PENELITIAN KUALITATIF
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Kualitatif di Universitas Negeri Makassar
A. TENRITTE
1211040012
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
PEMBAHASAN ................................................................................................. 1
A. Asal Muasal Penelitian Kualitatif ........................................................... 1
B. Karakteristik Penelitian Kualitatif........................................................... 4
C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif ............... 7
D. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif ............................................................. 12
1. Penelitian Etnografi .......................................................................... 12
2. Penelitian Grounded Theory (Teori Dasar)...................................... 14
3. Penelitian Tindakan .......................................................................... 15
4. Penelitian dan Pengembangan.......................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19
iii
PEMBAHASAN
A. Asal Muasal Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi,
diantaranya harus mengikuti metode yang ketat, rigorous, yang secara
disiplin berpengaruh pada aturan-aturan tertentu agar mencapai hasil yang
objektif; harus sedapat mungkin membatasi kekeliruan atau kesalahan dalam
data yang dikumpulkan maupun dalam penafsirannya; serta harus
mempublikasikan hasil penelitian agar terbuka kritik dari semua pihak untuk
dibantah, ditolak atau diterima.
Pada mulanya, metode kuantitatif yang dianggap memenuhi syarat
tersebut. Namun dalam beberapa dekade terakhir, semakin berkembangnya
metode penelitian kualitatif atau naturalistik terutama dalam beberapa ilmu
social.
Tiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu. Paradigma ialah
suatu perangkat kepercayaan, nilai-nilai, suatu pandangan tentang dunia
sekitar. Paradigma mengarahkan penelitian. Dengan timbulnya paradigma
baru tentang dunia, timbul pula paradigma baru dalam penelitian serta metode
yang digunakan. Perubahan paradigma dalam ilmu pengetahuan merupakan
revolusi dalam cara-cara berfikir yang merangsang imajinasi, kepercayaan,
tapi juga resiko.
Dari zaman Aristoteles ( 350 s.M) sampai David Hume (1750),
orang berpandangan bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti
mengamatinya sebagai pengamat yang pasif, artinya tidak dengan sengaja
memanipulasi lingkungan dan tidak mengadakan eksperimen dengan
lingkungan itu. Masa itu disebut masa pra-positivisme. Setelah itu, timbul
pandangan baru bahwa peneliti dapat dengan sengaja mengadakan perubahan
dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen. Timbullah apa
yang disebut metode ilmiah.
Terdapat kepercayaan bahwa dapat menemukan aturan-aturan, hukumhukum dan prinsip-prinsip umum tentang dunia, baik dalam ilmu-ilmu alam
maupun dalm ilmu-ilmu social. Hukum-hukum itu dapat ditemukan dari data
empiris dengan menggunakan sampel yang luas. Masa ini disebut masa
positivisme. Metode empirik yang didasarkan pada pandangan positivisme
menganggap bahwa pengalaman bersifat objektif dan dapat diukur. Menurut
pandangan ini, realitas hanya ada satu dan dapat dipecah menjadi bagianbagian. Hukum yang berlaku bagi bagian yang kecil juga berlaku bagi
keseluruhan.
Ciri-ciri pandangan positivism, antara lain:
1. Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur
secara kuantitatif agar dapat dicari hubungan antara berbagai variabel.
2. Mencari hukum universal yang dapat meliputi semua kasus, walaupun
dengan pengolahan statistic dicapai tingkat probabilitas dengan
mementingkan sampling untuk mencari generalisasi.
3. Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat
diamati langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan
diukur
dengan
instrumen
yang
valid
dan
reliable.
Netralitas
garis besar,
perbedaan pandangan
positivisme dengan
pandangan
responden,
yakni
bagaimana
ia
records,
jadi
pemeriksaan
keuangan
secara
teratur,
penyelidikan apakah keadaan pembukuan keuangan sesuai dengan buktibukti penerimaan dan pengeluaran. Sedangkan trail berarti mengikuti
jejak atau melacak. Demikian dalam penelitian diadakan audit trail
yakni untuk mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data
yang dikumpulkan.
14. Partisipasi tanpa mengganggu
Untuk memperoleh situasi yang natural atau wajar, peneliti
hendaknya tidak menonjolkan diri dalam melakukan observasi, sehingga
peneliti tidak dianggap sebagai orang-luar dan tidak mengganggu
kewajaran situasi jika sering berada dalam situasi tersebut.
Penelitian biasanya dihadapkan pada penentuan hubungan sebabakibat. Jawaban terhadap pertanyaan hubungan sebab akibat penting
untuk keperluan meramalkan, control di satu pihak, dan verstehen di
lain pihak. Kedua paradigma ilmiah maupun alamiah menggunakan
pertanyaan-pertanyaan tersebut, namun dengan cara yang berbeda.
Pada paradigma ilmiah, tertarik pada apa yang diusahakan terjadi
dalam situasi yang telah dirancang sebelumnya, sedangkan paradigma
alamiah lebih tertarik pada apa yang terjadi pada latar alamiah.
5. Tipe pengetahuan yang digunakan
Paradigma ilmiah membatasi diri pada pengetahuan proposisional.
Pengetahuan demikian merupakan esensi metode untuk menyatakan
proposisi secara eksplisit dalam bentuk hipotesis yang diuji untuk
menentukan validitasnya. Sebaliknya, paradigma alamiah mengizinkan
dan
mendorong
pengetahuan
yang
diketahui
bersama
guna
ilmiah
mempunyai
pengetahuan
melalui
maksud
verifikasi
dalam
usahanya
hipotesis
yang
10
Desain
- Umum
- Fleksibel
sejak awal
- Menjadi pegangan langkah
demi langkah
- Memperoleh pemahaman,
makna Verstehen
Tujuan
- Mentest teori
- Menggambarkan realitas
- Observasi, participant
penilaian
antara variabel
- Mengembangkan teori
yang kompleks
Tekhnik
- Menunjukkan hubungan
observation
- Terutama wawancara
- Wawancara berstruktur
terbuka
Instrumen
penelitian
Data
- Kuantitatif
variabel yang
dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen
Sampel
Analisis
- Kecil
- Besar
- Tidak representative
- Representative
- Purposif
11
Hubungan
dengan
- Induktif
- Deduktif
- Menggunakan statistic
- Empati, akrab
langsung
- Hubungan antara peneliti-
- Jangka lama
responden
subjek
- Jangka pendek
- Singkat
desain
tertentu
- Hipotesis dirumuskan dengan
jelas
- Ditulis terinci dan lengkap
sebelum terjun ke lapangan
melalui
observasi
lapangan
tertutup
dari
fenomena
sosiokultural.
Dalam terminologi metode, secara umum, istilah etnografi
mengacu pada penelitian sosial yang memiliki karakteristik berikut:
12
14
b. Grounded
theory
direkonstruksi
sebagai
suatu
usaha
yang
dengan
maksud
untuk
meningkatkan
praktik
yang
dengan
jenis
penelitian
lain
yakni
peneliti
mengkaji
15
16
d. Ambil Resiko
Proses perubahan berpotensi mengancam semua cara yang telah
ditetapkan
sebelumnya
untuk
melakukan
sesuatu,
dengan
yang
mungkin.Struktur
jamak
dari
penelitian
ini
17
pengembangan
produk
dan
proogram
pembelajaran
18
DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kulitatif. Jakarta:
Rajawali Pers.
Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
19