Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan

Kamis, 11 September 2014


regulasi ekspresi gen pada prokariot
REGULASI EKSPRESI GEN PADA PROKARIOTIK

Pada bakteri dan prokariot lainnya, keberadaan gen sangat berpengaruh dalam
adaptasi terhadap lingkungan. Seperti contoh yang digunakan saat ini, yakni bakteri E. coli.
Bakteri E.coli ini biasanya hidup pada usus mamalia. Mereka berpindah dari usus ke saluran
pembuangan melalui feses. Dalam menghadapi lingkungan yang baru itu, bakteri E. coli
mengaktifkan atau menonaktifkan ekspresi dari satu set gen yang khusus. Bisa atau tidaknya
E. coli bertahan pada suatu lingkungan yang baru tergantung bagaimana kemampuannya
dalam mengatur ekspresi gen tersebut. Saat E. coli membutuhkan suatu bahan untuk
pertumbuhan di tempat yang baru, dia mengaktifkan ekspresi dari satu set gen. Kemudian
apabila bahan itu sudah tercukupi, dia akan menonaktifkan ekspresi gen tersebut agar tidak
mengahbiskan energi. Hal itu terus dilakukan setiap ada perubahan lingkungan. Pada setiap
proses tersebut, pengaturan dari proses transkripsi sangatlah penting. Pada umumnya,
mekanisme regulasi terbagi menjadi dua kategori umum. Pertama, mekanisme meliputi aktif
dan non-aktif secara berturut-turut dari ekspresi gen terhadap perubahan lingkungan. Kedua,
mekanisme regulasi meliputi apa yang disebut preprogrammed circuit of gene expressions.
Induksi Dan Represi
Seperti kebanyakan prokariot lain, E. coli mampu tumbuh dengan beberapa
karbohidrat sebagai energi. Keberadaan karbohidrat seperti glukosa dan laktosa
mempengaruhi pertumbuhan bakteri tersebut. E. coli tumbuh secara pesat jika ada laktosa.
Meskipun galaktosa juga bisa digunakan sebagai energi untuk pertumbuhan. Saat E. coli yang
awalnya berada di media yang tidak mengandung laktosa kemudian dipindah ke media yang
mengandung laktosa, bakteri ini akan mensintesis enzim yang dibutuhkan untuk penggunaan
laktosa. Proses pengaktifan ekspresi gen ini disebut induksi. Gen yang ekspresinya menagtur
kejadian ini disebut indusibel gen. Sedangkan enzimnya disebut indusibel enzim. Induksi

mengubah kecepatan sintesis enzim, tidak mengubah aktifitas dari molekul enzim yang sudah
ada. Kebalikan dari induksi adalah represi. Represi adalah proses menahan atau
menghentikan ekspresi gen yang telah aktif. Represi ini dilakukan ketika sumber makanan
telah tercukupi.
Model Operon
Model operon berhubungan dengan regulasi gen yang mengkode enzim yang
dibutuhkan untuk penggunaan laktosa pada E. coli. Transkripsi dari satu set gen yang
berdekatan diatur oleh dua elemen. Salah satu elemen disebut regulator gen, mengkode
protein yang disebut repressor. Pada kondisi yang cocok, repressor berikatan dengan elemen
kedua yang disebut operator. Letak operator selalu berdekatan dengan struktur gen yang
dimana ekspresinya diatur. Ketika represor berikatan dengan operator, transkripsi tidak dapat
terjadi. Hal ini karena ikatan antara represor dan operator menghalangi RNA polymerase
untuk berikatan dengan sisi promoter. Kesatuan unit dari gen, operator, dan promoter inilah
yang disebut operon. Mengikat atau tidaknya represor pada operator, ditentukan oleh ada atau
tidaknya molekul efektor. Transkrip mRNA membawa informasi yang mengkode seluruh
operon. mRNA dari operon mengandung lebih dari satu struktur gen sehingga disebut
poligenik.
Lac, Operon yang Terinduksi.
Seperti operon yang lain, lac operon memiliki promoter, operator, dan gen struktural.
Hanya saja gen struktural pada lac operon adalah z, y, dan a yang mengkode -galaktosidase,
-galaktosid permease, -galaktoside transacetylase. -galaktosid permease memompa
laktosa ke dalam sel. Sedangkan -galaktosidase memecahnya menjadi glukosa dan
galaktosa. Gen regulator lac mendesain gen i untuk mengkode represor yang panjangnya 360
asam amino. Jika tidak ada penginduksi, represor berikatan dengan sekuen operator lac dan
mencegah RNA polimerase untuk berikatan dengan promoter. Promoter lac mengandug dua
komponen fungsional yang berbeda. Yang pertama yaitu sisi yang berikatan dengan RNA
polimerase dan sisi yang berikatan dengan protein lain yang disebut catabolite activator
protein (CAP).

Trp, Operon Yang Terrepresi

Trp adalah salah satu operon dari E. coli yang mengalami represi. Jika tryptophan
tidak ada, RNA polimerase akan berikatan dengan promoter dan mentranskrip gen dari
operon tersebut. Tetapi jika terdapat tryptophan, represor berikatan dengan operator dan
mecegah RNA polimerase untuk berikatan dengan promoter.
Kontrol Positif Operon Lac Oleh CAP Dan AMP
Represi katabolit pada operon lac dilakukan melalui kontrol positif transkripsi oleh
protein regulator yang disebut CAP dan molekul efektor yang disebut cAMP. Baik CAP
maupun cAMP ini harus berikatan pada sisi ikatan promoter lac agar operon bisa terinduksi.
Jika cAMP tidak ada, maka CAP tidak akan mengikat. Sehingga cAMP disini berperan
sebagai molekul efektor yang menentukan transkripsi operon lac. cAMP ini diperlukan dalam
jumalh yang cukup untuk membuat CAP berikatan. Selain itu, kehadiran glukosa juga
mempengaruhi ikatan tersebut. Kontrol positif oleh gabungan CAP dan cAMP ini dapat
terjadi bila terdapat glukosa. Jika tidak terdapat glukosa, maka transkripsi dari operon lac
tidak akan pernah melebihi 2 persen.
Pengaturan Kompleks Pada Operon Ara
Operon ara pada E. coli mengandung tiga gen struktural (araB, araA, dan araD) yang
mengkode tiga enzim yang terlibat dalam katabolisme arabinose. Ketiga gen tersebut
bertranskripsi pada mRNA tunggal yang berfung si sebagai promoter yang disebut Pbad.
Regulasi protein pada operon ara (protein araC) diproduksi dari sebuah transkripsi yang
dimulai pada sebuah promoter yang disebut Pc. Keberadaan molekul efektor arabinose dan
cAMP sangat berpengaruh.

Represi Prophage Lambda Selama Fase Lisogeni


Bakteri lambda melakukan represi selama fase lisogeni agar tidak memasuki fase litik. Hal ini
dilakukan agar tidak terdeteksi dalam tubuh inang. Pada bakteriofag memiliki gen C1 yang
melakukan transkripsi dan translasi untuk menghasilkan represor. Represor ini nantinya akan
berikatan dengan operator sehingga menyebabkan promoter yang berikatan dengan RNA
polimerase. Sehingga RNA polimerase dan promoter tidak bisa bergabung dengan operator
dan proses transkripsi tidak bisa dilanjutkan. Sehingga bakteri ini tetap dalam fase lisogenik,
tidak akan memasuki fase lisis.

Kontrol pada Operon Trp oleh Redaman


Redaman adalah regulasi tingkat kedua pada operon trp. Sekuen yang mengatur kejadian ini
disebut peredam. Redaman terjadi melalui kontrol pada proses penghentian transkripsi. Pada
proses redaman ini, transkripsi dihentikan secara lebih cepat. Penghentian yang lebih cepat
ini terjadi hanya saat ada tRNAtrp dan menghasilkan sekuen transkrip sepanjang 140
nukleotida.
Penghambat Umpan Balik dan Enzim Alosterik
Adanya konsentrasi yang cukup dari produk akhir alur biosintesis akan secara berkala
dihasilkan pada penghambatan enzim pertama alur tersebut. Fenomena ini disebut feedback
inhibition atau end product inhibition.Sebenarnya hal ini sama dengan represi, yaitu
menghambat sintesis enzim. Sisi produk akhir ini berbeda dengan sisi substrat. Ketika
mengikat produk akhir, beberapa enzim melakukan perubahan dalam konformasi yang
disebut transisi alosterik yang mengurangi afinitasnya terhadap substrat.

Sekuen Sementara Ekspresi Gen Selama Infeksi Fag


Regulasi pada sekuen ekspresi gen selama infeksi fag terjadi paling utama pada tingkat
transkripsi. Bakteri yang paling banyak dipelajari adalah fag E. coli T4, T7 dan fag Bacillus
subtilisSP01. Sekuen ekspresi gen di kontrol oleh modifikasi promoter khusus dari RNA
polimerase. Bisa dengan sintesis RNA polimerase baru atau perubahan dari RNA polimerase
inang yang terinduksi. Pada sel fag T7 yang terinfeksi gen awal di transkripsi oleh RNA
polimerase E. coli. Untuk Bacillus subtilisSP01 menunjukkan alur yang lebih kompleks,
melibatkan tiga set gen. Set tersebut adalah awal, tengah, dan akhir.

Pertanyaan
1. Mengapa bakteri lambda melakukan represi?
Hal itu dikarenaka bakteri lambda tidak ingin berada pada fase lisis. Sehingga bakteri ini
akan

mempertahankan

fase

lisogeninya.

Cara

mempertahankannya

yaitu

dengan

menghadirkan represor yang berikatan dengan operator. Hal itu akan menyebabkan promoter
yang berikatan dengan RNA polimerase tidak bisa bergabung dengan operator. Sehingga
proses transkripsi tidak bisa dilakukan.
2. Mengapa perlu adanya redaman?
Redaman dilakukan agar tidak terjadi transkripsi lebih lanjut dari operon yang ada. Proses
transkripsi yang sebenarnya belum selesai, saat itu diberhentikan secara prematur.

Daftar rujukan
Gardner. 2012. Principle of Genetics. New York. hal 391-407.
Diposkan oleh afif good di 08.21
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Popular Posts

laporan pengamatan morfologi bakteri


A.

Topik
: Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri B.
Untuk mengetahui warna koloni bakt...

Tujuan

: 1.

laporan ALT bakteri


A. Topik Uji Kualitas Mikrobiologi Makanan Berdasarkan Angka Lempeng Total
Koloni Bakteri B. Tujuan 1.
Untuk mengetahu...

regulasi ekspresi gen pada prokariot


REGULASI EKSPRESI GEN PADA PROKARIOTIK Pada bakteri dan prokariot
lainnya, keberadaan gen sangat berpengaruh dalam adaptasi terha...

laporan pigmen dalam kloroplas


PIGMEN-PIGMEN DALAM KLOROPLAS A. Topik Pigmen-Pigmen Dalam
Kloroplas B. Tujuan Diharapkan terampil dalam: 1. ...

makalah perkembangan embrio mamalia


MAKALAH PERKEMBANGAN EMBRIO MAMALIA Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Perkembangan Hewan Yang Dibina Oleh Ibu Amy Tenzer Oleh Kelom...

resume onkogen dan protoonkogen


KONTROL GENETIK PADA PEMBELAHAN SEL: ONKOGEN DAN
PROTOONKOGEN Pada sel eukariot, kontrol saat pembelahan sel lebih kompleks
dibandi...

kajian poliploidi ikan mas

KAJIAN INDUKSI KEJUTAN PANAS TERHADAP POLIPLOIDISASI PADA


IKAN MAS (Cyprinus carpio L. ) MENGGUNAKAN METODE
PENGHITUNGAN JUMLAH NUKLEOLUS...

eksperimen ujung terbuka


eksperimen ujung terbuka BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu
metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaks...

makalah perkembangan embrio mamalia


MAKALAH PERKEMBANGAN EMBRIO MAMALIA BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada hampir semua makhluk hidup suatu generasi baru ...

translasi
TUGAS 9 TRANSLASI SINTESIS PROTEIN: TRANSLASI Dalam proses sintesis
protein, proses ya...

Mengenai Saya
afif good
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

2014 (28)
o November (2)
o Oktober (7)
o September (19)

one gen one polipeptide hipotesis

eksperimen ujung terbuka

resume onkogen dan protoonkogen

contoh PTK

makalah perkembangan embrio mamalia

makalah perkembangan embrio mamalia

translasi

laporan pigmen dalam kloroplas

kajian poliploidi ikan mas

kontrol genetik pada respon imun

laporan pengamatan morfologi bakteri

makalah perkembangan moral dan spiritual peserta d...

Makalah teori belajar kognitif

makalah pembelajaran kooperatif

contoh proposal pkm-p

regulasi gen eukariot

regulasi ekspresi gen pada prokariot

makalah hasil belajar dan materi ajar

makalah hasil belajar dan materi ajar

iklan

profilku
About YOU...Read More
Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai