Rppekresi
Rppekresi
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011
Sekolah
: SMP N 1 Wirosari
Mata Pelajaran
: IPA (SAINS)
Kelas/Semester
: IX/1
Pertemuan ke:1
Alokasi Waktu
: 3 X 40 menit
Standar Kompetensi
: 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar
: 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan
Indikator
Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk organ penyusun sistem ekskresi
2. Menjelaskan fungsi sistem ekskresi
3. Menyebutkan penyakit-penyakit pada sistem ekskresi
II. Materi Ajar
Organ-organ penyusun sistem ekskresi terdiri dari : Hati, paru-paru, ginjal dan kulit. Hati
merupakan organ ekskresi yang berfungsi menghasilkan empedu. Paru-paru berfungsi
mengeluarkan sisa pernapasan ( CO2 dan H2O), ginjal berfungsi mengeluarkan urine dan
kulit mengeluarkan keringat. Macam-macam gangguan / penyakit pada alat pengeluaran :
1. paru-paru
: pleuritis, TBC, Kanker paru-paru
2. hati
: Hepatitis
3. Ginjal
: diabetes meletus, kencing batu
4. kulit
: jerawat, panu/kurap, kutu air, abses dll
III. Metode Pembelajaran
a.
Metode :
Pengamatan
Diskusi
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
(pokok), memberi motivasi, kemudian membentuk kelompok
Motivasi : Bagaimanakah bau dari urine kita ?
2. Kegiatan inti
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
4. sifilis
disebabkan bakteri
5. AIDS
disebabkan virus HIV
Cara mencegah penularan AIDS :
a. Abstinence (aman tidak berhubungan sex)
b. Be faithful (saling setia)
c. Condom
d. Drug (narkoba)
e. Equipment (alat-alat bersih, steril)
III. Metode Pembelajaran
STAD
Diskusi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok
Guru menyampaikan materi pokok
2. Kegiatan Inti :
Siswa dalam kelompok melakukan pengamatan organ-organ sistem reproduksi
Guru melakukan bimbingan dalam kelompok secara bergantian
Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang hasilnya paling bagus
Guru mengevaluasi siswa
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok
Guru menyampaikan materi pokok
2. Kegiatan Inti
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat artikel tentang cara penularan dan
pencegahaan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia, serta
menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi
Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerjanya
Kelompok lainnya menanggapi hasil presentasi
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan penekanan terhadap hasil belajar
Guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan
Guru melakukan evaluasi
V. Sumber Belajar
a. Buku Erlangga (Biologi 3)
b. Buku siswa dan buku lain yang relevan
c. Charta perkembangan manusia
d. Model alat reproduksi manusia
e. Video
f. LKS
VI. Penilaian
1. Teknik
2. Bentuk Instrumen
3. Soal Instrumen
: tes tertulis
: tes isian, tes uraian
:
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok, memberi tugas kepada siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap model alat indra
b. Kegiatan Inti
Siswa melakukan pengamatan dalam kelompok, kemudian mendiskusikan hasilnya
dan membuat laporan hasil kerja kelompok
Siswa presentasi di depan kelas
c. Kegiatan Akhir
Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
Guru melakukan evaluasi
V. Sumber Belajar
a. Buku Yudistira
b. Buku Bumi Aksara
c. Model Sistem Indra
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. tes tertulis
2. Bentuk instrumen
a. tes isian
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Buku Erlangga
b. LKS siswa
VI. Penilaian
Teknik Penilaian
tes tertulis
Non tes
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Kromosom adalah pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam inti sel
Gamet adalah sel kelamin
Parental (P) adalah Induk (jantan dan betina)
Filial (F) adalah keturunan, F1 = anak, F2 = cucu
Dominan adalah sifat gen yang muncul pada keturunan (menutupi sifat
pasangannya)
Resesif adalah sifat gen yang tersembunyi (ditutupi oleh pasangannya)
Genotip adalah sifat dasar yang tak tampak
Fenotip adalah sifat dasar yang tampak
Intermediet adalah sifat kedua induk yang saling mempengaruhi
Homozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari alela yang sama (AA;aa)
Heterozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari alela tidak sama (Aa)
III. Metode Pembelajaran
- Diskusi
non tes
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Gamet
F1 Genotip
Fenotip
Mm
Merah
P2
Mm
(Mawar Merah)
Gamet
Rasio Fenotip
Mm
(Mawar Merah)
M
m
1 MM : 2 Mm : 1 mm
3 Merah : 1 putih
Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan 1 sifat beda dominansi tak penuh
Contoh :
P1
MM
X
mm
(Mawar Merah)
(Mawar Putih)
Gamet
F1 Genotip
Fenotip
P2
m
Mm
( Merah muda)
Mm
(Merah muda)
Gamet
M
m
F2 Rasio Genotip
Rasio Fenotip
(dominan penuh)
M
m
F2 Rasio Genotip
Mm
(Merah muda)
M
m
1 MM : 2 Mm : 1 mm
1 Merah : 2 merah muda : 1 putih
P1
KKHH
(Keriting Hitam)
Gamet
KH
kh
F1 Genotip
Fenotip
P2
X
kkhh
(lurus putih)
KkHh
(Keriting Hitam)
KkHh
(Keriting Hitam)
Gamet
KH
Kh
kH
kh
KkHh
(Keriting Hitam)
KH
Kh
kH
kh
F1
KH
Kh
kH
kh
KH
KKHH
Kh
KKHh
KKHh
KkHH
KkHh
KKhh
KkHh
Kkhh
kH
KkHH
KkHh
10
kkHH
11
kkHh
12
kh
KkHh
13
Kkhh
14
kkHh
15
kkhh
16
Rasio Genotipe
: Keriting Hitam
: Keriting Putih
: Lurus Hitam
: Lurus Putih
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian Bioteknologi
2. mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan mikroorganisme dalam produksi pangan,
bidang pertanian, bidang farmasi dan bidang pertambangan
3. menyebutkan produk-produk Bioteknologi baik konvensional ataupun modern di
lingkungan sekitar
3. Kegiatan Akhir
Evaluasi oleh guru
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian
:
Tes tertulis
Non tes
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Membuat produk Bioteknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari
II. Materi Ajar
Pembuatan Tape dengan memanfaatkan Sacchraromyces Cerevisiae
Caranya
:
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Tiga serangkai
3. LKS
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis
Non tes
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
.
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Melakukan percobaan sederhana kwantitatif hubungan antara besar gaya listrik, muatan
listrik dan jarak antara benda-benda bermuatan listrik
Menjelaskan pengertian induksi listrik
Menjelaskan pengertian medan listrik
Menjelaskan pengertian potensial listrik
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
Menggambarkan model atom bahwa atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi
elektron
Menjelaskan mengapa suatu benda digosok dengan benda lain akan bermuatan
listrik
Memberikan contoh cara memberikan muatan listrik pada suatu benda
Menyebutkan jenis-jenis muatan listrik
Menjelaskan sifat muatan listrik
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya coulomb
Menjelaskan pengertian induksi listrik
Menjelaskan pengertian potensial listrik
Menjelaskan prinsip kerja penangkal petir
2. Psikomotor
Menunjukkan cara memberi muatan listrik suatu benda
Menunjukkan fungsi elektroskop
Mengapa kertas-kertas kecil tertarik oleh penggaris yang telah digosokgosokkan pada rambut kering?
Pra Eksperimen :
- Menunjukkan beberapa macam alat yang akan digunakan dalam kegiatan
eksperimen (LKS)
- Peringatan : Hati-hati dalam bekerja !
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Benda dikatakan bermuatan listrik apabila dapat menarik benda-benda yang
kecil dan ringan yang ada didekatnya
Setiap atom tersusun atas proton, netron dan elektron
Proton dan netron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada dikulit
atom, karena :
1. Massa proton (muatan positif) lebih besar daripada massa elektron (muatan
negatif)
2. gaya tarik antara partikel proton dan netron lebih besar daripada gaya tarik
antara proton dan elektron
Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral
pemisahan muatan
Pada kertas
plastik bermuatan
+_+_+_+_
+_+_+_+_
+_+_+_+_
+_+_+_+
a.
_ _ _ +++
_ _ _ +++
___ ___
-----------------
b.
Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :
Q1.Q2
F= k ----------r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :
W
V = ---------q
Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1.
Kegiatan awal
2.
3.
Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
Tes tertulis
: Pilihan Ganda
Non tes
: Tes Identifikasi
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara
tertentu.
3. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik.
4 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik.
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel
3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik.
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
(Hukum Ohm) #
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, semi konduktor
dan isolator)
6. Menggunakan Hukum Kirchoff I untuk menghitung V dan I dalam rangkaian
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
8. Menjelaskan terjadinya GGL
II. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis
III. Metode Pembelajaran
1. Model
: DI dan Cl
2. Metode : Diskusi informasi, demonstrasi dan Eksperimen
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a.
Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
c. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
d. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
e. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
f. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
g. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah.
V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.
VI. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian
Tes tertulis.
b. Bentuk Instrumen
Uraian, test unjuk kerja
Contoh instrument
1. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan Elektroskop
Kunci : alat yang digunakan untuk mengeahui suatu benda bermuatan listrik atau
tidak.
Skor : 1
2. Uji Petik Kerja Prosedur dan Produk
Lakukan kegiatan untuk mengetahuim suatu benda bermuatan atau tidak dengan
alat
Batu baterai
Elektroskop
Kain wool
Ebonit
Batang kaca
Penggaris plastik.
Sobekan kertas
Rubrik
No
1.
2.
3.
4.
Aspek
Menggunakan alat dengan benar
Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
Memperoleh data dari pecahan
Membuat kesimpulan dengan benar
Jumlah Skor
Skor
2
4
2
2
10
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Kompetensi Dasar
Indikator :
1..Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2.Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan skunder.
3.Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan
terpakai).
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik
2. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik primer
3. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik skunder
4. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik primer
5. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik skunder
6. Siswa dapat mengukur tegangan antara kutub sumber tegangan
7. Siswa dapat mengukur tegangan jepit.
II. Materi Pembelajaran
1. Arus listrik
2. Macam elemen listrik
3. Cara kerja elemen listrik
4. Beda potensial dan tegangan jepit.
III. Metode Pembelajaran
1
Model :
Cooperatif Learning
2 Metode:
Ceramah, eksperimen
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
b. Prasyarat Pengetahuan
Aspek
Merangkai alat dengan benar
Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
Memperoleh data dari pecahan
Membuat kesimpulan dengan benar
Jumlah Skor
Skor
2
4
2
2
10
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
: SMP N 1 Wirosari
: IPA (SAINS)
: IX/1
: 1 dan 2
: 4 X 40 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator :
Menjelaskan pengertian energi listrik
Menyebutkan perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain dalam peristiwa
sehari-hari
Menjelaskan hubungan antara V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik
rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada KWh meter
Menjelaskan cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Menggunakan alasan untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan seharihari.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
Menjelaskan pengertian energi listrik
Memberikan beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hubungn V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
Memecahkan masalah yang berhubungan dengan energi dan daya listrik
sehubungan dengan perhitungan penggunaaan listrik rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada KWh meter
Menjelaskan pengertian konversi energi
Memberikan contoh cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi
dalm kehidupan sehari-hari
2. Psikomotor
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Panasnya bola lampu pijar sedang menyala dikarenakan adanya energi panas
yang dipancarkan oleh lampu pijar
Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :
W= Q.V, karena Q = I.t maka
W= V.I.t
Keterangan :
I
: kuat arus, satuannya
: ampere (A)
Q
V
W
T
: juml.muatan, satuannya
: beda potensial, satuannya
: energi, satuannya
: waktu, satuannya
: coulomb (C)
: volt (V)
: joule (J)
: sekon (s)
Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = ------T
Keterngan :
W
: energi, satuannya
: joule (J)
t
: selang waktu, satuannya
: sekon (s)
P
: daya, satuannya
: watt (W)
Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :
Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1.
Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
2.
Pengertian energi
Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang konversi
energi listrik
Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3.
Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c T = m c (T2 T1)
W=Q
P t = m c T
Prinsip kerja lampu pijar
a. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
b. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
Perbedaan sekring dengan pemutus daya
a. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
b. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
a. Persediaan bahan bakar terbatas
b. Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
c. Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi
Cara Penghematan energi listrik :
a. Matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
b. Matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
c. Gunakan alat listrik yang berdaya rendah
V. Sumber Belajar
Buku siswa
VI. Penilaian :
Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral
pemisahan muatan
Pada kertas
plastik bermuatan
+_+_+_+_
+_+_+_+_
+_+_+_+_
+_+_+_+
a.
_ _ _ +++
_ _ _ +++
___ ___
-----------------
b.
2.
3.
Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
4. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
5. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara satuan dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik.
d. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C
e. Kesimpulan hukum Coulomb :
Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :
Q1.Q2
F= k ----------r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :
W
V = ---------q
Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1.
Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara kita mengetahui jenis muatan listri ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2.
Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara kerja elektroskop sebagai alat untuk
mengetahui benda bermuatan atau tidak,serta cara memberi muatan pada
elektroskop
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
Telaah buku tentang petri dan peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok
3.
Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak
b. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan .
c.
d.
e.
f.
g.
h.
dimana muatan listrik yang sejenis akan saling menjauh dan muatan listrik
tak sejenis akan saling mendekat,sehingga sobekan kertas dapat ditarik
plastik bermuatan
Fungsi elektroskop :
Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
3. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Non tes
: Pilihan Ganda
: Tes Identifikasi
HASLAN, S.Pd.
NIP 19601106 198303 1 009
SUYANTO , S.Pd.
NIP. 19510212 197308 1 001
Materi Pembelajaran
VIII.
8. Model
9. Metode
:
:
Metode Pembelajaran
DI dan Cl
Diskusi informasi, demonstrasi dan Eksperimen
IX. Langkah-langkah
3. Kegiatan Pendahuluan
a.
Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat
3. Kegiatan Inti
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
i. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
j. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
k. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
l. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
m. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
n. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
d. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
e. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
f. Guru memberikan tugas rumah.
X. Sumber Belajar
5. Buku siswa
6. LKS
7. Buku referensi
8. Alat praktikum.
XI. Penilaian Hasil Belajar
c. Teknik Penilaian
Tes tertulis.
d. Bentuk Instrumen
Uraian, test unjuk kerja
Contoh instrument
4. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan Elektroskop
Kunci : alat yang digunakan untuk mengeahui suatu benda bermuatan listrik atau
tidak.
Skor : 1
5. Uji Petik Kerja Prosedur dan Produk
Lakukan kegiatan untuk mengetahuim suatu benda bermuatan atau tidak dengan
alat
Batu baterai
Elektroskop
Kain wool
Ebonit
Batang kaca
Penggaris plastik.
Sobekan kertas
Rubrik
No
1.
2.
3.
4.
Aspek
Menggunakan alat dengan benar
Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
Memperoleh data dari pecahan
Membuat kesimpulan dengan benar
Jumlah Skor
Skor
2
4
2
2
10
1
2
Model :
Cooperatif Learning
Metode:
Ceramah, eksperimen
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
c. Prasyarat Pengetahuan
Kunci :
Skor
GGL adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber arus pada saat
tidak mengalirkan arus listrik.
1
Aspek
Merangkai alat dengan benar
Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar
Memperoleh data dari pecahan
Membuat kesimpulan dengan benar
Jumlah Skor
Skor
2
4
2
2
10
Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :
W= Q.V, karena Q = I.t maka
W= V.I.t
Keterangan :
I
: kuat arus, satuannya
Q
: juml.muatan, satuannya
V
: beda potensial, satuannya
W
: energi, satuannya
T
: waktu, satuannya
: ampere (A)
: coulomb (C)
: volt (V)
: joule (J)
: sekon (s)
Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = ------T
Keterngan :
W
: energi, satuannya
: joule (J)
t
: selang waktu, satuannya
: sekon (s)
P
: daya, satuannya
: watt (W)
Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :
Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1.
Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
- Pengertian energi
2.
Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang konversi
energi listrik
Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3.
Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c T = m c (T2 T1)
W=Q
P t = m c T
Prinsip kerja lampu pijar
c. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
d. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
Perbedaan sekring dengan pemutus daya
c. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
d. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
V. Sumber Belajar
Buku siswa
VI. Penilaian :
Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian