Anda di halaman 1dari 10

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

BAB I
PERSYARATAN UMUM

Pasal 1
SYARAT SYARAT TEKNIK UMUM
1.1

Umum
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari dengan benar
dan berpedoman kepada ketentuan - ketentuan yang tertulis pada gambar gambar kerja dan RKS ini beserta lampiran nya.
b. Kontraktor diwajibkan melapor kepada Perencana/Konsultan MK setiap akan
melakukan kegiatan pekerjaan dilapangan.
c. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan - kelainan antara Gambar Kerja dan
RKS serta kesesuaiannya di lapangan maka Kontraktor diharuskan melapor
kepada Konsultan MK/Konsultan Perencana untuk segera mendapatkan
keputusan. Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan dan
kelainan tersebut. Akibat dari kelalain Kontraktor dalam hal ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Kontraktor selama
pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing) dan dianggap bahwa Kontraktor telah benar-benar mengetahui
tentang :
Letak Bangunan yang akan dikerjakan.
Batasan lingkup pekerjaan maupun kondisi yang ada pada saat akan
dikerjakan.
Keadaan lingkungan existing.
e. Kontraktor wajib menyediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) set lengkap Gambargambar Kerja dan RKS ditempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat
dipergunakan setiap saat oleh Perencana/Konsultan MK.
f. Atas perintah Perencana/Konsultan MK, Kontraktor diminta untuk membuat
Gambar - Gambar Penjelasan (Shop Drawing) berikut perincian bagian-bagian
khusus (Detail) yang biaya pembuatan gambarnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor, setelah gambar tersebut disetujui Direksi/Konsultan MK secara
tertulis akhirnya menjadi gambar pelengkap dari Gambar-gambar Kerja yang ada.

1.2

Jadwal Pelaksanaan
a. Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelah Kontraktor dinyatakan
sebagai pemenang lelang, Kontraktor harus segera membuat :
Jadwal Waktu (Time Schedule) pelaksanaan secara rinci yang digambarkan
Kurva S
Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja/Man Power Schedule
Jadwal Pengadaan Bahan/Material Bangunan (Material Schedule).

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

b.

1.3

Jadwal Pengadaan dan Pemakaian Peralatan


Diagram Cash-Flow (Arus Tunai)
Bagan/Diagram tersebut diatas harus mendapat persetujuan dari
Perencana/Konsultan MK sebagai dasar/pedoman Kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaanya dan Kontraktor wajib mematuhi dan menepatinya.

Gambar Gambar Kerja


Yang dimaksud dengan Gambar - gambar Kerja adalah :
a. Gambar - gambar meliputi gambar Sipil, Arsitektur, ME, Plumbing dan gambar
perubahan yang telah disetujui oleh Perencana/Konsultan MK. Gambar - gambar
ini selain dari gambar - gambar yang dibuat oleh Konsultan Perencana juga
berisis gambar - gambar yang dibuat oleh Kontraktor (Shop Drawing) yang telah
disetujui Konsultan MK / Konsultan Perencana.
b. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan penjelasan atau ketidaksesuaian antara
gambar yang berlainan jenis dan lingkupnya maka dapat dipakai pedoman
sebagai berikut :
Secara fungsi yang dipakai pedoman adalah Gambar Arsitektur.
Secara jenis dan kualitas yang menyangkut bahan dan perhitungan yang
dipakai sebagai pedoman adalah gambar yang sesuai jenis / lingkupnya
diantaranya adalah : Gambar Struktur dan gambar lain dengan spesifikasi
sesuai jenisnya.
c. Gambar pelaksanaan (Shop Drawing) harus dibuat oleh Kontraktor dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pembuatannya berdasar kepada Gambar Kerja dan disampaikan kepada
Perencana/Konsultan MK, untuk mendapat persetujuan.
Pekerjaan Pelaksanaan belum dapat dimulai sebelum Gambar pelaksanaan
tersebut disetujui oleh Perencana/Konsultan MK.
Persetujuan terhadap Gambar Pelaksanaan bukan berarti menghilangkan
tanggung jawab Kontraktor terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Keterlambatan atas proses pembuatan Shop Drawing ini tidak berarti
Kontraktor mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan.
Shop Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga) berikut aslinya (yang
sudah disetujui) dan semua biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Perubahan Gambar Kerja/Perencanaan hanya dapat dilakukan atas dasar perintah
tertulis Direksi berdasar pertimbangan Konsultan MK dan Konsultan Perencana
dengan ketentuan sebagai berikut :
Perubahan rancangan ini harus digambar sesuai dengan yang diperintahkan
Direksi dengan pengarahan Konsultan Perencana dan jelas memperlihatkan
perbedaan antara Gambar Pelaksanaan dan Gambar Perubahan Rencananya.
Gambar Perubahan dibuat oleh Kontraktor atas Pengarahan Konsultan
Perencana dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Kuasa pengguna
anggaran kemudian dilampirkan dalam Berita Acara Pekerjaan Tambah
Kurang.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

e.

Gambar Sesuai Terlaksana (As Build Drawing), harus dibuat oleh Kontraktor
dengan ketentuan berikut :
Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkan pada akhir pekerjaan dan
harus sesuai dengan hasil pekerjaan terpasang.
Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui oleh Perencana / Konsultan MK,
dan diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dengan biaya keseluruhan ditanggung
oleh Kontraktor.

1.4

Petunjuk - Petunjuk/Instruksi Direksi/Konsultan MK


a. Semua instruksi dari Direksi/Konsultan MK harus dilaksanakan secara baik oleh
Kontraktor, jika Kontraktor keberatan menerima petunjuk/instruksi
Perencana/Konsultan MK tersebut, maka harus mengajukan secara tertulis
kepada Perencana/Konsultan MK dalam waktu 7 (tujuh) hari.
b. Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Kontraktor tidak mengajukan
keberatan maka dianggap telah menyetujui dan menerima petunjuk
Direksi/Konsultan MK untuk segera dilaksanakan. Kontraktor diharuskan
merekam atau dalam kata lain mencatat setiap petunjuk/instruksi
Perencana/Konsultan MK dalam buku harian lapangan/pelaksanaan dan
memintakan tanda tangan atau sepengetahuan Direksi/Konsultan MK.

1.5

Hasil Pekerjaan
Untuk menjamin mutu/kualitas hasil pekerjaan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan,
maka Kontraktor diharuskan menyediakan :
a. Pelaksana atau tenaga ahli yang mengerti dan berpengalaman tentang gambar
kerja dan cara - cara pelaksanaan.
b. Alat bantu kerja, pompa air untuk kerja, alat pemadat tanah, alat ukur waterpas,
penyekat tegak dan alat bantu pekerjaan lainnya.
c. Bila diperlukan, sesuai dengan kondisi lapangan/situasi tempat kerja, maka
sebelum melakukan pekerjaan pembersihan, Kontraktor diwajibkan memasang
alat-alat pengaman.

1.6

Penetapan Ukuran
a. Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak
boleh menambah ukuran tanpa seijin Perencana/Konsultan MK. Setiap ada
perbedaan dengan ukuran - ukuran yang ada harus segera memberitahukan
kepada Perencana/Konsultan MK untuk segera ditetapkan sebagaimana mestinya.
b. Sebelum
memulai
pekerjaan,
Kontraktor
wajib
memberitahu
Perencana/Konsultan MK, bagian pekerjaan yang akan dimulai untuk diperiksa
terlebih dahulu ketepatan ukuran-ukurannya.
c. Kontraktor diwajibkan senantiasa mencocokkan ukuran satu dengan yang lain
dalam setiap bagian pekerjaan dan segera melapor kepada Perencana/Konsultan
MK setiap terdapat selisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusan
pembetulannya.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

d.

e.

Mengingat setiap kesalahan ukuran selalu mempengaruhi bagian - bagian


pekerjaan yang lainya, maka ketetapan akan ukuran tersebut mutlak perlu
diperhatikan sungguh - sungguh. Kelalaian Kontraktor terhadap hal ini tidak
dapat diterima dan Perencan/Konsultan MK berhak untuk membongkar
pekerjaan dan memerintahkan untuk menepati ukuran sesuai ketentuan.
Kerugian terhadap kesalahan pengukuran oleh Kontraktor sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

1.7

Buku Harian Lapangan


a. Kontraktor diwajibkan menyediakan dan mengisi Buku Harian Lapangan yang
berisi laporan tentang jumlah tenaga/pekerja, bahan bangunan dan pekerjaan
yang dilaksanakan, keadaan cuaca, peralatan yang dipakai serta lain - lain hal
yang dianggap perlu atas petunjuk dan persetujuan Perencana/Konsultan MK.
b. Buku Harian Lapangan harus disediakan oleh Kontraktor sesuai jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan dan harus selalu berada ditempat pekerjaan, diisi oleh
Kontraktor dan diketahui Perencana/Konsultan MK.
c. Konsultan MK mencatat instruksi - instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang
dianggap perlu pada Buku Harian Lapangan dan merupakan petunjuk yang harus
diperhatikan Kontraktor.
d. Buku Harian Lapangan dibuat masing-masing 3 (tiga) rangkap.

1.8

Kebersihan dan Ketertiban


a. Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan berlangsung, Kontraktor harus
memelihara kebersihan lokasi pembangunan maupun lingkunganya terutama
jalan- jalan disekitar lokasi proyek, Direksi Keet, Gudang, Los kerja, dan bagian
dalam bangunan yang akan dikerjakan harus bebas dari bahan bekas, tumpukan
tanah dan lain - lain.
b. Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan-jalan disekitar lokasi proyek yang
harus dibersihkan adalah kotoran yang diakibatkan oleh keluar masuknya
kendaraan proyek. Kelalaian dalam hal ini dapat membuat Pejabat Pembuat
Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran memberi perintah penghentian pekerjaan
yang segala akibatnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Penimbunan bahan/material yang ada dalam gudang maupun dihalaman luar
gudang harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancaran dan
keamanan umum serta untuk memudahkan penelitian yang dilakukan oleh
Perencana/Konsultan MK.
d. Pada saat penyerahan pekerjaan pertama, kondisi bangunan harus bersih dari sisa
- sisa kotoran kerja.

1.9

Air Kerja
a. Kontraktor harus menyediakan alat - alat yang diperlukan untuk melaksanakan
dan menyelesaikan pekerjaan secara sempurna dan effisien seperti : beton molen
dan alat-alat lain sesuai dengan kegunaanya.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

b.

c.

Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telah selesai dan tidak lagi
memerlukan peralatan yang dimaksud, Kontraktor diwajibkan untuk
menyingkirkan alat - alat tersebut dan memperbaiki kerusakan - kerusakan yang
diakibatkan oleh pemakaian peralatan tersebut serta membersihkannya.
Disamping menyediakan alat - alat seperti tersebut diatas, Kontraktor harus pula
menyediakan alat bantu yang diperlukan agar dalam situasi dan kondisi apapun
pekerjaan tidak terganggu.

1.10

Kecelakaan dan Kesehatan


a. Kecelakaan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan menimpa pekerja
maupun orang yang terlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
b. Kontraktor diharuskan untuk menyediakan alat kesehatan/kotak PPPK yang terisi
penuh dengan obat - obatan yang sesuai dengan kebutuhan.
c. Kontraktor diwajibkan menyediakan alat - alat pemadam kebakaran jenis ABC
(untuk segala jenis api), pasir dalam bak, galah-galah dan alat-alat penyelamat
kebakaran yang lain.
d. Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka Kontraktor harus mengikuti semua
ketentuan umum yang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah terutama
tentang Undang - Undang Keselamatan Kerja termasuk segala kelengkapan dan
perubahannya.

1.11

Keamanan
a. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada dan terjadi
didaerah kerjanya terutama mengenai :
Kerusakan - kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik
disegaja ataupun tidak disegaja.
Penggunaan sesuatu bahan yang keliru/salah.
Kehilangan - kehilangan bahan, peralatan kerja.
Perkelahian antar pekerja maupun dengan pihak lainya.
b. Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut diatas, Kontraktor harus
melaporkan kepada Perencana/Konsultan MK dalam waktu paling lambat 24 jam
untuk diusut dan diselesaikan persoalannya lebih lanjut.
c. Untuk mencegah kejadian - kejadian seperti tersebut diatas, Kontraktor harus
menyediakan pengamanan antara lain Penjagaan, Penerangan yang cukup
diwaktu malam hari, pemagaran sementara di lokasi kerja dan lain sebagainya.

1.12

Penyediaan Material/Bahan Bangunan


a. Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrik pebuat bahan/material, maka hal
ini dimaksudkan menunjukan standard minimal mutu/kualitas bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini.
b. Setiap bahan/aterial yang akan digunakan harus disampaikan kepada
Perencana/Konsultan MK untuk mendapat persetujuan. Waktu penyampaian

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

c.

d.

e.

f.

g.

contoh bahan harus sedemikian rupa sehingga Perencana/Konsultan MK dapat


menilainya.
Contoh Bahan/Material yang akan digunakan harus diadakan atas tanggungan
Kontraktor, setelah disetujui oleh Perencana/Konsultan MK maka bahan/material
tersebut harus ditandai dan diadakan untuk dipakai dalam pekerjaan nantinya.
Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpan oleh Perencana/Konsultan
MK untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan/material yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh.
Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor harus menyertakan sejauh
keperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan/material. Tanpa mengingat
jumlah tersebut, Kontraktor tetap bertanggung jawab pula atas biaya pengujian
bahan/material yang tidak memenuhi syarat atas perintah Perencana/Konsultan
MK.
Apabila ternyata jenis dan macam bahan/material yang tercantum dalam RKS ini
atau melalui contoh yang telah diberikan ternyata dalam pengadaannya tidak
mencukupi dalam jumlahnya (persediaan terbatas) maka penggantian
bahan/material hanya dapat diberikan dengan ijin dari Perencana/Konsultan MK.
Apabila Kontraktor dalam penggunaan bahan/material tidak sesuai dengan
ketentuan
tanpa
persetujuan
Perencana/Konsultan
MK
maka
Perencana/Konsultan MK berhak untuk meminta mengganti/membongkar bagian
pekerjaan yang menggunakan bahan/material tersebut untuk diganti dengan yang
sesuai ketentuan kecuali terdapat alasan tertentu yang diketahui dan disetujui
Perencana/Konsultan MK.

1.13

Serah Terima Hasil Pekerjaan


Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan Hasil Pekerjaan tahap pertama :
a. Semua bangunan sementara harus dibongkar dan dibersihkan bekas - bekasnya.
b. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik, bersih, utuh, tanpa cacat dan
berfungsi sebagaimana mestinya.
c. Kontraktor diwajibkan menyerahkan kepada Perencana/Konsultan MK berupa :
3 (tiga) set Gambar Sesuai Terlaksana (As Build Drawing) dari seluruh
pekerjaan yang dilaksanakannya termasuk gambar perubahanya.
3 (tiga) set Album Photo Proyek.
d. Kontraktor harus membersihkan dan membuang sisa-sisa bahan/mterial, sampah,
kotoran bekas kerja dan barang lain yang tidak berguna akibat pekerjaan.

1.14

Photo Proyek
a. Photo Proyek harus dibuat oleh Kontraktor sesuai pengarahan dari
Direksi/Konsultan MK dengan ketentuan sebagai berikut :
Tahap I, pada saat bobot pekerjaan 0% - 25% diantaranya Papan Nama
Proyek, Kondisi Lokasi Pekerjaan, Persiapan dan Pekerjaan
pengukuran/setting out).

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

b.

c.
d.

e.

Tahap II, pada saat bobot pekerjaan 25% - 50% diantaranya Pekerjaan
pasangan dinding, plester, acian dan Sipil lainnya.
Tahap III, pada saat bobot pekerjaan 50% - 100% diantarannya Pekerjaan
Finishing Arsitektur, Utilitas dan Detail yang penting.
Photo Proyek pada setiap tahap tersebut dibuat sebanyak 3 (tiga) set dilampirkan
bersama dengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobot pekerjaan dan
penagihan termin.
Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetap dari setiap tahap dan sesuai
dengan pengarahan dari Perencana/Konsultan MK dilapangan.
Photo setiap tahap ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat dan
penempatan dalam album harus disetujui kuasa pengguna anggaran serta teknis
penempelannya dalam album ditentukan oleh Perencana/konsultan MK.
Untuk photo kondisi force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 2
LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN
2.1

2.2

Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :


a. Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Timbunan dan Pemadatan
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Beton Bertulang
Pekerjaan Batu
b. Pekerajaan Arsitektur
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan Pelapis Dinding
Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Pekerjaan Plafond dan Atap
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Sanitair
c. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
Pekerjaan Panel Listrik
Pekerjaan Instalasi Lampu
Pekerjaan Tata Udara
Pekerjaan Plumbing
Pekerjaan Pemadam Kebakaran
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Mess Pertagas di Rantau Panjang, Aceh Timur, Aceh.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1

Pengukuran Kembali (Uitzet) :


a. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pelaksanaan yang dilengkapi dengan keterangan - keteranganmengenai
level ketinggian tanah dan penggunaan alat - alat yang sudah ditera
kebenarannya.
b. Ketidak cocokkan yang mungkin terjadi antara gambar kerja dan keadaan
lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Konsultan
MK untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan memakai alat-alat
waterpass/theodholit yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Kontraktor harus menyediakan alat theodholit/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana/Konsultan MK selama
pelaksanaan proyek.
e. Pengukuran sudut menyiku dengan prisma atau benang secara azas segi tiga
phitagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/Konsultan MK.

3.2

Papan Nama Proyek


a. Papan nama proyek harus dibuat oleh Kontraktor dengan ketentuan dan
pengarahan dari Perencana/Konsultan MK.
b. Peletakan Papan Nama Proyek ditempat yang mudah dilihat oleh umum dan
diletakan pada saat dimulainya pekerjaan serta harus dicabut kembali pada saat
pekerjaan selesai.
c. Ukuran, Warna, Isi Tulisan, dan bentuk akan ditentukan kemudian berdasar
arahan dari Perencana/Konsultan MK.

3.3

Direksi Keet Gudang dan Los Kerja


a. Kontraktor harus membuat kantor Direksi/Direksi Keet berukuran minimal 60
m2 atau atas petunjuk Perencana/Konsultan MK dengan segala kelengkapannya
atas biaya Kontraktor, yang minimal terdiri dari ruang-ruang :
Direksi/Konsultan MK
Ruang rapat lapangan
Site Manager/Ahli dan Staff Kontraktor
Ruang simpan Peralatan
Gudang Material
b. Pembuatan gudang harus sedemikian rupa agar bahan-bahan/material dapat
tersimpan dengan baik dan tidak rusak oleh hujan, panas apabila akan digunakan.
c. Bila dipandang perlu oleh Perencana/Konsultan MK, Kontraktor harus
mendirikan Los Kerja untuk tempat tinggal/tidur sementara para pekerja yang
terlindung dari hujan dan panas matahari.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

d.

Tata letak layout gudang dan lost kerja harus mendapat persetujuan
Perencana/Konsultan MK

3.4

Pengadaan Listrik dan Air Kerja


Kontraktor harus menyediakan alat - alat untuk pengadaan listrik dan air kerja.
Pengadaan Listrik dan Air Kerja harus dikoordinasikan dengan Perencana/Konsultan
MK untuk memperoleh keterangan tentang tempat dan lokasi pengadaannya agar
tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan lainnya.

3.5

Jalan Masuk Ketempat Pekerjaan


a. Selama pekerjaan pembangunan berlangsung, Kontraktor harus menyediakan dan
atau memelihara seluruh jalan sementera atau jalan yang sudah ada yang
diperlukan untuk memasuki lokasi pekerjaan. Pada waktu penyelesaian
pekerjaan, jalan-jalan tersebut harus disingkirkan/dibersihkan dari kotoran akibat
pelaksaan proyek dan dikembalikan sesuai keadaan semula.
b. Pada Jalan umum yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor
diharuskan untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (lingkungan,
pemda, dlsb) agar diketahui dan disepakati batas - batas kewenangan dan
tanggung jawab Kontraktor terhadap jalan yang digunakan akibat pelaksanaan
pekerjaan.

Pasal 4
KUALIFIKASI PELAKSANA/KONTRAKTOR
4.1
4.2
4.3

4.4

Pelaksana/Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai


dengan penyerahan dan masa pemeliharaan.
Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Pelaksana/Kontraktor
harus qualified.
Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada Uraian dan
Syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang
berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
Kontraktor harus menempatkan Tenaga Ahli dilapangan yang setiap saat diperlukan
untuk dapat berdiskusi dan dapat memutuskan.

Pasal 5
CONTOH BAHAN DAN MOCK UP
5.1
5.2

Sebelum melakukan pekerjaan Kontraktor harus mengajukan Shop Drawing dan


mendapat persetujuan dari MK/Pengawas.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh - contoh
material
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK/Pengawas dan
bilamana perlu Kontraktor harus membuat Mock up.

Persyaratan Umum

Pembangunan Mess Pertagas - Aceh

5.3

5.4

Contoh - contoh bahan yang telah disetujui oleh Perencana/MK/Pengawas, akan


dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim
oleh Kontraktor ke lapangan.
Kontraktor harus menggunakan produk bahan seperti yang tercantum dalam
persyaratan teknis ini, produk setara hanya dapat digunakan apabila telah mendapat
persetujuan Perencana/MK/Pengawas.

Pasal 6
SYARAT-SYARAT PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN
6.1

6.2
6.3
6.4

Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak/kemasan aslinya yang masih
tersegel dan berlabel pabriknya.
Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab
dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas beban Kontraktor.

Pasal 7
PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN
7.1
7.2
7.3

Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada


MK/Pengawas Certificate Test untuk bahan-bahan yang dipandang perlu.
Bila tidak ada Certificate Test, maka Kontraktor harus melakukan pengujian
dilaboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

Pasal 8
PENGAMANAN PEKERJAAN
8.1
8.2

Kontraktor wajib melindungi dan mengamankan atas semua pekerjaan yang telah
selesai dilakukan dari kemungkinan benturan dan lain-lain yang mengakibatkan cacat.
Bila terjadi kerusakan kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
kontraktor.

Persyaratan Umum

10

Anda mungkin juga menyukai