Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

TRANSFORMATOR HUBUNG SINGKAT

Kelas LT-2D
KELOMPOK

1:

Almira Haedy

Aris Setyawan

(01)
(02)

Binti Latifatul

Dhimas Rizky F

(03)
(04)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
I.

Tujuan
Setelah melaksanakan praktek ini, mahasiswa dapat :
- Menentukan prosentase tegangan hubung singkat terhadap tegangan nominal
- Menentukan rugi tembaga ( PCU ) dan konstanta Rek dan Xek

II.

Pendahuluan
Prosentase tegangan primer pada saat terjadi hubung singkat terhadap tegangan nominal dapat
ditentukan sebagai berikut :

Vhs
X 100
Vnom
Dari prosentase tegangan hubung singkat terhadap tegangan nominal tersebut di atas dapat
diketahui besar arus hubung singkat yang terjadi bila trafo bekerja pada tegangan nominal.
Pada percobaan trafo hubung singkat tegangan primer relatif kecil ( antara 0 hingga 15% dari
tegangan nominal ), maka mutual fluks yang dihasilkan oleh inti trafo dapat diabaikan, sehingga
rangkaian pengganti trafo dalam keadaan hubung singkat dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8.1. Rangkaian Pengganti Trafo


Dari rangkaian pengganti tersebut dapat ditentukan besar rugi tembaga (Pcu) dan konstanta trafo
pada beban nominal, yaitu :
Pcu = Phs = daya hubung singkat

Xek= Z 2 ek R2 ek
Dari harga Rek dan Xek ini dapat ditentukan rugi tegangan pada trafo saat berbeban.
III.

Alat dan Bahan


ACPS 220 V

1 buah

Transformator 1 fasa

1 buah

Multimeter Analog

2 buah

IV.

Tang Amper

1 buah

Wattmeter

1 buah

Kabel jumper

20 buah.

Gambar Rangkaian

Gambar 8.2. Rangkaian Percobaan Trafo 2 belitan hubung singkat

Gambar 8.3. Rangkaian Percobaan Trafo Auto hubung singkat


V.

Langkah Kerja

a. Trafo 2 belitan hubung singkat


1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak, lalu
merangkai peralatan seperti pada gambar rangkaian.
2) Mengatur ACPS sebesar 220 V.
3) Mengukur besarnya arus I1 dan I2 dan daya P.
4) Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
b. Trafo Auto hubung singkat
1) Memastikan alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak
2) Mengetes pole auto trafo untuk menentukan kutub yang + dan yang - pada keluaran
trafo (TR) dengan cara sbb :
- Tes Pole 1

Gambar 8.4. Rangkaian percobaan tes pole 1

Tabel 8.1. polaritas 1

- Tes Pole 2

V1

V2

V3

Keterangan

100

25

125

V3 = V1 + V2

Gambar 8.5. Rangkaian percobaan tes pole 2


Tabel 8.2. polaritas 2
V1
100

V2
25

V3
75

Keterangan
V3 = V1 V2

3). Setelah melaksanakan tes pole, maka memilih posisi pole seperti tes pole ke-2, jadi +
berada di atas dan - di bawah, sehingga rangkaian trafo auto seperti pada gambar
rangkaian untuk percobaan trafo auto.
4). Mengatur ACPS sebesar 0 V.
5) Memutar VACPS sampai Tang Amper menunjukkan arus beban berturut-turut sebesar : 25
%, 50 %, 75 % dan 100 %.
6) Mengukur besarnya daya dan arus I1 dan I2 pada rangkaian.
5). Mencatat hasil pengamatan pada tabel.

VI.

Lembar Kerja
Tabel 8.3. Trafo 2 belitan hubung singkat

No.

Persentase
arus beban

Frekuensi
(Hz)

V in ( volt )

I1 ( A )

I2 ( A )

P ( watt )

25%

50 Hz

7,5

0,22

0,25

0,25

50%

50 Hz

16,7

0,26

0,5

0,5

75%

50 Hz

14

0,3

0,75

0,75

100%

50 Hz

20

0,34

Tabel 8.4. Trafo Auto hubung singkat

No.

Persentase
arus beban

Frekuensi
(Hz)

V in ( volt )

I1 ( A )

I2 ( A )

P ( watt )

25%

50 Hz

10

0,28

0,25

0,25

50%

50 Hz

20

0,35

0,5

0,5

75%

50 Hz

32

0,45

0,75

100%

50 Hz

43

0,55

Analisa
Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa amperemeter pada sisi sekunder berfungsi
sebagai pembatas untuk menentukan nilai tegangan pada sisi primer , ini bertujuan untuk agar
arus pada hubungan singkat tidak melebihi batas arus nominal pada trafo.Watt meter yang
terpasang pada sisi primer untuk menunjukkan besar rugi tembaga pada sebuah trafo. Semakin
besar persentase arus beban semakin besar pula rugi tembaga pada trafo.

VII.

Pertanyaan dan Tugas


1) Terangkan mengapa sebelum percobaan tegangan sumber harus nol volt.
2) Tentukan prosentase tegangan hubung singkat terhadap tegangan nominal.
3) Berapakah besar tegangan hubung singkat maksimum yang diijinkan ?
4) Jelaskan hubungan rugi tembaga, daya hubung singkat, dan arus hubung singkat.
5) Tentukan konstanta Rek dan Xek.
6) Berikan kesimpulan.
Jawaban
1. Agar arus yang mengalir pada trafo tidak melebihi arus nominalnya. Sehingga sebelum
percobaan tegangannya harus 0, kemudian dinaikkan perlahan-lahan sampai mencapai
arus nominal trafo.
2. Persentasi tegangan hubung singkat terhadap tegangan nominal kira-kira sampai sebesar
15 %.
3. Jika Vnom = 220
Vhs
=
X 100
Vnom
15 =

Vhs
X 100
220

Vhs=15 X 220
Vhs=33 V

4. Rugi Tembaga adalah rugi yang disebabkan arus mengalir pada kawat tembaga yang
terjadi pada kumparan sekunder, sedangkan daya hubung singkat adalah daya yang hilang
pada saat trafo beroperasi akibat dari tembaga (Wcu) dan strey loss (Ws) trafo yang
digunakan, sedangkan arus hubung singkat merupakan arus yang mengalir pada
kumparan primer, nilai arus ini tidak boleh melebihi batas arus nominal beban.
5. Rek = Phs / Ihs2
= 0,25 / 0,222
= 5,165
Zek = Vin / Ihs
= 7,5 / 0,22
= 34,1
2
2
Xek = Z ekR ek

34,125,1652

1162,8126,677

1136,133

= 33,706
VIII.

Kesimpulan
Daya yang terukur pada rangkaian trafo hubung singkat adalah rugi tembaga trafo
Semakin besar persentase arus beban semakin besar pula rugi tembaga pada trafo
Pada percobaan hubung singkat tidak menggunakan tegangan penuh karena untuk
menghindari

kemungkinan

yang

tidak

diinginkan,

seperti

menghindari

transformatornya sebab transformator tersebut tidak kuat menampung tegangan


yang masuk dan transformator bisa terbakar
Pada pengukuran hubung singkat, impedansi beban diperkecil menjadi nol karena
hambatan relative kecil maka harus dijaga agar tegangan masuk cukup kecil,
sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Rugi besi diabaikan karena tegangan primer dan sekunder masih kecil.

Anda mungkin juga menyukai