Oleh :
Putri Purnama Yanti
(1112096000012)
Rizky Widyastari
(1112096000025)
Reza Falepi
(1112096000028)
I.
PENDAHULUAN
Spektrofotometer UV-VIS sering digunakan untuk penetapan kadar dan
identifikasi suatu senyawa. Panjang gelombang yang secara maksimum diabsorpsi
ditentukan dengan mengukur absorbansi sampel pada rentang panjang gelombang yang
telah ditentukan.
Setelah cahaya melewati larutan yang diuji, energi cahaya yang melewati
phototube dinyatakan sebagai rasio transmitansi cahaya I (cahaya yang melewati sampel)
terhadap cahaya incident I0 (intensitas cahaya dari sumber sebelum melewati sampel).
Cahaya yang diterima phototube diukur sebagai persen transmitan (%T) atau sebagai log
kebalikannya, absorbansi (A). Jika I lebih kecil dari I0artinya sampel menyerap sejumlah
sinar. Dalam hal ini terdapat hubungan antara A dengan intensitas cahaya yang melewati
sampel dan intensitas cahaya sebelum melewati sampel, yaitu :
A = log I0/I
Bagian sinar yang diserap akan tergantung pada berapa banyak molekul yang
berinteraksi dengan sinar. Dengan kata lain nilai A sangat bergantung pada konsentrasi
suatu senyawa. Hubungan antara banyaknya cahaya yang diserap dengan konsentrasi
suatu senyawa dinyatakan secara kuantitatif melalui persamaan hukum Lambert-Beer :
log I0/I = L C
dimana :
I0
: Koefisien ekstingsi, yaitu konstanta yang tergantung pada sifat alami dari sneyawa
substansi atau jarak cahaya yang melewati sampel
II. TUJUAN
1. Memahami prinsip identifikasi vitamin B12 melalui metode spektrofotometer UVVIS
2. Menentukan koefisien absorptivitas molar () vitamin B12 dengan spektrofotometer
UV-VIS
III.
METODE
a. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah erlemeyer
100 ml, corong, kertas saring, mortar, batang pengaduk, tabung reaksi, pipet, dan
tisu.
Bahan- bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sample
vitamin B12 dan aquades.
2
b. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sample
Ditimbang vitamin B12 yang telah dihaluskan dulu dengan mortar,
kemudian dilarutkan dalam 8 ml air aquades lalu disaring, kemudian
ditambahkan aquades hingga mencapai 10 ml.
IV.
Serapan
Koefisien ekstingsi ()
550
0,578
3,302 x 10-6
361
2,581
1,475 x 10-5
278
10,00
5,714 x 10-5
Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami identifikasi vitamin B12 dengan
metode spektofotometri uv-vis dan untuk menentukan koefisien absorptivitas vitamin
B12. Sampel yang digunakan dalam praktikum adalah tablet Neurodex.
Vitamin BI2 yang biasanya diisolasi disebut sianokobalamin sebab molekul
ini mengandung gugus siano yang berikatan dengan kobalt (Lehninger, 1995).
Membantu
berikutnya sebagai pengganti alkil, karboksil, hidroksil, atau gugus amino. Sehingga
bentuk ini merupakan bentuk yang stabil.
Pertama, sebanyak 5 buah tablet Neurodex digerus dan ditimbang massanya.
Penggerusan berfungsi agar dampel lebih mudah dilarutkan untuk selanjutnya
diidentifikasi dengan spektrofotometer uv-vis. Kemudian sampel yang sudah halus
ditambahkan silarutkan dengan 8 ml aquades dan dihomogenkan. Setelah itu larutan
disaring dan hasil saringan ditepatkan sampai 10 ml. Aquades digunakan karena
vitamin B12 bersifat polar, jadi digunakan pelarut polar untuk melarutkannya. Setelah
itu, hasil saringan divortex agar larutan menjadi homogen dan bercampur dengan
baik.
Hasil penyaringan sampel Neurodex berwarna merah muda, hal ini disebabkan
sianokobalamin (vitamin B12) pada Neurodex dalam bentuk kobalt (III) . Warna
merah muda disebabkan oleh semua senyawa kompleks kobalt (III) mengadopsi
geometri oktahedron. Senyawa kompleks dapat berwarna karena senyawa tersebut
menyerap energi pada daerah sinar tampak. Penyerapan energi tersebut digunakan
untuk melakukan promosi atau transisi elektronik pada atom pusat.
Bagian molekul yang mengabsorpsi dalam daerah UV dan daerah sinar
tampak dinyatakan sebagai kromofor. Gugus kromofor adalah gugus yang
menyebabkan molekul menjadi berwarna. Hal inilah yang menyebabkan filtrat
vitamin B12 dapat diukur oleh spektrofotometer uv-vis karena vitamin B12
mengandung gugus kromofor. Gugus kromofor yang terkandung dalam vitamin B12
adalah ikatan rangkap dan cincin benzene.
sianokobalamin :
V.
SIMPULAN
Vitamin B12
adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan
Nilai serapan sianokobalamin pada panjang gelombang 550, 361, dan 278
sebesar 0,578 ; 2,581; dan 10,00.
Nilai koefisien ekstingsi pada panjang gelombang 550, 361, dan 278 sebesar
3,302 x 10-6 ; 1,475 x 10-5 ; dan 5,714 x 10-5
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Kristianigrum, Susila. Handout instumen uv-vis
Lehninger, A. 1995. Dasar-dasar Biokimia. Alih Bahasa. Meggy
Thenawijaya.Erlangga. Jakarta.
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak_uvvis_/hukum_beer_lambert/ diakses pada Kamis, 28 Maret 2015
VII.
LAMPIRAN
Perhitungan koefisien ekstingsi