PENDAHULUAN
BAB II
1
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Agama
Suku
Alamat
No. RM
Tanggal Pemeriksaan
: Tn. A
: 60 tahun
: Laki-laki
: Pedagang gorengan
: Islam
: Sasak
: Ampenan, Mataram
: 081289
: 8 Mei 2013
2. Anamnesis
A. Keluhan Utama:
Mata kiri terasa sangat nyeri
B. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik Mata RSUP NTB dengan keluhan mata kiri terasa
sangat nyeri. Nyeri dirasakan di permukaan mata, terus menerus sepanjang hari.
Awalnya pasien merasakan mata kiri nyeri setelah terkena percikan minyak
goreng panas ketika menggoreng ubi seminggu yang lalu. Menurut pasien,
minyak goreng panas masuk ke dalam matanya. Pasien tidak mencuci matanya
dengan air bersih dan tidak menggosok-gosok matanya.15 menit setelah matanya
terpercik minyak goreng panas, pasien memberi obat tetes mata (rohto) pada
mata kirinya. Setelah 7 hari rasa nyeri pada mata kiri tidak berkurang. Mata kiri
semakin nyeri dan merah. Pasien merasa penglihatan mata kanan dan kiri kabur,
silau, seperti melihat asap. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak pasien belum
terpercik minyak panas dan memburuk setelah kejadian. Rasa gatal, kering,
kotoran mata, dan pusing disangkal oleh pasien.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keluhan pada mata seperti ini
sebelumnya.
Riwayat operasi pada mata (-).
Riwayat perdarahan secara tiba-tiba yang tidak diketahui penyebabnya dari
mata lain.
Tidak ada tetangga & keluarga serumah yang mengalami mata merah.
Pasien belum pernah berobat untuk keluhan nyeri mata kiri yang dideritanya
sekarang.
3. Pemeriksaan Fisik
A. Status Generalis
Keadaan Umum
Kesadaran/GCS
B. Status Lokalis
No
Pemeriksaan
OD
OS
1.
Visus Naturalis
6/24
2.
Pinhole
6/12
3.
Hitung jari
2/60
4.
Ortotropia
Ortoforia
Ortoforia
-Tes Hirschberg
-Tes Cover Uncover
5.
6.
7.
Palpebra
Superior
Palpebra
Inferior
Edema
(-)
(-)
Hiperemi
(-)
(-)
Lagoftalmos
(-)
(+)
Entropion
(-)
(-)
Ektropion
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Lagoftalmos
(-)
(+)
Entropion
(-)
(-)
Ektropion
(-)
(-)
+ 10 mm
+ 10 mm
8.
Fissura palpebra
9.
Konjungtiva
Palpebra
Superior
Hiperemi
(-)
(+)
Edema
(-)
(+)
10. Konjungtiva
Palpebra
Inferior
Hiperemi
(-)
(+)
Sikatrik
(-)
(-)
11. Konjungtiva
Bulbi
Injeksi
Konjungtiva
(-)
(-)
Injeksi Siliar
(-)
(+)
Massa
(-)
(-)
Edema
(-)
(+)
Subconjunctival
bleeding
(-)
(-)
Cembung
Cembung
Jernih
Keruh
Ulkus
(-)
(+)
Benda Asing
(-)
(-)
Kedalaman
Dalam
Dalam
Hifema
(-)
(-)
14. Iris
Warna
Coklat
Coklat
Bentuk
Bentuk
Bulat
Bulat
Warna
Cokelat
Cokelat
12. Kornea
Bentuk
Kejernihan
15. Pupil
16. Lensa
Refleks cahaya
langsung
(+)
(+)
Refleks cahaya
tidak langsung
(+)
(+)
Kejernihan
Keruh
Keruh
Iris Shadow
(+)
(+)
(-)
OD
OS
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISA KASUS
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data medis pasien diatas, ditemukan beberapa permasalahan. Adapun
permasalahan medis yang terdapat pada pasien adalah:
SUBJECTIVE
a. Mata kiri terasa sangat nyeri terus-menerus sepanjang hari.
b. Mata kanan dan kiri kabur, fotofobia, tampak melihat seperti asap.
c. Mata kiri tampak merah setelah terkena percikan minyak goreng panas.
OBJECTIVE
a. Pemeriksaan status lokalis pada mata kanan didapatkan :
Visus 6/24 sc dan 6/12 ph.
Lensa keruh, iris shadow (+)
b. Pemeriksaan status lokalis pada mata kiri didapatkan :
6
2. Analisa Kasus
Mata kiri terasa sangat nyeri terus-menerus sepanjang hari.
Kondisi yang dapat menyebabkan mata terasa nyeri adalah :
Terkena percikan minyak goreng panas merupakan trauma termal yang terjadi pada
mata. Akibat trauma termal menyebabkan kerusakan jaringan pembuluh darah dan
saraf orbita. Sehingga menyebabkan rasa nyeri akibat jejas pada daerah yang
terkena.
Mata kanan dan kiri kabur, fotofobia, tampak melihat seperti asap
Mata kanan dan kiri kabur yang dirasakan sebelum pasien terkena percikan minyak
panas bisa disebabkan karena kelainan refraksi, karena pada mata kanan terdapat
kemajuan visus setelah menggunakan pinhole. Namun keluhan fotofobia, melihat
seperti asap, dan iris shadow (+) menunjukkan pasien mengalami katarak. Katarak
immatur pada mata kanan karena pasien masih dapat membaca dengan visus 6/24 sc
6/12 ph. Sementara kabur dan visus 2/60 pada mata kiri bisa disebabkan karena
katarak matur dan ditambah dengan adanya ulkus kornea dimana kornea sebagai
media refraksi menghalangi pembiasan cahaya yang masuk ke lensa.
Mata kiri tampak merah setelah terkena percikan minyak goreng panas
Mata kiri tampak merah akibat adanya injeksi siliar sehingga pembuluh darah
perikornea melebar. Injeksi siliar yang disertai fotofobia ini terjadi akibat ulkus
kornea.
3.
Differential Diagnoses
- Ulkus Kornea Perifer ec Trauma Termal dengan Katarak
-
4. Planning
7
BAB IV
RINGKASAN AKHIR
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun datang diantar oleh kelurganya
dengan keluhan nyeri pada mata kiri. Nyeri dirasakan ketika pasien terkena
percikan minyak goreng panas ketika menggoreng ubi seminggu yang lalu. Visus
OD 6/24sc 6/12ph, Visus OS 2/60. Kedua mata terasa silau dan nampak melihat
asap. Riwayat penyakit sistemik dan autoimun disangkal pasien.
Pasien didignosa dengan ulkus kornea perifer dengan katarak immatur OD
katarak matur OS. Rencana pemeriksaan selanjutnya adalah slitlamp untuk
melihat kekeruhan kornea dan lensa serta pewarnaan gram dan KOH untuk
memastikan ulkus kornea infeksi/non-infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bradford C. 2004. Basic Ophtalmology. 8th Edition. San Fransisco-American
Academy of opthalmology
2. Iljas, S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
3. J.Kankski. 2010 . Signs in Ophthalmology : Causes and Differential Diagnosis.
United Kingdom : Elsevier.
10