi PPI:
Hepatitis B

: dilakukan

BCG

: dilakukan

Polio

: dilakukan

DPT

: dilakukan

Kesan : imunisasi lengkap


5. Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Sosial Ekonomi:

Ayah pasien bekerja sebagai Wiraswasta. Penghasilan tidak menentu antara 700.000
sampai 1.000.000 per bulan. Ibu tidak bekerja.
Lingkungan
Anak tinggal bersama ayah, ibu dan nenek. Rumah pasien berukuran 30x 25 m 2
terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar mandi.
Lantai rumah dari semen, atap genting, jendela dan ventilasi 8 buah, tiap kamar ada 2
jendela. Tempat tidur dari busa, 6 bulan sekali di jemur, sprei juga tiap 6 bulan sekali
diganti. Menyapu rumah 1 kali setiap hari. Rumah pasien tidak dekat dengan pabrik
apapun, namun rumah pasien dekat sungai (sungai terletak dibelakang rumah 10
meter). Ibu ataupun nenek pasien terkadang sering mencuci pakaian dan peralatan makan
disungai. Ayah seorang perokok. Sumber air: sumur yang letaknya 6 m dari septitanc.
Tempat pembuangan sampah berada 5 m dari rumah pasien.
Kesan: sosial ekonomi kurang baik dan lingkungan juga kurang baik.
II.3 Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal

:demam (+), kejang (-),kesadaran baik.

Sistem kardiovaskular

: tidak berdebar-debar

Sistem respirasi

:batuk (-), pilek (-), sesak (-)

Sistem Gastrointestinal

:diare (-), muntah (-), mual (+) nafsu makan menurun (+),

BAB (+).
Sistem muskuloskeletal

: nyeri otot (-), atrofi otot (-), oedem (-), deformitas (-)

Sistem urogenital

: BAK (+) warna seperti teh

Sistem integumentum

: bintik-bintik merah (-), kuning (+), turgor kulit


<2detik.

III. PEMERIKSAAN FISIK (16 Januari 2015)


a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan Umum

: Cukup

2. Kesadaran

: Kompos mentis

3. Tanda Vital

Tekanan darah

:100/60 mmHg

Nadi

: 108x/menit

Frekuensi pernafasan

: 24x/menit

Suhu aksila

: 38.00 C

Waktu pengisian kapiler

: < 2detik

4. Status Gizi

BB sekarang

: 15 kg

BB ideal

: 18 kg

Status gizi

: cukup

5. Kulit

: ptekie (-), purpura (-), ikterus (+)

6. Kelenjar Limfe

: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

7. Otot

: tidak ada atrofi otot, tidak ada kekakuan otot leher

8. Tulang dan Sendi

: tidak ada deformitas, tidak ada tanda-tanda


peradangan

Kesan: demam dan ikterus


b. Pemeriksaan Khusus
1. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : hitam, lurus, tipis
Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, tidak ada oedem periorbita, refleks
cahaya +/+.
Hidung : tidak ada sekret dan darah, mukosa tidak hiperemis.
Telinga : tidak ada sekret, tidak ada darah, tidak bau.
Mulut : tidak sianosis, tidak ada darah.
2.Leher:
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Tonsil: hiperemis (-)
Kaku kuduk : (-)

3. Dada
Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak ada retraksi.
Jantung :
Inspeksi

: iktus kordis tidak tampak

Palpasi

: iktus cordis tidak teraba

Perkusi

: redup

Batas kanan atas: ICS2 parasternal line kanan


Batas kanan bawah: ICS 4 parasternal line kanan
Batas kiri atas: ICS 2 parasternal line kiri
Batas kiri bawah: ICS 4 midclavicula line kiri
Auskultasi

: S1S2 tunggal, reguler, tidak ada suara tambahan.

a. Paru

Depan

Belakang

Kanan
I : simetris,

Kiri
retraksi I :

subkostal (-)
P : fremitus raba (+) dbn
P : Sonor
A :Ves + Rh - ; Wh I : simetris, retraksi (-)
P : fremitus raba (+) dbn
P : Sonor
A :Ves + Rh - ; Wh -

simetris,

retraksi

subkostal (-)
P : fremitus raba (+) dbn
P : Sonor
A :Ves + Rh - ; Wh I : simetris, retraksi (-)
P : fremitus raba (+) dbn
P : Sonor
A :Ves + Rh - ; Wh -

4. Perut
Inspeksi

: cembung

Auskultasi

: bising usus positif normal

Perkusi

: timpani-redup

Palpasi

: soepel, nyeri tekan (+) regio epigastrium dan hipokondriaka dextra, nyeri
ketok ginjal (-), pembesaran hati 3 cm di bawah arcus costae, sudut
tumpul, permukaan rata, konsistensi kenyal tidak keras, tidak ada
pembesaran lien.

5. Anogenital

: anus (+), genital laki-laki

6. Anggota gerak

: Atas

: Akral hangat di kedua ekstremitas, tidak ada edema di kedua


ekstremitas, ikterik (+)

Bawah

: Akral hangat di kedua ekstremitas, tidak ada edema di kedua


ekstremitas, ikterik (+)

Kesan: Ikterik, Hepatomegali

c. Pemeriksaan Penunjang

Kesan : terdapat kelain fungsi hati karena infeksi akut virus hepatitis A

IV. RESUME
A. Anamnesis
Pasien laki-laki usia 5 tahun.
Pasien datang dengan keluhan kuning.
Pasien dikeluhkan mata dan badannya berwarna kekuningan sejak 2 hari yang
lalu. Terdapat juga keluhan nyeri perut kanan atas yang tidak menjalar, adanya
mual hingga muntah dan demam. Buang air kecil jumlahnya normal namun
berwarna seperti teh.
Imunisasi PPI lengkap, dan pasien tidak pernah mendapat imunisasi non PPI.
Riwayat sosial ekonomi dan riwayat sanitasi lingkungan kurang baik.

B. Pemeriksaan Fisik
Tanda vital :
Tekanan Darah

: 100/60 mmHg

Frekuensi Nadi

: 108x/menit

Frekuensi Pernapasan : 24x/menit


Suhu

: 38 C

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien cukup, dari pemeriksaan kepala
leher didapatkan ikterik pada sclera dan kulit, pemeriksaan paru-paru, pemeriksaan
jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hepatomegali 3 cm
dibawah arcus costae, sudut tumpul, permukaan rata, konsistensi kenyal tidak keras dan
nyeri tekan (+) regio epigastrium dan hipokondriaka dextra. Ekstremitas atas dan bawah
juga terdapat ikterik.
C. Pemeriksaa Penunjang
Dari pemeriksaan penunjang didapatkan kesan fungsi hati terganggu karena
infeksi akut virus hepatitis A

V. DIAGNOSIS DAN MASALAH


Diagnosis Kerja :
Hepatitis A
Diagnosis Banding :
Hepatitis A
Kolelitiasis
Kolesistitis
Carotenemi
Hepatitis karena sebab lain (obat-obatan hepatotoksik)
VI. PENATALAKSANAAN

Diagnostik

: Darah Lengkap, Urin lengkap, LFT, Serologi

Monitoring

: Tanda-tanda vital, derajat ikterus, kesadaran, pembesaran hati, gejala

perdarahan, cek lab bilirubin direk/indirek, ALT, AST.

Kebutuhan Cairan = 1250 cc/hari

Kebutuhan Oral:
Kalori : 1620 kkal/hari
Protein : 21,6 gr/hari

Diet nasi dan lauk pauk sesuai dengan usia dan kebutuhan kalori, tidak perlu dibatasi
disesuaikan selera penderita namun tetap hygines dan tidak mengandung zat pengawet
hepatotoksik, jika masih mual diupayakan makanan rendah lemak.

Medikamentosa
Bed rest
Makan minum sesuai usia
Infuse D5 NS 100 cc/24jam
Ursodeoxycholic acid (UDCA): urdafalk 2x 150 mg
Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak : penyebab, perjalanan penyakit, cara
penularan, perawatan, dan prognosis. Dan menjelaskan pentingnya kebersihan rumah

untuk meminimalisir bertambah parahnya penyakit. Serta mengedukasi makanan yang


seharusnya diberikan kepada pasien sesuai usia
VII. PROGNOSIS
Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai