I.
TUJUAN PRAKTIKUM
a.
DASAR TEORI
Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa
senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka protein
susu bertindak sebagai emulsifier (zat pengemulsi). Kandungan air di dalam susu
sangat tinggi, yaitu sekitar 87,5%, dengan kandungan gula susu (laktosa) sekitar 5%,
protein sekitar 3,5%, dan lemak sekitar 3-4%. Susu juga merupakan sumber kalsium,
fosfor, dan vitamin A yang sangat baik. Mutu protein susu sepadan nilainya dengan
protein daging dan telur, dan terutama sangat kaya akan lisin, yaitu salah satu asam
amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh (Wahyu Widodo, 2002). Susu
merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Di samping
memiliki kadar air yang tinggi, susu juga memiliki pH yang netral dan kaya akan
nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Susu merupakan salah
satu bahan pangan yang mengandung zat-zat makanan yang penting bagi manusia,
yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Susu mempunyai sifat
perishable, yaitu mudah mengalami kerusakan karena merupakan media yang baik
bagi pertumbuhan mikroorganisme. Walaupun nilai gizi susu begitu sempurna, tidak
semua orang dapat menikmati susu dengan tanpa masalah. Bagi beberapa orang, susu
Mikroba
Kefir
Susu asidofilus
Lb. Acidophilus
Lb. Casei
Susu bifidus
Bifidobacterium bifidum
Sumber: Wahyu Widodo, 2002
Salah satu produk fermentasi susu adalah yoghurt. Yoghurt adalah susu
pasteurisasi yang difermentasikan dengan bakteri tertentu (bakteri probiotik
streptococcus dan bakteri probiotik lactobaccillus) sehingga menghasilkan rasa asam
dan aroma yang khas. Yogurt mempunyai karakteristik yang agak kental sampai
kental dengan konsistensi yang homogen akibat dari penggumpalan protein (kasein)
karena asam organik yang dihasilkan oleh kultur starter. Flavor khas yogurt
disebabkan karena asam laktat dan sisa-sisa asetaldehida, diasetil, asam asetat dan
bahan-bahan mudah menguap lainnya yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri asam
laktat (Diyah Ayu W., 2015). Nilai gizinya terutama terletak pada protein, lemak dan
semua zat-zat di dalam susu seperti asam laktat, vitamin-vitamin, garam-garam yang
semuanya mudah diserap oleh tubuh setelah menjadi yoghurt.
Efek-efek kesehatan yang telah dibuktikan karena konsumsi susu fermentasi
(termasuk yoghurt) adalah memacu pertumbuhan karena dapat meningkatkan
pencernaan dan penyerapan zat-zat gizi, dapat mengurangi atau membunuh bakteri
jahat dalam saluran pencernaan, dapat menormalkan kerja usus besar (mengatasi
konstipasi dan diare), memiliki efek anti kanker, dapat mengatasi masalah lactosa
intolerance, berperan dalam detoksifikasi dan mengatasi stres, serta mengontrol kadar
kolesterol dalam darah dan tekanan darah (Risqi Firmansah, 2013). Untuk
memperoleh yoghurt dengan kualitas yang baik diperlukan susu yang berkualitas baik
pula. Susu yang berkualitas baik ini berasal dari hewan yang sehat, mempunyai bau
susu yang normal, dan tidak terkontaminasi. Selain itu, kualitas yoghurt yang baik
juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis bakteri yang diguankan
dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan setelah fermentasi. Prinsip
pembuatan
yoghurt
adalah
fermentasi
susu
dengan
menggunakan
bakteri
Jumlah
85.0
1.5
5.3
1.0
7.0
4.3
III.
PROSEDUR KERJA
1. Alat
a.Teko ukur 1 L
b.Panci Stainless
c.Kompor
d.Pengaduk
e.Termometer 200oC
f.Inkubator
g.Wadah + tutup
h.Gelas arloji
i.Sendok
j.Timbangan
k.Saringan plastic
2. Bahan
a.
Fresh milk 1 L
b.
Cimory 250 ml
c.
d.
Gula 40 gram
IV.
PROSEDUR KERJA
Fresh milk
Dididihkan
Gula, susu skim
Dipanaskan, T = 85-90oC
Yoghurt
Disimpan
V.
DATA PENGAMATAN
Tabel VI.3. Data Pengamatan
Pelakuan
Pengamatan
Fresh milk mendidih
Larutan bersuhu 90 oC
mencapai 85-90 oC
Dinginkan larutan pada suhu 45 oC
Larutan bersuhu 45 oC
VI.
PEMBAHASAN
VII.
dengan
menggunakan
bakteri
Lactobacillus
bakteri
Lactobacillus
bulgaricus
dan
FERMENTOR
DAN
SERTA
Streptococcus
sp.
KUTUR
CAMPURAN
DENGAN
BUAH MANGGA.
Progam
VARIASI
Diploma
thermophillus
2012.
Pembuatan
Mikroorganisme dalam
UNDIP. Semarang.
Yoghurt
Susu
Sapi
dengan
Bantuan