Anda di halaman 1dari 4

Deteksi dini kanker dapat dilakukan dengan pemeriksaan skrining.

Menurut Cancer Council Australia, prinsip pemeriksaan skrining


untuk kanker adalah:
1. Dilakukan walaupun tanpa keluhan atau gejala karena
apabila terdeteksi dini maka terapi akan lebih efektif.
2. Bertujuan untuk mengidentifikasi orang-orang mana yang
dicurigai, yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk
memastikan ada atau tidaknya penyakit. Jadi tes skrining
bukanlah untuk mendiagnosa, diperlukan pemeriksaan
lanjutan untuk mendiagnosa.
3. Pemeriksaan skrining bertujuan untuk menemukan kelainan
sedini mungkin, misalnya untuk kanker serviks dengan
papsmear dapat mendeteksi tahap pra-kanker, sedangkan
untuk kanker payudara dengan mamografi dapat mendeteksi
tahap kanker invasif secara dini.

Konsep tes skrining adalah seperti medical check up, yaitu dilakukan
secara rutin, berkala, tanpa tunggu ada keluhan.
Beberapa perusahaan memberikan fasilitas medical check up bagi
para karyawannya. Paket medical check up standard yang diberikan
biasanya meliputi pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan tekanan
darah, berat dan tinggi badan, visus), pemeriksaan laboratorium
darah lengkap, urin lengkap, x-ray dada.
Pertanyannya apakah paket medical check up standard tersebut
memadai untuk deteksi dini kanker?
Mari kita simak panduan terbaru dari American Cancer Society untuk
deteksi dini jenis-jenis kanker terbanyak.
Kanker Payudara

Mamografi setiap tahun dianjurkan mulai usia 40 tahun

Pemeriksaan skrining harus mempunyai akurasi yang cukup untuk


mendeteksi penyakit pada tahap yang dini. Akurasi diukur dari
sensitivitas dan spesifisitas.

Pemeriksaan klinis payudara setiap 3 tahun untuk wanita


usia 20 tahunan dan 30 tahunan dan setiap tahun untuk
wanita berusia 40 tahun ke atas.

Sensitivitas menggambarkan kemampuan suatu tes untuk


mengidentifikasi seseorang menderita penyakit secara tepat
misalnya proporsi orang yang menderita penyakit yang hasil tes
skriningnya positif. Tes dengan sensitivitas rendah akan kehilangan
kasus ini (orang yang berpenyakit) dan akan menghasilkan angka
negatif palsu yang tinggi (orang yang berpenyakit dikatakan bebas
penyakit).

Wanita harus mengenal payudaranya sendiri secara normal


(baik secara terlihat maupun teraba) dan laporkan setiap
perubahan segera ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan
SADARI (periksa payudara sendiri) dapat dilakukan mulai
usia 20 tahun.

Spesifisitas menggambarkan kemampuan suatu tes


mengidentifikasi orang yang tidak berpenyakit secara tepat. Tes
dengan spesifisitas yang rendah akan menghasilkan angka positif
palsu yang tinggi (orang sehat dikatakan tes positif).

Wanita yang mempunyai riwayat keluarga, kecenderungan genetik


atau beberapa faktor tertentu harus diskrining dengan MRI selain
dengan mamografi.
Keterbatasan Mamografi
Suatu mamografi tidak bisa membuktikan bahwa suatu daerah
abnormal adalah kanker. Untuk mengkonfirmasi apakah kanker

hadir, sejumlah kecil jaringan harus diambil dan diperiksa di bawah


mikroskop. Prosedur ini disebut biopsi.

di tempat anda. Bicarakan dengan dokter Anda tes mana yang


terbaik untuk Anda.

Mammografi juga tidak bekerja dengan baik pada wanita muda,


biasanya karena payudara mereka padat sehingga dapat
menyembunyikan tumor. Ini juga mungkin benar bagi wanita hamil
dan wanita yang menyusui

Beberapa orang perlu diskrining dengan jadwal yang berbeda


karena ada riwayat pribadi atau riwayat keluarga. Bicarakan dengan
Dokter Anda mengenai riwayat Anda dan tes apa yang terbaik untuk
Anda.

Kanker Usus Besar (Kanker kolorektal) dan Polip Usus Besar

Kanker Serviks

Mulai usia 50 tahun, baik pria maupun wanita harus menjalani salah
satu tes di bawah ini.

Skrining kanker serviks harus diulai pada usia 21 tahun.


Wanita di bawah 21 tahun tidak perlu diperiksa.

Tes untuk menemukan polip dan kanker

Wanita berusia antara 21 - 29 tahun harus tes Pap setiap 3


tahun. Sekarang ada tes yang disebut tes HPV. Tes HPV
tidak perlu dilakukan pada kelompok umur ini keduali bila
dibutuhkan pada hasil tes Pap yang abnormal.

Wanita berusia 30 - 65 tahun harus tes Pap plus HPV


(disebut "co-testing") setiap 5 tahun. Hal ini merupakan
pendekatan yang terpilih, tapi masih dapat diterima apabila
hanya tes Pap saja setiap 3 tahun.

Wanita di atas umur 65 tahun yang hasil skrining teraturnya


normal tidak perlu diperiksa skrining lagi. Begitu tes
dihentikan, tidak perlu dimulai lagi. Wanita dengan riwayat
pra-kanker harus meneruskan skrining selama minimal 20
tahun setelah diagnosis, bahkan bila lewat dari usia 65
tahun.

Wanita yang rahimnya telah diangkat (dan juga serviksnya)


akibat penyakit yang bukan kanker serviks dan tidak ada
riwayat kanker serviks tidak perlu dites lagi.

Wanita yang telah divaksinasi HPV harus tetap diskrining


sesuai dengan anjuran kelompok umurnya.

Sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun*, atau

Kolonoskopi setiap 10 tahun, atau

Double-contrast barium enema setiap 5 tahun*, atau

CT colonography (virtual colonoscopy) setiap 5 tahun*

Tes terutama untuk menemukan kanker

Tes darah samar feses (gFOBT) setiap tahun*,**, atau

Tes imunokimia feses, fecal immunochemical test (FIT) tiap


tahun*,**, atau
* Kalau tesnya positif, harus dilanjutkan kolonoskopi.
** Tes menggunakan feses yang diambil dari rumah. Bila
dilakukan di poli dokter tidak memadai untuk tes. Bila
hasilnya positif maka harus dilanjutkan dengan kolonoskopi.

Tes ini dirancang untuk menemukan adanya polip dan kanker pada
tahap dini dan bisa dilakukan apabila tersedia di fasilitas kesehatan

Wanita yang karena riwayat kesehatannya mungkin perlu jadwal


skrining kanker serviks yang berbeda.
Vaksinasi Kanker Serviks Uteri
Vaksinasi dilakukan dengan memasukan serum antibodi ke dalam
tubuh. Pada vaksin kanker serviks, yang dimasukan adalah bagian
dari virus HPV, yaitu kulit/ cangkangnya yang telah dipurifikasi dan
dilarutkan dalam cairan tertentu sehingga bisa merangsang tubuh
untuk memproduksi antibodi/zat kekebalan tubuh terhadap HPV.
Tingginya tingkat serum antibodi ini berkolaborasi dengan tingkat
paparan (daerah) yang terinfeksi sehingga membuat antibodi bekerja
menetralisir virus dan mencegah masuknya virus ke dalam sel.

Pemberian Vaksinasi
Vaksinasi sebagai pencegahan dini terhadap kanker serviks
dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Vaksin dilakukan 3 kali
dengan jadwal permberian sebagai berikut :
1. Bivalent : 0,1, 6 bulan (Bivalent)
2. Quadivalent: 0, 2, 6 bulan (Quadrivalent)
Berikut ini pedoman yang ditetapkan oleh Himpunan Onkologi
Ginekologi Indonesia :
1. Diperlukan informasi dan persetujuan yang bersangkutan

Virus HPV mempunyai siklus hidup yang unik, dan hanya terdapat di
permukaan epitel berlapis gepeng, maka imfeksi karenya tidak
menimbulkan viremia sistemik.Berbeda dengan vaksin pencegahan
pada beberapa virus seperti polio, mumps, measles, rubella yang
menggunakan virus yang dilemahkan atau virus yang diinaktifkan
seperti polio, maka pada HPV hal ini tidak diberlakukan, karena virus
HPV tidak efisien jika dikultus dan juga genome virus HPV
mengandung onkogen sehingga tidak mungkin diberikan sebagai
vaksin pada perempuan sehat. Oleh karena itu vaksin HPV
dikembangkan dari subunitnya, dalam hal ini dikembangkan dari
protein kapsid/pembungkusnya yang disebut L protein.

2. Vaksin diberikan pada kelompok umur 11-55 tahun

Ada 2 macam vaksin yang telah dipasarkan, yaitu :

7.

1. Vaksin HPV Bivalent


2. Vaksin HPV Quadrivalent
Vaksin tersebut ditujukan terhadap terutam hpv tipe 16 dan 18, dan
juga tipe 6 dan 11.

3. Vaksinasi pria masih kontroversi, perlu kajian cost


effectivenes
4. Vaksin diberikan oleh dokter
5. Pemeriksaan identifikasi DNA HPV (Hibrid capture) tidak
diperlukan sebelum vaksinasi
6. Vaksin diberikan 3 suntikan, pada bulan 0, 1-2 bulan setelah
bulan pertama, dan 6 bulan setelah penyuntikan pertama
Booster belum diperlukan (estimasi >10 tahun)

8. Perempuan dengan penyakit yang mengganggu imunitas


(immunosupression) dapat diberikan perlindungan dengan
vaksin
9. Perempuan dengan riwayat terinfeksi HPV atau lesi
prakanker diberikan setelah dilakukan terapi lesi
prakankernya

10. Tidak dapat diberikan pada perempuan hamil


11. Efek samping minimal dan paling sering nyeri di tempat
suntikan Vaksin diberikan 3 suntikan, pada bulan 0, 1-2
bulan setelah bulan pertama, dan 6 bulan setelah
penyuntikan pertama

Pemeriksaan yang dianjurkan adalah CT Scan paru dosis rendah


(LDCT). CT Scan dada memerikan gambaran yang lebih detil
daripada rontgen (x-ray) dada dan lebih baik dalam menemukan
abnormalitas kecil pada paru. LDCT dada menggunakan jumlah
radiasi yang lebih kecil daripada standard CT scan dada dan tidak
memerlukan pewarna kontras intravena.
Kanker Prostat

Kanker Endometrium (Kanker Rahim)


American Cancer Society menganjurkan saat menopause, setiap
wanita harus diberitahu mengenai risiko dan gejala kanker
endometrium. Wanita harus melaporkan setiap perdarahan atau
bercak darah pada dokter. Beberapa wanita yang karena riyawatnya
mungkin perlu dipertimbangkan melakukan biopsi endometrium
setiap tahun. Karena itu bicarakan riwayat pada dokter Anda.
Kanker Paru
American Cancer Society tidak merekomendasikan tes untuk
skrining kanker paru untuk populasi umum tapi ACS memiliki
panduan skrining untuk individu risiko tinggi kanker paru akibat
merokok. Jika Anda memenuhi kriteria berikut ini, Anda memerlukan
skrining:

Usia 55 - 74 tahun

Kondisi kesehatan cukup baik

Riwayat merokok minimal 30 pak per tahun DAN masih


merokok sampai sekarang ATAU telah berhenti merokok
dalam waktu 15 tahun terakhir.

American Cancer Society menganjurkan dilakukan diskusi dengan


dokter untuk menentukan apakah diperlukan tes untuk kanker
prostat karena penelitian belum dapat membuktikan keuntungan tes
melebihi risiko tes. ACS menganjurkan mulai umur 50 tahun, pria
harus bicara ke dokter mengenai pro dan kontra tes agar dapat
menentukan apakah tes tersebut merupakan pilihan tepat untuk
mereka. Bila orang Amerika Afrika atau yang ayah atau saudaranya
menderita kanker prostat di bawah usia 65 tahun, pria tersebut harus
mendiskusikan hal ini mulai usia 45 tahun. Bila diputuskan untuk tes,
tes yang dianjurkan adalah PSA darah dengan atau tanpa colok
dubur. Kekerapan tes ditentukan dari kadar PSAnya.[](VS)

Anda mungkin juga menyukai