Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

OLEH:

NI PUTU PURI ARTINI


NIM: P07134014014
SEMESTER: II

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2014/2015
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat, kepercayaan,
hubungan, dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna
memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa dalam menyelengarakan kehidupannya tidak
terlepas dari pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kaitmengait antara filosofi bangsa, idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi
sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.
Upaya pemerintah dan rakyat menyelengarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang
berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan
wilayah serta jati diri. Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang
artinya melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara
melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik sehinga
wawasan harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai
hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya.
Didalam Implementasi Atau Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola
yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai
masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan
nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang
mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi
wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara
utuh dan menyeluruh yaitu;

1.
2.
3.
4.

Wawasan nusantara sebagai pancaran falsafah pancasila


Wawasan nusantara dalam pembangunan nasional
Penerapan wawasan nusantara
Hubungan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

1.2 Rumusan Masalah


Didalam makalah ini mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu :

1. Apa pengertian dari implementasi wawasan nusantara?


2. Bagaimana penerapan atau implementasi dari wawasan nusantara?
3. Bagaimana perwujudan kepulauan nusantara dalam Pembangunan Nasional?
4. Tantangan dan keberhasilan dari Implementasi Wawasan Nusantara

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Memenuhi kelengkapan dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata kuliah
kewarganegaraan.
2. Supaya mengetahui bagaimana menerapkan wawasan nusantara.
3. Mengenal dan mampu memahami isi makalah ini agar dapat menerapkan dari wawasan
nusantara didalam kejidupan berbangsa dan bernegara.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Selain
menunjukkan kegiatan untuk mengetahi serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. penglihatan atau tanggap indrawi, Wawasan juga
mempunyai pengertian menggabarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat atau cara
tanggap incrawi.
Nasional menunjukkan kata sifat, ruang lingkup, bentuk kata yasng berasal dari
istilah nation berarti bangsa yang telah mengidentiikasikan diri ke dalam kehidupan
bernegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara.
Nusantara, istilah ini dipergunakan untuk menggambarkann kesatuan wilayah
perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di atara Samodra Pasifik dan Samodra
Indonesia, serta di antara Benua Asia Benua Australia.
Wawasan Nasional merupakan cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya . Wawasan merupakan penjabaran dari falsafat bangsa Indonesia sesaui
dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang bersumber
pada Pancasila dan berdasarkan Pembukaan UUD 1945.
Wawasan Nusantara adalah Wawasan Nasional Bangsa Indonesia yang melandasi
tata laku bangsa Indonesia didalam ikhtiarnya untuk mencapai cita-cita nasionalnya.
Berdasarkan ketetapan MPR RI No. TAP IV/MPR/1973 serta Ketetapan-Ketetapan
berikutnya tentang Garis-garis besar Haluan Negara, dicantumkan dalam Pola Dasar
Pembangunan Nasional bahwa Wawasan Nusantara adalah "Wawasan" dalam
mencapai tujuan Pembangunan Nasional.

2.2 Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara


a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan keanekaragaman budaya.
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai
kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.
b. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua hal yang
esensial, yaitu : Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian
cita-cita dan tujuan nasional. Persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan yang meliputi
semua aspek kehidupan nasional.
c. Tata Laku (Conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri : Tata laku
batiniah, mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
Tata laku lahiriah, tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia.
2.3 Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang
harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama. Asas
wawasan nusantara terdiri dari :
a. Kepentingan yang sama.
Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,kepentingan bersama bangsa
Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik dari bangsa lain. Tujuan yang
sama adalah tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada
sebelumnya.

b. Keadilan.
Yang berarti kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha dan
kegiatan baik orang perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
c. Kejujuran.
Yang berarti keberanian berpikir, berkata dan bertindak sesuai realita serta
ketentuan yang benar biarpun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak
didengarnya.
d. Solidaritas.
Yang berarti diperlukannya rasa setia kawan, mau memberi dan berkorban bagi
orang lain tanpa meniggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
e. Kerja sama.
Berarti adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
sehingga kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang lebih
besar dapat tercapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
f. Kesetiaan.
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama ini sangatlah penting dan menjadi tonggak
utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam ke Bhinekaan. Jika kesetiaan
terhadap kesepakatan bersama ini goyah apalagi ambruk, dapat dipastikan bahwa
persatuan dan kesatuan dalam keBhinekaan bangsa Indonesia akan hancur
berantakan. Ini berarti hilangnya negara kesatuan Indonesia.
2.4 Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan
nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh sebagai berikut :

1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal
proses pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Dengan demikian
wawasan nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan
nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk
mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang bebas aktif. Implementasi wawasan
nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara
yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat
aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, implementasi wawasan
nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaa sumber daya alam yang
memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian
sumber daya alam itu sendiri.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan
hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul
daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya
Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang
menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai
budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.

d. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan


Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk
sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia.
3. Penerapan Wawasan Nusantara
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan nusantara. Khususnya di bidang
wilayah. Adalah diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga
terjaminlah integritas wilayah territorial Indonesia. Laut nusantara yang semula dianggap
laut bebas menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup tersebut menghasilkan sumber daya
alam yang mencakup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional terutama
negara tetangga yang dinyatakan dengan persetujuan yang dicapai.
d. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, komunikasi dan
transportasi.
e. Penerapan di bidang sosial dan budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air, senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
f. Penerapan wawasan nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang
mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa
oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah
kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang
wajar, alamiah. Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan
wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam
proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan
dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam
terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah

pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran
warga negara.
Adapun implementasi atau penerapan dari wawasan nusantara dalam beberapa aspek yaitu;
2.4.1 Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah
secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi yaitu :
a. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik
bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran
rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan
menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang
semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90%
hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :
a. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
b. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk daerah.
c. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80% untuk
daerah.
d. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk pusat
dan 30% untuk daerah. Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya Dana Alokasi
Umum yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang

jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai perimbangan.
2.4.2

(Dikutip dari berbagai sumber)


Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan
nusantara dalam bidang politik, yaitu:
a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang undang, seperti UU Partai
Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.Pelaksanaan undangundang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya
seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus
menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga
hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang
sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak
produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk
peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara
nasional.
c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.
d. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan
untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
e. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps
diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar

2.4.3

dan pulau kosong.


Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial dan budaya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:
a. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan
di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah
tertinggal.
b. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat
dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun

daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar


budaya.
Untuk mempercepat tercapainya tujuan wawasan Nusantara, disamping implementasi
seperti yang telah disebutkan diatas, perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi
Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan
Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Menurut sifat atau cara penyampaian, yang dapat dilaksanakan sebagai berikut:
Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka
Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan media cetak
2. Menurut metode penyampaian yang berupa :
Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku
kehidupan sehari-hari kepada lingkungannya serutama dengan memberikan
contoh-contoh berpikir, bersikap dan bertindak mementingkan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan sehingga timbul semangat kebangsaan

yang selalu cinta tanah air.


Edukasi, yakni melalui metode pendekatan formal dan informal. Pendidikan
formal ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,
pendidikan karier di semua strata dan bidang profesi, penataran, kursus dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non-formal dapat dilaksanakan di lingkungan

keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan organisasi kemasyarakatan.


omunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi wawasan nusantara melalui
metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang
akan mampu menciptakn iklim saling menghargai, menghormati, mawas diri,
dan tenggang rasa sehingga terciptanya kesatuan bahasa dan tujuan tentang

wawasan nusantara.
Integrasi. tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan/sosialisasi wawasan
nusantara melalui metode ini adalah terjalinnya pemahaman tentang wawasan
nusantara akan membatasi sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik
pada saat ini maupun di masa mendatang dan akan memantapkan kesadaran
untuk mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita tujuan nasional. Dalam
melaksanakan pemasyarakatan, lingkup materi wawasan nusantara yang
disampaikan hendaknya disesuaikan dengan tingkat, jenis, serta lingkungan
pendidikan agar materi yang disampaikan tersebut dapat mengerti dan dipahami.

2.4.4 Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan


Wawasan Nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara yang merupakan
pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan ketahanan
nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional
tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi Ketahanan
Nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Dan dapat dikatakan bahwa
Wawasan Nusantara dan ketahanan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling
mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan barbangsa dan bernegara agar
tetap jaya dan berkembang seterusnya.
Ada Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi wawasan nusantara dalam
kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:
1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan
kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan
kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal,
meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan
kepada aparat dan belajar kemiliteran.
2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun
solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan
kekuatan keamanan.
3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah
terluar Indonesia.
2.5 Prospek Implementasi Wawasan Nusantara
Berdasarkan beberapa teori mengemukakan pandangan global sbb:
1. Global Paradox menyatakan negara harus mampu memberikan peranan sebesarbesarnya kepada rakyatnya.
2. Borderless World dan The End of Nation State menyatakan batas wilayah geografi
relatif tetap, tetapi kekuatan ekonomi dan budaya global akan menembus batas tsb.
Pemerintah daerah perlu diberi peranan lebih berarti.

3. The Future of Capitalism menyatakan strategi baru kapitalisme adalah mengupayakan


keseimbangan antara kepentingan individu dengan masyarakat serta antara negara
maju dengan negara berkembang.
4. Building Win Win World (HENDERSON) menyatakan perlu ada perubahan nuansa
perang

ekonomi,

menjadikan

masyarakat

dunia

yang

lebih

bekerjasama,

memanfaatkan teknologi yang bersih lingkungan serta pemerintahan yang


demokratis.
5. The Second Curve (IAN MORISON) menyatakan dalam era baru timbul adanya
peranan yang lebih besar dari pasar, peranan konsumen dan teknologi baru yang
mengantar terwujudnya masyarakat baru.
Dalam implementasinya perlu lebih diberdayakan peranan daerah dan rakyat kecil,
dan

terwujud

apabila

dipenuhi

adanya

faktor-faktor

dominan

keteladanan

kepemimpinan nasional, pendidikan berkualitas dan bermoral kebangsaan, media massa


yang memberikan informasi dan kesan yang positif, keadilan penegakan hukum dalam
arti pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

2.6 Tantangan dari Implementasi Wawasan Nusantara


Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa
faktor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai
kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.
Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam
kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar,alamiah.Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu
adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa,
apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa
bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang
Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang
optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
2.7 Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan
kewajiban warganegara serta hubungan warganegara dengan negara, sehingga sadar sebagai
bangsa Indonesia. Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara,
bahwa dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara
sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang. Agar ke-2 hal dapat
terwujud diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dengan adannya wawasan nusantara kemudian diimplementasikan sesuai dengan UUD.
Maka dengan begitu kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia
yang saling berbhineka tungga ika. Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan
Nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan
nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu
diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia.
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola
sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi
berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara.
Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional. Dengan menerapkan pola-pola implementasi wawasan nusantara sesuai
dengan UUD dan Falsafah Pancasila maka bangsa dan Negara Indonesia akan menjadi
bangsa yang kokoh dan sejahtera.
3.2 Saran
Dengan adanya wawasan nusantara dan menerapakan sesuai dengan UUD dan Falasafah
Pancasila, maka kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku perjuangan, cinta tanah air serta
rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa
hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka
terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Untuk itu diperlukan pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan
nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia
pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Kusrahmadi, Sigit. Pentingnya Wawasan Nusantara Dan Integrasi Nasional. [online].
tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/WAWASAN%20NUSANTARA
%20%20Jurnal %20Penting.pdf [diakses: Senin, 15 Juni 2015 ; 12:35]
Gunadharma. 2012. Wawasan Nusantara. [online]. Tersedia :
http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17765/draft-2.pdf [diakses : Senin, 15
Juni 2015 ; 12:31]
Setiawaty, Sri. Perwujudan Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Indonesia. [online]. tersedia : https://srisetiawaty007.files.wordpress.com/2013/05/bab-iiwawasan-nusantara-e2809cperwujudan-wawasan-nusantara-dalam-kehidupan-berbangsadan-bernegara-indonesiae2809d.pdf [diakses : Senin, 15 Juni 2015 ; 12:34]

Anda mungkin juga menyukai