Anda di halaman 1dari 22

KETUBAN PECAH DINI

KETUBAN PECAH DINI

DEFINISI
Ada bermacam-macam definisi mengenai ketuban pecah
dini. Ada teori yang mengatakan bahwa yang disebut pecah dini
bila pecahnya ketuban beberapa jam sebelum inpartu misalnya,
2,4, dan 6jam. Ada juga mengatakan bahwa ketuban pecah dini
adalah ketuban pecah sebelum inpartu yaitu bila permukaan pada
primi kurang dari 3 jari dan pada multipara kurang dari 5 jari.
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I dan kala II
persalinan. Bisa juga belum pecah sampai saat mengedan
sehingga kadang kalau perlu dipecahkan (amniotomi).

ETIOLOGI
Etiologi ketiban pecah dini belum diketahui jelas sampai
sekarang.
Anatomi dan Fisiolgi Air Ketuban
Di dalam ruang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari
lapisan amnion dan khorion terdapat liquor amnii (air ketuban).
Volume air ketuban pada hamil cukup bulan 1000-1500 ml, warna
putih agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, agak amis,
dan manis.

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

Asal air ketuban adalah dari fetal urine, trandusi dari darah
ibu, sekresi dari epitel amnion dan teori lain mengemukakan air
ketuban berasal dari plasenta.

Beberapa fungsi dari air ketuban ini adalah;


1. Melindungi janin bergerak terhadap trauma dari luar
2. Memungkinkan janin bergerak dengan bebas.
3. Melindungi suhu tubuh janin.
4. Meratakan tekanan di dalam uterus pada saat partus,
sehingga cerviks membuka.
5. Membersihkan jalan lahir dan mempengaruhi keadaan di
dalam vagina.
Pengaruh Ketuban Pecah Dini
KPD berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak
antara pecahnya ketuban dari persalinan disebut Periode Laten =
LP= Lag Period. Makin muda umur kehamilan makin memanjang
Lpnya, sedangkan lamanya persalinan lebih pendek dari biasa,
yaitu pada primi 10 jam dan multi 6 jam
Pengaruh terhadap janin :
a. Infeksi intrauterin (amnionitis, vaskulitis)
b. Meningkatkan mortalitas dan morbiditas perinatal
Pengaruh terhadap ibu :

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

a. Infeksi intrapartum, apalagi bila terlalu sering diperiksa


dalam
b. Infeksi puerperalis (nifas)
c. Peritonitis
d. Septikemia
e. Dry-labor
f. Meningkatkan angka mortalitas dan morbiditas pada ibu.

PATOGENESIS
Taylor dkk, telah menyelidiki ketuban pecah dini ternyata
ada hubungan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya hipermotalitas seperti rahim yang sudah lama
terjadi sebelum ketuban pecah. Penyakit-penyakit seperti
pielonefritis, sistitis, dan vaginitis terdapat bersama-sama
dengan motilitas rahim.
b. Selaput ketuban selalu tipis.
c. Infeksi (amnionitis atau korioamnitis)
d. Faktor-faktor

lain

multipara,

malformasi,

serviks

incompetent (serviks tipis/ kurang dari 93 mm).


e. Ketuban pecah dini (KPD artificial)

Cara menentukannya adalah dengan :

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

a. Memeriksa adanya cairan yang berisi mekoneum, verniks


caseosa, rambut lanugo atau bila terjadi infeksi akan berbau
b. Inspekulo : melihat apakah memang air ketuban keluar dari
kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah
c. Gunakan kertas lakmus :
-

Bila biru (basa) air ketuban

Bila merah (asam) urin

d. Pemeriksaan pH forniks posterior : pada KPD biasanya pH


bersifat basa (air ketuban)
e. Pemeriksaan histopatologi air ketuban
f. Aborization dan sitologi air ketuban.

Gambar 1. Ketuban Pecah

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

Gambar 2. Inkompetensi leher Rahim

MANIFESTASI KLINIS
Bila terjadi air ketuban pecah dini, dapat ditemukan hal-hal
seperti berikut ini :
a. Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih, kuning, hijau,
atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus banyak.
b. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi.
c. Janin mudah diraba.
d. Pada pemeriksaan dalam selaput ketuban tidak ada lagi, air
ketuban sudah kering.
e. Inspekulo: tampak air mengalir atau selaput ketuban tidak
ada dan air ketuban sudah kering.
f. Dengan pemeriksaan USG dapat dilihat indeks cairan
amnion berkurang dan pemeriksaan leukosit darah lebih
15.000/mm3 bila terjadi infeksi.

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

DIAGNOSA
Diagnosis KPD ditegakkan dengan cara :
1. Anamnesa
Penderita merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan
cairan yang banyak secara tiba- tiba dari jalan lahir. Cairan yang
berbau kahas, dan juga perlu diperhatikan warna keluarnya cairan
tersebut, his belum teratur atau belum ada, dan belum ada
pengeluaran lendir darah.
2. Inspeksi
Tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru
pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini
akan lebih jelas.
3. Pemeriksaan dengan spekulum
Pemeriksaan dengan spekulum pada KPD akan tampak
keluar cairan dari orifisium uteri eksternum ( OUE), kalau belum
juga tampak keluar, fundus uteri ditekan, penderita diminta batuk,
mengedan atau mengadakan manuver valsava, atau bagian
terendah digoyangkan, akan tampak keluar cairan dari ostium
uteri dan terkumpul pada fornik anterior.
4. Pemeriksaan Dalam
Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban sudah
tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam vagina dengan

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

tocher perlu dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan


yang belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan
dalam, karena pada waktu pemeriksaan dalam, jari pemeriksa
akan mengakumulasi segmen bawah rahim dengan flora vagina
yang normal. Mikroorganisme tersebut bisa dengan cepat menjadi
patogen. Pemeriksaan dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD
sudah dalam persalinan atau dilakukan induksi persalinan dan
batasi sesedikit mungkin.
5. Pemeriksaan Laboraturium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna,
konsentrasi, bau, dan pH nya. Cairan yang keluar dari vagina ini
kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sektet vagina. Sekret
vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak berubah
warna, tetap kuning.
Tes Lakmus ( tes Nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah
menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban (alkalis). pH air
ketuban 7-7,5. Darah dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes
yang positif palsu.
Mikroskopik ( tes pakis), dengan meneteskan air ketuban
pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik
menunjukkan gambaran daun pakis.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG), untuk melihat jumlah
cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah
cairan yang sedikit. Namun sering terjadi kesalahan pada
penderita oligohidromnion.

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif ( diharapkan ketuban menutup)
1. Istirahat total
2. Sedative : fenobarbital ( luminal) 3 x 30mg/hari
3. Minum 2 liter ( 10 gelas )/hari
4. Antibiotik : Amoksisilin 3 x 500mg (5 hari)
5. Dexametason 3 x 5mg/hari (2 hari) mematangkan paru
6. Bila dalam 3 x 24 jam air ketuban tidak keluar mobilisasi
7. Bila terjadi infeksi ( leukosit > 15.000,suhu > 38

C, air

Ketuban keruh ) akhiri kehamilan.


Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm ( < 37 minggu )
a. Penderita perlu dirawat dirumah sakit, ditidurkan dalam
posisi trendelenburg
b. Obat-obatan

uteronelaksen

atau

tocolitic

agent

dapat

diberikan untuk menunda proses persalinan


c. Pemberian kortikosteroid pada penderita KPD kehamilan
kurang bulan agar tercapainya pematangan paru
d. Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah
dilaporkan secara pasti dapat menurunkan kejadian RDS
( Respiratory Distress Syndrome)
The National Institutes of Health (NIH) telah merekomendasikan
penggunaan kortikosteroid pada KPD preterm untuk kehamilan 30-

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

32 minggu yang tidak ada infeksi intraamnion. Sediaan terdiri atas


:
Betametason 2 dosis masing-masing 12 mg i.m tiap 24 jam
Dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg tiap 12 jam
e. Jika maturitas paru sudah matang, dilakukan induksi partus
setelah observasi 24 jam.
f. Bila induksi partus gagal, dilakukan SC
g. Sementara PP 1,2 juta UI perhari, kalau perlu diberikan
antibiotic oral seperti Amoksisilin 3 x 500mg
h. Vitamin C dosis tinggi
i. Spasmolitik/ tokolitik, plasento_tropik.

Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm ( > 37 minggu )


a. Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi
pada ibu
b. Induksi persalinan segera diberikan atau ditunggu sampai
6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu
dengan sendirinya.
Induksi dilakukan dengan memperhatikan Bishop Score :
a. Jika > 5 dapat dilakukan iduksi
b. Jika < 5 dilakukan pematangan serviks
c. Jika tidak berhasil akhiri persalinan dengan SC

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

10

Jadi pada ketuban pecah dini penyelesaian persalinan


biasa :
Partus spontan
Ekstraksi vakum
Embriotomi bila anak sudah meninggal
Seksio caesarea bila ada induksi obstetrik.

KOMPLIKASI
Pada anak :
1. IUFD dan IPFD
2. Asfiksia
3. Prematuritas
Pada ibu :
1. Partus lama dan partus kering
2. Infeksi intrapartum (korioamnionitis) dengan tanda-tanda
takikardia, nyeri tekan uterus, suhu > 38 0C, air ketuban
perulen dan berbau busuk, leukosit > 15000/mm3
3. Prolaps tali pusat (tali pusat menumbung)
4. Atonia uteri
5. Perdarahan postpartum atau infeksi nifas

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

11

PROGNOSIS
Ditentukan oleh cara penatalaksanaan dan komplikasikomplikasi yang mungkin timbul serta umur dari kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar, Rustam: Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri
Patologi edisi 2 Jakarta. EGC: 1998.
2. Manjoer Arif, dkk: Kapita Selekta. jilid 1 edisi I. Jakarta.
Media FK UI 2 hal: 376-378: 2001.
3. Winkijasastro, Hanifa: Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawihardjo: 1999.

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

12

4. Ketuban Pecah Dini, available at ;


http://<<

catatan_kecil/Ketuban_Pecah_Dini/September

8,2009
5. KPD ; http;//o.gravatar.com/avatar/ee3572a133ao.html
6. Ketuban Pecah Dini, available at ;
http://medlinux.blogspot.com/2009/02/ketuban_pecah_dini_k
pd.
html
7. Ketuban Pecah Dini, available at;
http://www.klikdokter.com/illness/detail/134.html

STATUS PASIEN

ANAMNESE PASIEN
Pasien

Suami

No MR

: 02 39 02

Nama

: Eva br. Tambunan

Tampil

Sembiring

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI


Umur

: 28 tahun

Agama

: Katolik

Suku

: Karo

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: Guru Honor

13

34 tahun
Katolik
Karo
S1

Wiraswasta
Alamat

Jalan perjuangan Binjai Timur

Datang ke RSU Dr. Djoelham Binjai tanggal 25 Oktober 2010 jam


19.00 WIB.
Gravida : 2 Paritas : 1

Abortus : 0

RIWAYAT PERSALINAN
Anak I

: Perempuan, Aterm, 3 thn.

ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama

: Keluar cairan dari jalan lahir

Telaah

Hal ini dialami Os jam 04.00 pagi tadi, cairan berwarna


putih keruh, berbau amis dan adanya bercak darah sejak
pukul 20.00 WIB, pasien merasakan air yang keluar semakin
banyak sampai 3 x ganti doek. Dan air yang keluar
bercampur darah.

Riwayat jatuh (-)

Riwayat trauma (-)

Riwayat memasukkan benda ke dalam vagina (-).

RPT

: tidak jelas

RPO

: tidak jelas

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI


HPHT

: 26 1 - 2010

TTP

: 03 11 -2010

14

STATUS PRESENT
Vital sign
Sensorium : compos mentis

anemia : (-)

TD : 110/80 mmHg

sianosis : (-)

HR : 82 x/I

icterus

RR : 24 x/I

dyspnoe : (-)

T : 36,5

edema

: (-)
: (-)

STATUS LOKALISATA
Kepala

Mata

: Konjungtiva palpebra inferior pucat (-)

Hidung

: Simetris

Mulut

Leher

: Cyanosis(-)
:

Pembesaran

kelenjar

getah

bening(-),struma(-)
Thoraks

Inspeksi : simetris kanan=kiri

Palpasi : stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

Aukultasi : suara pernapasan vesikuler


Suara tambahan (-)

Abdomen

Inspeksi : perut membesar

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI


Palpasi : Leopold I

15

: TFU 3 jari di bawah processus

xyphoidesus
Leopold II : Punggung janin sebelah kiri
Leopold III : Bagian terbawah janin kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP

Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan

Auskultasi : Peristaltik (+)


Denyut jantung janin (+) 131 x/i
His (-).

PEMERIKSAAN OBSTETRI/GINEKOLOGI
Inspekulo : air ketuban (+)
Warna : putih keruh
Bau

: amis

Palpasi :
Leopold I

: tinggi fundus uteri 3 jari di bawah

xyphoideus Leopold II

processus

: punggung janin sebelah kiri

Leopold III

: bagian terbawah janin kepala

Leopold IV

: sudah masuk PAP

Auskultasi

: denyut jantung janin (+) 131 x/i

V. Toucher

: 2 cm, portio tebal, ketuban sudah pecah.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin :

USG

Golongan darah (B)


HB

: 12,3 gr/dL

Leukosit

: 14.000 mm3

: Janin tunggal, Letak kepala, Gerak (+), Plasenta


Fundal, Air

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

16

Ketuban Sedikit, Kehamilan 38-39 minggu. Anjuran


SC Elektif

RESUME
Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir
Telaah :

Hal ini dialami Os jam 04.00 pagi tadi, cairan berwarna


putih keruh, berbau amis dan adanya bercak darah sejak
pukul 20.00 WIB, pasien merasakan air yang keluar semakin
banyak sampai 3 x ganti doek. Dan air yang keluar
bercampur darah.

Riwayat jatuh (-)

Riwayat trauma (-)

Riwayat memasukkan benda ke dalam vagina (-).

RPT

: tidak jelas

RPO

: tidak jelas

HPHT

: 26 1 - 2009

TTP

: 03 11 -2010

STATUS PRESENT
Sensorium : compos mentis

anemia : (-)

TD

: 110/80 mmHg

sianosis : (-)

HR

: 82 x/I

icterus : (-)

RR

: 24 x/I

dyspnoe : (-)

: 36,5

edema : (-)

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

17

PEMERIKSAAN OBSTETRI/GINEKOLOGI
Inspekulo : air ketuban (+)
Warna : putih keruh
Bau

: amis

Palpasi :
Leopold I

: tinggi fundus uteri 3 jari di bawah

xyphoideus Leopold II

processus

: punggung janin sebelah kiri

Leopold III

: bagian terbawah janin kepala

Leopold IV

: sudah masuk PAP

Auskultasi

: denyut jantung janin (+) 131 x/i

Vaginal Toucher : 2 cm, portio tebal, ketuban sudah pecah


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin :

USG

Golongan darah (B)


HB

: 12,3 gr/dL

Leukosit

: 14.000 mm3

: Janin tunggal, Letak kepala, Gerak (+), Plasenta


Fundal, Air

ketuban Sedikit. Anjuran SC Elektif

DIAGNOSA SEMENTARA
SG + KDR ( 38 39 minggu ) + LK + AH + KPD
RENCANA TINDAKAN
Sectio Caesaria
Persiapan sebelum operasi :

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

18

IVFD RL 30 gtt/i
Inj. Cefotaxim 1 gr
Inj. Dexamethason 2 amp
Pasang kateter
Cukur
SIO ( Surat Izin Operasi)
LAPORAN OPERASI POST SECTIO CAESARIA
Dilakukan incisi pada abdomen
Dilakukan incisi pada SBR (Segmen Bawah Rahim)
Dengan mengeluarkan kepala, lahir bayi Laki- Laki, BB
4000 gr, Apgar Score 8/9
Plasenta lahir lengkap
Dilakukan penjahitan pada uterus
Evaluasi perdarahan : tidak ada perdarahan
Dinding perut dijahit lapis demi lapis.
KEADAAN PASIEN POST OPERASI : Baik
Therapy post operasi : Puasa
IVFD D5% : RL 30 gtt/i
Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 jam
Inj. Gentamycin 80 mg/ 8 jam
Inj. Tramadol 1 amp/ 8 jam
Inj. Metrodinazol 1 amp / 8 jam

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

19

FOLLOW UP
Follow up Post Operasi hari I ( 25 Oktober 2010)
KU

: Lemah, Nyeri bagian perut

TD

: 110/80 mmHg

HR

: 82 x/i

RR

: 24 x/i

: 36 0C

Platus

: Ada

BAB

: Belum Ada

P/V

:(+)

TFU

: 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl 20 gtt/i

Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 jam


Inj. Gentamycin 80 mg/ 8 jam
Inj. TRamadole 1 amp/ 8 jam

Inj. Metrodinazol 1 amp / 8 jam

Diet : MII
Follow up Post Operasi hari II ( 26 Oktober 2010)
KU

: Lemah, Nyeri bagian perut

TD

: 120/80 mmHg

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI


HR

: 84 x/i

RR

: 28 x/i

: 36 0C

Platus

20

: Ada

BAB

:(+)

P/V

:(+)

TFU

: 3 jari dibawah pusat

Therapy :

IVFD Rl 20 gtt/i

Inj. Cefotaxim 1 gr/ 12 jam


Inj. Gentamycin 80 mg/ 8 jam
Inj. TRamadole 1 amp/ 8 jam

Inj. Metrodinazol 1 amp / 8 jam

Diet : MII
Follow up Post Operasi hari III ( 27 Oktober 2010)
KU

: Baik, Nyeri bagian perut

TD

: 120/70 mmHg

HR

: 80 x/i

RR

: 26 x/i

: 36,4 0C

Platus

: Ada

BAB

: Belum Ada

P/V

:(+)

TFU

: 3 jari dibawah pusat

Therapy :
IVFD Rl 20 gtt/i
Ciprofloxacin 3 x 500 mg

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI

21

As.Mefenamat 3 x 500 mg
Metronidazol 3 x 500 mg
Viferon 1 x 1
Diet : MB

Follow up Post Operasi hari IV ( 28 Oktober 2010)


KU

: Baik

TD

: 110/70 mmHg

HR

: 68 x/i

RR

: 20 x/i

: 36,5 0C

Platus

: Ada

BAB

: Ada

P/V

:(+)

TFU

: 3 jari dibawah pusat

Therapy :
IVFD Rl di aff
Ciprofloxacin 3 x 500 mg
As.Mefenamat 3 x 500 mg
Metronidazol 3 x 500 mg
Viferon 1 x 1
Diet : MB
Follow up Post Operasi hari V ( 29 Oktober 2010)
KU

: Baik

TD

: 130/80 mmHg

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

KETUBAN PECAH DINI


HR

: 80 x/i

RR

: 22 x/i

: 36,5 0C

Platus

22

: Ada

BAB

: Ada

P/V

:(+)

TFU

: 3 jari dibawah pusat

Therapy :
IVFD Rl di aff
Ciprofloxacin 3 x 500 mg
As.Mefenamat 3 x 500 mg
Metronidazol 3 x 500 mg
Viferon 1 x 1
Pasien diperbolehkan pulang

POPPY EFFA DILLIANI (05171064)


Fakultas Kedokteran Abulyatama Aceh
KKS OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD.DR.R.M.DJOELHAM BINJAI

Anda mungkin juga menyukai