Mekanisme Edem
Mekanisme Edem
Pada umumnya edema berarti pengumpulan cairan berlebihan pada sela-sela jaringan atau
rongga tubuh. Edem dapat dibedakan menjadi: edem intrasel dan edem ekstrasel.
Edem intrasel
Yaitu terjadi penumpukan cairan di dalam sel sehingga dapat terjadi pembengkakan
sel. Edem intrasel dapat disebabkan oleh 3 hal, yaitu depresi sistem metabolisme
jaringan, tidak adanya nutrisi sel yang adekuat, peradangan sel.
Depresi sistem metabolisme jaringan dan tidak adanya nutrisi sel yang adekuat
yang menyebabkan edem intrasel, dapat terjadi pada keadaan iskemik pada jaringan.
Akibat adanya iskemik jaringan menyebabkan aliran darah ke jaringan menurun dan
menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi berkurang ke jaringan. Selanjutnya hal ini
menyebabkan proses metabolisme pada jaringan menurun, maka pembentukan ATP
juga akan berkurang. Dengan jumlah ATP yang berkurang tersebut, maka ion Na tidak
dapat dipompa keluar sel. Akibatnya terjadi perpindahan air ke dalam sel yang
menyebakan edem intrasel.
Sementara itu, akibat adanya peradangan pada sel akan menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran sel. Hal ini mengakibatkan difusi Na dan ion-ion lain masuk
ke dalam sel, dan terjadi peningkatan osmosis air ke dalam sel. Air selanjutnya kan
masuk ke dalam sel dan kemudian dapat menyebakan edem intrasel.
Edem ekstrasel
Edem ekstrasel adalah keadaan akibat adanya akumulasi cairan dalam ruang
interstisial. Penyebab edem ekstrasel dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu:
Terjadi akibat penurunan konsentrasi protein plasma, peningkatan permeabilitas
dinding kapiler, peningkatan tekanan vena, penyumbatan pembuluh limfe.
1. Penurunan konsentrasi protein plasma
Salah satu fungsi dari protein plasma adalah mengatur tekanan onkotik/
tekanan osmotik plasma dalam pembuluh darah dan ruang insterstitial. Tekanan
osmotik plasma adalah tekanan yang mempertahankan cairan didalam pembuluh
darah dengan cara menarik cairan dari ruang intersrtitial. Yang pada akhirnya juga
akan mengatur kesimbangan cairan dalam pembuluh darah dan ruang interstitial.
Maka apabila terjadi penurunan konsentrasi protein plasma akan terjadi pula
penurunan tekanan osmotik plasma. Jika tekanan osmotik plasma menurun maka
tekanan yang mempertahankan cairan di dalam pembuluh darah akan berkurang.
sedangkan
protein
terutama
albumin
sangat
berperan
dalam
cairan tubuh yang berasal dari plasma darah dan hasil metabolisme yang masuk ke
dalam saluran limfe akan tertimbun (limfedema). Limfedema ini sering terjadi
akibat mastek-tomi radikal untuk mengeluarkan tumor ganas pada payudara atau
akibat tumor ganas menginfiltrasi kelenjar dan saluran limfe. Selain itu, saluran
dan kelenjar inguinal yang meradang akibat infestasi filaria dapat juga
menyebabkan edema pada scrotum dan tungkai (penyakit filariasis atau kaki
gajah/elephantiasis).