Anda di halaman 1dari 62

Fungsi Tanah

1. Tempat hidup (habitat)


organisme

2. Memasok unsur hara

Tanah vs kesuburan
tanah
Kesuburan tanah ???
Ciri tanah subur
1. hara tersedia.
2. hara dapat diserap tanaman.
3. banyak tanaman yang tumbuh.
4. banyak tanaman berkembang dengan
baik.
5. banyak organisme yang hidup, misal
cacing tanah tanah menjadi gembur aerasi
tanah terjaga.

Penurunan kesuburan
tanah

Miskin hara sehingga


hara menjadi tidak
tersedia

Tanaman terganggu
pertumbuhan dan
perkembangannya

Kesuburan
tanah
Status
suatu
tanah
yang
menunjukkan kapasitas untuk
memasok unsur-unsur esensial
dalam jumlah yang mencukupi
untuk pertumbuhan tanaman
tanpa
adanya
konsentrasi
meracun dari unsur manapun
(Foth & Ellis 1997)
Kemampuan tanah memasok
hara dalam jumlah yang cukup
dan
berkeseimbangan
untuk
pertumbuhan suatu tanaman
tertentu.
(masyarakat
Ilmu
Tanah

Dengan kata
lain

Tanah yang subur adalah tanah


yang
memiliki
kemampuan
memasok unsur hara dalam
jumlah
yang
cukup
dan
berimbang
untuk
tanaman
sehingga tanaman tumbuh dan
berkembang dengan sehat dan
berproduksi sesuai potensinya

Kesubur
an tanah
dapat

Mening
kat
Menuru
n

Penurunan kesuburan ditandai


dengan penurunan
konsentrasi
hara
yang tersedia, bahan
organik, kapasitas tukar kation,
perubahan pH
Merupakan
penurunan
kesuburan
kimiawi

Sebabnya
1.Pemiskinan hara
2.Penambangan hara
3.Pengasaman
4.Kehilangan bahan
organik (sebabnya Al
dan Mn meningkat)

Kesuburan tanah menurun dapat


terjadi juga akibat
1. Erosi menghilangkan lapisan
tanah (yang mengandung
humus)
2. Eksploitasi hara tanah
3. Pengolahan tanah yang
berlebihan sehingga tanah
tidak mampu mengikat hara.

Kesuburan tanah sering dikaitkan dengan


sifat tanah sehingga muncul istilah

1. Kesuburan tanah yang bersifat fisik


(tekstur tanah, agregat tanah, berpasir,
liat )
2. Kesuburan tanah yang bersifat kimiawi
(ion, kation, anion)
3. Kesuburan tanah yang bersifat biologi
(bakteri penambat N, cacing tanah)

Produktivitas Tanah
Kapasitas tanah untuk memproduksi
hasil (yield) tertentu dengan
pengelolaan optimum
Hasil
Pengelolaan
Kesuburan
Sifat fisik tanah

Nutrisi
Tanam
an

Berkaitan dengan
tanaman u
mendapatkan,
menyebarkan, dan
menggunakan unsur
hara
Dalam berbagai
proses dan reaksi
yang berlangsung
dalam tanaman

Untuk
pertumbuhan dan
perkembangan
tanaman

Unsur-Unsur Hara
Esensial
1.Tidak adanya unsur tersebut
mengakibatkan pertumbuhan
tidak normal tanaman gagal
menyelesaikan daur hidupnya
2.Fungsi unsur tersebut spesifik
tidak dapat diganti oleh unsur
lain.
3.Unsur tersebut mempengaruhi
langsung pertumbuhan atau
metabolisme

C
a

M
g

F
e

M
n

C
u

Z
n

M
o

Cl

Enam belas unsur


esensial

Unsur

Mineral
(N, P, K, Ca,
S, Mg, Fe,
Mn, Cu, Zn,
Mo, B, Cl )

Non- mineral
(C, H, O)

Minera
l

Diserap
oleh
tanaman
dalam
bentuk ion
(15 unsur
esensial
selain B)

Dalam
bentuk
asam
(Boron)

Berdasarkan jumlah
unsur
1
.

Makro 0.1 % - 5 %
C, H, O, N, P, K, S, Ca, Mg

Mikro < 0.025 %


Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl
2
.

Hara
Primer

Hara
Hara
Sekunder

Terima Kasih
ya...!!!

Nutrisi Tumbuhan
Bagian 2

Oleh
Yuke
Mardiati

Hukum Leibig
Hukum Mitcherlich
Muatan tanah
Penjerapan
Pertukaran ion
Efek pengenceran
Keseimbangan hara
Daya pasok Hara

Hukum Leibig
Laju pertumbuhan tanaman diatur
oleh adanya faktor yang berada
dalam jumlah minimum dan besar
kecilnya
laju
pertumbuhan
ditentukan oleh peningkatan dan
penurunan faktor yang berada
dalam jumlah minimum tersebut

Hukum Mitcherlich
Penambahan hasil tanaman yang
tinggi dapat dicapai maksimum
sampai batas tertentu atau dosis
tertentu.
Penambahan dosis yang melebihi
batas toleransi justru akan
menurunkan hasil.

Muatan tanah
Muatan partikel tanah dapat bersifat
permanen negatif dan dapat berubahubah (negatif atau positif) tergantung
pada lingkungannya, terutama oleh pH.
Tanah-tanah yang didominasi oleh mineral
liat silikat 2:1 seperti ilit memiliki muatan
neto negatif tanah dapat mengikat
atau menyerap ion-ion yang bermuatan
positif (kation) seperti Ca, Mg, K, dan
unsur logam lainnya.

Lanjutan

Koloid liat silikat 1:1 seperti kaolinit


mempunyai kemampuan mengikat kation
yang lebih rendah.
Kapasitas tukar kation (KTK) adalah
Kemampuan
tanah untuk menyerap
kation.
Besarnya KTK dinyatakan dalam cmol/kg.
KTK > 15 cmol/kg memiliki kapasitas
memegang kation hara Ca2+, Mg2+, NH4+,
Cu2+, Fe2+, dan Mn2+.
Tanah liat memiliki nilai KTK lebih tinggi
daripada tanah berpasir.

Tanah-tanah yang kaya akan bahan


organik seperti histosols dapat
memiliki muatan bersih (neto) positif,
sehingga mampu menyerap ion
bermuatan negatif (anion).
Kapasitas tukar anion (KTA)
kemampuan tanah menyerap anion.

Beberapa faktor yang mempengaruhi


kekuatan suatu kation dijerap oleh
permukaan jerapan :

1. Valensi
2. Ion Komplementer
3. Pengenceran

Pengaruh valensi
Valensi merupakan faktor utama
yang mempengaruhi kekuatan
jerapan kation koloid tanah.
Ion bervalensi tiga seperti seperti
Al3+ lebih kuat daripada Ca2+, dan
Ca2+ dijerap lebih kuat daripada
Na+.
Urutan kekuatan jerapan adalah
Al3+>Ca2+>Mg2+>K+=NH4+>Na
+

Efek ion komplementer


Jika H+ berdifusi ke permukaan koloid , akan
mudah menukar K+ daripada Ca 2+ pada tanah
masam yang kaya Al 3+ terjerap.
H+ tidak mudah menukar K+ jika tanah memiliki
Al 3+ terjerap dengan Mg dan Na sebagai kation
komplementer.
Jika tanah makin masam dan tinggi kandungan
Al tertukar, maka ion K+ akan berada dalam
larutan tanah dan mempunyai mobilitas tinggi,
dan dalam jangka panjang akan mudah terlindi.

Efek pengenceran
Jika tanah mengering maka jumlah larutan tanah
berkurang.
Tanah akan cenderung menjerap kation bervalensi
rendah (penjerapan K lebih tinggi daripada Ca dan
Mg).
Jika jumlah air meningkat atau larutan tanahnya
naik, terjadi pengenceran kation.
Kation bervalensi tinggi akan mudah terjerap
(penjerapan Ca dan Mg lebih tinggi daripada K dan
Na).

Larutan tanah
Fase cair dalam tanah yang terdiri
dari air dan bahan atau zat terlarut
dalam kondisi lengas tanah tidak
jenuh.
Bentuk ion terhidrasi merupakan
bentuk paling dominan di dalam
larutan tanah.

Keseimbangan hara
Keseimbangan hara ini penting,
untuk :
Efisiensi
Mengurangi terjadinya resiko
lingkungan akibat kelebihan hara
yang berpotensi meracun.

Daya pasok hara tanah


Diperlukan untuk
memperkirakan
hasil
tanaman tanpa pemupukan dan jumlah pupuk
yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu.
Desorpsi adalah pelepasan ion dari kompleks
jerapan ke larutan tanah.
Bahan organik merupakan pemasok hara
terutama N, P, S, dan K di dalam tanah setelah
mengalami mineralisasi dan ini signifikan bagi
tanaman hutan. Contoh penyimpanan hara
dalam bentuk serasah.

Contoh
Mineralisasi (N organik menjadi N
inorganik).
NH4+, NH3
Dekomposisi
Fase terjerap padat menjadi fase
terlarut (NO3- dominan dalam
larutan tanah).
Bahan organik (di hutan ---- lantai
tanah)

NUTRISI TUMBUHAN
BAGIAN 3

Oleh
Yuke Mardiati

Jenis-jenis tanah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah
Tanah

humus
pasir
aluvial/endapan
podzolik
vulkanik/tanah gunung berapi
laterit
mediteranian/tanah kapur
gambut/organosol

Tanah
humu
s

Tanah humus adalah


tanah
yang
sangat
subur terbentuk dari
lapukan
daun
dan
batang pohon di hutan
hujan tropis. Berwarna
coklat kehitaman

Foto

Tanah pasir
Tanah pasir adalah tanah
yang terbentuk dari batuan
beku dan sedimen yang
memiliki butir kasar dan
berkerikil
Kapasitas serap air rendah
Tersusun atas 70% partikel
berukuran 0.02-2 mm
Ruang pori besar
Tidak dapat menahan air

foto

Tanah
alluvial/enda
pan

Tanah alluvial atau endapan adalah


tanah yang terbentuk karena
endapan.
Daerah endapan terjadi di sungai,
danau, dan dataran rendah.
Untuk pertanian.
Tergolong tanah muda yang
terbentuk dari endapan halus di
aliran sungai.
Tergolong tanah liat, liat berpasir.

Foto

Tanah podzolik
Tanah podzolik adalah Tanah
yang terdiri dari batuan yang
banyak mengandung kuarsa
Tanah subur yang umumbya ada
di perguruan dengan curah hujan
tinggi, suhu rendah/dingin
Warna merah s.d. Kuning
Tidak subur karena miskin hara

Foto

Tanah vulkanik/tanah
gunung berapi

Tanah vulkanik/tanah gunung berapi


adalah Tanah subur yang terbentuk
dari
material-material
letusan
gunung berapi yang sejalan dengan
waktu melapuk.
Berwarna hitam

Foto

Tanah laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur
karena unsur hara hilang, larut dibawa
oleh air hujan yang tinggi.
Terjadi karena pelarutan garam-garam
di dalam batuan.
Warna tanah kekuningan s.d. Merah.
Banyak mengandung Fe dan Al.
Cocok untuk kelapa, jambu mete,
palawija, karet.

Foto

Tanah
mediteranian/tanah
kapur
Tanah
mediteranian/tanah

kapur adalah tanah hasil


pelapukan batuan kapur
keras.
warna merah s.d. Coklat.
Kurang subur.
Cocok untuk palawija, jati,
tembakau, jambu mete.
Kadar kapur tinggi.

Foto

Tanah gambut/tanah
organosol

Tanah gambut/tanah organosol


Adalah tanah yang terbentuk
dari akumulasi sisa-sisa
tumbuhan yang setengah
membusuk.
Kandungan bahan organik
tinggi
Dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi.....

Istirahat

dulu
ya.....!!

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
suplai ketersediaan unsur hara
dalam tanah

1. Suplai dari
fase padat

2. pH

3. Suplai air

Tiga faktor penting yang berkaitan


dengan
fase padat

1.Jerapan atau
permukaan tukar
anion dan kation.
2. Lambatnya
ketersediaan unsur
hara dalam larutan
garam.
3. Bahan organik.

Laju pelepasan ion mineral dari


komplek jerapan atau permukaan
tukar bervariasi dan tergantung
pada ikatan dalam permukaan
tersebut.
Kation dipegang oleh kekuatan
elektrostatik
sehingga
mudah
digerakkan kembali ke fase cair.
Ion yang dijerap oleh permukaan
tukar, seperti P lebih sulit diserap
kembali ke dalam larutan tanah.
Kecepatan kembalinya serapan
ion, pada umumnya lebih lambat
daripada reaksi serapan oleh
tanaman.

Konsentrasi kation di dalam


larutan tanah, misalnya Fe, Co,
Mn,
dan
Zn
diatur
oleh
melarutnya garam-garam yang
sangat lambat, misalnya Zn
SiO3, komplek oksida atau
hidroksida atau metalik

Bahan organik berasal dari


residu tanaman, pelapukan
bahan
tanaman,
bangkai
binatang atau kotorannya, dan
bahan-bahan yang berasal dari
makro organisme tanah

Faktor-faktor penting
yang mempengaruhi
laju mineralisasi
adalah :
1.Suhu tanah
2.Air atau kelembapan
tanah.
3.Aerasi tanah

Mineralisasi

Perubahan dari bentuk organik


menjadi bentuk-bentuk
inorganik

pH tanah
Diukur dalam skala log.
Perubahan pH sebesar satu
unit berarti terjadi sepuluh kali
perubahan konsentrasi ion H+
atau OH-.
Hal
ini
berpengaruh
pada
bentuk ion yang ada dalam
larutan tanah.
Saat pH diukur yang diukur
adalah konsentrasi ion H+ atau
OH di dalam larutan bukan
dalam jerapan
pH rendah ketersediaan N, P,
K, S, Ca, Mg, dan Mo sangat
rendah.
pH tinggi ketersediaan P, K, S,
dan B serta Mo cukup banyak
tersedia.

Aktivitas biologi di dalam


tanah juga dipengaruhi
oleh pH tanah.
Pengaruhnya di dalam
kecepatan
penguraian
bahan organik.
pH
6
-7

mikroorganisme
paling
aktif menguraikan bahan
organik dan membantu
cepatnya
ketersediaan
unsur hara di dalam
tanah.
pH optimum sebagian
besar tanaman berkisar
pada pH 6-6.5.

Suplai Air
Kandungan air tanah
tinggi dapat
mengakibatkan tingginya
konsentrasi unsur hara
yang ada dalam larutan
tanah.
Contoh ketersediaan P
di tanah tinggi karena
banyak P dan kandungan
air tanah.

Fungsi air bagi tanaman


1. Bagian dari protoplasma, biasanya membentuk 85%
- 90 % berat keseluruhan hijau tanaman (jaringan
yang sedang tumbuh).
2. Reagen penting dalam proses fotosintesis dan
dalam proses hidrolitik seperti perubahan pati
menjadi gula.
3. Pelarut garam, gas, dan material lainnya yang
bergerak ke dalam tanaman.
4. Menjamin turgiditas pertumbuhan sel tanaman,
bentuk daun, proses membuka dan menutupnya
mulut daun, kelangsungan gerak struktur tanaman.

lanjutan
Kemampuan tanah memegang air
pada tekstur tanah. Tanah pasir
memiliki kemampuan memegang air
yang lemah daripada tanah liat.
Tetapi aerasi tanah pasir lebih baik
daripada tanah liat.
Air hogroskopis air tidak tersedia
oleh tanaman, dipegang erat oleh
partikel-partikel tanah sehingga sulit
diserap oleh tanaman.

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai