Oleh:
Kelompok 11
M. Mubin Ardiansyah
(12222064)
Muchammad Sangkut
(12222065)
Dosen Pembimbing
Fitratul aini, M. Si
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat beriring salam penyusun sampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat bagi umat-Nya. Seiring
dengan itu, tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
menjelaskan secara ringkas mengenai Lumut (Bryophyta). Penyusun menyadari
akan kekurangan dari makalah ini. Karena Tak ada gading yang tak retak.Oleh
karena itu, saran dan masukan dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan
untuk penyempurnaan makalah ini dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat berguna bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lumut merupakan kelompok tumbuhan kecil yang tumbuh menempel
pada berbagai jenis substrat. Substrat yang umum dapat di tumbuhi lumut adalah
pada pohon, kayu mati, kayu lapuk, serasah, tanah dan batuan dengan kondisi
lingkungan lembab dan penyinaran yang cukup. Kehidupan lumut dipengaruhi
oleh faktor lingkungan seperti, suhu, kelembaban dan cahaya. Lumut yang hidup
seperti pada pohon akan dipengaruhi oleh struktur permukaan kulit kayu atau
tempat tersebut harus lembab dengan intensitas cahaya yang cukup (Ariyanti,
2008).
Lumut merupakan salah satu kelompok tumbuhan rendah dan bagian dari
keanekaragaman hayati yang belum banyak mendapat perhatian (Windadri, 2009).
Ada 24.000 spesies Bryophyta yang dikenal, dan semua tumbuhan lumut
membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab yang masuk kedalam siklus
kehidupan tumbuhan tersebut. Divisi Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas, yaitu
lumut hati (Hepatophyta) dengan 9000 spesies dan 240 genus; lumut tanduk
(Anthocerotopyhta) hanya 500 spesies; dan lumut daun (Bryopsida) memiliki
12.000-14.500spesies dan 670 genus (Semple,1999).
Bryophyta termasuk salah satubagian kecil dari flora yang belumbanyak
tergali juga merupakan salahsatu penyokong keanekaragamanflora. Tumbuhan
lumut tersebar luasdan merupakan kelompok tumbuhanyang menarik. Mereka
hidup di atastanah, batuan, kayu, dan kadang kadang di dalam air. Lumut hati
dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat
tampak bahkan menarik jikatumbuh berkelompok. Padaumumnya jenis tumbuhan
ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian
besarmerupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung.
Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut sejati (Bryopsida), dapat
bertahan hidup pada musim kering. Pertumbuhannya mengalami peremajaan jika
air tersedia kembali (Tjitrosomo, 1984).
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
non
atau
Hepaticae)
dengan
multisellular
dan
daun-daun,
ketiadaan
daun-daun
yang
lumut
mempunyai
gametophyte-dominant
lumut
tidak
mempunyai
kelamin
menghasilkan
jantan
disebut
Spermatozoid.
Anteridium
Alat
kelamin
yang
betina
ke
arah
ovum
berupakan
Gerak
ikut membentuk
spora). Spora
lumut
bersifat haploid.
e) Lumut mengalami keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya,
lumut mengalami duafase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid)
dan fase sporofit (diploid).Alatperkembangbiakan jantan berupa
antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupaarkegonium.
2.2. Siklus Hidup Lumut
Lumut (dan Bryophyta lain) memiliki satu set kromosom
(haploid, beberapa kromosom hidup dalam sebuah salinan
sel yang unik). Periode siklus hidup lumut secara lengkap,
merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada sporofit.
Lumut hidup diawali dari sebuah spora haploid, yang
bertunas
untuk
memproduksi
sebuah
protonema,
yang
organ
sex
lumut.
Organ
betina
disebut
jantan
turun.
Organ
jantan
disebut
antheridia
archegonial
venter.Ini
membutuhkan
kira-kira
dalam
kapsul,
sel-sel
pereproduksi
spora
beberapa
lumut.Pada
beberapa
lumut,
struktur
lumut
secara
singkat
berlangsung
suatu
protalium
yang
pada
lumut
dinamakan
pembelahan
berkelompok
reduksi
merupakan
terjadilah
spora
tetrade.Seringkali
yang
pada
dibentuk
dalam
sporofit,
sedangkan
reproduksi
terdapat
sejumlah
sel
induk
spermatozoid.
menganggap
kelompok
lumut
hati
merupakan
hati
beranggota
lebih
dari
6000
jantan
dan
betina.
Contohnya:
Ricciocarpus,
terbagi
menjadi
dua
lobus
sehingga
struktur
seperti
mangkok
dipermukaan
payung,
tidak
sporofit
pertumbuhannnya
mempunyai
jaringan
terbatas
meristematik,
talus
(dorsiventral),
bagian
atas
dorsal
/pada
jenis
terletak
pada
bagian
terminal,
atau
merakahnya
teratur.Seperti
kaki
tangkai
kapsul
pita
tidak
dan
kapsul.
menentu
bercabang
Mekanisme
dan
menggarpu
tidak
dan
Bagian
terbesar
dari
janin
membentuk
terbentuklah
tetraspora,
tangkainya
yang
dengan
higroskopik.Akibat
adanya
elater
mengeringnya
yang
kapsul
sifatnya
elater
lumut,
kira-kira
ini
Arthrodontous;
tergabung
di
dasar
yang
terpisah dari
dimana
mereka
lainnya
mengikat
dan
untuk
rizoid
yang
multiseluler
yang
dapat
arkegonium
dan
anteridium
terpisah
banyak
sel
dan
dapat
mengeluarkan
suatu
Sphagnum
dapat
digunakan
sebagai
pembalut
atau
sebagai
penyerap
polutan.Tumbuhan
lumut
dapat
dimanfaatkan
antara
BAB III
PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa lumut merupakan kelompok tumbuhan
kecil yang tumbuh menempel pada berbagai jenis substrat. Substrat yang
umum dapat di tumbuhi lumut adalah pada pohon, kayu mati, kayu lapuk,
(Anthocerotaceae).
Reproduksi
lumut
bergantian
spora
sedangkan
haploid
reproduksi
yang
dibentuk
seksualnya
dalam
dengan
sporofit,
membentuk
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, Merjin M.B, Kuswata. K, Sri S.T, Guhardja, S. Robbert. G, 2008.
Bryophytes on tree trunks in natural forests, selectively logged Forests and
Anne.
2014.
Lumut
Tanduk.
[http://www.anneahira.com/lumut-