SANITASI LINGKUNGAN

I.PENGERTIAN
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :
Menurut World Health Organisation (WHO)
Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) :

Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang

dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas
hidup manusia yang sehat dan bahagia..

Menurut Notoadmojo

Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran,

penyediaan air bersih dan sebaginya .
***KESIMPULANNYA : ***
Suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal .
II. CIRI CIRI LINGKUNGAN YANG SEHAT
Ciri-ciri Kesehatan lingkungan ( lingkungan yang sehat) yang utama mencakupi aspek :
a) Perumahan
b) Penyediaan air bersih
c) Pembuangan Kotoran Manusia
d) Pengolahan sampah
e) Pengolahan air limbah
1) PERUMAHAN
a) Bahan bangunan :
* Lantai Tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah
pada musim hujan
* Dinding Dinding atau papan yang mempunyai lubang lubang
yang dapat menambah penerangan .
* Atap Genteng- Tidak menggunakan atap seng atau asbes yang
dapat menimbulkan suhu panas dalam
rumah.
b) Ventilasi :
*Menjaga agar aliran udara dalam rumah tetap segar,membebaskan
udara ruangan dari bakteri bakteri serta menjaga agar ruangan selalu tetap
dalam kelembapan yang optimum. :

**Ventilasi alamiah: Aliran udara terjadi secara alamiah melalui

jendela pintu, lubang angina, lubang pada dinding dan sebagainya.
**Ventilasi Buatan : Mempergunakan alat-alat khusus seperti kipas
angin dan mesin pengisap udara untuk megalirkan udara tersebut
c) Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup :
1) Cahaya alamiah: Cahaya matahari dapat memebunuh bakteri
2) Cahaya buatan : Menggunakan sumber cahaya yang bukan
alamiah seperti lampu minyak tanah dan listrik dan sebagainya.
d) Luas Bangunan rumah
*Luas lantai bangunan rumah yang sehat harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya untuk menghindarkan perjubelan yakni menyebabkan kurangnya
konsunmsi Oksigen dan mudah menularkan penyakit apabila salah satu
anggota keluarga terinfeksi.

2) PENYEDIAAN AIR BERSIH

Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia. Syarat syarat air minum yang
sehat adalah:
Syarat Fisik: bening, tidak berasa,suhu dibawah suhu udara
diluarnya.
Syarat Bakteriologis: Bebas dari segala bakteri terutama bakteri
pathogen. ( hasil pemeriksaan 100cc air terdapat kurang dari 4
bakteri E coli maka air tersebut memenuhi syarat kesehatan)
Syarat kimia: megandung zat yang optimum yakni zat
flour,chlor,arsen,tembaga,besi,zat organic dan keasaman 6,5-9.0
3) PEMBUANGAN KOTORAN MANUSIA
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh manusia yakni feces dan urine . Pembuangan ini dilakukan di suatu tempat
tertentu atau jamban yang sehat . Syarat-syarat Jamban yang sehat adalah :
Permukaan tanah di sekeliling jamban tidak kotor
Tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa
Persediaan air tidak kotor
Tidak menimbulkan bau
Mudah digunakan dan dipelihara kebersihannya

4) PENGOLAHAN SAMPAH
* Sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang dibuang karena sudah
tidak berguna yang meliputi sampah jenis padat,cair dan gas. Sampah harus
dikelola dengan baik supaya tidak mengganggu dan menancam kesehatan
masyarakat karena samapah merupakan sumber kehidupan MO penyebab
penyakit dan juga sumber kehidupan vector. Pengolahan sampah meliputi
pengumpulan , pengangkutan sampai dengan pemusnahan sehingga sampah
tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

5) PENGOLAHAN AIR LIMBAH

* Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
rumah tangga , industri maupun tempat tempat umum lainnya dan pada
umumnya mengandung bahan bahan atau zat zat yang dapat membahayakan
bagi kesehatan manusia serta menggaggu lingkungan hidup. Untuk mencegah
dan mengurangi akibat buruk diperlukan kondisi dan ,persyaratan air limbah
yang :
Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber air minum
Tidak menyebabka pencemaran terhadap permukaan tanah
Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan,air
sungai atau tempat tempat rekreasi
Tidak dapat dihinggapi serangga ,tikus dan tidak menjadi tempat
pembiakkannya
Tidak berada dalam keadaan terbuka
Baunya tidak mengganggu
Mengolahnya dengan cara : a) Pengeceran
b) Kolam oksidasi
c) Irigasi
III. CARA MENJAGA KESEHATAN LINGKUNGAN
1) Untuk memperoleh lantai yang tidak berdebu maka kita harus menyiram dan
mengelap lantai tersebut hingga kering dan dilakukan berkali kali
2) Penyedian vantilasi yang baik secara alamiah maupun buatan supaya adanya jalan
masuk dan keluarnya udara dalam sebuah bangunan.
3) Pemberian cahaya yang mencukupi tidak kurang dan tidak terlalu banyak
4) Membangun luas bangunan yang optimum dengan menyediakan 2,5-3 m untuk
setiap orang ( tiap anggota keluarga)
5) Mengonsumsi dan menggunakan air yang memenuhi persyaratan air minum dan
air bersih,
6) Bangunan jamban harus tetutup yakni terlindung dari panas dan hujan , serannga
dan pandangan orang lain
7) Bangunan jamban mempunyai lantai kuat dan tidak licin
8) Di setiap jamban harus disediakan alat pembersih seperti air dan tisu serta tong
sampah.
9) Membuang sampah pada tempatnya dan menyediakan tempat khusus untuk
mengumpulkan sampah
10) Menimbun sampah, membakar sampah pada tungku pembakaran dan mejadikan
sampah organik sebagai pupuk.
11) Melakukan upaya upaya dalam pengelolahan air limbah seperti
pengeceran,kolam oksidasi dan irigasi untuk menghindari pencemaran air.
12) Memberikan penyuluhan baik secara ceramah ,pidato maupun kempen kepada
masyarakat tentang kepentingan kesehatan lingkungan dan lingkungan yang
bersih terhadap diri.

DAFTAR PUSTAKA
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/sanitasi-lingkungan/
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/07/sanitasi-lingkungan.html
Notoadmodjo,Soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat.Jakarta: Rineka Cipta.
Soemirat,Juli.2007.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.