Anda di halaman 1dari 1

Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai

keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca. Selain itu, paragraf
tersebut dikembangkan dengan pola pengembangan sebab akibat. Hubungan sebab akibat
mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui, kemudian
bergerak maju menuju suatu kesimpulan sebagai efek atau akibat. Efek yang muncul dapat
berupa efek tunggal dan efek jamak (bersama-sama)
Contoh Paragraf Argumentasi
Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan daerah
maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa, dan
pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di perkotaan
sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran dengan jalan menaikkan pungutan
dengan dalil sumbangan pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat
perkotaan lebih memilih sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga
mereka tidak akan segan untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik
bagi anak-anak mereka. Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak
bisa mengenakan pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut
dari masyarakat. Para siswa harus puas dengan kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata
layak.
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk
membujuk pembaca agar mau melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis. Agar
pembaca menjadi terpengaruh, maka penulis harus melampirkan bukti dan data-data
pendukung.
Contoh Paragraf Persuarsi
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas
sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat sangat penting di abad ke-21 ini.
Indonesia sebagai negara berkembang, masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang
masih cukup rendah. Menurut data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat
pendidikan masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei.
Tingginya angka putus sekolah karena ketidakadaan biaya mungkin menjadi sebab rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggungjawab
seluruh komponen bangsa untuk membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan
pendidikannya.

Anda mungkin juga menyukai