Presentasi Tanah Untuk Teknisi
Presentasi Tanah Untuk Teknisi
UNTUK MENUNJANG
PEMBANGUNAN JALAN
2010
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N
B AD AN
P E N E L I T I AN
DA N
U M U M
P E N G E M B AN G AN
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
Adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
Tahapan Penyelidikan
Tahap awal (Feasibility study)
Kegiatan geoteknik dilakukan secara global, yaitu untuk
mengetahui garis besar keadaan, sifat dan macam tanah
daerah yang akan dilewati pembangunan jalan.
b. Tahap perencanaan pembangunan
Penyelidikan geoteknik dilakukan secara mendetil dan
terinci, sehingga akan diperoleh gambaran yang jelas
mengenai keadaan, sifat dan susunan perlapisan tanah.
c. Tahap pelaksanaan pembangunan
Penyelidikan geoteknik diperlukan untuk tujuan
pengendalian mutu, (bahan timbunan, kontrol kepadatan
lapangan dan pemasangan instrumen geoteknik.
a.
Tahapan Penyelidikan
c. Pelaksanaan penyelidikan
Melakukan penyelidikan lapangan dan pemeriksaan
laboratorium, sehingga dapat menghasilkan data
yang diperlukan baik untuk perencanaan maupun
pelaksanaan konstruksi.
d. Pengolahan data
Merupakan interpretasi perlapisan tanah, stratigrafi,
penentuan daya dukung tanah, penurunan
konstruksi, macam pondasi atau konstruksi.
PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
PENYELIDIKAN LAPANGAN
DAN
PENGUJIAN LABORATORIUM
TANAH
Definisi :
Tanah merupakan produk pelapukan batuan
yang menutupi permukaan bumi.
Tanah adalah campuran partikel-partikel yang
terdiri dari salah satu atau seluruhnya dari
jenis berangkal, kerikil ,pasir, lanau, lempung.
Kerikil (Gravel)
Pasir (Sand)
Lanau (Silt)
Lempung (Clay)
Sifat Tanah
Tanah berbutir kasar (berangkal, kerikil pasir)
disebut juga tanah non kohesif bersifat;
a. Lepas
b. Sedang (agak padat)
c. Padat
Tanah berbutir halus disebut tanah kohesif (lanau,
lempung bersifat;
a. Lunak
b. Sedang (agak keras)
c. Keras
PENYELIDIKAN TANAH
DI LAPANGAN
Pemboran tangan
Pemboran mesin
Pengambilan contoh tanah
Penyondiran
Pengujian SPT (uji penetrasi
standar)
Pendugaan Geofisik (geolistrik
seismik)
PENYELIDIKAN TANAH
DENGAN ALAT
BOR TANGAN
Pemboran Tangan
Maksud
Membuat lubang bor dimana alat
pemutarnya
digerakkan menggunakan tenaga manual.
Tujuan
Untuk memperoleh data tanah yang berada di
bawah permukaan meliputi : susunan lapisan,
jenis lapisan dan sifat sifat tanah, serta
mendapatkan contoh tanah.
PERALATAN
Batang bor dimana pada ujungnya dapat
dipasang matabor.
Alat pemutar berbentuk T yang dapat
disambung dengan batang bor.
Mata bor dengan tipe : mata bor iwan, spiral
dan helical
Klem (claim shell)
Casing dan tripod (jika diperlukan)
Perlengkapan lainnya seperti kunci kunci.
Iwan
besar
Spiral
Iwan
kecil
Helical
CARA MELAKUKAN
Bersihkan dan ratakan permukaan tanah yang akan
diselidiki.
Pasang matabor pada stang (batang bor) bagian bawah
dan pasang alat pemutar T pada bagian atas stang.
Tempatkan mata bor pada tanah yang akan diselidiki.
Putar alat pemutar hingga matabor masuk ke dalam
tanah.
Bila matabor telah penuh dengan tanah, maka angkatlah
stang dan bersihkan matabor dari gumpalan tanah.
Ulangi pemboran hingga mencapai kedalaman yang
diinginkan.
Catat jenis tanah setiap kedalaman lapisan.
Perlu diperhatikan :
PENYELIDIKAN TANAH
DENGAN ALAT
BOR MESIN
Pemboran Mesin
Maksud
Membuat lubang bor dimana alat
pemutarnya
digerakkan menggunakan tenaga mesin.
Tujuan
Untuk memperoleh data tanah yang berada di
bawah permukaan meliputi : susunan lapisan,
jenis lapisan dan sifat sifat tanah, serta
mendapatkan contoh tanah.
Cara melakukan
Bersihkan dan ratakan permukaan tanah yang akan
diselidiki.
Tempatkan mesin bor di atas tanah hingga
kedudukannya mantap
Pasang matabor pada stang (batang bor) bagian
bawah dan masukan ke dalam lubang spindel.
Tempatkan mata bor pada tanah yang akan diselidiki.
Putar stang dengan mesin pemutar hingga matabor
masuk ke dalam tanah.
Bila pemboran menggunakan cara basah, maka
gunakan air melalui lubang stang.
Lakukan cara pemboran sampai kedalaman yang
dikehendaki. .
Catat jenis tanah setiap kedalaman lapisan.
Peralatan
Pelaksanaan pemboran mesin
Bagian-bagian peralatan
Hasil Pemboran
Hasil
Bor
Mesin
Perlu diperhatikan :
Kestabilan lubang bor
Deskripsi tanah
batas lapisan dan muka air tanah
Nomor contoh
Menggambar profil tanah
Definisi
PERALATAN
Tabung contoh berdinding tipis
Batang bor (stang) dimana pada ujungnya
dapat dipasang tabung.
Alat penumbuk atau martil
Batang penumbuk
Casing dan tripod (jika diperlukan)
CARA MELAKUKAN
Tabung contoh
berdinding tipis
(Shelby tube)
Tabung contoh
Piston tube
Perawatan contoh
PENGUJIAN SPT
(Standard Penetration Test)
SNI No 03 4153 - 1993
Peralatan SPT
PENDAHULUAN
Penyelidikan tanah dengan pengujian SPT
dilakukan biasanya bersama-sama dengan
pemboran tangan atau mesin. Besarnya nilai
SPT dinyatakan dalam jumlah tumbukan N.
Hasil penyelidikan ini dapat berguna untuk
menentukan kekuatan tanah pendukung
pondasi.
PERALATAN
Tabung SPT (Split spoon) yang dapat dibelah.
Batang / stang dimana pada ujungnya dapat
dipasang tabung SPT.
Alat penumbuk besi berat 63,5 kg lengkap
dengan rantai penggantungnya.
Batang peluncur lengkap dengan kepala
penumbuk.
Casing dan tripod (jika diperlukan)
Perlengkapan lainnya seperti kunci kunci.
Peralatan SPT
Tabung
belah SPT
Penumbuk
SPT, berat
63,5 kg
Penumbuk siap
untuk dijatuhkan
Peralatan SPT
Penumbuk SPT
dan kesing
Cara melakukan
a.
b.
c.
d,
e.
Perhitungan
Tabung SPT masuk 15 cm pertama, jumlah
tumbukan dinyatakan N1.
Tabung SPT masuk 15 cm kedua, jumlah
tumbukan dinyatakan N2.
Tabung SPT masuk 15 cm ketiga, jumlah
tumbukan dinyatakan N3.
Nilai SPT N adalah N2 + N3
Catatan
Nilai N1 diabaikan karena pada permukaan tanah
dianggap masih terdapat hancuran/kotoran tanah
sewaktu pemboran
Pengujian SPT biasanya dilakukan setiap interval
1,5 m kedalaman.
Pengujian SPT diberhentikan apabila 4 kali
berturut turut telah mencapai N = 60. atau
sebelum tabung SPT masuk 45 cm telah
mencapai N = 60
Hasil Pemboran
Profil Bor
TANAH LEMPUNG
Konsistensi
Konsistensi
04
sangat lepas
0 1
sangat lunak
5 10
lepas
2- 4
Lunak
11 25
agak padat
58
teguh
25 50
Padat
9 15
kenyal
> 50
sangat padat
16 -3 0
keras
> 30
sangat keras
PENYELIDIKAN TANAH
DENGAN ALAT SONDIR
PENDAHULUAN
PERALATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sondir ringan
Sondir elektrik
Sondir berat
Sondir hidrolik
Alat sondir
Peralatan
Stang luar
Stang dalam
Angkur
Peralatan
Paten konus
Bikonus
Peralatan sondir
CARA MELAKUKAN
Kegunaan
a.
b.
b. Kekurangan
Prosedur
a.
Persiapan
Ratakan permukaan tanah yang akan diselidiki
Pasang angker serta dudukan mesin sondir
pada tanah yang telah diratakan.
Tempatkan mesin di atas permukaan tanah dan
pastikan berdiri tegak.
Periksa plunyer tempat pengisian oli tidak terjadi
gelembung udara dengan car menarik pegas
b. Cara melakukan
Tekan stang bagian luar dengan memutar
engkol untuk memasukan stang kedalam
tanah yang akan disondir. Terlebih dahulu
masukan trekker pada tempatnya.
Cabut trekker dan tekan stang dalam
dengan memutar engkol untuk memasukan
ujung konus. Penekanan pertama, ujung
konus masuk ke dalam tanah sedalam 4 cm,
dan bacalah manometer sebagai nilai
perlawanan ujung (Ns = nilai konus)
PATENT CONUS
DOUBLE CONUS
PERALATAN SONDIR
Perlawa
nan
konus
(kg/cm2)
PK
Jumlah
Hambat
perlawa an lekat
nan
(kg/cm2)
(kg/cm2)
HL =
JP
JP - PK
HL x
20/10
(kg/cm)
Jumlah
komulatif
lekat
(kg/cm)
JHL
Hambatan
setempat
(kg/cm)
HS =
HL / 10
0,00
0,20
11
11,5
0,5
0,05
0,40
10
13
0,3
0,60
14
12
19
0,6
0,80
12
20
16
35
0,8
1,00
11
10
45
0,5
1,20
47
0,1
1,40
13,5
6,5
13
60
0,65
1,60
9.5
14,5
10
70
0,5
PERHITUNGAN
Hambatan lekat HL = JP PK
Hambatan lekat sedalam 20 cm (HL20)= HL x 20/10
Jumlah komulatif lekat JHL = Jumlah dari setiap
kedalaman
Hambatan setempat HS = HL / 10
Grafik Sondir
Penyondiran
Penyondiran pada
oprit jembatan
Penyondiran di sungai
menggunakan perahu
Penyondiran
30 60
60 150
150 300
Nilai friction
ratio
0,15 - 0,40
0,20
0,20 0,60
0,10
0,10 0,40
0,40 0,80
0,80 2,0
1,0
1,0 3,0
1,0
1,0 3,0
> 3,0
1,0 2,0
Deskripsi perkiraan
Lempunng lunak,humus
Pasir lepas lanauan, pasir sangat lepas
Lempung lunak, lempung lanauan lunak
Kerikil lepas
Pasir lepas
Lempung, lempung lanauan teguh
Lempung agak kenyal
Pasir lanauan atau pasir agak padat
Lempung atau lempung lanauan kenyal
Kerikil pasiran lepas
Pasir padat,pasir lanauan,lempung keras
, kerikil lempungan
Lempung kerikilan kenyal sampai keras
Pasir padat, pasir kerikilan padat, pasir
lanauan padat.
Konsistensi
0 - 4
sangat lunak
5 - 10
Lunak
11 - 20
Teguh
21 - 80
Kenyal
81 - 150
Keras
> 150
sangat keras
PENGUJIAN TANAH
DI
LABORATORIUM
FASE TANAH
Susunan tanah:
Pori:
Air
Udara
Butir tanah
UDARA
Pori
AIR
BUTIR TANAH
Butir
Berat isi:
e Sr w e Sr
w
G w
G
w (G e Sr) w ( G wG) w G (1 w)
1 e
1 e
1 e
Porositas:
w G (1 w)
d
1 w
e
n
1 e
Simbul
Definisi
Satuan
Kadar air
g/cm3
Berat jenis
Gs
Batas cair
LL
Batas Plastis
PL
PI
PI = LL PL
Angka pori
Kepadatan
Indeks Plastisitas
g/cm3
1. Definisi
Kadar air adalah perbandingan antara berat air
dan berat tanah yang dinyatakan dalam persen.
Berat air
Kadar air w = --------------- x 100 %
Berat tanah
2. Metode ini dilakukan untuk tanah dan batuan
Cara melakukan
Timbang cawan +
tanah basah (W1)
Masukan ke dalam
oven 24 jam
Timbang cawan +
tanah kering (W2)
1. Definisi
Berat isi adalah perbandingan antara berat dan
isi (volume) yang dinyatakan gram/cm 3
Berat
Berat iai adalah = ------- (gr/cm3)
Isi
2. Metode ini dilakukan untuk tanah berbutir halus
dengan menggunakan cetakan benda uji
Cara melakukan
Masukan tanah ke
dalam catakan
Ratakan permukaan
dg pisau
Timbang cetakan
berisi tanah (W2)
W2 W1
( W4 W ) ( W3 W2 )
Cara melakukan
Hancurkan tanah
lalu saring
Didihkan tanah
dalam piknometer
Timbang piknometer
berisi tanah
Timbang piknometer
berisi tanah
hidrometer
Cara melakukan
SNI 03-19671990
Masukan tanah ke
mangkok
Definisi
Batas plastis (PL) adalah kadar air minimum dimana
suatu tanah masih dalam keadaan plastis.
Cara melakukan .
Letakan benda uji di atas pelat kaca, beri air lalu aduk
hingga rata
Buatlah bola-bola tanah seberat 8 gram, kemudian
geleng dengan telapak tangan, kecepatan 80-90
gelengan permenit
Penggelengan hingga tanah berbetuk batabg
diameter 3,2 mm.
Alat
Pengujian Batas Plastis (4)
Cara melakukan
Geleng
s/d.diameter
batang (3,2 mm)
Grafik Plastisitas
ANALISA SARINGAN
% Berat
tanah
tertahan di
atas
ayakan
(d) =
%Kumulatif
Dari tanah
Yang
Tertahan
(e)= Komula
% Tanah
Yang Lolos
Tiap
ayakan
(f)=100-e
c/Wx100%
tif dari d
10
2,000
100
16
1,180
9,90
2,20
2,20
97,80
30
0,600
24,66
5,48
7,68
92,30
40
0,425
17,60
3,91
11,59
88,41
60
0,250
23,90
5,31
16,90
83,10
100
0,150
35,10
7,80
24,70
75,30
200
0,075
59,85
13,30
38,00
62,00
278,99
62,00
100,00
0,000
Pan
PENGUJIAN HIDROMETER
Cara melakukan
Masukan ke mangkok
pengaduk
Masukan hidrometer
ke tabung gelas
Masukan tanah ke
tabung gelas
Baca hidrometer
dalam tabung gelas
Perhitungan
Tanah A
(D30)2
(3,5)2
Cc = --------------- = ------------- = 1,62 (1<Cc<3) ok
D10 x D60 0,47 x 16
Cu = D10 x D60 = 0,47 x 16 = 7,52 (Cu>4) ok
Kerikil bergradasi baik (GW)
Evaluasi
Tanah A
Terdiri dari 100% material kasar (76 % ukuran kerikil
dan 24% ukuran pasir)
Klasifikasi : GW (Kerikil pasiran bergradasi baik)
Tanah B
Terdiri dari 97% material kasar (2 % ukuran kerikil
dan 95% ukuran pasir) dan 3% ukuran halus
Klasifikasi SP (pasir seragam sedikit lanau)
Definisi
Nilai kuat tekan bebas (qu) adalah kekuatan
maksimum tanah untuk menahan beban aksial
setelah mengalami keruntuhan.
Tanah dinyatakan runtuh apabila tanah sudak
tidak mampu lagi menahan beban atau pada
regangan 20%
2. Peralatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Peralatan
3. Benda Uji
a.
b.
c.
Pemberian beban
4. Cara Pengujian
1.
2.
3.
4.
5.
5. Perhitungan
a.
L
= -------Lo
= regangan aksial (%)
L = perobahan tinggi benda uji (cm)
Lo = tinggi benda uji semula
b.
Ao
A = -------1
Ao = luas penampang semula (cm2)
c.
Sensitifitas
qu
St = -------qu
qu = nilai kuat tekan bebas tanah asli
qu = nilai kuat tekan bebas tanah buatan
Kohesi tanah lunak c = qu/2
Hasil pembacaan
Tegangan
kg/cm2
Regangan
%
Sifat tanah
< 0,25
o,25 - 0,5
0,5 - 1,0
1,0 - 2,0
2,0 - 4,0
> 4,0
Sangat lunak
Lunak
Teguh
Kenyal
Keras
Sangat keras
TERIMAKASIH
b. Pondasi tiang
qc. Ab
fc.O
Pa = ----------- + ----------Fk1
Fk2
Pa = daya dukung yang diizinkan (ton)
qc = nilai sondir (ton/m2)
fc = nilai hambatan lekat (t/m)
Ab = luas penampang bawah (m2)
O = keliling tiang (m)
Fk1 dan Fk2 = faktor keamanan
b. Pondasi tiang
40.N.Ab
1/5.Nr.As
Pa = ------------- + -------------Fk1
Fk2
Pa = daya dukung yang diizinkan (ton)
N = nilai SPT terkoreksi
Nr = nilai SPT terkoreksi rata-rata
Ab = luas penampang bawah (m2)
As = luas keliling tiang (m2)
Fk1 dan Fk2 = faktor keamanan
Hc
4. Penurunan timbuan
a. Besarnya penurunan timbunan
Cc.H
Po + P
Sc = ---------- Log ----------1+ eo
Po
Sc = penurunan konsolidasi
primer (m)
Cc = indeks kompresibilitas
H = tebal lapisan tanah
terkonsolidasi (m)
eo = angka pori tanah
Po = tekanan overburdan (ton/m2)
P = tekanan tanah akibat
beban timbunan(ton/m2)
5. Kemantapan lereng
c.L + (.L u.L) tan
Fk = --------------------------------- W.sin
Fk = faktor keamanan
c = kohesi tanah efektif (ton/m 2)
L = panjang segmen bidang
gelincir (m)
= tegangan tanah (ton/m2)
u = tegangan air pori (ton/m 2)
W = berat tanah diatas bid
gelincir (ton)
= sudut geser dalam
= sudt garis jari-jari lingkaran