Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dua karakter penting penelitian tindakan menurut Bogdan dan Biklen (1996):
Pengumpulan informasi secara sistematis
Bertujuan untuk melakukan perubahan
(b) their understanding of these practices, and (c) the situation in which the
practices are carried out. It is most rationally empowering when undertaken
by individuals, and sometimes in cooperation with 'outsiders'. In education,
action research has been employed in school-based curriculum
development, school improvement programs, and system planning and
policy development (Kemmis, 1983) p.162.
Dari rumusan-rumusan pengertian di atas terlihat dengan jelas bahwa PTK
tidak sama dengan penelitian formal pada umumnya yang memiliki kaidah-kaidah
sangat ketat. Perbedaan itu tidak hanya terletak pada metodologinya tetapi juga
pada tujuannya. Bahkan bisa disebutkan karena tujuannya berbeda maka
karakteristik PTK berbeda dengan penelitian pada umumnya. Berikut disajikan
tabel perbedaan antara penelitian formal pada umumnya dengan PTK.
Perbedaan antara Penelitian Tindakan dengan Penelitian Formal
(http://mypage.iusb.edu/~gmetteta/Classroom_Action_Research.html)
Aspek
Penelitian
Penelitian Tindakan
Keahlian yang
Sangat mahir
diperlukan oleh Peneliti
Tujuan Penelitian
Pengetahuan untuk
diaplikasikan di dalam situasi
lokal
Metode yang
dipergunakan untuk
mengidentifikasi
persoalan
Review/kajian penelitian
terdahulu
Pendekatan sampling
Desain penelitian
Prosedur pengukuran
Ukuran-ukuran untuk
mengevaluasi dan pretest
Analisis data
Penerapan hasil
2.
Perencanaan tindakan
Langkah berikutnya yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan
identifikasi sumber persoalan dalam pembelajaran adalah merencanakan
tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Pada
tahap ini peneliti membuat perencanaan tindakan apa yang akan dilakukan
untuk mengatasi persoalan yang telah dirumuskan pada langkah pertama.
Tindakan yang akan dilakukan harus cocok dengan persoalan yang akan
dipecahkan.
Tindakan yang direncanakan untuk dilaksanakan adalah tindakan yang
mengarah pada pemecahan masalah sebagaimana telah dirumuskan pada
tahap yang terdahulu. Sebagai contoh, bila persoalannya adalah persoalan
kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif dalam pembelajaran, maka tindakan yang dilakukan adalah
tindakan-tindakan yang melatih kemampuan guru dalam melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran melalui pemilihan metode-metode
pembelajaran yang tepat. Pemilihan metode yang tepat dapat memaksa guru
untuk melibatkan siswa secara aktif sehingga secara bertahap kemampuan
guru dalam melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran akan
meningkat.
Di dalam proses perencanaan tersebut peneliti mempertimbangkan berbagai
aspek yang terkait dengan rencana tindakan yang akan dilaksanakan. Aspekaspek terebut diantaranya:
a.
Topik pembelajaran di mana tindakan akan dilaksanakan
b.
Waktu pelaksanaan tindakan
c.
Ketersediaan fasilitas pembelajaran yang diperlukan untuk
pelaksanaan tindakan
d.
Kemampuan guru untuk menerapkan metode tertentu atau
menggunakan media tertentu dalam topik yang akan diajarkan
e.
Langkah-langkah secara detail tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Untuk hal ini peneliti membuat RPP secara detail yang
di dalamnya termuat tindakan penelitian yang akan dilakukan sebagai
bagian dari proses pembelajaran
Selain aspek-aspek tersebut di atas, hal lain yang tidak kalah pentingnya
dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan tindakan adalah menentukan
ukuran keberhasilan tindakan dan membuat instrumen untuk mengukur
keberhasilan itu. Ukuran keberhasilan harus sesuai dengan persoalan yang
akan dipecahkan, demikian pula instrumen yang dipergunakan harus cocok
dengan ukuran untuk mengukur keberhasilan. Ukuran-ukuran keberhasilan
itu tidak hanya prestasi siswa karena prestasi siswa hanya merupakan akibat
dari proses pembelajaran. Instrumen untuk mengukur keberhasilan dapat
berupa tes, kuesioner, atau lembar observasi.
Pada langkah ini, selain dibuat instrumen untuk memperoleh data, harus pula
dibuat metode analisis data.
Dengan demikian dari tahap kedua ini dihasilkan dokumen rencana
pembelajaran yang di dalamnya sudah memuat tindakan yang akan
dilaksanakan dan instrumen untuk mengumpulkan data yang akan
dipergunakan untuk mengukur keberhasilan tindakan, ukuran atau kriteria
keberhasilan, serta metode analisis data. Oleh karena itu dapat dibayangkan
7
bahwa pada akhir tahap kedua peneliti bersama partnertnya sudah memiliki
gambaran secara detail tentang apa yang akan dilakukan oleh masing-masing
pihak.
3.
Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan bersifat lebih teknis dalam arti hanya melaksanakan
rencana yang telah disusun pada langkah kedua. Harus diupayakan sedapat
mungkin agar pelaksanaan penelitian sesuai dengan rencana. Pada tahap ini
partner peneliti biasanya hadir di kelas melakukan observasi. Kehadiran
partner peneliti sangat penting untuk memberikan umpan balik kepada
peneliti. Ketika partner peneliti berada di dalam kelas, ia sudah siap dengan
catatan untuk mencatat kejadian atau informasi penting yang perlu dicatat.
4.
5.
Demikianlah maka dengan penjelasan di atas satu siklus PTK telah lengkap
dilaksanakan. Keseluruhan tahap-tahap tersebut digambarkan dalam diagram
di bawah ini
D. Pelaku
Pembahasan yang akan dikemukakan pada bagian ini sebetulnya sudah
tersirat di dalam pembahasan bagian terdahulu. Di dalam pembahasan tentang
pengertian penelitian tindakan di muka telah dijelaskan bahwa penelitian tindakan
dilakukan oleh praktisi, dalam hal PTK berarti dilakukan oleh guru. Dalam
praktek, seringkali seorang guru yang melakukan PTK memerlukan seorang rekan
atau partner untuk membantunya khususnya untuk melakukan observasi ketika
guru tersebut melaksanakan pembelajaran dan juga sebagai rekan berdiskusi
ketika membahas pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan serta dalam
mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan berikutnya.
Dengan demikian jelas bahwa pelaku utama PTK adalah guru yang seharihari melaksanakan pembelajaran di kelasnya, bukan orang lain yang tiba-tiba
dating ke suatu kelas dan melaksanakan suatu tindakan tertentu.
11
Prosedur Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa sekolah tempat penelitian. Waktu dan lamanya
tindakan dikemukakan secara rinci sesuai dengan banyaknya siklus yang
direncanakan. Tempat penelitian dikemukakan secara jelas.
Prosedur/langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan
diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi-refleksi untuk setiap siklus.
1.
Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang
perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (seperti: penyiapan
perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan
alat, instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi).
2.
Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang
akan dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran.
3.
Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya.
4.
Tahap evaluasi menguraikan cara dan hasil asesmennya.
Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber
informasi, dan cara analisisnya.
Dalam PTK, satu siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, evaluasi dan refleksi. Siklus-siklus kegiatan penelitian dirancang
berdasarkan tingkat pencapaian indikator keberhasilan dalam setiap siklus.
Untuk memantapkan hasil tindakan, tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam
beberapa kali pertemuan. Observasi terhadap proses dilakukan secara terusmenerus oleh guru dan dosen selama proses penelitian. Guru dapat saling
berganti peran: pada suatu saat dapat sebagai pengajar dan pada saat yang lain
sebagai pengamat. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan
hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing
anggota peneliti, sehingga tampak jelas tingkat dan kualitas kolaborasi dalam
penelitian tersebut.
Jadwal Penelitian
Jadwal kegiatan penelitian yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan
monitoring, seminar dan penyusunan laporan hasil penelitian.
Biaya Penelitian
Cukup jelas
Personalia Penelitian
Memuat nama-nama yang terlibat di dalam penelitian
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah
satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya yang
benar-benar dirujuk di dalam naskah. Semua sumber yang dirujuk di dalam
naskah harus dicantumkan di dalam Daftar Pustaka.
12
13
14
1. Mulailah dari bagian yang yang paling mudah (penentuan judul mungkin
dapat yang paling akhir)
2. Endapkan-lah apa yang sudah ditulis dan bacalah ulang.
3. Sebaiknya tulisan disusun dan dipersiapkan sendiri sehingga dapat diedit
sendiri manakala ada sesuatu yang perlu ditambahkan atau diperbaiki baik isi
atau bahasanya.
4. Cobalah minta seseorang sebagai first reader dan minta masukan apakah
keseluruhan isi karya ilmiah dapat dipahami dan ada kesesuaian dengan yang
penulis ingin sampaikan. Perbaikilah bila diperlukan
5. Mintalah surat pengantar (bila diperlukan) untuk pengiriman ke redaksi
sebuah jurnal
6. Kirim ke redaksi, dan nantikan hasil penilaiannya.
Beberapa hal terkait bagaimana menyajikan setiap bagian dalam sebuah karya
ilmiah, dipaparkan sbb.:
Judul
Penulisan judul karya ilmiah sebaiknya memuat hal yang positif, dan
ditulis secara singkat, spesifik. Judul juga memberikan gambaran indikatif
dan kesimpulan terhadap sebuah hasil penelitian. Walaupun judul ditulis
singkat namun sebaiknya memuat sebanyak mungkin kata kunci
Baris Kredit
Bagian ini terkait dengan siapa yang menghasilkan karya ilmiah. Karya
ilmiah dapat disusun oleh satu atau lebih penyusun. Dalam hal ini
sebaiknya penulisan nama konsisten dengan nama yang ditulis untuk
berbagai hal lain. Bila karya ilmiah disusun oleh lebih dari satu, maka
siapa yang akan dicantumkan sebagai penulis utama perlu diperjelas sejak
awal. Hal ini untuk menghindari sengketa hak kepengarangan. Tuliskan
email dan nama lembaga dimana penulis berafiliasi.
Abstrak
Abstrak merupakan intisari keseluruhan karya ilmuah. Penulisan abstrak
menjadi krusial dan penting. Pembaca pada umumnya akan melihat
abstraknya lebih dulu sebelum akhirnya akan memutuskan apakah akan
membaca keseluruhan tulisan atau tidak. Maka penulisan abstrak
diharapkan dapat mengundang pembaca untuk selanjutnya menelusuri
tulisan secara penuh.
Abstrak biasanya ditulis ringkas (satu paragraf) dan terditi 200 kata.
Walau ditulis secara ringkas, abstrak memberikan gambaran tentang
permasalahan, metode, hasil penelitian. Dalam abstrak diharapkan memuat
indikator hasil penelitian. Maka dalam abstrak biasanya tidak ada acuan
terhadap sebuah pustaka, tabel atau gambar.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan umumnya berisi latar belakang
penelitian/gagasan serta tujuan dan hipotesis penelitian. Disamping itu
uraian-uraian terhadap butir penting yang terkandung dalam judul sangat
diperlukan dalam bagian pendahuluan.
Tinjauan Pustaka
Kajian pustaka dalam tulisan untuk sebuah jurnal pada umumnya tidak
lazim di tulis dalam bagian khusus (sub judul Tinjauan Pustaka), namun
16
17
18
penulis jurnal yang dituju atau melihat tulisan yang dimuat dalam jurnal
yang akan dituju.
Catatan terkait Penerbitan Artikel
Sangat diperlukan bagi penyusun karya ilmiah yang hendak dipublikasikan
untuk mentaati ketentuan dari jurnal yang dituju, misalnya dalam hal:
jumlah halaman, jumlah salinan, ketentuan pengetikan, dll. Bila karya
ilmiah telah dinyatakan layak namun perlu perbaikan, maka cepat perbaiki
sesuai komentar penelaah. Jangan melakukan perbaikan diluar yang
disarankan.
Biasanya pengelola jurnal mengharuskan penyusun menyerahkan sejumlah
dana agar karya ilmiah dapat diterbitkan. Maka sebaiknya penyusun
memenuhinya dan mencari bantuan dana untuk penerbitan (dari lembaga
penulis misalnya)
Daftar Pustaka
Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (1992). Qualitative reserach for education. An
introduction to theory and methods. Boston: Allyn and Bacon.
Elliot, J. (1991). Action research for educational change. Milton Keynes: Open
University Press.
Kemmis, S. (1983). Action Research. In T. Husen & T. Postletwwaite (Eds.),
International Encyclopedia of Education: Research and Studies. Oxford:
Pergamon.
Mettetal,
G.
Classroom
Action
Research
Overview.
http://www.accessexcellence.org/ LC/TL/AR/; diakses 6/1/2005
http://mypage.iusb.edu/~gmetteta/Classroom Action_Research.html
OBrien, R. 2005. An Overview of the Methodological Approach of Action
Research.http://www.web.net/~robrien/papers/arfinal.html diakses 06/01/05
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Widyaiswara.
Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/envrnmnt/drugfree/sa3act.htm;diakses 06/01/05
.
19
PELAKSANAAN WORKSHOP
PENYUSUNAN PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN/PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Kegiatan Penyusunan Proposal PTK
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu perencanaan
kegiatan penelitian sebagaimana yang terdapat dalam diagram berikut:
20
Tugas 1:
Berdasarkan pengalaman anda dalam melaksanakan pembelajaran,
a. Deskripsikan sebuah isu dalam pembelajaran yang menurut anda
bermasalah.
b. Rumuskan isu tersebut sebagai sebuah rumusan masalah PTK.
c. Deskripsikan tujuan PTK tersebut.
d. Identifikasi indikator-indikator keberhasilan bila masalah dapat diatasi
b. Mengkaji Literatur untuk mengidentifikasi Alternatif Tindakan.
Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, guru (peneliti) melakukan kajian
terhadap berbagai literatur yang relevan dengan permasalahan yang telah
dirumuskan. Sangat mungkin guru (peneliti) telah memiliki berbagai alternatif
tindakan untuk mengatasi permasalahan. Namun demikian alternatif tindakan
yang akan dipilih akan lebih dipertanggung jawabkan bila bersandar pada
suatu kerangka berpikir yang jelas. Untuk meletakkan kerangka berpikir yang
jelas dan relevan dengan sebuah rencana tindakan yang dipilih, maka
diperlukanlah sebuah kajian literatur yang relevan dengan permasalahan yang
akan dipecahkan. Hal ini dilakukan agar PTK yang dilakukan tidak lain adalah
sebuah aktivitas keilmuan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah pula.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
a. Identifikasi poin-poin penting yang terkait dengan masalah dan telusuri
literatur yang relevan
b. Susun hipotesis tindakan, yang mengindikasikan dugaan perbaikan
yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
c. Analisis kelayakan hipotesis tindakan agar kesenjangan kinerja dapat
dijembatani, daya dukung (fasilitas, guru) dan kondisi siswa
memungkinkan untuk melaksanakan tindakan.
Tugas 2:
Berdasarkan masalah yang telah anda rumuskan
a. Identifikasi point-poin penting dalam literatur yang terkait dengan
masalah.
b. Tentukan satu atau beberapa alternatif tindakan yang akan dilaksanakan
c. Analisis kelayakan pelaksanaan tindakan, apakan pilihan tindakan dapat
dilaksanakan dengan dukungan sumber daya, dana dan fasilitas yang
ada?
c. Merencakan Tindakan.
Berdasarkan gambaran masalah dan identifikasi poin penting dalam
menentukan rencana tindakan, rencanakan suatu tindakan secara lebih
terperinci. Dalam PTK Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
Menyusun sebuah rencana tindakan secara rinci termasuk langkahlangkah yang diperlukan. Hal yang harus dipersiapkan meliputi
i. skenario tindakan dengan langkah urutan yang terperinci
ii. indikator yang ingin diamati beserta kriteria keberhasilan yang
terkait dengan penyelesaian masalah
21
B. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat:
1. judul penelitian,
2. mata pelajaran dan bidang kajian,
3. identitias ketua peneliti,
4. nama anggota penelitia,
5. waktu penelitian,
6. biaya penelitian
Halaman pengesahan ini ditandatangani oleh Ketua Penelti dan diketahui
Kepala Sekolah.
C. Judul Penelitian
Judul hendaknya singkat (maksimal 20 kata); spesifik; cukup jelas
menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi
masalah, dan tempat penelitian.
D. Pendahuluan
Masalah yang diteliti harus bersifat penting dan mendesak untuk
dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu,
biaya dan daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian
tersebut. Identifikasi masalah penelitian disertai dengan data pendukung,
selanjutnya masalah dianalisis untuk menentukan akar penyebab masalah.
E. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
3.
Rumusan Masalah
Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk rumusan penelitian
tindakan kelas, menggunakan kalimat tanya. Masalah perlu dijelaskan
secara operasional dan ditetapkan lingkup penelitiannya.
4.
Pemecahan Masalah
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah
perlu diidentifikasi. Argumentasi logis terhadap pilihan tindakan yang
akan dilakukan untuk memecahkan masalah (misalnya: karena
kesesuaiannya dengan masalah, kemutakhirannya, keberhasilannya
dalam penelitian sejenis, dll) perlu disajikan. Cara pemecahan masalah
ditentukan berdasarkan ketepatannya dalam mengatasi akar penyebab
permasalahan dan dirumuskan dalam bentuk tindakan (action) yang
jelas dan terarah. Hipotesis tindakan dikemukakan bila diperlukan.
Indikator keberhasilan tindakan harus realistik (mempertimbangkan
kondisi sebelum diberikan tindakan) dan dapat diukur (jelas cara
asesmennya).
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan
permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan.
G. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian khususnya untuk perbaikan kualitas pendidikan
dan/atau pembelajaran diuraikan secara jelas. Perlu juga dikemukakan
manfaatnya bagi siswa, guru, komponen pendidikan terkait di sekolah.
H. Kajian Pustaka
Kajian teoretis dan empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan)
dikemukakan sebagai landasan pemilihan tindakan. Uraian ini digunakan
sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir yang menunjukkan
23
I.
J.
K.
L.
M.
25
: _______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
: _________________________
: _________________________
No
Kriteria
1
Judul
4
5
6
7
8
9
10
Acuan
Skor
Maksimum 20 kata, jelas menggambarkan
5
masalah yang diteliti, tindakan untuk mengatasi
masalah, hasil yang diharapkan, dan tempat
penelitian
Pendahuluan
a. Keberadaan masalah nyata, jelas, dan
5
mendesak
b. Penyebab masalah jelas
5
c. Masalah dan penyebabnya diidentifikasi
5
secara jelas
Perumusan
dan a. Rumusan masalah dalam bentuk rumusan
5
Pemecahan
masalah PT/PTK
masalah
b. Bentuk tindakan untuk memecahkan
5
masalah sesuai dengan masalah
c. Secara jelas tampak indikator keberhasilan
5
Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah
5
Manfaat
Jelas manfaat hasil penelitiannya
5
Kajian Pustaka
a. Relevan antara poin-poin yang dikaji dengan
5
permasalahan
b. Jelas kerangka berpikir penelitiannya
10
Metode Penelitian
a. Jelas subyek, tempat, dan waktu (setting)
5
penelitian
b. Ada perencanaan rinci langkah-langkah 10
(skenario)PT/PTK
c. Jelas dan tepat siklus-siklusnya
5
d. Kriteria keberhasilan
5
Jadwal Penelitian
Jelas jadwal penelitiannya dalam bentuk Grantt
5
Chart
Daftar Pustaka
Penulisan Daftar pustaka sesuai Ketentuan
5
Penggunaan
Menggunakan bahasa baku
5
Bahasa
Jumlah
100
26