Anda di halaman 1dari 24

Akhlak kepada

Allah
KHAUF DAN ROJA, TAWAKAL,
SYUKUR, MUROQOBAH DAN
TAUBAT

Syifania salsabila (1300023


Rizky nur oktarina (1300023220)
Noni erlila (1300023229)
Faisal Rahman (1300023
Miftahul afwansyah (13000232
Ika meiliana johan (13000232
Irma Suria Hidayati (13000232273

Khauf dan roja


Khauf (takut) adalah ibadah hati, tidak dibenarkan khauf ini kecuali terhadap
Allah Subhanahu wa Taala. Khauf adalah syarat pembuktian keimanan
seseorang.

Allah SWT berfirman:Sesungguhnyamerekaitutidaklainsyaitan-syaitan


yangmenakut-nakuti(kamu)dengankawan-kawannya(orang-orangmusyrik
Quraisy),karenaitujanganlahkamutakutkepadamereka,tetapitakutlah
kepada-Kujikakamubenar-benarorangyangberiman. [QS. Ali Imran: 175].

Khauf
Apabila khauf kepada AllahSWTberkurang dalam diri seorang hamba, maka ini
sebagai tanda mulai berkurangnya pengetahuan dirinya terhadap Rabb-nya. Sebab
orang yang paling tahu tentang Allah adalah orang yang paling takut kepada-Nya.

Rasa khauf akan muncul dengan sebab beberapa hal, di antaranya: pertama,
bilaseorang hamba mengetahui dan meyakinihal-hal yang tergolong pelanggaran dan
dosa-dosanya serta kejelekan-kejelekannya; kedua, pembenarannya akan
adanyaancaman AllahSWT, bahwa AllahSWTakan menyiapkan siksa atas segala
kemaksiatan; ketiga, ia mengetahui akan adanya kemungkinan penghalang antara dirinya
dan taubatnya.

Para ulama membagi khauf menjadi lima


macam:

1. Khauf ibadah, yaitu takut kepada AllahSWT

2. Khauf syirik, yaitu memalingkan ibadah qalbiyah ini kepada selain AllahSWT

3. Khauf maksiat, seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang diharamkan karena takut dari manusia
dan tidak dalam keadaan terpaksa.

4. Khauf tabiat, seperti takutnya manusia dari ular, takut singa, takut tenggelam, takut api, atau musuh, atau
selainnya

5. Khauf wahm, yaitu rasa takut yang tidak ada penyebabnya, atau ada penyebabnya tetapi ringan

Hakikat Roja

Adapun roja` secara bahasa artinya harapan/cita-cita;


sedangkan menurut istilah ialah bergantungnya hati dalam meraih sesuatu di
kemudian hari. Roja` merupakan ibadah yang mencakup kerendahan dan
ketundukan, tidak boleh ada kecuali kepada Allah Azza wa Jalla.

AllahSWT juga berfirman, Barang siapa mengharap perjumpaan dengan

tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia


mempersekutukan sesuatupun dalam beribadah kepada tuhannya. [Al-Kahfi:
110].

TAWAKAL
Kata tawakal berasal dari kata wakala yang berarti
mewakilkan,pasrah.
secara terminology tawakal adalah menyerahkan hasil
dari sebuah usaha baik dan buruk kepada Allah.apakah
Allah mengabulkan usaha yang dilakukan atau
tidak,kalau tidak berasil mungkin Allah punya rencana
lain,kalau berhasil semua itu atas pemberian Allah.

Syarat-Syarat Tawakal
1.Bertawakal hanya kepada Allah saja.
2. Berkeyakinan yang kuat bahwa Allah Maha mampu mewujudkan semua
permintaan dan kebutuhan hamba-hamba-Nya dan semua yang didapatkan hamba
hanyalah dengan pengaturan dan kehendak Allah
3. Yakin bahwa Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan seorang hamba
apabila ia mengikhlaskan niatnya dan menghadap kepada Allah dengan hatinya.
4. Tidak putus asa dan patah hati dalam semua usaha yang dilakukan hamba dalam
memenuhi kebutuhannya dengan tetap menyerahkan semua urusannya kepada Allah.

Melatih sikap tawakal


Sikap tawakal tidak akan muncul begitu saja dalam diri seseorang. Sikap itu
akan muncul dan tertanam dalam diri seseoang melalui latihan , pengalaman
dan waktu yang lama. Sikap tawakal adalah masalah hati. Tidak mudah untuk
bersikap ikhlas dan berserah diri pada Allah.
Hati manusia selalu dirongrong oleh rasa cemas, takut, was was, bimbang ,
ragu yang selalu ditiupkan syetan kedalam hati manusia. Kita harus sanggup
mengalahkan semua perasaan tersebut. Jika berbagai sifat dan perasaan
tersebut masih bercokol dihati kita , sulit bagi kita untuk bertawakal pada
Allah.

Lanjutan

Shalat yang dilakukan dengan benar dan khusuk dapat membantu


menghilangkan berbagai rasa cemas, takut, bimbang, ragu seperti tersebut
diatas. Ayat dan kalimat yang dibaca dalam shalat jika dipahami dan
dimengerti maksudnya berisi motivasi dan nasehat yang dapat menghilangkan
semua sifat tersebut. Namun jika shalat dilakukan secara asal asalan tanpa
mengerti makna dan maksud ayat yang dibaca , berbagai sifat buruk tersebut
tidak akan bisa hilang.

Kalimat dzikir seperti tasbih, hamdalah, tahlil, hasbalah, yang dibaca didalam
hati dengan sungguh sungguh dan penuh keyakinan juga dapat membersihkan
hati dari sifat buruk tersebut. Membaca Quran setiap hari dengan memahami
setiap ayat yang dibaca (membaca dengan terjemahannya), juga dapat
membersihkan hati dari berbagai penyakit tersebut diatas.

Syukur

Syukur berasal dari katasyukuranyang berarti mengingat akan segala


nikmat-Nya. Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan
rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik
diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun
dilaksanakan melalui perbuatan.

Muraqabah

Muraqabah merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh


seorang muslim. Karena dengan muraqabah inilah, seseorang dapat
menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dimanapun ia berada,
hingga mampu mengantarkannya pada derajat seorang mumin
sejati. Demikian pula sebaliknya, tanpa adanya sikap seperti ini,
akan membawa seseorang pada jurang kemaksiatan kepada Allah
kendatipun ilmu dan kedudukan yang dimilikinya. Inilah urgensi
sikap muraqabah dalam kehidupan muslim.

Macam-macam
muroqobah

Muraqabah dalam ketaatan kepada Allah SWT, dengan penuh keikhlasan dalam menjalankan
segala perintah-Nya Seperti benar-benar menfokuskan tujuan amal ibadahnya hanya kepada
Allah dan karena Allah, dan bukan karena faktor-faktor lainnya.

Muraqabah dalam kemaksiatan, dengan menjauhi perbuatan maksiat, bertaubat, menyesali


perbuatan-perbuatan dosa yang pernah dilakukannya dan lain sebagainya. Sikap seperti
berangkat dari keyakinannya bahwa Allah mengetahuinya, dan Allah tidak menyukai hamba-Nya
yang melakukan perbuatan maksiat.

Lanjutan
Muraqabah dalam hal-hal yang bersifat mubah, seprti menjaga
adab-adab terhadap Allah, bersyukur atas segala kenikmatan
yang telah diberikan-Nya pada kita, bermuamalah yang baik
kepada setiap insan, jujur, amanah, tanggung jawab, lemah
lembut, perhatian, sederhana, ulet, berani dan lain sebagainya.
Muraqabah dalam musibah yang menimpanya, yaitu dengan ridha
pada ketentuan Allah SWT serta memohon pertolongan-Nya
dengan penuh kesabaran.

Sikap Muraqabah Dalam AlQuran


1. Pengetahuan Allah tentang apa yang ada dalam hati kita (QS. 2: 284):

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu menampakkan
apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

2. Pengetahuan Allah tentang setiap gerak-gerik kita, hingga dalam sujud sekalipun. (QS. 26: 218-220)



Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu
di antara orang-orang yang sujud. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi MahaMengetahui.

Lanjutan
3. Kebersamaan Allah dengan diri kita. (QS. 57: 4) :

Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

4. Pengetahuan Allah tentang sesuatu yang tidak diketahui makhluknya


Allah berfirman dalam QS. 2: 30

Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

5. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada dihadapan manusia maupun dibelakangnya.Allah berfirman, QS. 2: 255:

Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

TAUBAT
Taubat adalahmeninggalkan atau menyesali dosa dan berjanji

tidak mengulanginya lagi (penyesalan atas semua perbuatan


tercela yang pernah dilakukan).

Dari makna tersebut bisa kita pahami bahwa dengan bertaubat


secara sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi lagi
perbuatan dosa, maka segala dosa-dosa yang pernah dilakukan
akan hilang atas ampunan dari Allah swt.

Allah SWT memerintahkan dalam hal taubat ini berupa taubat


yang semurni-murninya sebagaimana firman-Nya dalam suart
At Tahrim (66) ayat 8 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubat yang semurni-murninya.

Taubat
Taubat yang dilakukan ketika nyawa sudah dikerongkongan merupakan taubat yang sia-sia,
sebagaimana telah Firman Allah Swt. :


.





























.









Artinya :"Sesungguhnya taubat di sisi Allah swt, hanyalah taubat bagi orang-orang yang
mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka,
mereka itulah yang diterima Allah swt, taubatnya; dan Allah swt, Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah swt, dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan,
Sesungguhnya saya bertaubat sekarang. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati
sedangkan mereka didalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih".
(an-Nisaa : 17-18).

Tahapan bertaubat
a. Tahap pertama yaitu berpaling dari dosa karena takut kepada Allah
SWT. Tahapan seperti ini merupakan tahapan orang mukmin biasa.

b. Tahap kedua yaitu inabat, yaitu taubat karena ingin mendapat balasan
atau pahala dari Allah SWT, Inabat merupakan tahapan para wali dan yang
diridhai Allah SWT.

c. Tahap ketiga yaitu aubat, aubat adalah taubat karena mematuhi perintah
allah SWT, bukan karena menginginkan pahala atau takut kepada Allah
SWT. Aubat merupakan tahapan para nabi dan rasul.

KEPENTINGAN DAN
KEUTAMAAN TAUBAT
1. Dengan taubat seseorang akan meraih kecintaan Allah azza wa jalla.
2. Dengan taubat seseorang akan dilapangkan rezki dan dimudahkan segala urusannya
oleh Allah.
3. Dengan taubat seseorang akan disucikan hatinya dari segala dosa-dosa.
4. Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas

kesalahan-kesalahannya.
5. Dengan taubat seseorang akan mendapatkan ampunan dan rahmat.
6. Dengan taubat berbagai kejelekan seseorang akan diganti dengan berbagai
kebaikan.

Taubat yang nasuhah (serius) tidak


terlepas dari 5 syarat:
1. Ikhlas karena Allah Subhanhu Wa Ta'ala yaitu berniat semata-mata mengharap wajah Allah, pahala atas taubatnya
serta berharap selamat dari siksaan-Nya.
2.menyesali kemaksiatan yang ia lakukan, merasa sedih dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
3.menjauhkan diri dari perbuatan maksiat sesegera mungkin. Jika perbutan tersebut melanggar hak-hak Allah maka
segertinggalkan. Karena perbuatan tersebut haram dilakukan sehingga wajib ditinggalkan. Adapun jika berkaitan dengan
hak-hak makhluk maka bergegaslah meminta maaf baik dengan mengembalikan haknya atau meminta kelapangan hatinya
agar mau memaafkan.
4.bertekad untuk tidak mengulangi kemaksiatan tersebut di waktu-waktu mendatang.
5.hendaknya taubat dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat, yaitu sebelum ajal menjemput dan sebelum terbitnya
matahari dari arah barat. Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman,

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai